1

Anggaran Bawaslu Tangsel Dipangkas Rp1 Miliar Karena Covid-19

Kabar6.com

Kabar6-Anggaran Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Tangerang Selatan dalam pelaksanaan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) Kota Tangerang Selatan pada 9 Desember 2020 mendatang dipangkas hingga Rp 1 miliar. Pemangkasan anggaran ini bagian dari dampak rasionalisasi anggaran Covid-19.

“Paska terbitnya Peraturan Presiden  nomor 2 tahun 2020 tentang Pemilihan Kepala Daerah, Pemkot Tangsel mengundang Bawaslu untuk melihat rasionalisasi anggaran yang awalnya kami mendapat Rp12,9 miliar saat ini berkurang menjadi Rp11 miliar lebih,” ujarnya Ketua Bawasalu Kota Tangsel Muhamad Acep,
Selasa (9/6/2020).

Dengan adanya rasionalisasi tersebut, kata Acep, penandatangan nota perjanjian hibah daerahnya (NPHD) diulang untuk ditandatangani sesuai anggaran rasionalisasi yang ditetapkan.

Menurut Acep, rasionalisasi dilakukan akibat adanya Pandemi Covid19, karena beberapa item kegiatan pengawasan diantaranya, dihapus akibat Covid19.

“Adanya pemangkasan ini merupakan rasionalisasi yang kami ajukan. Karena memang tidak ada kegiatannya, seperti kegiatan sosialisasi tatap langsung dan pengawasan kampanye akbar tidak ada,” terangnya.

Acep mengaku, sampai saat ini Bawaslu Tangsel, telah menerima anggaran dana hibah mencapai Rp9 miliar. Kemudian sisanya, menunggu keputusan dari Pemkot Tangsel.

“Dengan adanya Covid19 ini, maka pengawasan dilakukan daring, jadi tidak ada uang transport dan uang makan,” paparnya.

Dalam proses pengawasan dengan sistem online ini, Bawaslu Tangsel, melalui Divisi Pengawasan akan melakukan evaluasi, untuk mengetahui proses kerja online dimasa pandemi ini.

“Apa yang kurang dan terobosan apa yang akan dilakukan dalam melakukan pengawasan Pilkada 2020 dalam sitem online. Tentunya akan terus kita monitoring dan evaluasi,” jelasnya.

**Baca juga: Tanpa Perijinan, Proyek GIPTI di Kawasan BSD Hampir Rampung.

Selanjutnya, dengan perubahan sistem kerja tersebut, Bawaslu Tangsel,juga akan melakukan pengawasan melalui media sosial. “Dalam situasi seperti ini, nantinya sosialisasi para calon kemungkinan dilakukan melalui daring Nah, peraturannya akan lebih ketat karena ada dua undang-undang, yakni Pemilu dan Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE),” pungkasnya.(eka)




Kasus Positif Covid-19 di Lebak Bertambah Jadi 4

Kabar6.com

Kabar6-Kasus positif virus Corona atau Covid-19 di Kabupaten Lebak kembali bertambah. Total, ada 4 orang yang terkonfirmasi positif virus tersebut.

Melihat akun Instagram resmi Dinas Kominfo Lebak, Selasa (9/6/2020), data infografis yang bersumber dari Dinas Kesehatan menunjukkan, kasus keempat atau L-04 positif Covid-19 di Kecamatan Malingping. Kecamatan ini bersebelahan dengan kecamatan asal kasus pertama dan ketiga.

Namun, belum ada penjelasan dari Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Lebak mengenai pasien L-04 tersebut. Pesan melalui WhatsApp ke Juru Bicara Penanganan Covid-19 Firman Rahmatullah belum dijawab.

Sementara itu, jumlah orang tanpa gejala (OTG) berkurang dari sebelumnya 64 orang menjadi 62 orang. Kemudian, dalam beberapa hari terakhir tidak ada penambahan kasus baru pasien dalam pengawasan (PDP).

