Ditangkap, Pencuri Spesimen COVID-19 yang Sedang Diuji Laboratorium Rumah Sakit

Kabar6-Shaun Lamar Moore (40), pria asal California, Amerika Serikat, ditangkap setelah diduga mencuri spesimen yang akan diuji untuk virus corona di rumah sakit.

Dalam unggah di Facebook, melansir Foxnews, Departemen Kepolisian Davis mengatakan bahwa Moore ditahan setelah ia terlihat mengendarai sepeda. Pihak berwenang telah mencari Moore selama hampir 24 jam, setelah karyawan di Rumah Sakit Sutter Davis melaporkan, ada seseorang memasuki fasilitas rumah sakit sekira pukul 1.35 dini hari waktu setempat. Pria itu mencuri spesimen Covid-19 yang sedang menunggu pengujian laboratorium.

Polisi menerima telepon sekira pukul 18.6, ketika spesimen COVID-19 yang masih disegel ditemukan dalam keranjang belanja di CVS Pharmacy, Davis. “Pada saat itu, dikonfirmasi sampel itu tidak dibuka atau dirusak segelnya,” kata Paul, Wakil Kepala Kepolisian Davis.

Berdasarkan petunjuk dari komunitas tunawisma, para penyelidik mengatakan mereka dapat melacak Moore dan langsung menangkapnya dengan tuduhan pencurian.

“Polisi Davis kenal dengan Moore dan menentukan apakah ada kondisi kesehatan mental yang berperan dalam insiden ini,” jelas polisi. “Meskipun insiden itu sangat serius, detektif tidak percaya dia bermaksud melukai dirinya sendiri atau orang lain.”

Rumah sakit Sutter Davis mengatakan, mereka sedang melakukan penyelidikan internal sendiri atas insiden tersebut. ** Baca juga: Seorang Anak Gugat Orangtua yang Unggah Foto Masa Kecilnya ke Facebook

“Rumah Sakit Sutter Davis berkomitmen untuk menyediakan perawatan berkualitas tinggi bagi masyarakat. Kami menangani situasi ini dengan sangat serius,” demikian pernyataan pihak rumah sakit.

Ditambahkan, “Kami sedang melakukan penyelidikan internal kami sendiri, serta bekerjasama dengan pejabat daerah dan penegak hukum mengenai masalah ini.”

Menurut Universitas Johns Hopkins, saat insiden itu terjadi, sudah ada 23.311 kasus positif COVID-19 di California dengan setidaknya 682 kematian.(ilj/bbs)




Ilmuwan Inggris Segera Suntikkan Vaksin COVID-19 pada Manusia

Kabar6-Pemerintah Inggris mengumumkan akan segera menguji coba vaksin terbaru COVID-19 pada manusia. Vaksin ini dikembangkan oleh peneliti dari Univeritas Oxford.

“Di periode normal, untuk bisa mencapai tahapan ini akan membutuhkan waktu bertahun-tahun. Saya sangat bangga dengan kinerja kita sejauh ini,” ungkap Matt Hancock, Menteri Kesehatan.

Pemerintah Inggris, melansir Telegraph, menyediakan dana senilai sekira Rp384 miliar, yang akan digelontorkan untuk para ilmuwan di Oxford. Termasuk tambahan senilai kurang lebih Rp432 miliar untuk membiayai para peneliti di Imperial College London.

Di sisi lain, Hancock mengingatkan bahwa proses menemukan vaksin untuk penyakit ada ketidakpastian di dalamnya, dan membutuhkan proses trial dan eror.

“Tidak ada yang pasti dalam tentang proses ini. Pengembangan vaksin COVID-19 adalah proses dengan trial dan eror. Itulah sifat bagaimana vaksin dikembangkan,” tegasnya.

Untuk perkembangan vaksin, sejauh ini di seluruh dunia dikatakan ada sekira 70 vaksin COVID-19 yang sedang dalam proses pengembangan.

