1

Hujan Lebat, Perumahan Dekat Apartemen Serpong Garden Banjir Sepinggang

Kabar6-Pembangunan apartemen Serpong Garden di Cisauk, Kabupaten Tangerang berdampak buruk terhadap lingkungan warga sekitar. Kini setiap curah hujan tinggi rumah-rumah warga di Kampung Cibelut, Desa Cibogo terendam banjir.

“Air bisa satu meteran kalau banjir. Kemarin juga masuk kedalam rumah masuk, bisa sepinggang,” kata Nurhayati, 42 tahun, warga warga Kampung Cibelut RT 002/01, Sabtu (30/12/2023).

Menurutnya, sejak bangunan vertikal itu dibangun pada 2017 silam muncul dampak kurang baik. Warga sekitar pun muncul pro dan kontra.

**Baca Juga: Hujan Angin Kencang, Atap 4 Rumah di Serpong Rusak

Nurhayati mengaku satu di antara warga yang sempat menentang pembangunan apartemen Serpong Garden. Ia mengaku heran dengan analisis mengenai dampak lingkungan.

“Ada 30 rumah terdampak buat yang pinggiran. Barang saya aja ancur udah berapa kali, malah warung saya bongkar karena kerendem mulu,” ujarnya.

Selama ini, Nur bilang, pengembang apartemen cuek dengan warga sekitar yang terdampak banjir. “Boro ada kompensasi,” ketusnya.

Sebelumnya, area basement apartemen Serpong Garden terendam banjir setinggi 1,4 meter. Sekitar 30 unit mobil dan 50 motor milik penghuni maupun pegawai pengelola apartemen terendam.

Pengelola apartemen menyebutkan bahwa genangan banjir akibat ada tanggul yang jebol. Aliran dari Kali Cibogo meluap hingga merendam basement apartemen Serpong Garden.(yud)




Curah Hujan Tinggi, BPBD Catat Ada 9 Titik Banjir dan 1 Pohon Tumbang di Tangsel

Kabar6.com

Kabar6-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mencatat ada 9 titik banjir dan 1 pohon tumbang, hari ini 30 April 2022.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kota Tangsel, Uci Sanusi menerangkan, banjir tersebut disebabkan oleh curah hujan yang tinggi sehingga debit air yang tinggi.

“Ketinggian banjir dari 60 centimeter sampai 1,2 meter,” ujarnya kepada Kabar6.com.

Uci menjelaskan, banjir tersebut berada di Kampung Bulak Pondok Kacang Timur, Maharta RW 11 Pondok Kacang Timur, Komplek Citra Prima Pondok Kacang.

“Perum Roswood Garden Serua, Puri Pamulang Bambu Apus, Pamulang Asri, Pocis RW 01 Bakti Jaya, Perumahan Falm bintaro, dan Jalan Flamboyant Kampung tembok bolong rempoa. Dan 1 pohon tumbang di Jalan Raya Puspiptek,” terangnya.

**Baca juga: Ramuan Herbal Atasi Capek dan Lelah Setelah Mudik

Uci mengatakan, saat ini titik-titik tersebut sudah ditangani oleh Satgas BPBD, Dinas Pekerjaan Umum, Sapol PP, dan Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar).

“Saat ini, titik tersebut sudah ditangani oleh Satgas BPBD, Dinas PU, Satpol PP, dan Damkar,” tutupnya.(eka)




Curah Hujan Tinggi, BPBD Catat Ada 5 Titik Genangan di Tangsel

Kabar6.com

Kabar6-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mencatat ada 5 titik genangan serta 4 titik pohon tumbang di wilayahnya.

Kepala BPBD Kota Tangsel, Uci Sanusi menjelaskan, penyebab terjadinya adalah karena curah hujan yang cukup tinggi dengan durasi yang cukup lama.

Beberapa titik yang tergenang banjir, dipaparkannya, Lembah Pinus, Pamulang Barat dengan ketinggian 20 centimeter. Lalu Perumahan BPI Pamulang dengan ketinggian 20 centimeter

**Baca juga: Polisi Tindak Shuttle Bus Alam Sutera, Pelat Nomor Mati?

“Babakan Pocis, Bakti Jaya ketinggian 40 hingga 60 centimeter, Kampung Bulak Pondok Aren terpantau 10 hingga 20 centimeter, Pondok Maharta,” ujarnya kepada Kabar6.com, Rabu malam (12/1/2022).

