1

Di Suradita, Ada 70 KK Warga Tolak Bansos Karena Merasa Mampu

kabar6.com

Kabar6-Bantuan sosial (Bansos) dampak covid-19 seperti PKH, BLT, dan KKS BPNT yang sudah dikucurkan oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian Sosial RI tidak tepat sasaran.

Selain masih menggunakan data yang lama, bahkan ada data invalid sehingga bansos tersebut tidak tepat sasaran.

Sekdes Desa Suradita, Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang, H Fahlepi SH mengatakan, akibat data invalid, ada sekitar 402 KK calon penerima manfaat Bansos yang tidak tersalurkan, bahkan ada 70 KK yang menolak bansos akibat mampu.

“Ada 402 KK yang tidak tersalurkan akibat data invalid, ada yang sudah meninggal, alamat sudah pindah, bahkan ada nama yang tidak dikenali oleh ketua RTnya,” ungkap Fahlepi Sekdes Suradita dikediamannya, Jum,at (15/5/2020).

Sementara 70 KK lainnya, kata Lepi, menolak Bansos dari Kemensos itu, karena mereka menganggap dirinya mampu.

“Ada satu RT sekitar 70 KK yang menolak bansos dari Kemensos RI, mereka menilai dirinya mampu, ini lagi-lagi data invalid, akhirnya tidak tepat sasaran, sementara BLT dari ADD kita akan keluarkan 35 persen dari anggaran sesuai dengan data dari RT/RW,” jelas Lepi saat didampingi Munajat Sekretaris BPD Desa Suradita.

Sementara itu Abdul Rafid SH, Ketua Umum DPP LSM Biak menyoroti terkait ratusan data invalid penerima manfaat bansos di Desa Suradita, Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang tersebut. Menurutnya akibat data yang tidak akurat itu, penyaluran bansos pun tidak tepat sasaran.**Baca juga: KPK Minta Pemda Terbuka Soal Penanganan Covid-19.

“Ini Dinsos perlu evaluasi dan verifikasi kembali agar tidak invalid datanya, harusnya bantuan itu tepat pada yang membutuhkan, bayangkan ada ratusan KK yang datanya invalid, sementara masih ada warga disekitar itu ada yang sakit lumpuh perlu perhatian juga,” ungkap Abdul Rafid di kediaman sekdes Suradita.(CR)