Nelayan Hilang Saat Mencari Ikan di Pantai Tambak Cibarani Pandeglang

Kabar6.com

Kabar6-Di tengah pandemi covid-19, Tolib (70) tetap berangkat ke pantai Pantai Tambak Cibarami, Desa Tanjungan, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Banten, untuk mencari ikan. Hal ini dilakukannya agar dapur tetapnya tetap ngebul.

Dia berangkat usai santap sahur pagi tadi, Kamis 30 April 2020. Namun nahas, sekitar pukul 07.00 wib dia tidak diketahui keberadaannya dan dinyatakan hilang. Saat kejadian, kondisi pantai sedang mendung, ketinggian ombak antara 0 sampai 2 meter.

“Nelayan tradisional hilang saat mencari ikan menggunakan jaring. Tinggi gelombang 0 sampai 2 meter. Untuk angin kecepatan 0 sampai 19 knots ke arah barat,” kata Kepala Basarnas Banten, Muhammad Zaenal Arifin, melalui pesan singkatnya, Kamis (30/04/2020).

Lokasi hilangnya nelayan dibulan Ramadhan dan ditengah pandemi covid-19 berjarak 91 Kilometer dari kantor Basarnas Banten yang berlokasi di Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang. Tim Basarnas Banten sudah berada dilokasi kejadian dan sedang melakukan pencarian.

**Baca juga: Dua Hari Bebas, Napi Asimilasi di Pandeglang Curi Motor.

Proses pencarian korban dilakukan bersama dengan masyarakat dan potensi SAR lainnya. Sehingga diharapkan korban hilang bisa ditemukan secepat mungkin.

“Kita kerahkan peralatan SAR air, peralatan medis, komunikasi khusus di air. Rescuer (tim penyelamat) sudah berada dilokasi,” terangnya. (Dhi)




Di-PHK tanpa Pesangon, Karyawan Distributor Makanan Ringan Lapor Disnaker Lebak

Kabar6.com

Kabar6-Iqbal Firdausyi warga Muara Ciujung Timur (MCT) Rangkasbitung Kabupaten Lebak, mengaku di-PHK oleh PT Cahaya Baru Putera (CBP) tanpa pesangon. Iqbal pun melapor ke Dinas Tenaga Kerja (Disnaker).

“Saya tahunya dari supervisor Dua Kelinci yang di pusat. Senin malam kemarin dia nge-WA nanya ‘Benar kamu mau keluar? Saya bilang enggak, lalu saya telepon admin katanya ‘Iya kata Bapak (Bos) kamu terakhir bulan ini’,” kata Iqbal menirukan perkataan rekan kerjanya, Kamis (30/4/2020).

PT Cahaya Baru Putera merupakan perusahaan distributor sejumlah makanan dan minuman ringan. Salah satunya makanan ringan produk Dua Kelinci.

Iqbal yang menjabat sebagai Salesmen Taking Order pun menghubungi langsung pemimpin perusahaan untuk mendapat penjelasan mengenai kabar bahwa dirinya di-PHK.

“Saya telepon bos deh, Pak Hadi. Dia bilang iya saya terakhir bulan ini, terus pas nerima gaji saya tanya soal pesangon, dia jawab dengan enaknya katanya enggak ada. Lima tahun saya kerja enggak dapat minimal uang jasa gitu,” sesal Iqbal.

Kata Iqbal, perusahaan memberhentikannya dengan alasan terkait persoalan yang pernah ia lakukan. Namun diakui Iqbal, masalah tersebut sudah ia selesaikan.

“Karena masalah itu katanya. Saya pakai uang perusahaan sekitar Rp27 juta, tapi kan saya ganti saya udah lunasi semua. Kalau mau dipecat kenapa enggak dari awal, tapi pas saya udah lunasi semua saya dipecat,” ungkap Iqbal.

“Saya lapor ke Disnaker berharap ada keadilan minta pesangon. Kecuali uang itu belum lunas saya dikeluarin saya terima, tapi kan ini masalah udah selesai,” tambahnya.

Kepala Disnaker Lebak Tajudin, mengatakan, akan mengundang terlebih dahulu pihak perusahaan.