**Baca juga: Pasca Audiensi dengan Apdesi, Anggota DPRD Lebak Jalani Rapid Test.

Jumlah PDP sebanyak 43 orang, 9 meninggal dunia, 18 masih dirawat dan 16 sudah dinyatakan sembuh. Kemudian, ada 30 orang yang masih dalam pemantauan (ODP).(Nda)




Rumah Singgah Griya Anabatic Masih Rawat 29 Pasien Covid-19

Kabar6.com

Kabar6-Penanggung Jawab Pelayanan Medis Rumah Singgah Griya Anabatic Kabupaten Tangerang dr Muchlis mengatakan sampai saat ini total pasien yang dirawat di rumah singgah itu tinggal 29 pasien Covid-19. “Masih dirawat 29 pasien dan dirujuk 4 pasien,” ujarnya Senin 8/6/2020.

Sejak beroperasi rumah 20 April 2020, Griya Anabatic merawat 156 pasien, sebanyak 123 pasien dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang.

Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang Moch Maesyal Rasyid mengatakan rumah singgah anabatik yang dikhususkan pasien orang tanpa gejala (otg), pasien dalam pengawasan (pdp) dan orang dalam pemantaun (odp) relay mampu menyembuhkan pasien Covid-19 sebanyak 123 dari total jumlah 155 pasien yang di rawat sejak dioperasikan bulan April yang lalu.

“Saya sangat bersyukur 123 pasien Covid-19 yang di rawat di Rumah Singgah Karantina sembuh dan semuanya sudah pulang,” ujar Rudy Maesyal.

Menurut Rudy Maesyal, bahwa rumah singgah karantina COVID-19 Kabupaten Tangerang di Grya Anabatic sudah merawat155 46 pasien orang tanpa gejala (OTG), dan 23 pasien diantaranya dinyatakan sembuh.

Rumah Singgah Anabatik adalah satu-satunya rumah singgah karantina pasien Covid-19 untuk kategori OTG dan PDP Ringan di Tangerang raya. Karena pasien yang dirawat bukan hanya dari Kabupaten Tangerang saja, tetapi ada juga yang dari Tangerang Selatan dan juga Kota Tangerang.

**Baca juga: Cerita Dua Pasien Covid-19 Sembuh Dalam Waktu 5 Hari di Griya Anabatic.

Anabatik merupakan rumah singgah atau karantina yang ada di Kabupaten Tangerang. Griya anabatik ini bisa menampung 100 pasien dengan fasilitas dokter spesialis, dokter umum,perawat, apoteker, nutrisionis, analis laboratorium, dan tenaga non medis yang memang diterjunkan langsung untuk mengisolasi pasien COVID-19 kategori OTG dan PDP Ringan. (Vee)




Bupati Pandeglang: Jangan Kita yang Dikendalikan Covid-19

Kabar6.com

Kabar6-Bupati Pandeglang, Irna Narulita mengajak para aparatur sipil negara di wilayahnya untuk beradaptasi dengan tatanan kehidupan baru atau new normal. Kegiatan pemerintahan sempat terseok-seok selama dua bulan lebih akibat pandemi Covid-19.

“Terapkan pola ini dalam lingkungan kerja Anda masing-masing untuk mencegah Covid-19. Kita yang harus bisa mengendalikan virus ini jangan sampai kita yang dikendalikan,” ungkapnya, Senin (8/6/2020).

Irna berpesan kepada seluruh ASN, untuk menerapkan pola perilaku new normal di lingkungan kerja. Seperti memakai masker, rajin mencuci tangan, menjaga jarak, dan menjaga kesehatan tubuh.

“Tetap produktif dalam bekerja, walaupun dengan segala kendala seperti pengurangan anggaran yang tersedot akibat wabah. Dan saya butuh ASN yang berfikir inovatif dalam pelayanan masyarakat di masa wabah, karena pelayanan tetap harus berjalan”, imbuhnya

**Baca juga: Ada Kasus Baru, Mobil Gunner PMI Semprot Jalanan di Pandeglang.

Apalagi, lanjut irna, selaku pegawai sekretariat daerah harus bisa mengendalikan dan mengkoordinasikan kegiatan dinas-dinas di bawahnya.