Sementara hanya beberapa di antaranya yang telah diuji coba, dites pada manusia. ** Baca juga: Ditemukan 6 Tipe Virus Corona pada Kelelawar di Myanmar

Diketahui, Inggris menempati posisi nomor enam sebagai negara dengan catatan kasus COVID-19 terbanyak di dunia.(ilj/bbs)




Ditemukan 6 Tipe Virus Corona pada Kelelawar di Myanmar

Kabar6-Sebagai bagian dari upaya untuk mengidentifikasi bahaya baru terkait pandemi COVID-19, para ilmuwan telah menemukan enam jenis virus corona baru pada kelelawar di Myanmar.

Para peneliti dengan Program Kesehatan Global Smithsonian, melansir metro.co.uk, mengidentifikasi virus tipe baru itu melalui pengumpulan sampel yang melelahkan pada 11 spesies kelelawar di Myanmar. Mereka telah mengumpulkan lebih dari 750 sampel air liur dan guano (kotoran kelelawar) antara 2016 dan Agustus 2018 di tempat-tempat di mana manusia lebih mungkin bersentuhan dengan kelelawar melalui panen guano, praktik keagamaan, dan ekowisata.

Tampak bahwa tiga spesies kelelawar membawa tiga virus alphacorona yang sebelumnya tidak diketahui dan tiga virus betacorona baru. Tiga virus sebelumnya bernama PREDICT-CoV-47, 82, dan 90, sedangkan tiga virus terakhir disebut sebagai PREDICT-CoV-92, 93, dan 96.

Bagian ‘PREDICT’ dari nama yang terkait dengan eponim itu adalah Program Pemerintah Amerika Serikat (AS) yang berupaya mengidentifikasi penyakit menular baru yang dapat menyebar dari satwa liar ke manusia. ** Baca juga: Camilan Khas Buka Puasa dari Sejumlah Negara

Strain yang baru ditemukan itu merupakan anggota keluarga virus corona, tetapi dianggap tidak terkait erat dengan virus yang menyebabkan Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS), Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS) atau COVID-19. Juga tidak jelas apakah strain virus itu dapat menginfeksi manusia, dan betapa berbahayanya mereka bagi kesehatan manusia.

“Banyak coronavirus mungkin tidak menimbulkan risiko bagi manusia, tetapi ketika kami mengidentifikasi penyakit ini sejak dini pada hewan, pada sumbernya, kami memiliki peluang berharga untuk menyelidiki potensi ancaman,” ungkap Suzan Murray, Direktur Program Kesehatan Global Smithsonian yang juga turut menulis studi itu.

Ditambahkan, “Pengawasan waspada, penelitian dan pendidikan adalah alat terbaik yang kita miliki untuk mencegah pandemi sebelum terjadi.” (ilj/bbs)




Didatangi Gugus Tugas Covid-19, Shalat Taraweh di Pondok Aren Tetap Lanjut

Kabar6.com

Kabar6-Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mendatangi lokasi shalat taraweh berjamaah taraweh pada Jum’at malam tadi. Upaya menghentikan kegiatan ibadah dengan dalil mencegah penyebaran virus corona itupun tak membuahkan hasil.

“Ia sampai selesai tarawehnya,” ungkap Hadidin, imam Masjid Al Muhajirin di Kecamatan Pondok Aren saat dikonfirmasi kabar6.com, Sabtu (2/4/2020).

Apa yang tadi disampaikan untuk meyakinkan tim Gugus Tugas Covid-19 bersama pengurus RW setempat hingga akhirnya shalat taraweh bisa sampai selesai?.

Ia menerangkan, pertama sebagai umat muslim tentunya harus taat pada aturan Allah SWT dan taat dengan peraturan pemerintah. “Kita jaga jarak dengan yang diatur pemerintah,” terang Hadidin.

Menurutnya, jamaah shalat taraweh pun sepakat dipersingkat delapan rakaat serta tiga rakaat witir dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

**Baca juga: Pengamat ini Sebut Data Pasien Covid-19 di Tangsel Tercecer.

“Kita juga tau dengan surat yang pendek,” jelasnya. Hadidin bilang, dirinya juga sempat minta maaf kepada tim Gugus Tugas Covid-19 kalau secara pandang mereka jamaah dianggap salah.

