1

Dinkes Kota Tangerang Berikan Tips saat Bulan Puasa Tubuh Tetap Fit

Kabar6-Bulan Ramadan tidak lama lagi datang. Menjaga kondisi tubuh agar tetap fit selama Ramadan perlu diperhatikan. Dinas Kesehatan Kota Tangerang, membagikan beberapa tips yang dapat dilakukan masyarakat selama bulan puasa.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang dr. Dini Anggraeni mengatakan, masyarakat dapat mengonsumsi air mineral dengan sistem 2-4-2. Mencukupi kebutuhan air di dalam tubuh sangat penting agar tidak dehidrasi selama menjalankan ibadah puasa. Lalu, konsumsi juga makanan bergizi seimbang.

“Menerapkan pola 2-4-2 artinya adalah meminum dua gelas air mineral saat berbuka, empat gelas air mineral saat malam menjelang tidur dan dua gelas air mineral saat sahur. Lalu, perbanyak konsumsi buah dan sayur ketika berbuka dan sahur karena buah dan sayur memiliki kandungan serat yang tinggi dan memberikan efek kenyang dan menurunkan risiko sembelit saat puasa,” ujar Dini, dalam keterangan, Minggu (10/3/2024).

**Baca Juga: Partai Gelora Bakal Laporkan Bawaslu Kabupaten Tangerang ke DKPP

Ia menyampaikan masyarakat juga disarankan agar tetap melakukan aktivitas fisik atau berolahraga ringan. Sehingga, tubuh akan tetap fit meskipun sedang berpuasa.

“Berolahraga ringan seperti berjalan kaki atau olahraga yang dapat dilakukan di dalam rumah. Lalu, sebaiknya berolahraga satu atau dua jam sebelum waktu berbuka puasa, dan hindari berolahraga setelah karena berisiko menyebabkan gangguan pencernaan dan kram perut,” katanya.

Ia berharap masyarakat Kota Tangerang dapat menjalankan ibadah puasa dengan maksimal tanpa ada hambatan.

“Mudah-mudahan, di bulan Ramadan kali ini seluruh masyarakat umat muslim di Kota Tangerang dapat berpuasa dan beribadah dengan maksimal. Jika masyarakat mengalami gangguan kesehatan, segera kunjungi fasilitas layanan kesehatan terdekat,” tandasnya. (Oke)




Wabah di Kabupaten Tangerang, Sebulan 600 Orang Positif DBD dan Empat Meninggal

Kabar6-Wabah penyakit demam berdarah dengar (DBD) melanda wilayah di Kabupaten Tangerang. Tercatat hingga Februari kemarin jumlah warga sekitar yang terjangkit virus ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti sudah sekitar 1200 orang.

“Dan empat orang di antaranya meninggal dunia,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Achmad Muchlis dikutip Kamis (7/3/2024).

Ia mengakui, awal tahun ini kasusnya terparah jika dibandingkan dengan beberapa periode sebelumnya. Tercatat, sejak awal Januari 2024 lalu angka kasus positif DBD sudah tembus dikisaran 600 orang.

Bahkan, Muchlis bilang, dalam sebulan berikutnya angka kasusnya semakin meningkat signifikan. Grafik angka kenaikan kasus positif DBD di Kabupaten Tangerang mencapai sekitar 100 persen.

“Dan pada Februari kasus DBD itu jumlahnya hampir sama yaitu 600 kasus,” jelasnya.

Disebutkan kasus warga yang meninggal akibat positif terjangkit DBD tersebar pada tiga wilayah. Yakni, Kecamatan Cikupa, Jambe, dan Panongan. Nyamuk Aedes Aegypti di daerah berjulukan ‘Daerah Seribu Industri’ ini tidak pandang bulu.

Hewan kecil tapi mematikan itu menyerang warga segala usia, mulai dari kalangan anak-anak hingga warga lanjut usia. Ratusan warga yang positif DBD telah dirawat di puskemas-puskemas serta rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten Tangerang.