**Baca juga: 50 Ribu Masker Kain Dibagikan kepada Warga Lebak.

“Kami panggil dulu untuk dilakukan musyawarah, kalau nanti tidak ada solusi dilakukan upaya lain,” katanya.

Sementara itu, hingga sore ini, pimpinan PT Cahaya Baru Putera Hadi Wijaya belum juga merespon konfirmasi wartawan melalui telepon genggamnya.(Nda)




Penerima Bansos di Tangsel Akan Diumumkan di Website Lawan Covid19

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan berjanji akan menerbitkan daftar penerima bantuan sosial di website lawan Covid19.

Kepala Dinas Sosial Kota Tangsel, Wahyunoto Lukman mengatakan hal tersebut harus dilakukan demi menjaga transparansi penyaluran bansos di Kota Tangsel. “Daftar penerima segera akan diumumkan di website lawan Covid19 Tangerang Selatan,” kata Wahyu. Kamis (30/4/2020).

Menurutnya, semua usulan penerima bansos yang sudah masuk sampai dengan hari senin total 70ribu KK. Sudah disampaikan ke Kemensos 60ribu KK dan ke Provinsi Banten 10ribu KK.

“Karena kita penuhi kuota sesuai diminta mereka yang melewati batas waktu sesuai ketentuan mereka, untuk usulan data penerima selanjutnya kalau masih ada dari kelurahan atau kecamatan,” terangnya.

**Baca juga: Bansos Pemprov Banten ke Masyarakat Tangsel Baru Tersalurkan 270 KK.

Wahyu menjelaskan, kuota yang akan dipenuhi pertama dari Kememsos maupun Provinsi Banten, jika itu semua terpenuhi maka akan dibakcup dengan APBD Tangsel.

“Prinsip yang sudah diintervensi dengan bansos Kemensos maupun Provinsi Banten tidak boleh double (ganda, red) dengan intervensi Tangsel,” tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, Walikota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany menerangkan, bantuan akan turun pada tanggal 4 Mei 2020.(eka)




Bansos Pemprov Banten ke Masyarakat Tangsel Baru Tersalurkan 270 KK

Kabar6-Kepala Dinas Sosial Kota Tangerang Selatan Wahyunoto Lukman menyebut, bantuan sosial yang diterima masyarakat Kota Tangsel dari Provinsi Banten baru 270 Kartu Keluarga (KK) dari 10.924 KK yang diajukan.

Menurut Wahyu, permasalahan tersebut karena penyaluran bansos Provinsi Banten menggunakan rekening Bank Jawa Barat Syariah (BJBS) yang tidak bisa sekaligus.
“Kita sudah setor 10.924 KK dari kuota yang disediakan sekitar 22 ribuan KK,” ujarnya melalui aplikasi pesan singkat. Kamis (30/4/2020).

Untuk masalah pencairan bansos, Wahyu menyerahkan sepenuhnya kepada Provinsi Banten.”Ya karena itu yang cover Provinsi,” tutupnya. **Baca juga: Gandeng Alibaba Cloud, Eka Hospital Siapkan Teknologi AI Deteksi Covid-19.

Diketahui, Kuota bansos yang disediakan Provinsi Banten untuk Pemkot Tangsel sebanyak 22.258 KK dengan nilai Rp600 ribu per KK.(eka)




Honorer Kota Tangerang Rela Gaji Dipotong Asal Tidak Putus Kontrak

Kabar6.com

Kabar6-Tenaga Harian Lepas Kota Tangerang yang tergabung dalam Forum K2 THL menyatakan siap jika pendapatan mereka dipotong karena wabah Covid-19.

Ketua Forum K2 THL Kota Tangerang San Rodi mengatakan mendukung kebijakan pemerintah Kota Tangerang yang telah melakukan rasionalisasi. “Tentunya ini adalah salah satu upaya kami untuk ikut membantu pemerintah memutus mata rantai Covid19,” ujarnya Kamis 30/4/2020.

Menurut Rodi, sebagian besar pegawai THL yang masuk rasionalisasi, 50 persen menerima keadaan ini dan berharap tidak ada pemutusan kontrak atau dirumahkan secara permanen. “Dan semoga wabah Covid-19 ini cepat berlalu dan kami dapat bekerja dengan baik dan normal,” katanya.

