1

Dapur Ponpes Nurul Faidzin Lebak Ambruk, BPBD Identifikasi

Kabar6-Bangunan dapur di lingkungan Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Faidzin, di Kampung Cema, Desa Cilangkap, Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak, ambruk, Sabtu pagi (4/2/2023).

Camat Kalanganyar Cece Saputra mengatakan, ambruknya bangunan yang digunakan para santri perempuan untuk memasak tersebut terjadi sekira pukul 05.00 WIB.

**Baca Juga: Ternyata Manusia Purba di Zaman Batu Pernah Nonton Animasi

“Longsor mengakibatkan bangunan tersebut mengalami kerusakan berat. Tim reaksi cepat kecamatan tadi sudah meninjau kondisinya, alhmadulillah tidak ada korban,” kata Cece saat dihubungi Kabar6.com.

Cece menyampaikan, bantuan logistik telah disalurkan oleh pemerintah daerah kepada pemilik bangunan. Ia mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi bencana.

“Selalu waspada apalagi saat hujan lebat apalagi dibarengi dengan angin kencang,” imbau Cece.

Terpisah, Kepala BPBD Lebak Febby Rizki Pratama mengatakan, relawan sudah terjun ke lokasi untuk meninjau dan pendataan. Sejauh ini, bangunan tersebut rusak akibat longsor.

“Masih diidentifikasi oleh kawan-kawan di lapangan apakah ini karena longsor atau pergerakan tanah. Tapi sementara ini kemungkinan longsor karena belum ditemukan patahan-patahan yang besar yang memang khas bencana pergekan tanah,” papar Febby.(Nda)

 




Kaget! Vas yang Disimpan dalam Dapur Ternyata Bernilai Sekira Rp27 Miliar

Kabar6-Pria Inggris ini tak menyangka bahwa vas yang dianggapnya hanya pajangan belaka ternyata berasal dari Periode Qianlong dan memiliki harga jual tinggi.

Ya, melansir Dailymail, vas buatan abad ke-18 dari Tiongkok itu terjual melalui lelang seharga sekira Rp26,4 miliar. Padahal, vas yang dibeli pada 1980-an ini saat dijual hanya seharga beberapa ratus pound, dan disimpan di dapur. Awalnya, vas tadi dimiliki seorang dokter bedah di Inggris yang kemudian diwariskan kepada putranya. Sang anak, yang tidak menyadari betapa berharganya vas tersebut, lantas menaruhnya di dapur.

Menurut balai lelang Dreweatts Auctioneers, makna sejarah dan nilai vas itu baru terungkap ketika seorang ahli barang antik melihatnya. ** Baca juga: Ancam Para Penumpang, Kawanan Perampok di Bangladesh Perkosa Gadis dalam Bus yang Tengah Melaju

Menurut penjelasan pihak balai lelang, vas setinggi 60 cm berwarna biru dengan sentuhan perak dan emas ini dibuat untuk keluarga Kaisar Qianlong. Bagian dasar vas menunjukkan enam karakter khas Periode Qianlong yang berkuasa pada 1736-1795.

“Biru kobalt kerap disebut sebagai ‘biru sesaji’, yang merujuk pada warna kapal-kapal yang digunakan dalam sesaji Altar Kerajaan Surga. Sangat langka melihat vas biru yang dicat dengan emas dan sedikit perak, boleh jadi karena barang ini sulit dikendalikan,” demikian penjelasan pihak balai lelang.

Ditambahkan, ” Hal yang menggembirakan, tidak ada porselen lain berdekorasi emas dan perak dengan subjek serupa yang pernah didokumentasikan.”

Bangau terbang dan kelelawar yang terlukis pada vas menandakan panjang umur dan kesejahteraan. Ketika hendak dilelang, vas ini ditaksir seharga antara Rp1,8 miliar hingga Rp2,7 miliar.