**Baca Juga: Direktorat PPS Amankan 86 Proyek Senilai Rp30,7 Triliun

Semua tempat pelayanan kesehatan plat merah itu telah menyiapkan stok obat-obatan untuk pasien DBD. “Bahkan kita sudah berkoordinasi dengan rumah sakit swasta agar siaga,” ungkap Muchlis.

Ia mengimbau sebagai langkah awal preventif pencegahan DBD warga mau secara sadar menjadi juru pemantau jentik (Jumantik). Tugas utamanya adalah periksa segala sudut rumah dan lingkungan pemukiman di sekitarnya.

Sarang jentik nyamuk Aedes Aegypti dapat mudah cepat bertelur hingga berkembang biak. Langkah kedua, tambah Muchlis, warga di Kabupaten Tangerang secara masif melaksanakan gerakan menguras, menutup dan menimbun atau 3M.

Setiap melihat genangan air seperti di belakang kulkas, kolam ikan atau tempat minum ternak harus dikuras hingga bersih. Kemudian bila ada tumpukan barang bekas yang sudah tidak terpakai justru jangan sampai menjadi tempat genangan dari cipratan air hujan.

Barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk sebaiknya ditutup rapat. Pilihan terakhir yaitu ditimbun di dalam tanah.

“Saya mengimbau masyarakat secara mandiri,minimal satu rumah ada satu orang anggota keluarga yang sukarela menjadi jumantik,” pesan Muchlis.(yud)

 




DBD di Lebak hingga Pertengahan Februari Capai 610 Kasus, 4 Orang Meninggal

Kabar6-Demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Lebak hingga pertengahan bulan Februari 2024 tercatat mencapai 610 kasus.

Dari 43 pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) yang tersebar di 28 kecamatan, hampir seluruhnya melaporkan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue tersebut.

“Jika melihat periode yang sama pada tahun 2023, jumlah kasus mengalami peningkatan di tahun ini. Rata-rata pada tahun lalu kasus tercatat di angka 30 kasus per bulan,” kata Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Lebak, dr. Budhi Mulyanto, Sabtu (24/2/2024).

Meningkatnya laporan kasus DBD dari setiap puskesmas, ujar Budhi, bisa dikarenakan masyarakat yang sudah mudah mendapat akses pelayanan pemeriksaan kesehatan.

**Baca Juga: Dugaan Korupsi Kawasan Waterfront Dinas PU dan Penataan Ruang

“Akses pemeriksaan kesehatan yang lebih mudah dapat meningkatkan cakupan kasus. Kenapa? Mungkin kalau dulu tidak terdiagnosis sekarang terdiagnosis, sehingga penemuan kasus nya menjadi lebih banyak,” terang Budhi.

Ditambahkan Budhi, melonjaknya kasus DBD bisa disebabkan sedang terjadi peningkatan populasi nyamuk.

“Kasus DBD itu rata-rata meningkat pada saat peralihan musim. Perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti berada di air bersih, biasanya di tempat-tempat penampungan air. Biasanya saat musim hujan banyak tempat yang bisa menjadi tampungan air tidak berhubungan langsung dengan tanah, seperti kaleng kosong dan lain-lain yang bisa berpotensi nyamuk bertelur di situ,” terang dia.(Nda)




Cegah Stunting, Dinkes Kabupaten Tangerang Anjurkan Balita Diberikan Makanan Pendamping Protein Hewani

Kabar6.com

Kabar6-Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang menganjurkan kepada para orang tua agar balita diberikan makanan pendamping ASI (MP-ASI) yang kaya protein hewani untuk mencegah stunting.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang dr. Achmad Muchlis menyampaikan dalam seminar gizi pada peringatan hari gizi nasional di Hotel Lemo Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Kamis (22/2/2024).

Menurutnya, pemberian konsumsi pangan yang kaya protein hewani sebagai makanan pendamping ASI sangat kuat untuk pencegahan stunting terutama pada balita usia di bawah dua tahun (baduta).

“Setelah bayi mendapatkan ASI eksklusif hingga usia 6 bulan, maka dianjurkan untuk memberikan makanan pendamping yang kaya protein hewani seperti susu, telur, ikan dan daging serta produk olahannya untuk memenuhi gizi yang mendukung petumbuhan dan perkembangan anak,” ujarnya, Jumat (23/2/2024).