“Kami sepakat urusan ini selesai,” tegasnya. Sementara itu, hingga berita ini diturunkan juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Tulus Muladiyono tak merespon saat berupaya dikonfirmasi.(yud)




Ramadan, Jam Kerja Pegawai Pemprov Banten Dipangkas Setengah Hari

Kabar6.com

Kabar6-Selama bulan Ramadan tahun ini, Aparatur Sipil Negara Pemrov Banten work from home (WFH) ataubekerja dari rumah namun jam kerjanya hanya setengah hari.

Gubernur Banten Wahidin Halim atau WH mengatakan penyesuaian jam kerja ASN adalah satu dari sejumlah penyesuaian dari regulasi-regulasi.

“Karena bulan Ramadan kali ini berbeda, kita dilanda wabah Covid-19, maka ASN bekerja dari rumah dengan jam kerja mulai pukul 06.00 WIB hingga 12.30 WIB siang,” ujarnya Jumat  (24/4/2020).

WH mengatakan, jam kerja tersebut juga berlaku bagi yang melaksanakan piket pada OPD nya masing-masing. Namun, untuk ASN yang bekerja pada unit pelayanan atau unit yang bertugas langsung dalam upaya penanggulangan pandemi virus COVID-19, jam kerjanya ditetapkan oleh kepala OPD masing-masing dengan memperhatikan jumlah minimal jam kerja efektif sebagaimana diatur dalam edaran, serta melaporkan kepada Gubernur melalui Badan Kepegawaian Daerah (BKD).

Tidak hanya jam kerja saja, ketentuan terkait

Pembatasan Kegiatan Bepergian ke Luar Daerah dan/atau Mudik dan Pembatasan Cuti juga berlaku bagi ASN. Ini dilakukan sebagai upaya menekan penyebaran Covid-19 di Provinsi Banten,”tuturnya

Sekda Pemprov Banten Al Muktabar menjelaskan bahwa pihaknya telah menindaklanjuti instruksi Gubernur tersebut dengan menerbitkan Surat Edaran nomor 800/919-BKD/2020 tentang Penetapan Jam Kerja Selama Bulan Suci Ramadhan 1441 Hijriah, Pembatasan Kegiatan Bepergian Keluar Daerah dan/atau Kegiatan Mudik dan/atau Cuti Bagi Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Pemerintah Provinsi Banten tertanggal 24 April 2020.

Dalam edaran tersebut, disebutkan bahwa jumlah jam kerja efektif bagi Organisasi Perangkat Daerah yang melaksanakan 5 (lima) atau 6 (enam) hari kerja selama bulan Ramadan 1441 H, minimal 32 jam 30 menit per minggu.

**Baca juga: Pelabuhan Merak Tidak Layani Angkutan Penumpang Hingga Satu Bulan Kedepan.

“Sehingga, bagi ASN yang bekerja di rumah maupun yang melaksanakan tugas piket pada OPD, jam kerjanya dimulai dari pukul 06.00 WIB sampai dengan pukul 12.30 WIB.

Selain pengaturan jam kerja, lanjut Sekda, dalam edaran juga diatur terkait Pembatasan Kegiatan Bepergian ke Luar Daerah dan/atau Mudik dan Pembatasan Cuti. Untuk mencegah dan meminimalisasi penyebaran, serta mengurangi risiko COVID-19 yang disebabkan mobilitas penduduk dari satu wilayah ke wilayah lainnya di Indonesia. ASN di lingkungan Pemprov Banten dan keluarganya dilarang melakukan kegiatan bepergian ke luar daerah dan/atau kegiatan mudik lainnya selama berlakunya Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). (Den)




Pengamat ini Sebut Data Pasien Covid-19 di Tangsel Tercecer

Kabar6.com

Kabar6-Analis kebijakan publik dan politik dari Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS), Adib Miftahul menyayangkan data pasien ODP, PDP dan Positif Corona di Kota Tangerang Selatan masih tercecer.