Namun pada akhirnya vas ini dijual kepada seseorang di luar negeri yang dibeli melalui telepon. Pembeli yang tak diungkap identitasnya itu merogoh kocek sekira Rp26,4 miliar

“Kami gembira dengan hasil yang luar biasa. Kami melihat ada banyak peminat dari China, Hong Kong, Amerika, dan Inggris yang berujung pada penawaran sangat kompetitif,” kata Mark Newstead, dari balai lelang.(ilj/bbs)




Setop Mogok, Pedagang Daging Sapi di Tangsel: Dapur Harus Ngebul

Kabar6.com

Kabar6-Pedagang daging sapi di Pasar Serpong, Kota Tangerang Selatan, batal mogok jualan lima hari. Mereka sempat tiga hari tutup lapak karena kenaikan harga dari rumah pemotongan hewan terus melonjak.

“Enggak dagang enggak ada pemasukan sementara dapur harus tetap ngebul,” kata Komarudin, salah satu pedagang di Pasar Serpong, Jum’at (4/3)2022).

Menurutnya, selama tiga hari mogok jualan harga daging sapi setiap harinya merangkak naik. “Naiknya lima ribu kemarin pas mogok,” ujarnya.

Komarudin bilang, aksi mogok bertujuan agar kenaikan harga berhenti. Namun justru tak berpengaruh, tetap naik.

Para pedagang sengaja mogok jualan, lanjut Komarudin, sebagai bentuk protes kepada pemerintah. Mereka berharap pemerintah dapat mengintervensi harga tapi ternyata tidak mampu.

“Malah hasil kita mogok dagang bukannya menurun tapi malah ada kenaikan juga,” keluhnya. Usai mogok diakui pembeli masih sepi.

**Baca juga: Korupsi Dana PIP 2020 di SMP Negeri 17 Tangsel Rp 716 Juta Lebih

**Cek Youtube: Pedes! Bahas Rencana Pemekaran Tangerang Utara

Kini harga daging sapi lokal di Pasar Serpong dibanderol lebih murah. Sebelumnya Rp 130 ribu per kilogram, demi mendongkrak penjualan hari ini dijual Rp 120 per kilogram.

“Tetap masih sepi,” ujarnya. Pada saat normal harga daging sapi dikisaran Rp 110 ribu.(yud)




Cerita Warga Sudamanik Lebak, Dapur Rumah Tiba-tiba Roboh saat Memasak

Kabar6.com

Kabar6-Suhartini (43) warga Kampung Olor, Desa Sudamanik, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak, tidak menyangka jika suara yang ia dengar pada Minggu, 11 Juli 2021 sekitar pukul 10.00 WIB menjadi pertanda bangunan dapur rumahnya akan roboh.

Pagi itu, Suhartini sedang memasak untuk suami dan anaknya. Namun siapa sangka, tidak ada hujan atau pun angin kencang, tembok dapur diikuti atap tiba-tiba saja ambruk.

“Saya lagi masak terus dengar suara kretek-kretek di tembok, saya dan keluarga langsung panik langsung cepat-cepat keluar. Tiba-tiba langsung tembok itu roboh semua,” tutur Suhartini kepada Kabar6.com, Jumat (16/7/2021).

Jika saja tidak mendengar suara dan langsung berlari keluar dari dapur, Suhartini pasti sudah tertimpa reruntuhan bangunan dan atap yang ambruk.

“Kalau enggak dengar suara itu dan saya enggak langsung lari keluar, enggak tahu deh gimana kondisi saya. Barang-barang semua di dapur hancur ketimpa reruntuhan,” ucapnya.

Suhartini yang sehari-harinya membantu suaminya sebagai penjahit tak tahu penyebab sampai bangunan dapur rumahnya roboh dan nyaris melukai dirinya dan keluarga.

**Baca juga: Penjual Nasi Uduk di Lebak Langgar PPKM Darurat, Dijemput Petugas Didenda Ratusan Ribu

Kini sudah sepekan, tembok dapur dan atap yang roboh belum juga kunjung diperbaiki. Masalah keuangan, apalagi dalam kondisi pandemi menjadi alasan kondisi dapur masih tetap dibiarkan tanpa atap dan tak tertutup.

“Mau betulinnya belum ada uang, apalagi kondisi kayak begini lagi susah. Belum, belum ada bantuan dari mana-mana, kalau laporan udah ke RT,” katanya.(Nda)




Dinkes Lebak Uji Kelaikan Dapur Lapas Rangkasbitung

Kabar6.com

Kabar6-Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak melakukan uji laik kebersihan dan sanitasi jasa boga penyelenggaran makanan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Rangkasbitung, Kamis (30/7/2020).