**Baca Juga: Buronan Perkara Korupsi Rp6,3 Miliar Diringkus Tim Tabur

Ia mengatakan stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronik yang ditandai dengan tinggi dan berat badan menurut usia yang berada dibawah standar.

Ia mengimbau masyarakat terutama orang tua yang memiliki balita untuk rutin datang ke posyandu melakukan pengukuran berat dan juga tinggi badan setiap bulannya, sehingga tumbuh kembang anak dapat terpantau dengan baik.

“Kami mengimbau masyarakat khususnya orang tua yang memiliki balita datang ke posyandu untuk melakukan penimbangan dan pengukuran tinggi badan setiap bulannya. Jika diperlukan intervensi, maka akan diberikan makanan tambahan berupa makanan lokal,” katanya.

Sebagai informasi, kegiatan ini turut melibatkan kader posyandu, PKK Kabupaten Tangerang, DWP Kabupaten Tangerang, Persit Kartika Chandra Kirana, Bhayangkari, seluruh perangkat daerah dan juga penggerak-penggerak wanita. (Oke)

 




990 KPPS Berpenyakit Resiko Tinggi, KPU Tangsel: Ya Enggak Masalah

Kabar6-Sedikitnya 550 orang Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) punya riwayat penyakit kolesterol akut. Bahkan ada catatan penyakit lainnya seperti hipertensi dan diabetes yang tergolong beresiko tinggi.

“Oh enggak masalah,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum Kota Tangsel, M Taufik Mizan usai acara ‘Doa Bersama Pemilu Damai’ di kantornya, Senin (12/2/2024).

Ia mengklaim, KPU punya angka standar ambang batas kolestrol yang tidak boleh diderita panitia penyelenggara pemilu. Jika saat seleksi tes kesehatan memenuhi persyaratan maka lolos masuk sebagai KPPS.

Taufik bilang, rekam medis punya dinas kesehatan Kota Tangsel. Organisasi perangkat daerah tersebut juga sudah menyiapkan mitigasi bagi KPPS yang terdeteksi punya riwayat penyakit beresiko tinggi.

**Baca Juga: BKPM Catat Realisasi Investasi di Lebak Rp1,661 Triliun, Sebagian Besar Modal Domestik

“Tadi disebutkan oleh dinkes itu maka akan melakukan dalam tanda kutip mitigasi dan sebagainya. Dan kita data-data itu nanti kita juga minta ke dinkes kami juga mewaspadai itu,” ujarnya.

Ia pastikan tidak ada KPPS pengganti bagi individu yang terdeteksi punya riwayat penyakit beresiko tinggi. Berbeda bila yang bersangkutan meninggal dunia atau terbukti melanggar norma integritas.

“Karena pelantikan kapan dan materi bimtek penggantinya belum tentu mengerti tata laksana pemungutan suara,” jelas Taufik.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangsel, Allin Hendalin Mahdaniar mengungkapkan, dari 11 ribuan KPPS yang diperiksa kesehatannya lima persen mengidap hiper kolesterol. Tiga persen punya riwayat hipertensi, dan satu persen berpenyakit diabetes.

“Sampai saat ini pun sudah kita mapping dimana orang-orang yang beresiko tinggi ini ditempatkan TPS-nya,” ungkap Allin.(yud)




IGD Sering Penuh, RSUD Adjidarmo Akan Siapkan Ruang Transit

Kabar6-Instalasi gawat darurat (IGD) RSUD dr. Adjidarmo Rangkasbitung Kabupaten Lebak selalu penuh. Kunjungan pasien ke layanan kegawatdaruratan di rumah sakit tersebut selalu over kapasitas dari bed yang ada.

“Saat ini ada 30 bed di ruang IGD, dengan jumlah kunjungan pasien yang selalu melebihi kapasitas yang ada,” kata Direktur RSUD Adjidarmo, dr. Budhi Mulyanto, Minggu (28/1/2024).

