1

Dinsos Tangsel Sebut Kuantitas Bantuan Pangan Dikurangi

Kabar6.com

Kabar6-Dinas Sosial Kota Tangerang Selatan memastikan Bantuan Pangan Nontunai (BPNT) dari Kementerian Sosial akan tetap turun pada Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) gelombang ketujuh.

Kadinsos Kota Tangsel, Wahyunoto Lukman menerangkan, pembagian BPNT dari Kemensos akan ada sedikit perubahan.

Dimana, yang biasanya bansos perbulan dibagikan sebanyak 2 kali, kini hanya akan diberikan sekali setiap bulannya.

“Kuantitas tetap sama, tapi volume beda biasa sebulan 2 kali paket, untuk selanjutnya sebulan hanya 1 kali paket,” ujarnya, Rabu (18/7/2020).

**Baca juga: Angka Kemiskinan di Banten Mencapai 5,92 Persen.

Wahyu menjelaskan, pembagian BPNT berpatokan bukan dari berapa banyaknya PSBB.

“Kalau 2 iya dua kali PSBB, patokanya bukan PSBB, tapi sampai dengan Desember 2020 setiap bulannya hanya dibagikan 1 kali paket,” tutupnya.(eka)




Ribuan Tenaga Honorer Kota Tangerang Terancam Dikurangi

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang menyebut akan terjadinya ribuan pengurangan untuk tenaga kerja honorer di lingkungan Pemerintah setempat.

Hal tersebut mengacu setelah kesepakatan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) dengan DPR RI untuk menghapus tenaga kerja honorer, pegawai tidak tetap, serta status kepegawaian lainnya di tubuh pemerintah.

“Mungkin juga. Ya kalau itu keputusan pemerintah, karena pemerintah itu satu, ya pasti tataran pelaksanaanya mudah-mudahan bisa dilaksanakan dalam membuat kebijakan itu,” ujar Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah kepada wartawan di Gedung Nyimas Melati Kota Tangerang, Selasa (21/1/2020).

“Makanya kita mau lihat dulu Juklak dan Juknis seperti apa,” tambahnya.**Baca juga: Satpol PP dan Perkim Bentuk Tim Tertibkan Kavling DPR.

Arief tidak menyebutkan secara spesifik jumlah honorer yang ada di Kota seribu industri sejuta jasa tersebut. Namun menurutnya, jumlah honorer mencapai ribuan orang.

“Oh saya tidak hapal, tukang sapu, Dishub, Pol PP. Tukang sapu aja 1000 lebih bisa 3000-an. Guru-guru paling banyak honorer,” katanya.

Kendati demikian, kesepakatan tersebut tidak mengalami kerugian dari Pemerintah Kota Tangerang. Meskipun harus melihat dari kemampuan keuangan daerah dan pengurangan itu tersebut seperti apa.

“Makanya kita kan belum tahu konsepnya seperti apa, kan baru dilempar sosialisasinya wacananya nanti penerapan implementasinya kita pengen liat,” tandasnya. (Oke)




Tak Ikut Field Trip di SDN Cilenggang 02 Nilai Bakal Dikurangi

Kabar6.com

Kabar6-Wali murid di SDN Cilenggang 02 keluhkan field trip tujuan TMII dengan bayaran Rp250 ribu per murid dan bagi yang tidak ikut nilainya tidak akan sama dari yang ikut.

Menurut Agus, begitu dirinya berkenan disebut menuturkan, dirinya tak setuju dengan obrolan whatsapp group (WAG) sekolahan itu yang menyatakan biaya field trip senilai Rp250 ribu per murid.

“Iya, biaya field trip itu sebesar Rp250 ribu per murid. Dan bagi murid yang tidak ikutan nilainya akan dikurangi, peraturan dari mana itu,” keluh Agus ketika dikonfirmasi wartawan, Selasa sore (12/3/2019).

Kata Agus menirukan pembicaraan di WAG, tugas yang akan diberikan ke siswa LKS nya di buat sama tapi pengalaman bagi anak yang ikut dan tidak akan berbeda.

“Cara menjawabnya akan berbeda dan nilaipun akan berbeda. Karena pengalaman secara langsung sangat sesuai dengan kebutuhan anak kelas 2 yang masih memiliki cara berfikir konsektual,” ujar Agus menirukan chatingan WAG.

**Baca juga: BPTJ Lanjutkan Uji Coba Masa Evaluasi Tahap III.

Kejanggalan lainnya, bagi murid yang sudah membayarkan Rp250 ribu tersebut tidak mendapatkan bukti pembayaran. Menurut pembicaraan di WAG tersebut, tidak dikeluarkan bukti pembayaran karena kekhawatrian bakal jadi temuan. (jic)