Selain genangan, Uci menjelaskan, ada 4 titik pohon tumbang yaitu di Kedaung Residence, Jurang Mangu Barat. “Jalan Kentang RT 004 RW 07, Pondok Cabe, Pamulang ditangani oleh Dinas LH. Dan Pacuan Kuda ditangani oleh Dinas LH,” tutupnya.(eka)




Curah Hujan Tinggi, BMKG Minta Warga Banten Waspadai Genangan

Kabar6.com

Kabar6-Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta kepada warga di Provinsi Banten untuk waspada genangan.

Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Klimatologi Tangerang Selatan, Yanuar Henry Pribadi menerangkan, hal itu didasari dari prakiraan cuaca di bulan Januari 2021 ini.

“Waspada genangan di wilayah yang di prakirakan hujan tingkat menengah sampai sangat tinggi,” ujarnya kepada Kabar6.com di Ciputat, Senin (3/1/2022).

Dijelaskan Yanuar, Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan masuk dalam kategori curah hujan menengah, dengan intensitas 201 hingga 300 milimeter per bulan.

**Baca juga: Viral, Pengendara Mobil Tabrak Motor Pamer Benda Mirip Pistol

Lanjutnya, Kota Serang, Kabupaten Serang, dan Kota Cilegon masuk kedalam kategori curah hujan sedang hingga tinggi, dengan intensitas 200 hingga 400 milimeter per bulan.

“Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak 400 hingga 500 milimeter per bulan kategori tinggi dan sangat tinggi,” tutupnya.(eka)




Curah Hujan Tinggi, Sejumlah Kecamatan di Pandeglang Diterjang Banjir

Kabar6.com

Kabar6 – Sejumlah kecamatan di Kabupaten Pandeglang terendah banjir setelah hujan mengguyur wilayah tersebut dengan ketinggian air variatif dari 50 center hingga satu meter lebih.

Berdasarkan data yang berhasil dihimpun dari laporan semen Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang ada sembilan kecamatan yang dilanda banjir akibat tingginya curah hujan.

Kesembilan kecamatan itu diantaranya, Kecamatan Cikeusik, banjir berada di Desa Tanjungan, Curug Ciung, Sorongan. Di Kecamatan Munjul berada di Desa Cibitung. Kecamatan Cibaliung berada di Desa Sudimanik, Cihanjuang, Mendung dan Curug. Sementara di Kecamatan Sumur banjir berada Kerta Jaya, Sumber Jaya.

Di kecamatan Patia berada di Desa Idaman, Di Kecamatan Panimbang berada di Desa Mekarsari, Gombong, di Kecamatan Sobang berada di kecamatan Pangkalan dan Bojen, dan kecamatan Angsana berada di Desa Cipining dan Kecamatan Cigeulis berada di desa Sinar Jaya.

Sarkun salah seorang RT mengatakan, sudah dua hari ini hujan lebat luapan banjir ini naik pada siang hari setelah sholat Jum’at pukul 01.20 WIB.
“Hingga tadi pagi dan sampe sore ini, ketinggian banjir ini kurang lebih 1 meter rumah saya juga sama terendam banjir,” ungkapnya.

Dikatakan Sarkun, ada sekitar 45 (KK) yang terendam banjir disini, kalo air laut pasang naik ditambah curah hujan tinggi bisa kemungkinan banjir ini kembali tinggi.

“Air laut meluap ditambah kiriman dari sungai kali ciseket yang meluap kesini, sehingga terjadi banjir ini yang semakin tinggi dan terpaksa warga sementara mengungsi ke rumah sodara yang datarannya tinggi,” katanya.

Sarkun berharap, banjir yang melanda bisa cepat surut dan pemerintah setempat bisa membantu dengan adanya musibah banjir tersebut.

“Semoga banjir tidak melebar ke wilayah lainnya dan cepat kembali surut. Kami berharap adanya bantuan dari pemkab,” harapnya.