Dalam sehari, ujar Budhi yang juga Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Lebak ini menyebut, pasien yang datang ke IGD jumlahnya mencapai dua kali lipat dari ketersediaan bed.

“Rata-rata sehari bisa mencapai 60 pasien,” ucap Budhi.

Untuk mengurangi penuhnya dan anteran pasien ke IGD, rumah sakit pelat merah ini akan menyiapkan ruang transit. Rencananya, ruang tersebut akan dibangun pada tahun ini dengan kapasitas 20 bed.

**Baca Juga: Adu Balap Liar, Kecelakaan Dua Pemotor Tewas di Ciputat Timur

“Antisipasi IGD penuh dan bangsal rawat inap juga penuh. Jadi pasien yang kondisi sudah stabil di IGD bisa dipindahkan dulu ke ruang transit sambil menunggu pindah ke bangsal rawat inap,” tutur Budhi.

Pihak rumah sakit juga telah mengeluarkan imbauan kepada mobil ambulans milik desa, klinik dan partai politik agar bisa mempertimbangkan skala prioritas kegawatdaruratan. Pihak ambulans diminta untuk berkoordinasi dengan puskesmas setempat sebelum membawa pasien ke IGD rumah sakit.

“Salah satu penyebab IGD selalu penuh adalah rujukan dari faskes tingkat pertama yang tidak sesuai SOP, atau pasien datang langsung ke IGD padahal bukan kasus gawat darurat yang biasanya datang sendiri menggunakan kendaraan pribadi, atau kendaraan lainnya,” kata dia.

Lebih lanjut dikatakan Budhi, jika banyak pasien yang bukan masuk dalam kategori gawat darurat namun dibawa ke IGD akan menimbulkan antrean di IGD dikarenakan bed yang terbatas.

“Supaya tidak ada anggapan kami lamban dalam penanganan atau mengabaikan pasien yang datang ke IGD. Sebaiknya datang dulu ke faskes terdekat untuk segera diberikan pertolongan pertama untuk kemudian dirujuk ke rumah sakit. Imbauan itu tidak melarang, tapi memprioritaskan yang gawat darurat,” jelas Budhi.(Nda)




Satu Keluarga Menderita Lumpuh di Lebak Dibawa ke RSUD Adjidarmo

Kabar6-Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak membawa anggota keluarga yang menderita kelumpuhan di Kampung Cihuni, Desa Curugpanjang, Kecamatan Cikulur ke RSUD dr. Adjidarmo Rangkasbitung, Sabtu (13/1/2024).

Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Lebak dr. Budhi Mulyanto mengatakan, pemeriksaan akan dilakukan terhadap kondisi enam bersaudara yang menderita kelumpuhan tersebut.

“Bertahap ya, hari ini dibawa dulu dua orang ke rumah sakit. Pasien yang dibawa ini yang belum lama menderita sehingga kemungkinan perbaikan lebih besar, sehingga jadi motivasi buat pasien yang lain untuk dibawa ke rumah sakit,” kata Budhi kepada Kabar6.com.

Budhi menjelaskan, langkah ini sesuai arahan Pj Bupati Lebak Iwan Kurniawan agar satu keluarga tidak mampu itu mendapatkan perawatan di rumah sakit.

“Pj Bupati memberikan arahan dan instruksi kepada Dinas Kesehatan agar pasien dilakukan pemeriksaan dan perawatan lanjutan di RSUD dr. Adjidarmo,” ujar pria yang juga merupakan Direktur RSUD Adjidarmo ini.

Dia menjelaskan, satu keluarga yang menderita lumpuh ini adalah kasus lama. Sebelumnya, mereka sudah pernah mendapat penanganan olehbPuskesmas Cikulur sejak tahun 2015 lalu.

**Baca Juga: Untuk Keperluan Hankam, Pemerintah Bebaskan PPN Barang dan Jasa

“Pasien juga pernah fisioterapi di RSUD Adjidarmo dan menjalani rawat inap di Rumah Sakit Tentara (DKT) Serang. Tapi tidak menyelesaikan perawatan,” sebut Budhi.