“Penyelenggara makanan dan minuman apalagi dalam jumlah yang relatif besar dan intensitasnya tinggi harus lulus uji kelaikan dan mendapatkan sertifikat laik hiegines dan sanitasi jasa boga,” kata Fatma perwakilan dari Dinkes Lebak.

Uji kelaikan tersebut merupakan permintaan Lapas Rangkasbitung. Sebelumnya, Dinkes Lebak telah meninjau beberapa area dan meminta administrasi kelengkapan data sebagai persyaratan.

“Hari ini kami khusus menilai kondisi dapur beserta prosesnya sampai pengujian sampel makanan dan minuman yang dihasilkan dari dapur. Semua terlihat baik, semoga saja kesimpulan dan hasil uji labnya juga baik,” tutur Fatma.

Hasil dari uji kelaikan tersebut akan diketahui 1 minggu sejak tanggal pengujian dilakukan. Jika lolos, lapas mendapatkan sertifikat laik hiegine dan jasa boga dari Dinkes Lebak.

Kepala Lapas Rangkasbitung Budi Ruswanto, memastikan, pelayanan di lingkungan lapas terus ditingkatkan.

**Baca juga: Resepsi Pernikahan di Lebak, Begini Cara Mendapatkan Rekomendasi Kesbangpol.

“Kami mulai rapihkan sesuai dengan prasyarat yang ditentukan Dinkes dalam meraih sertifikat laik hiegine. Muaranya adalah hasil olahan yang dihasilkan benar-benar layak dan sehat untuk dikonsumsi warga binaan, kalau pun ada kekurangan akan kami tindak lanjuti,” kata Budi.(Nda)




Dipecat Gara-gara Mandi dalam Tempat Cuci Piring Restoran

Kabar6-Karena mandi dalam tempat cuci piring di sebuah gerai cepat saji, seorang pekerja yang tidak disebutkan namanya dipecat dari restoran yang berlokasi di Greenville, Amerika Serikat (AS).

Peristiwa ini terkuak setelah sebuah video yang menunjukkan pria itu tengah mandi di tempat cuci piring restoran, diunggah ke TikTok dan telah ditonton ribuan kali, sebelum dibagikan secara luas di platform media sosial lainnya.

Dalam video tadi, melansir mirror.co.uk, tampak seorang pria duduk di tempat cuci piring penuh dengan air sabun hingga ke bahu, sementara orang lain melemparkan kain ke arah air dan memintanya untuk ‘mencuci dirinya sendiri’. Pria itu menyeka dadanya, sebelum tertawa dan berkata “Rasanya seperti bak mandi air panas” dan “Saya hanya menikmati hidup, bos”.

Bersamaan dengan itu, sebuah nampan makanan logam juga meluncur ke air. Tidak jelas apakah pegawai itu benar-benar telanjang atau masih memakai baju dalam.

Video berdurasi 23 detik itu dibagikan dalam laman Facebook dengan judul, ‘Jadi ya saya hanya akan memberitahu semua orang sekarang JANGAN PERGI KE GREENVILLE WENDYS. INI MENJIJIKKAN PLEASEEEEEE SHARE INI.’

Sementara itu, juru bicara Tim Schostak bernama Christian Camp, yang memiliki jaringan restoran cepat saji tadi mengatakan bahwa semua karyawan yang ditampilkan dalam video itu telah dipecat segera setelah mereka mengetahui video viral tersebut. ** Baca juga: Ukuran Kerang Tidak Memuaskan, Seorang Tamu Restoran Telepon 911

Gara-gara jahil, pekerjaan pun melayang.(ilj/bbs)




Riset: Menurut Kaum Hawa, Pria yang Bisa Masak Itu Seksi

Kabar6-Tidak hanya setia, mapan, atau bertanggung jawab saja yang menjadi kriteria wanita dalam mencari pasangan hidup. Ada satu hal yang mungkin luput dari pikiran Anda.

Siapa sangka, sebagian besar wanita di berbagai penjuru dunia sepakat bahwa pria yang bisa masak atau mau berkutat di dapur adalah pria yang seksi.