Kerja THL, kata Rodi, tidak akan merasa terganggu dengan pemotongan. Karena, kata dia,rasionalisasi dilakukan sesuai dengan hari kerja, artinya bukan pemotongan gaji akan tetapi pengurangan jam kerja.

**Baca juga: Puspaga Kota Tangerang Buka Konseling Online Covid-19 Gratis.

“Misalkan yang tadinya temen-teman THL bekerja selama 24 hari dalam sebulan saat kondisi seperti ini maka mereka di rasionalisasikan menjadi 11 hari kerja,” katanya.

San Rodi mengatakan, tidak ada rencana apa pun terkait pemotongan gaji THL tersebut. Pihaknya pun akan terus mendukung langkah kebijakan dari pemerintah kota Tangerang.”Tidak ada.. Kami tetap akan mendukung kebijakan Pemerintah Kota Tangerang dalam upaya memutus mata rantai Covid 19,” tandasnya. (Oke)




Tiga Jenis Bansos Pemerintah Pusat untuk Warga Kabupaten Tangerang

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Pusat memberikan bantuan sosial kepada ratusan ribu kepala keluarga di Kabupaten Tangerang yang terdampak Corona.

Menurut Kepala Dinas Sosial Kabupaten Tangerang Ajat Sudrajat tiga jenis bantuan pusat itu meliputi, Bantuan Sosial Tunai (BST), Bantuan Sosial Pangan (BSP) dan Bantuan paket sembako untuk disabilitas.

Untuk BST akan diberikan kepada 102.727 Kepala Keluarga. “Kuotanya 102.727 KK,” kata Ajat, Kamis 30/4/2020.

Dari jumlah itu, kata Ajat, dalam proses on progres dimana calon penerima BST diambil dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial dan non DTKS. “Sudah dapat 28.572 KK,” kata Ajat.

Sisanya masih proses verifikasi data by name by adress. Besaran yang akan diterima setiap KK Rp 600 ribu selama tiga bulan. “BST distribusikan via kantor pos,” kata Ajat.

**Baca juga: Lagi, Warga Binong Tangkap Ular Sanca di Lingkungan Perumahan.

Jenis bantuan kedua yaitu bantuan sosial pangan (perluasan BNT) diberikan kepada 44.721 KK. Setiap KK menerima Rp 200 ribu x 9 bulan yang disalurkan melalui buku tabungan

Bantuan ketiga adalah aket sembako untuk disabilitas. Sebanyak 360 paket sudah dibagikan dua pekan lalu melalui yayasan disabilitas. Sebagian bantuan itu, kata Ajat, untuk tahap pertama sudah didistribusikan. (GFM)




Ilmuwan India Identifikasi Mutasi Virus Corona yang Lebih Berbahaya

Kabar6-Ada banyak temuan yang berkaitan dengan virus corona. Kali ini, para ilmuwan di India telah mengidentifikasi jenis mutasi dari virus corona COVID-19, yang disebut cepat menyebar dan menjadi dominan di seluruh dunia.

Virus ini, melansir timesofindia, setidaknya telah bermutasi menjadi 10 jenis yang berbeda, salah satu di antaranya disebut lebih berbahaya. Jenis mutasi yang dinamai A2a oleh para ilmuwan ini dilaporkan jadi jenis yang berhasil cepat menyebar luas di tengah populasi manusia.

Para ilmuwan di National Institute of Biomedical Genomics (NIBMG) India menyebut A2a ini jadi jenis yang lebih dominan muncul di dunia.

Strain A2a ini disebut jauh lebih berbahaya dibandingkan jenis virus asli dari Tiongkok, yang mereka sebut sebagai tipe O. Seorang ahli genetika senior di NIBMG bernama Partha Majumder mengatakan, mutasi A2a lebih efektif dalam menginfeksi manusia dibandingkan jenis mutasi lain.