Sebelumnya diberitakan, Misto (64) bersama lima saudaranya tinggal dalam satu rumah panggung yang terbuat dari bahan kayu dan bambu, di Kampung Cihuni, Desa Curugpanjang, Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak.

Yang memilukan, Misto, Rahmat Hidayat, Sumantri, Abdul Rohman, Elah serta Edi hidup dalam kondisi menderita kelumpuhan.

Tidak hanya masalah kesehatan, Misto bersama saudara-saudaranya juga mengalami kesulitan secara ekonomi. Untuk makan sehari-hari, mereka harus sering mengandalkan saudara yang lain dan tetangga.

“Keluarga semuanya delapan, enam yang mengalami sakit begini. Makan kami seadanya, karena untuk masak saudara kami yang perempuan sudah tidak bisa apa-apa cuma bisa berbaring di tempat tidur. Kadang menerima bantuan dari tetangga untuk makan sehari-hari,” kata Abdul Rohman kepada wartawan.(Nda)




Baru Dibangun TPT RSUD Cilograng Ambrol, DPRD Banten akan Panggil Dinkes

Kabar6-Tempat Penahanan Tanah (TPT) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cilograng, Kabupaten Lebak, ambrol. Padahal, TPT tersebut baru saja dibangun.

Informasi ambrolnya TPT tersebut disampaikan oleh Sekretaris Komisi V DPRD Banten Dede Rohana Putra. Dede mengaku heran, TPT tersebut ambrol padahal baru saja dibangun.

“Insyaallah minggu depan lah kita akan panggil dinas terkait terkait dengan foto-foto yang beredar dimana-dimana TPT itu ambrol padahal baru dibangun,” kata Dede, Selasa (5/12/2023).

Dede mengatakan, pihaknya akan segera memanggil Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten untuk mencari tahu penyebab ambrolnya TPT tersebut.

“Kita akan cek kendalanya dimana apakah memang pengawasannya atau memang kontraktornya atau mungkin dari sisi alam yang memang tidak bersahabat,”ujar politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini.

Dede juga mengungkapkan kekhawatirannya jika kualitas TPT tersebut buruk, maka kualitas bangunan lainnya di RSUD Cilograng juga buruk.

“Kalau TPT saja yang memang dinding penahan tanah itu kualitasnya buruk kita khawatir bangunan-bangunan yang tidak terlihat seperti TPT misalnya di dalam kualitasnya sama seperti yang TPT,” kata Dede.

Dede berharap, Dinas Kesehatan Provinsi Banten dapat menindaklanjuti ambrolnya TPT tersebut. Menurutnya, Pembangunan rumah sakit sangat vital tidak boleh serampangan.

**Baca Juga: Pemkot Raih Anindhita Wistara Data dari BPS

“Ini kan bahaya apalagi ini kan tempat yang vital karena rumah sakit kan, harusnya memang kualitasnya bagus ya. Sebenarnya seluruh bangunan harus bagus tapi ini kan tempat orang sakit saya kira memang harus sama-sama kita jaga,” kata Dede.

Dede juga meminta Dinas Kesehatan Provinsi Banten untuk menerapkan sanksi kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab atas ambrolnya TPT tersebut.

“Kita minta nanti regulasi yang berlaku apakah blacklist atau misalnya kalau ada kurang volume kurang kualitas apakah harus dipotong ya untuk mekanisme mungkin ada di Dinas kesehatan ya di bagian pengadaan. Tapi kita akan menindaklanjuti dan meminta kalau memang ada kesalahan itu bertanggung jawab sebelum nanti jadi temuan BPK,” tutupnya.

Berdasarkan Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SIRUP) Dinkes Banten menganggarkan Rp14.229.229.000 untuk pembangunan lanjutan RSUD Cilograng.(Aep)




Dinkes Catat 20 Ribuan Warga di Kota Tangerang Mengidap Obesitas

Kabar6-Seluruh puskesmas yang tersebar di Kota Tangerang telah melakukan skrining terhadap warga pengidap obesitas. Penyakit kegemukan berlebihan ini karena kalori yang masuk ke tubuh lebih banyak.