**Baca juga: Persipan Pandeglang Harus Berbagi Home Base dengan Rivalnya, PSSI dan Asprov: Baru Tahu

Sementara Kapolsek Panimbang, AKP Sugiar Ali Munandar pada kesempatan itu turun bersama jajarannya untuk melakukan evakuasi pada korban banjir di wilayah itu.
“Kami menghimbau pada warga untuk tetap waspada, karena mengingat intensitss hujan semakin tinggi di wilayah Pandeglang Selatan,” himbaunya.

Tim tagana Kabupaten Pandeglang dan BPBD Pandeglang turun untuk melakukan evakuasi korban dan memantau situasi banjir tersebut.(aep)




Curah Hujan Tinggi, Arief Cek Saluran Wilayah Benda Antisipasi Luapan Air

Kabar6-Curah hujan di Kota Tangerang kembali tinggi, Wali Kota Tangerang H. Arief R. Wismansyah didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Tangerang Decky Priambodo serta Camat Benda Achmad Suhaely tinjau lansung salah satu saluran yang berada di wilayah Kecamatan Benda Kelurahan Jurumudi, Senin (8/11/2021).

Terpantau terdapat sedimentasi lumpur beberapa saluran di wilayah Benda sehingga diperkirakan bisa menyebabkan luapan air apabila sedang hujan deras.

Untuk itu, Wali Kota Tangerang menginstruksikan kepada Dinas PUPR Kota Tangerang untuk melakukan pengerukan pada saluran – saluran agar bisa menampung air dengan maksimal.

“Segera lumpurnya dilakukan pengerukan agar bisa memaksimalkan jalan air,” jelas Arief

Di lokasi yang berbeda masih sekitar wilayah Kecamatan Benda, Arief juga menelusuri saluran sekitar Rawa Bamban Kelurahan Jurumudi memastikan aliran air berjalan dengan baik.

“Sementara ini laporan warga rawa Bamban tidak ada banjir, tidak ada limpasan air atau genangan yang meluap di lingkungan sekitar, tapi kami tetap lakukan pemeliharaan berkala guna antisipasi banjir dan genangan,” ungkap Arief. **Baca Juga: Pemkot Tangeran Terus Gelar Bimtek Kemudahan Berusaha, Kali Ini Menyasar Sektor Kesehatan

Dalam kesempatannya, Arief juga mengimbau kepada seluruh masyarakat Kota Tangerang untuk tetap waspada terhadap tingginya curah hujan yang sedang terjadi saat ini untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan sekitar.

“Warga diharapkan dapat bekerja sama dengan pemerintah dengan menjaga kebersihan salurah air, tidak membuang sampah sembarangan serta menjaga kesehatan,”

“Laporkan kepada kami apabila ada sumbatan saluran atau hal – hal yang dianggap akan menyebabkan genangan, kami siap membantu,” pungkas Arief.

Sebagai informasi, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Tangerang telah melakukan langkah preventif dalam memasuki musim penghujan dengan membangun 18 turap yang tersebar di 13 Kecamatan serta 239 pompa banjir dan membangun 117 saluran drainase se – Kota Tangerang. Adv




Curah Hujan Sangat Tinggi, BMKG Ingatkan Potensi ‘Genangan’ di Tangsel

kabar6.com

Kabar6-Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) ingatkan masyarakat di Kota Tangerang Selatan agar mewaspadai potensi banjir di bulan Februari 2021.

“Masyarakat perlu mewaspadai terjadinya genangan pada bulan Februari akibat adanya peningkatan hujan,” ujar Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Klimatologi Tangerang Selatan, Yanuar Henry Pribadi kepada Kabar6.com, Sabtu (30/1/2021).

Yanuar menjelaskan, hal itu karena adanya peningkatan hujan di wilayah Banten dan DKI Jakarta, selain itu juga ada peningkatan hujan di wilayah hulu sungai disekitar Bogor.

“Peningkatan ini juga terjadi di wilayah Banten dan DKI Jakarta serta wilayah hulu sungai di sekitar Bogor yang bisa menyumbang genangan ke sekitar wilayah Jakarta dan Tangerang,” terangnya.