“Kami percaya, bahwa jenis mutasi virus yang dominan menyebar di belahan dunia dan menyusup di tengah populasi manusia ini adalah A2a,” jelas Partha. ** Baca juga: Sejumlah Aturan Ketat Cara Berbusana di Korea Utara

Dikatakan Partha, strain virus ini sudah diidentifikasi dan akan difokuskan oleh para ilmuwan untuk mendapatkan vaksin penangkalnya. Berdasarkan studi yang mereka lakukan, urutan genom atau jenis virus yang ditemukan dari 3.636 pasien COVID-19 di 55 negara, 51 persennya adalah strain A2a.

Bahkan pada Februari dan Maret, studi NIBMG ini juga menunjukkan strain A2a ini lebih dominan ditemukan di Brasil, Kongo, Islandia, Italia, Spanyol, Inggris, dan Amerika Serikat.

Namun, data dari Tiongkok belum tersedia sejak akhir Februari lalu, sehingga para ilmuwan belum bisa memastikan apakah strain A2a ini juga menyebar di sana.(ilj/bbs)




Peneliti AS Lakukan Uji Klinis Terhadap Obat Maag untuk Bantu Sembuhkan COVID-19

Kabar6-Peneliti di New York, AS, tengah melakukan uji klinis untuk khasiat obat maag yang dikombinasikan dengan obat malaria, hydroxycloroquine.

Sejauh ini, melansir nypost, lebih dari 150 orang terlibat dalam penelitian yang dimulai awal April lalu. Penelitian dilakukan oleh Feinstein Institutes for Medical Research, the research arm of Northwell Health.

Peneliti tengah berusaha mencari tahu apakah famotidine, senyawa aktif yang terkandung di dalam obat Pepcid, mampu bekerja baik dalam menghambat infeksi COVID-19. Disebutkan, cara kerja obat ini tak jauh berbeda dengan memblokir replikasi HIV/AIDS.

Pasien dalam penelitian ini diberikan obat sakit maag secara intravena yang dikombinasikan dengan hydroxychloroquine. Menurut Wakil Presiden dan Kepala Petugas Medis Northwell bernama David Battinelli, penelitian dilakukan pada tiga rumah sakit berbeda, yaitu Northwell’s North Shore University Hospital, Long Island Jewsih Medical Center, dan Lenox Hill Hospital.

Diketahui, para peneliti awalnya hanya ingin menguji famotidine tunggal. Namun dengan begitu banyak pasien yang dirawat dan diberikan hydroxychloroquine, mereka tak punya banyak subjek penelitian.

“Mereka yang menggunakan kombinasi obat akan dibandingkan dengan kelompok yang hanya menggunakan obat antimalaria, hydroxychloroquine, dan kelompok kontrol,” demikian tulis peneliti dalam laporannya.

Menurut Presiden Donald Trump, Hydroxychloroquine masih cukup efektif untuk mengatasi infeksi COVID-19. Padahal, beberapa sumber mengatakan obat ini malah membunuh pasien COVID-19.

Battinelli mengatakan, secara anekdot obat maag menjanjikan dan karena itu dia berharap penelitian ini bisa dilakukan oleh pasien dengan jumlah yang lebih besar, mungkin di angka 1.250 pasien COVID-19. ** Baca juga: Ilmuwan Teliti Saluran Pembuangan Tinja untuk Lacak Penyebaran COVID-19

Kita lihat saja, apakah penelitian ini membawa kabar gembira atau sebaliknya.(ilj/bbs)




Ilmuwan Teliti Saluran Pembuangan Tinja untuk Lacak Penyebaran COVID-19

Kabar6-Ada banyak perkembangan baru seputar COVID-19. Salah satunya disebutkan, tinja manusia kemungkinan berpotensi untuk bisa menjadi kunci melacak penyebaran COVID-19.

Bagaimana bisa? Prosesnya, melansir azcentral, dengan cara ketika tinja di-flush (disiram) dari toilet, kemudian effluvia dibawa keluar dan berakhir di pabrik pengolahan air limbah. Nah, limbah-limbah inilah yang bisa dijadikan peluang sebagai alat untuk melacak penyebaran virus corona SARS-CoV-2 dan yang menyebabkan COVID-19.

Diketahui, salah satu cara para ilmuwan untuk mendeteksi sisa-sisa virus adalah dengan meneliti saluran pembuangan kotoran yang terdapat di kota-kota.