Menurutnya, data pasien inilah yang harus dikejar dan dibereskan oleh Pemerintah Kota Tangsel, karena data ini akan menjadi acuan kinerja bagi Pemkot.

“PSBB ditetapkan karena salah satunya melihat data korban itu,” ujarnya, Kamis (23/4/2020).

Selain itu, Adib juga mengkritisi soal efektifitas dan urgensi anggaran BTT (Belanja Tak Terduga) yang dilakukan dinas di Pemkot Tangsel dalam menangani wabah yang hampir 2 bulan sudah menghinggapi Indonesia ini.

Malah yang mengherankan dirinya adalah, DPRD Tangsel mengaku belum mengetahui secara rinci kemana saja anggaran bakal digelontorkan.”Misal Disperkimta dan BPBD yang punya anggaran miliaran, urgensinya dimana soal covid-19 ini? Itu belum yang lain.”

Dosen Fisip ini menambahkan, bantuan sosial ke masyarakat Tangsel hingga kini juga masih bersumber dari Kementerian Sosial, Pemrov Banten dan pihak swasta.

Maka lanjut Adib, jangan sampai nanti publik menilai bahwa PSBB ditetapkan hanya sekedar pura-pura saja. Tetapi ada oknum atau penumpang gelap yang memanfaatkan status bencana untuk meraup keuntungan.

Menurut dia, publik nanti akan menilai kebijakan PSBB hanya pura-pura saja. Ada PSBB karena dijadikan syarat untuk melegalkan atau mengeluarkan anggaran BTT. “Ada dugaan atau indikasi terdapat oknum atau penumpang gelap yang memanfaatkan momen wabah ini. Nah disini saya kira alurnya,” tambahnya.

Soal bantuan dari pihak swasta juga menjadi sorotan Adib, apalagi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah menghimbau agar bantuan Corporate Sosial Responsibility (CSR) harus dipublikasikan secara detail.

Dirinya menyebut, bantuan dari swasta masih jauh dari kesan transparansi oleh gugus tugas, padahal masyarakat kesulitan mendapatkan info bantuan itu.

**Baca juga: GeneXpert Alat Pendeteksi Cepat Covid-19, RSU Tangsel Sudah Ada.

“Malah yang beredar, warga susah meminta bantuan walau hanya soal masker dan disinfektan. Dalam istilah, saya tekankan jangan ada yang bedansa ditengah bencana,” pungkasnya.

Diketahui, usulan alokasi anggaran BTT bakal diperuntukkan bagi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) antara lain, di Dinas Kesehatan (Dinkes) sebesar Rp 32 miliar, Dinas Sosial 26,6 milyar. Lalu Dinas Perumahan Pemukiman dan Pertanahan (Disperkimta) bersama Dinas Bangunan dan Penataan Ruang (DBPR) 11 miliar lebih dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) 6,9 miliar, dan beberapa dinas yang disinyalir turut mengusulkan BTT.(eka)




Larangan Mudik, Pemkot Tangsel Siapkan Sanksi untuk PO Bus Nakal

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) meminta seluruh Perusahaan Otobus (PO) Bus untuk tidak mengangkut penumpang yang hendak mudik ke kampung halaman dari atau menuju Tangsel. “Kebijakan ini berlaku mulai hari ini Jumat 24 April 2020,” ujar Wakil Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie.

Menurut Benyamin, pelarangan itu dilakukan guna meminimalisir resiko kesehatan masyarakat di tengah pandemi Covid19 ini.”Kita sudah lakukan sosialisasi sejak berlaku PSBB kemarin, kita minta PO-PO bus tidak mengangkut pemudik,” ujar Benyamin.

Benyamin menyebut, pihaknya tak akan segan-segan memberikan sanksi keras kepada PO Bus yang tetap mengangkut pemudik.”Jika ada yang kedapatan membandel akan di sanksi sesuai aturan. Tapi kalau trip-trip harian ya silahkan.”

