1

Bocah 10 Tahun Tewas Tenggelam di Bekas Galian Tanah Mekarsari Lebak

Kabar6.com

Kabar6-Bekas galian tanah urugan di Blok Robokan, Kampung Banjarsari, Desa Mekarsari, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak merenggut nyawa Susilawati Salsabila (10).

Salsabila yang masih duduk di kelas 4 sekolah dasar (SD) itu tewas tenggelam saat bermain di genangan air bekas galian tanah yang sudah lama tutup tersebut, Sabtu (18/1/2020) sekira pukul 13.30 WIB.

“Korban bersama temannya mau mencari orangtuanya. Di tengah perjalanan, korban yang ingin main air masuk ke dalam genangan hingga menyebabkan korban tenggelam,” kata Kanit Reskrim Polsek Rangkasbitung, Ipda Supar, Minggu (19/1).

Melihat temannya tenggelam, sontak Mawar berteriak meminta pertolongan warga. Mendengar teriakan Mawar, warga di sekitar lokasi langsung mendatangi dan menyelamatkan Salsabila.

**Baca juga: Pasca Bencana, Badui Dikunjungi 500 Orang Setiap Hari.

“Saat korban diangkat warga kondisinya sudah meninggal dunia. Keluarga menolak jasad korban diautopsi dan memilih langsung dikebumikan,” katanya.

Tidak adanya pagar yang mengelilingi bekas galian tanah tersebut sangat mengkhawatirkan kejadian yang dialami Salsabila terulang kembali. Namun oleh polisi, lokasi itu dipasangi police line.(Nda)




Ciptakan Kebersihan Lingkungan, Warga Desa Mekarsari Gotong Royong

Kabar6.com

Kabar6-Pejabat sementara (Pjs) Kepala Desa Mekarsari Endang Mulyana serta puluhan warga dari 20 RT di RW 07 desa tersebut melakukan kerja bakti membersihkan tumpukan sampah di saluran irigasi sepanjang 320 meter yang telah lama menjadi momok di kawasan tersebut.

“Bersyukur sekali ya, kita dibantu dari seluruh elemen masyarakat. Baik itu dari Babinkamtibmas, Binamas, RT dan RW serta tokoh masyarakat setempat merapatkan barisan bergotong royong membersihkan sampah di saluran irigasi ini,” jelas Endang kepada Kabar6.com, Minggu (13/10/2019).

Tumpukan sampah yang telah berhasil diangkat dari saluran irigasi itu, selanjutnya dikumpulkan di beberapa tumpukan lalu dibakar.

“Sampah yang berhasil kita angkat dari anak kali ini kemudian kita bakar. Dan semua masyarakat antusias dalam giat ini,” papar Endang.

Endang menyebutkan, kerja bakti ini menjadi giat rutin Desa Mekarsari. “Minggu depan kita akan bersihkan saluran irigasi di RW 01,” terusnya.

Kata Endang, pihaknya sangat peduli dengan kenyamanan dan kebersihan di wilayahnya. Maka dari itu, Endang minta kerjasama dari semua pihak untuk bersama-sama mewujudkan Desa Mekarsari yang bersih, Kabupaten Tangerang makin gemilang.

**Baca juga: Drainese Penuh Sampah, Pjs Kepala Desa Mekarsari Bantah Tak Respon Keluhan Warga.

Senada, Ketua RW 07 Rahmat Khasani sangat bersyukur dan berterima kasih kepada aparat desa serta suluruh jajajaran pemerintahan, ikut terjun dan membantu dalam pembersihan sampah di wilayahnya.

“Saya sangat berterima kasih sekali kepada kepala desa, serta semua pihak yang terlibat dalam gotong royong ini. Dan, saya mendukung program gotong royong ini untuk mewujudkan kebersihan di Desa Mekarsari,” beber Rahmat.(Jic)




Ayah Meninggal, Istri Dan Anak Sakit Di Rajeg Butuh Pengobatan

Kabar6.com

Kabar6-Mukmin (51) warga Perumahan Taman Raya Blok F02/07 RT04/05 Desa Mekarsari Kecamatan Rajeg Kabupaten Tangerang tutup usia pada Senin ( 26/8/2019 ) sekira pukul 10.30 WIB.