Seksi yang dimaksud bukan secara fisik visual semata, melainkan seksi dalam bertindak. Sebuah studi yang digelar oleh Sunbeam, melansir Okezone, mendatangkan sebuah tim ahli saraf yang diterbangkan dari London untuk melakukan pengujian ilmiah terhadap kurang lebih 20 pasangan Australia, untuk menentukan apa tugas rumah tangga yang paling membangkitkan gairah wanita.

Studi penelitian tersebut dijalankan dengan metode di mana para pria diminta untuk melakukan kegiatan seperti membuat prakarya sendiri dari tangan atau DIY (do-it-yourself), mixing adonan kue, dan membuat kopi. Sementara para wanita respon mental, emosional dan fisiologisnya dipantau di saat yang bersamaan.

Hasilnya, ditemukan sebanyak sekira 57,5 persen wanita merasa terangsang ketika para pria pasangannya sedang membuat secangkir kopi dan mengaduk adonan kue, ketimbang bekerja dengan menggunakan bor listrik atau menggergaji yang hanya menunjukkan angka sekira 55 persen.

Lebih lanjut disebutkan, wanita lebih bahagia ketika pria mereka sedang memasak daripada membantu pekerjaan rumah lainnya termasuk menyetrika dan memasang perabotan rumah. Kemudian, tujuh dari 10 wanita lebih suka menerima kopi buatan sendiri dari pasangan mereka sebagai bentuk hadiah.

Melihat hasil studi, seorang ahli seksologi dan hubungan bernama Dr Nikki Goldstein mengatakan, dia pribadi tidak terkejut dengan temuan yang memperlihatkan wanita memang menganggap pria paling seksi itu adalah ketika sedang memasak atau membuat sesuatu di dapur.

“Sebagai seorang wanita, saya setuju dengan hasil penelitian. Tetapi hasil ini akan membuat terkejut sebagian pria, karena menurut saya masih banyak pria yang berpikiran kalau wanita itu paling terangsang melihar pria yang melakukan aktivitas maskulin,” ungkap Nikki.

Nikki menambahkan, melihat pria di dapur itu kurang lebih memamerkan kreativitas yang mereka miliki. Sebab dengan bisa memasak, pria menunjukkan bahwa diri mereka itu bisa berpikir di luar kotak, yang mana faktor inilah yang dinilai Nikki sangat menarik di mata para wanita pada umumnya.

“Pria bisa saja mengatakan ‘aku cinta padamu’, ‘aku peduli kepadamu’, tapi ketika mereka membuatkan sesuatu contohnya seperti secangkir kopi saja, itu memperlihatkan bahwa mereka peduli dengan pasangannya,” jelas Nikki. ** Baca juga: Selain Kurang Tidur, Ada 5 Penyebab Kantong Mata Bengkak & Menghitam

Jadi, memasak walaupun dengan menu ringan atau berkutat di dapur itu seksi, guys.(ilj/bbs)




Ternyata, Ada 5 Benda di Dapur yang Jadi Sarang Kuman Paling Banyak

Kabar6-Tidak hanya di luar rumah, kuman bisa bersarang di mana saja, termasuk area dalam rumah. Hal yang tak disangka, benda yang paling kotor ternyata berada di dapur, lho. Dan hal itu tidak peduli seberapa sering kita membersihkannya.

Karena itulah kita disarankan untuk lebih memperhatikan sekaligus rutin membersihkan benda-benda tersebut. Melansir Foodbeast, berikut ima benda di dapur yang memiliki banyak kuman:

1. Spons cuci piring
Spons cuci piring disebutkan menjadi ‘media’ berkumpulnya banyak kuman. Hal itu juga yang membuat Anda harus mengganti spons cuci piring lama di rumah dengan spons yang baru satu hingga dua kali dalam satu pekan.

Menurut sebuah studi baru yang dilaporkan oleh The New York Times, karena tidak ada cara untuk membersihkan spons, maka benda itu sebaiknya segera buang dibuang dan jangan digunakan lagi.

2. Lap dapur
Idealnya, kita harus menggunakan serbet atau lap dapur setiap hari. Jangan lupa mencuci lap dapur menggunakan air bersuhu tinggi dengan campuran pemutih yang dituangkan langsung pada air atau mesin cuci.