Yanuar menerangkan, Kota Tangerang Selatan pada bulan Februari ini diprakirakan akan memasuki puncak musim hujan dan diprakirakan di bulan Februari hujan akan berpotensi mengalami peningkatan.

“Khusus wilayah Tangerang Selatan hujan di prakirakan di Bulan Februari kategori sangat tinggi antara 401-500 mm per bulan atau jumlah total sebulan yang nilai tersebut meningkat 30 persen di bandingkan biasanya atau normalnya,” ungkapnya.

**Baca juga: BMKG Sebut Suhu di Tangsel Turun Hingga Pertengahan Februari

Puncak musim hujan ini, Yanuar menjelaskan, juga berlaku untuk seluruh wilayah Provinsi Banten terkhusus Kota Tangsel.

“Untuk potensi petir akan mulai berkurang pak. Tetapi perlu waspada ke hujannya yang meningkat menjadi sangat tinggi tadi,” tutupnya.(eka)




Curah Hujan Tinggi, Banjir Kepung Kota Tangerang Lagi

Kabar6.com

Kabar6-Curuh hujan yang tinggi mengguyur Kota Tangerang sejak malam tadi mengakibatkan sejumlah wilayah dikepung banjir. Ketinggian banjir tersebut mencapai 1,5 meter.

Kasi Sarana dan Prasarana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang, Rana Rachdiana mengatakan, berdasarkan data yang didapatkan saat ini sejumlah kota Tangerang dikepung banjir.

“Wilayah tersebut diantaranya Kecamatan Periuk, Benda, Karang Tengah, Larangan,” ujar Rana Rachdiana saat dihubungi, Selasa (25/2/2020).

**Baca juga: Kota Tangerang Berikan Subsidi 100 Persen untuk Kenaikan NJOP.

Ketinggian air tersebut cukup bervariasi dari 10 – 150 Centimeter. Namun, kata Rana, saat ini kondisi banjir terparah berada Kecamatan Periuk.

Kendati demikian, para pengendara motor yang memaksa untuk melewati arus banjir tersebut banyak kendaraan mengalami mogok. (Oke)




BMKG Ungkap Pemicu Curah Hujan Tinggi Awal 2020

Kabar6.com

Kabar6-Stasiun Klimatologi Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menyebutkan kondisi curah hujan sekarang ini di wilayah Jakarta dan sekitarnya melampaui rekor dari tahun-tahun sebelumnya.

Hal ini dipengaruhi dari akibat perilaku hidup manusia hingga memicu terjadinya perubahan iklim.”Salah satunya pemakaian bahan bakar fossil yang berlebihan,” ungkap Kepala Seksie Observasi dan Informasi
BMKG Stasiun Klimatologi Kota Tangsel, Yanuar Henry Pribadi kepada kabar6.com, (Rabu, 2/1/2020).

Menurutnya, konsumsi bahan bakar yang berlebihan membuat zat karbon dioksida atau CO2 meningkat tajam. Maka terjadilah proses alam berupa pemanasan global (global warming).

Sehingga, lanjut Yanuar, iklim secara langsung berubah cepat menyesuaikan. Akibatnya musim hujan bisa lebih pendek tetapi curah hujannya semakin ekstrim.

“Dan di musim kemarau semakin panjang dengan suhu yang semakin meningkat,” paparnya.

Dampak yang paling terasa dari curah hujan tinggi adalah terjadinya banjir akibat dari luapan air daerah aliran sungai. Seperti peristiwa bencana banjir besar yang meluas ke beberapa wilayah di kawasan Jabodetabek pada Rabu kemarin.

**Baca juga: Banjir Melanda Tangsel, Bang Ben: Kita Buka Posko dan Dapur Umum.

Yanuar sebutkan, awal tahun ini rekor curah hujan 377 milimeter per hari. Angka dari hasil pengamatan ilmiah itu mengalahkan catatan pada saat banjir besar 2007 mencapai 340 milimeter per hari.

Kemudian saat musim hujan periode 2015 sebesar 361 milimeter per hari. “Memang Tangerang Selatan juga termasuk besar hujannya terukur 208 milimeter. Cuma masih lebih besar Halim mencapai 377 milimeter,” jelasnya.(yud)