“Dari pemeriksaan awal sampai sekarang tercatat di laporan kami sekitar 20 ribuan orang,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Harmayani, Sabtu (8/7/2023).

Sebelumnya, tercatat dua warga di Kota Tangerang mengidap obesitas. Pertama atas nama almarhum Muhammad Fajri, 27 tahun, warga Pedurenan, Kecamatan Karang Tengah, berbobot hampir 300 kilogram.

Kedua adalah Cipto Raharjo, 45 tahun, warga Kunciran Indah, Kecamatan Pinang. Pria ini punya bobot berat badan sekitar 200 kilogram. “Dua yang sudah dirujuk. Itu yang mencuat di media aja,” ungkap Harmayani.

**Baca Juga: Dua Pekan Cipto Pria Obesitas di Pinang Ngesot ke Kamar Mandi

Menurutnya, data sekitar 20 ribu warga Kota Tangerang mengidap obesitas telah disampaikan melalui Aplikasi Sehat Indonesiaku. Data obesitas per akhir Mei 2023 itu khusus bagi warga berusia di atas 15 tahun.

Bicara soal prevalensi obesitas dari Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada 2018, di Kota Tangerang angka obesitas mencapai 28,6 persen.

Dinkes Kota Tangerang menyatakan masyarakat harus paham bahwa obesitas kondisi berat yang sudah melebihi kegemukan. Pertama normal, kedua sekedar gemuk atau lebih berat badan, ketiga obesitas, yakni kondisi badan yang sudah lebih dari gemuk.

“Secara umum di Indonesia itu cukup tinggi angka obesitasnya bukan hanya di Kota Tangerang. Dalam Bahasa kesehatannya IMT yang sudah lebih dari 27 dikatakan obesitas,” terang Harmayani.(yud)




Wujudkan Keluarga Sehat, 152 RW PHBS di Kota Tangerang Terbentuk

Kabar6-Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Kesehatan membentuk program Rukun Warga (RW Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sejak 2016, yang tersebar di 13 Kecamatan yang ada di Kota Tangerang. Saat ini, sudah terbentuk sebanyak 152 RW PHBS.

“Program RW PHBS ini merupakan pemberdayaan masyarakat dalam menerapkan pola Perilaku Hidul Bersih dan Sehat. Jadi, masyarakat akan diberikan edukasi dan pembinaan bagaimana pola hidup bersih dan sehat itu berdampak pada kesehatan diri sendiri, keluarga, dan juga lingkungan. Terlebih, dengan beberapa tahun lalu kita menghadapi pandemi COVID-19, tentu PHBS ini harus digencarkan agar masyarakat lebih peduli dengan kesehatannya,” ujar Kepala Dinas Kesehatan, Dini Anggraeni, Selasa (4/7/2023).

**Baca Juga: Penabrak Tiga Anggota Dishub Kota Tangerang Dipolisikan

Dini mengatakan, edukasi dan informasi terkait PHBS juga dapat diakses melalui portal Sekoper Semangat PHBS. Dalam portal tersebut, terdapat juga hasil monitoring wilayah mana yang sudah dan belum menerapkan PHBS di Kota Tangerang.

“Dalam portal tersebut, masyarakat dapat melakukan pengecekan atau simulasi apakah keluarga dan wilagah kita termasuk yang sudah menerapkan pola PHBS atau belum. Selain itu, ada juga hasil survey monitoring PHBS di setiap wilayah di Kota Tangerang,” katanya.

Menurutnya, masyarakat Kota Tangerang dapat menerapkan pola PHBS dengan maksimal di wilayahnya masing-masing. Sehingga, dapat mewujudkan keluarga, lingkungan, dan Kota Tangerang yang sehat.

“Tentu kami berharap masyarakat Kota Tangerang dapat menerapkan pola PHBS dengan maksimal di kehidupan sehari-hari. Tidak lupa juga untuk mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, dan olahraga yang cukup. Sehingga, keluarga kita, lingkungan kita, dan kota kita yang sehat dapat terwujud,” harapnya. (Oke)