**Baca juga: Airin Cemas Populasi OTG Positif Covid-19 Banyak.

Menurut Benyamin, perjalanan yang diizinkan hanyalah perjalanan biasa tanpa ada penambahan armada musim mudik pada umumnya.

Benyamin menerangkan, saat ini dirinya bersama dengan Dishub maupun Satlantas sedang membahas ini lebih lanjut. “Sedang dibahas Surat Edaran, nanti apa hukumannya untuk PO Bus yang nakal kita akan jelaskan entah hari ini atau besok,” tutupnya.(eka)




Mudik Dilarang, Pelabuhan Merak Hanya Operasikan 22 Kapal Roro

Kabar6-Jumlah Kapal Roll On-Roll Off (Roro) yang beroperasi di Pelabuhan Merak dikurangi, dari sebelumnya 34 unit, menjadi 22 unit kapal saja. Pengurangan ini menyusul Pelabuhan Merak yang tidak lagi melayani penumpang selama larangan mudik belum di cabut oleh pemerintah.

“Dari biasanya 34 kapal, tinggal 22 kapal. Nanti kita evaluasi lagi, kita diskusikan lagi,” kata KepalaBadam Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah VIII Banten, Nurhadi Unggul Wibowo, ditemui di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, Kamis (23/04/2020).

Meski jumlah kapal yang beroperasi dikurangi, namun seluruh dermaga di Pelabuhan Merak akan tetap di operasikan seperti biasa. Semua kapal yang beroperasi nantinya hanya diperbolehkan mengangkut truck dan barang kebutuhan sembako.

Hal ini dimaksudkan untuk menjaga ketersediaan bahan pokok ditengah masyarakat tetap terpenuhi di Pulau Sumatera maupun Pulau Jawa. Sehingga tidak terjadi kelangkaan bahak pokok.

“Jika muatan (kapal) rendah dan tidak mau melayani, kami tidak memberikan sanksi. Mereka (kapal) tetap memuat logistik, kalau mereka keberatan dan menarik diri, tidak diberi sanksi,” terangnya.

Begitupun bus atau angkutan umum lainnya yang melayani rute keluar Provinsi Banten, akan berhenti beroperasi selama adanya larangan mudik. Sehingga bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) akan berhenti total melayani penumpang yang akan melakukan perjalanan keluar provinsi.

**Baca juga: Mudik Dilarang, Penumpang di Pelabuhan Merak Melonjak Dua Lipat.

Operasi ketupat untuk pencegahan mudik dan memutus mata rantai penyebaran covid-19 akan berlangsung sejak Jumat, 24 April 2020 hingga 31 Mei 2020 mendatang.

“Untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19. Khusus AKAP tidak akan diperbolehkan beroperasional, baik dari arah timur maupun dari barat, akan dilakukan penyekatan,” kata Dirlantas Polda Banten, Kombes Pol Wibowo. (Dhi)




Mudik Dilarang, Polisi Paksa Kendaraan 498 Putar Balik di Tol Bitung

Kabar6.com

Kabar6 – Penyekatan ruas tol mulai dilakukan oleh Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya melalui Direktorat Lalu Lintas di gerbang Tol Bitung, Jumat (24/4/2020).

Hal tersebut dilakukan lantaran adanya imbauan untuk masyarakat agar tidak mudik ke kampung halamannya.

Diketahui bersama, Pemerintah melarang masyarakat untuk mudik guna mencegah penyebaran virus corona atau covid-19.

Dalam penyekatan itu, Polisi menghentikan 498 mobil yang akan mudik ke Pulau Sumatera untuk putar balik ke Jakarta.

Wakil Direktorat Lalu Lintas (Wadir Lantas) Polda Metro Jaya AKBP Hari Purnomo mengatakan, kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari kebijakan pemerintah, yang disampikan langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentang larangan mudik.