3. Botol garam & lada
Kedua benda ini paling banyak disentuh di dapur. Jadi sebelum mengisinya lagi, cuci botol garam dan lada dengan air bersuhu tinggi agar steri. Jangan lupa bersihkan bagian luarnya dengan tisu antibakteri.

4. Gagang pintu
Pegangan pintu menjadi benda yang paling sering dipegang, entah itu pintu kulkas, pintu lemari atau laci kitchen set, pintu mesin cuci piring, dan sebagainya. Jadi bersihkan gagang pintu barang-barang di dapur dengan tisu antibakteri. Jangan lupa siapkan pembersih dan gunakan seminggu sekali untuk membersihkan semua gagang pintu di dapur.

5. Talenan
Jika tidak dijaga kebersihannya, kontaminasi bakteri bisa terjadi melalui talenan. Tidak cuci tangan dan juga tidak mencuci langsung talenan yang dipakai setelah memotong ayam atau daging lainnya, berisiko mencemari makanan apa pun yang menyentuh permukaan itu.

Kayu talenan memiliki permukaan yang sulit dibersihkan, sedangkan paparan suhu panas tinggi dan pemutih dapat merusak papan talenan. Jadi disarankan lebih baik menggunakan talenan kayu hanya untuk memotong sayuran. Sedangkan untuk memotong daging-dagingan, gunakan talenan bermaterial bahan plastik.  ** Baca juga: Sejumlah Makanan yang Sebaiknya Dikonsumsi Saat Datang Bulan

Jangan remehkan kebersihan benda-benda dalam dapur agar terhindar dari kuman berbahaya.(ilj/bbs)




Hindari Kebiasaan Buruk di Dapur yang Tidak Sehat

Kabar6-Dapur menjadi tempat paling menyenangkan bagi sebagian besar orang, khususnya mereka yang memang memiliki hobi memasak. Sayangnya, tidak banyak orang yang dapat menjaga kebersihan dapur dengan cara yang tepat.

Bahkan, terkadang mereka hanya membersihkan sesuatu yang dianggap kotor saja tanpa memperhatikan lingkungan di sekitar dapur. Padahal, kebersihan di daerah dapur sangat penting bagi kesehatan keluarga. Melansir Okezone, ini di lima kebiasaan di dapur yang berbahaya bagi kesehatan:

1. Mengabaikan keran bocor
Anda tentu sering tidak memperhatikan kebocoran, terutama pada pipa-pipa di bawah wastafel dapur. Kebiasaan kita ini mengundang kecoak berkembang biak di dapur. Kecoak terkenal karena dapat menyebarkan semua jenis penyakit seperti keracunan makanan dan diare.

2. Makanan kering yang diletakkan sejajar dengan mata
Setiap kali merasa lapar, kita bergegas ke dapur dan mengambil makanan yang tidak sehat dari rak-rak lemari. Untuk menghindari kebiasaan ngemil yang tidak sehat, Anda harus memposisikan ulang semua kue kering, keripik, dan barang-barang makanan yang tidak terlalu sehat di rak bagian atas, di mana Anda tidak dapat menjangkau dengan mudah.

3. Tidak membersihkan scrubber pencuci piring
Apakah Anda pernah membersihkan scrubber setelah mencuci peralatan dapur? Scrubber adalah alat pemisahan suatu partikel solid (debu) yang ada di gas atau udara dengan menggunakan cairan sebagai alat bantu.

Tidak membersihkan scrubber piring Anda dari waktu ke waktu dapat menyebabkan bakteri tumbuh di atasnya. Jika Anda tidak ingin mencemari peralatan saat mencuci, disarankan untuk mencuci scrubber sesering mungkin dan juga menggantinya dalam waktu satu bulan atau lebih.

4. Tak menggunakan teflon yang sudah rusak
Apakah Anda menggunakan panci anti-lengket selama lebih dari 3 tahun? Panci non-lengket atau biasa disebut teflon sangat baik untuk memasak makanan tanpa minyak dan sehat. Tetapi semakin lama wajan ini akan semakin lengket saat dipergunakan. Jika Anda memasak dalam wajan anti-lengket lama, maka ada kemungkinan besar bahwa makanan Anda akan tercampur dengan potongan kecil wajan yang dapat menyebabkan kanker.

