1

Detoks Digital, Restoran Ramen di Tokyo Larang Pelanggan Gunakan Ponsel Saat Makan

Kabar6-Kota Kai, pemilik restoran ramen Debu-chan di Tokyo, Jepang, memutuskan untuk melarang pelanggan menggunakan smartphone mereka saat makan di waktu sibuk, sebuah langkah yang menjadi topik pembicaraan hangat di media sosial Negeri Sakura itu.

Diketahui, semua restoran ramen Jepang memiliki satu aturan yang tak tertulis yaitu makan cepat dan pergi. Kai, melansir ctvnews, menganggap tradisi ini dengan terlalu serius, sehingga dia mulai menghitung berapa lama waktu yang dibutuhkan para pelanggan untuk makan. Hasilnya, pelanggan yang paling lama untuk memulai makan sup ramen biasanya menonton video di ponsel mereka. Karena itulah Kai mengambil tindakan melarang pelanggan menggunakan smartphone mereka saat makan.

Restoran Debu-chan sendiri memiliki 33 kursi. Namun, Kai mengatakan bahwa seringkali ada sekira 10 orang mengantre untuk mendapatkan kursi pada jam sibuk.

“Ketika kursi sudah penuh dan saya melihat orang-orang berhenti makan sambil menatap smartphone mereka, saya menyuruh mereka untuk berhenti,” kata Kai. ** Baca juga: Pria Asal Kampala Jual Kentut yang Diklaim Bisa Bunuh Nyamuk

Ditambahkan, saat ini dia belum memasang tanda apa pun yang melarang penggunaan ponsel mereka. Sebaliknya, dia berbicara kepada pelanggan satu per satu. Langkah Kai mungkin bisa dibilang sebagai sebuah upaya detoksifikasi digital yang dipaksakan. Baginya, ramen itu lebih dari sekadar makanan.

Debu-chan bukanlah tempat pertama yang membahas penggunaan smartphone saat makan. Pada 2017, sebuah toko McDonald’s di Singapura menerbitkan kampanye ‘Phone off. Fun on’. Mereka juga memasang loker untuk menyimpan smartphone pelanggan saat makan, dengan tujuan agar orang menghabiskan lebih banyak waktu untuk fokus pada anak-anak mereka.

Pembatasan smartphone juga bukan saat makan saja. Pada 2021, Kota Adachi di Tokyo mengeluarkan peraturan yang melarang orang menggunakan ponsel saat berjalan kaki atau mengendarai sepeda.(ilj/bbs)




Cara Mudah ‘Istirahatkan’ Otak

Kabar6-Otak merupakan salah satu organ vital pada manusia. Otak memiliki bagian beserta fungsinya tersendiri, masing-masing memiliki tugas tertentu yang mempengaruhi sistem kerja tubuh.

Karena itulah, Anda pun disarankan untuk ‘mengistirahatkan’ otak dengan menikmati momen liburan. Bagaimana caranya? Melansir beberapa sumber, berikut beberapa cara yang dimaksud:

1. Lakukan detoks digital saat liburan. Letakkan keterangan out-of-office pada e-mail Anda dan jangan memeriksanya. Tinggalkan perangkat-perangkat Anda di kamar hotel atau apartemen seharian ketimbang membawanya ke kolam renang atau pantai.

2. Jika Anda mulai memikirkan pekerjaan, lakukan meditasi kecil. Tidak ada yang perlu tahu apa yang Anda lakukan. Tutup mata, bernapas dalam-dalam, dan periksa seluruh anggota tubuh, dari kaki hingga ujung kepala.

Tarik napas selama empat hitungan dan lihat apabila Anda dapat membuangnya selama delapan hitungan. Ini akan mengurangi tingkat adrenalin dan kortisol dalam tubuh, mengurangi stres serta membiarkan jaringan default melakukan tugasnya.

3. Pilih buku dan majalah yang akan membawa Anda ke tempat lain. Pilih novel ketimbang buku-buku faktual, karena akan lebih memicu imajinasi Anda dengan meningkatkan koneksi di otak.

Pertimbangkan untuk membaca karya penulis baru atau jenis fiksi yang biasanya tidak menarik perhatian Anda. Memberi ‘makan’ otak dengan metode ini merupakan cara baik untuk membantunya mengubah mode.

4. Salurkan energi yang biasanya Anda masukkan ke pekerjaan dalam rileksasi, ubah menjadi tantangan. Berapa banyak rileksasi, kesenangan, pengalaman baru, dan interaksi berkualitas dengan orang tercinta yang dapat Anda kemas?

Ini bukan mengenai jadwal dan kegiatan yang padat, melainkan tentang mencoba untuk sepenuhnya hadir dan menikmati setiap momen. ** Baca juga: Rambut Rontok, Bisa Jadi Ini Penyebabnya

Selamat mencoba.(ilj/bbs)