“Kemudian, kita melakukan tindakan lanjut mendirikan beberapa titik penyekatan untuk mensortir, melakukan selektif proritas pemudik, kita alihkan memutar balikan ke Jakarta. Hingga saat ini, telah memutar balikan sebanyak 498 kendaraan,” kata Hari kepada wartawan, Jumat (24/4/2020).

Dari sebanyak 498 kendaraan tersebut, lanhut Hari, sebanyak 298 diantaranya adalah angkutan pribadi dan sisanya sebanyak 200 adalah angkutan penumpang baik itu bus maupun travel.

“Kita melaksanakan operasi ini mulai hari, Jumat (24/4/2020) sampai lebaran h+7 Idul Fitri,” ujaranya.

**Baca juga: Perumdam TKR Sumbang 390 APD ke Pemkab Tangerang.

Dalam kesempata ini, Hari mengimbau kepada masyarakat agar mengikuti anjuran pemerintah untuk tidak mudik. Sebab, larangan mudik tersebut untuk mencegah penyebaran covid-19.

“Kami mohon kerjasamanya kepada masyarakat untuk bisa menahan diri lebih bagus tidak mudik. Tetap dirumah saja sehingga dapat mendukung pemerintah dalam memutus tantai covid-19,” pungkasnya. (Vee)




Kasus Covid19 Terus Naik, Tenaga Medis Kabupaten Tangerang Mulai Kelelahan

Kabar6.com

Kabar6-Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang Desiriana Dinardianti mengakui tenaga medis di Kabupaten Tangerang mulai kelelahan dalam merawat pasien Covid-19 yang jumlahnya terus meningkat.

Namun, untuk saat ini dia memastikan tenaga medis di Kabupaten Tangerang masih mampu melayani pasien Covid-19 yang kini telah mencapai 64 positif, 262 PDP dan 551 ODP. ” Alhamdulillah, temen teman (tenaga medis) walaupun lelah tapi masih semangat melayani pasien covid 19,” ujarnya Jumat 24/4/2020.

Berdasarkan data portal covid19.tangerangkab.go.id, angka Kejadian di Kabupaten Tangerang Kamis 23 April, pasien terkonfirmasi (+)
COVID-19 berjumlah 64  orang, sembuh 8, meninggal 5. Pasien Dalam Pengawasan
(PDP) total  262 , proses Pengawasan 185, sembuh 59, meninggal 18 Orang.

Orang Dalam Pemantauan (ODP) total 551, proses Pemantauan 337, sembuh 214.

Desiriana mengatakan ada puluhan tenaga medis yang menangani Covid-19 di Kabupaten Tangerang. Mereka terdiri dari dokter spesialis paru,penyakit dalam,spesialis anak dan spesialis patologi klinik sebagai konsultan ,dokter umum 10 orang dan perawat 30 orang. “Selain itu ada petugas yang lain seperti apoteker,sanitarian,petugas gizi dan lainnya.

Untuk memastikan kesehatan dan keamanan para tenaga medis Dinas Kesehatan, kata Desiriana, telah menyiapkan pemeriksaan rapid test untuk tenaga kesehatan dan juga alat pelindung diri (APD) yang memadai. “Dan apabila ada tenaga kesehatan yang terdiagnosa Covid 19 pemerintah daerah juga telah menyediakan tempat untuk isolasi,” katanya.

Pemerintah Kabupaten Tangerang resmi mengoperasikan Griya Anabatic rumah singgah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan Orang Tanpa Gejala (OTG) Covid -19, Senin 20 April lalu.” Juga untuk isolasi tenaga kesehatan,” kata Desiriana.

**Baca juga: Ramadan, MUI Kabupaten Tangerang Imbau Warga Salat Tarawih di Rumah.

Griya Anabatic menyediakan 100 kamar untuk tenaga medis dan 100 untuk pasien covid-19 dengan gejala ringan.

Menurutnya, sejak dioperasikan Senin lalu, Griya Anabatic telah merawat dua pasien. *Hari ini ada beberapa pasien yang akan masuk tapi masih menunggu hasil lab dan rontgennya,” ucapnya. (GFM)