5. Menggunakan papan pemotong untuk semua jenis makanan
Disarankan tidak menggunakan papan memotong yang sama untuk daging dan sayuran. Anda harus memiliki papan yang terpisah untuk kedua hal tersebut karena tidak sehat untuk menggunakan satu papan pemotong untuk semua bahan makanan. ** Baca juga: Bangun Terlalu Pagi Tidak Baik untuk Kesehatan?

Yuk, lebih perhatikan lagi lingkungan sekitar dapur.(ilj/bbs)




Studi: Terlalu Banyak Kerjakan Tugas Rumah Tangga Bisa Pangkas Peluang Ibu untuk Tetap Sehat

Kabar6-Sebuah studi mengungkapkan, terlalu banyak tugas rumah tangga bisa ‘memangkas’ peluang ibu untuk tetap sehat sebanyak 25 persen. Efek tersebut bisa berdampak pada ibu yang selalu terjebak di dapur, menyiapkan makanan dan membersihkan rumah selama berjam-jam.

Sebaliknya bagi para bapak bisa tetap melakukan lebih banyak pekerjaan rumah dan tetap sehat, kemungkinan karena mereka lebih banyak menghabiskan waktu untuk berkebun dan membuat barang-barang Do It Yourself (DIY).

Para peneliti, dilansir viva.co.id, melihat pada lebih dari 36 ribu pensiunan dari tujuh negara yang meliputi Inggris, untuk melaporkan aktivitas harian dan kesehatan umum mereka.

Para wanita yang tidur kurang dari tujuh jam, atau terlalu banyak tidur, berisiko 25 persen berkurang kesehatannya saat melakukan lebih dari tiga jam pekerjaan rumah. Namun jenis pekerjaan rumah tidak berdampak pada pria yang memenuhi kriteria sama.

Meski tidurnya berkurang, yang bisa memengaruhi kesehatan seseorang, pria tetap bisa lebih sehat saat melakukan pekerjaan di rumah. Hasil studi ini mengatakan bahwa wanita harus beristirahat lebih banyak, atau setidaknya menghabiskan lebih banyak waktu di kebun dan lebih sedikit di dapur.

“Perbedaan dalam kesehatan gender kemungkinan karena tipe pekerjaan yang cenderung dilakukan wanita, yang lebih banyak pekerjaan repetitif dan rutin, seperti bersih-bersih dan memasak,” ujar rekan penelitian Dr Tilman Brand dari Leibniz Institute for Prevention and Epidemiology di Jerman.

Ditambahkan Brand, meski pekerjaan ini memiliki manfaat sehat yang terbatas, tapi tidak aktif secara fisik dan bukan termasuk olahraga, juga tidak menstimulasi secara mental yang berkaitan dengan kesehatan fisik.

Sementara pria melakukan lebih banyak pekerjaan rumah yang aktif, seperti berkebun dan perbaikan. Pengerahan tenaga secara fisik baik untuk kesehatan, dengan berkebun yang melibatkan menggali, memotong rumput, dan menggotong tanah. Brand mengatakan bahwa berkebun dan memperbaiki barang bisa lebih menyenangkan dibandingkan membersihkan rumah.

Wanita dan pria yang lebih tua memiliki waktu yang lebih banyak untuk melakukan tugas rumah tangga dibandingkan mereka yang masih bekerja. Tapi, para peneliti menemukan bahwa pekerjaan rumah lebih menumpuk pada wanita.

Di tujuh negara meliputi Amerika Serikat, Prancis, dan Italia, para wanita menghabiskan hampir 3 jam 40 menit sehari secara rata-rata untuk memasak, membersihkan rumah, dan berbelanja. Ini hampir tiga kali lipat dari 88,7 menit yang dikalkulasikan pada pria yang menghabiskan lebih dari satu jam sehari untuk berkebun dan memperbaiki barang-barang. ** Baca juga: Terdengar Aneh, Beberapa Hal Ini Ternyata Bisa Bantu Tidur Nyenyak

Kesehatan dikalkulasikan berdasarkan pada jawaban partisipan pada kuesioner, di mana mereka menilai kesehatan mereka pada skala lima poin dari ‘buruk’ hingga ‘sangat baik’.(ilj/bbs)