Mukmin menghembuskan nafas terakhir lantaran mengidap penyakit diabetes kering dalam waktu yang cukup lama.

Faktor ekonomi dan tak punya biaya untuk berobat menjadi penyebab utama bapak tiga orang anak ini sakitnya semakin hari semakin parah, walupun sempat dirawat selama satu minggu di RSUD Tangerang atas rujukan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang, setelah itu Mukmin kembali kerumahnya dan dianjurkan untuk berobat jalan.

Sepeninggalan Mukmin (51), satu keluarga tak mampu ini masih menyisakan pekerjaan rumah ( PR) buat Pemerintah Kabupaten Tangerang khususnya Dinas Kesehatan (Dinkes) pasalnya, Suriani (50) (istri almarhum-red) menderita struk serta anak ketiganya Nani Nurhasan (8) mengalami gangguan penglihatan, membutuhkan perawatan yang lebih intensif lagi.

**Baca juga: Kadinkes: Bayi ISPA Terdampak Asap B3 Telah Dirawat di RSUD Kabupaten Tangerang.

Ketua Paguyban Ntonggu NTB Machmud Tajudin berharap, hal ini menjadi perhatian serius bagi Dinas terkait untuk memberikan pelayan kesehatan yang terbaik bagi masyarakat Tangerang khususnya keluarga tak mampu.

“Saya berharap pada Dinkes untuk istri dan anaknya yang masih sakit minta difasilitasi lagi pengobatannya, karena selama ini mereka belum tersentuh oleh pelayanan dari pemerintah”, ungkap Machmud lewat whatsap sore tadi.(N2P)




Sekeluarga Sakit tak Mampu Berobat di Rajeg, ini kata Dinas Kesehatan

Kabar6.com

Kabar6-Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang berjanji segera menindaklanjuti informasi terkait satu keluarga yang menderita sakit parah di Perumahan Taman Raya Blok F02/07 RT04/05 Desa Mekarsari Kecamatan Rajeg, tapi belum berobat karena tidak ada biaya.

“Terima kasih infonya, akan segera kami tindaklanjuti,” ungkap Kepala Dinkes Kabupaten Tangerang, Desiriana Dinardianti, kepada Kabar6.com melalui pesan WhatsApp, Selasa (13/8/2019).

Diketahui, pasangan suami istri Mukmin (51), menderita penyakit diabetes kering dan Suriani (50), menderita stroke serta anak ketiganya Nani Nurhasanah, mengalami gangguan penglihatan.

Satu keluarga bernasib malang ini, telah lama sakit tanpa mendapatkan perawatan atas penyakit yang dideritanya, karena kondisi ekonomi sangat memprihatinkan.

Beberapa pekan lalu, pria asal Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Balaraja, dengan biaya patungan dari warga sekitar.

Namun, pada hari yang sama dia disarankan oleh petugas RSUD Balaraja untuk berobat jalan atas penyakit yang dideritanya.

**Baca juga: Lelang SMPN 3 Rajeg, PPKO: Pokja 4 Ngeles.

Kemarin, Selasa (13/8/2019), Mukmin kembali dilarikan ke RSU Kabupaten Tangerang, guna mendapatkan perawatan intensif. Mirisnya, hingga kini Pemerintah Kabupaten Tangerang belum juga memberikan bantuan apapun kepada keluarga miskin tersebut.

Sementara itu, Direktur RSUD Balaraja Reniati menyarankan keluarga miskin yang sakit agar menggunakan fasilitas kartu Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) untuk mendapatkan layanan kesehatan. “Bisa berobat lho, pakai Jamkesda. Kan bisa pakai Jamkesda kalau soal biaya mah. Coba di check kembali ya,” kata Reniati.(Tim K6)