Pengujian ini disebutkan sebagai cara yang lebih cepat dan lebih murah, demi menentukan di mana saja wabah COVID-19 sedang berkembang, sebelum sejumlah orang menjadi positif sakit parah.

Dengan teknik ini, kemungkinan virus corona menjadi bisa terlacak pada tipe orang-orang yang mengalami gejala ringan atau OTG (Orang Tanpa Gejala) sama sekali. ** Baca juga: Berlayar Lintasi Samudra Atlantik, Pasangan Asal Inggris Ini Tidak Tahu Dunia Dilanda Pandemi COVID-19

Direktur Biodesign Center for Environmental Health Engineering di Arizona State University bernama bernama Rolf Halden, mendiskusikan teknik pengujian sampel menggunakan tinja pada 22 April 2020, dalam jurnal Science of the Total Environment.

Halden menyebutkan, dengan pengujian melalui sampel tinja sebetulnya bisa mengukur ratusan ribu orang.(ilj/bbs)




Bansos Banten untuk Serang dan Cilegon Terganjal Kepgub

Kabar6.com

Kabar6-DPRD Banten mendesak Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) untuk segera merubah Keputusan Gubernur (Kepgub) mengenai alokasi bantuan kepada masyarakat terdampak covid-19 agar bisa diubah secepatnya agar bisa segara cair dan diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan.

Hal itu menyusul perubahan Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) Provinsi Banten dan mengenai penyalurannya sebelumnya dari sebelumnya menggunakan jasa Bank Banten, kemudian diubah menggunakan jasa Bank BJB, dan saat ini tengah proses proses meger.

Untuk diketahui, pada 17 April 2020 kemarin, Bank Banten telah mendapatkan mandat untuk menyalurkan JPS untuk di wilayah Kabupaten/kota Serang dan Kota Cilegon. Namun, pada perjalannya Gubernur Banten pada 21 April 2020 mengeluarkan Kepgub Nomor 580/Kep.144-Huk/2020 tentang pemindahan rekening kas umum daerah (RKUD) dari Bank Banten ke PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJB).

Ujungnya, kedua bank tersebut itupun saat ini tengah menjalani proses merger dan diperkirakan akan memakan waktu dan dikhawatirkan akan berdampak pada penyaluran JPS untuk diwilayah Kabupaten/kota Serang dan Kota Cilegon menjadi terhambat, sebagai akibat dari perubahan atau pergeseran Kasda Provinsi Banten dari sebelumnya ada di Bank Banten diubah menjadi Bank BJB.

Pergantian RKUD tersebut, muncul karena disebabkan oleh anggapan bahwa Bank Banten tidak lahi likuid dan telah mengalami stop kliring, sebagaimana termuat dalam Kepgub Nomor 580/Kep.144-Huk/2020 tentang pemindahan rekening kas umum daerah (RKUD) dari Bank Banten ke PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJB).

Atas kondisi itu, Wakil Ketua DPRD Banten, M Nawa Said Dimiyati meminta kepada Gubernur Banten, Wahidin Halim agar bisa segera merevisi Kepgub sebelumnya tentang penyaluran JPS untuk warga Kabupaten/kota Serang dan Kota Cilegon agar bisa segera dicairkan.

“Kepgub-nya harus dirubah dulu,” kata Nawa kepada wartawan, Rabu (29/4/2020).

**Baca juga: Dana Bansos Covid-19 untuk 8 Wilayah di Banten Cair Pekan Depan.

Sebelumnya, Walikota Serang, Safrudin mengeluhkan atas lambannya penyaluran bantuan JPS dari Pemprov Banten kepada masyaraka Kota Serang, termasuk alokasi Banprov Banten (Banprov) tahun 2020 yang sampai saat ini belum kunjung cair dan diberikan kepada warga karena terdampak covid-19.

“Belum ada (JPS dan Banprov). Udah jangan ngomong aja, pusing. Masyarakat udah teriak karena buruh,” katanya.

Sementara itu, Kabiro Hukum Setda Banten, Agus Mintono belum bisa dimintai keterangannya, dihubungi melalui HP nya tidaj aktif.(Den)