“Turun ke lapangan, lihat permasalahan dilapangan, jadilah trouble solver (pemecah masalah) sehingga didapat solusi yang optimal”, tutupnya.(Aep)




Sekdes yang Positif Covid-19 di Lebak Disebut Hadiri Audiensi Apdesi dengan DPRD

Kabar6.com

Kabar6- A, seorang sekretaris desa (Sekdes) di Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak yang positif Covid-19 disebut ikut menghadiri audiensi antara asosiasi pemerintah desa seluruh Indonesia (Apdesi) dengan DPRD Lebak beberapa waktu lalu.

Audiensi terkait postingan anggota DPRD Lebak Musa Weliansyah soal pendataan bantuan sosial tunai (BST) di ruang paripurna itu dihadiri oleh ratusan kepala dan perangkat desa serta tenaga kesejahteraan sosial kecamatan (TKSK).

Saat itu, bagian tribun atas lantai dua ruang paripurna memang dipenuhi oleh hampir ratusan orang perangkat desa. Meski mengenakan masker namun jarak antar masing-masing orang sangat dekat.

“Iya beliau ikut (Audiensi) tapi waktu berangkat enggak satu mobil,” ujar salah seorang Sekdes di Kecamatan Cihara yang namanya minta tidak disebut kepada Kabar6.com.

Kata dia, dari foto yang dijadikan story WhatsApp, kemungkinan saat audiensi berlangsung, posisi A berada di lantai 2 ruang paripurna.

“Enggak ketemu di lokasi, tapi beliau upload foto di status WhatsApp nya. Di atas,” katanya.

Juru Bicara Penanganan Covid-19 Lebak Firman Rahmatullah, mengatakan, rapid tes maupun swab akan dilakukan dengan orang-orang yang kontak erat.

“Tidak semua dites tentu kan hanya orang-orang yang melakukan kontak erat dengan yang bersangkutan,” ucap Firman.

**Baca juga: Pasien Ketiga Positif Covid-19 di Lebak Seorang Sekdes.

A menjadi kasus pasien ketiga atau L-03 positif Covid-19 di Lebak. Firman menyebut, pasien L-03 pernah kontak erat dengan kasus pertama L-01 yang sudah dinyatakan sembuh setelah dirawat hampir 40 hari di RSU Banten yakni seorang Ketua RT.

“Iya, pernah kontak erat dengan pasien L-01,” terang dia.(Nda)




Orangtua PDP Meninggal, Anak Positif Covid-19 Dirawat di Griya Anabatik

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kabupaten Tangerang merawat pasien wanita berinisial JK (32) asal Kecamatan Solear yang positif terpapar corona di rumah singgah Griya Anabatik.

Diketahui sejak 2 Mei 2020, JK dinyatakan positif terpapar corona virus disease 2019 (Covid-19) berdasarkan tes Swab yang dilakukan tim medis Puskesmas Sukasari, Kota Tangerang. Namun ia tak kunjung dirujuk ke rumah sakit khusus yang menangani Covid-19.

“Kami sudah merawat Jk yang positif virus corona di rumah singgah anabatic sejak tanggal 5 Juni 2020,” ujar dr Muchlis penanggungjaawab pelayanan medis rumah singgah Griya Anabatik, Senin (8/6/2020).

Menurut Muchlis, pasien berinisial JK masuk di Rumah Singgah Griya Anabatic pada hari Jumat 5 Juni 2020, merupakan pasien orang tanpa gejala (OTG). Konfirmasi positif Covid-19, sudah isolasi mandiri selama 30 hari di rumahnya Kelurahan Babakan, Kota Tangerang.

Berdasarkan keterangan JJ, awal mulanya dilakukan rapid test karena orang tua JK meninggal dunia dengan status pasien dalam pengawasan (PDP). Setelah itu tim medis Puskesmas Sukasari melakukan rapid test terhadap seluruh anggota keluarga.

Dari 9 anggota keluarga hasilnya 4 orang reaktif. Lalu dilakukan tes Swab dan hasilnya JK beserta adiknya NA dinyatakan positif Covid-19.

**Baca juga: Cerita Dua Pasien Covid-19 Sembuh Dalam Waktu 5 Hari di Griya Anabatic.

JK yang alamat KTP nya di Kabupaten Tangerang dan tinggal di Kota Tangerang ini hanya melakukan isolasi mendiri di dalam rumah di wilayah Kelurahan Babakan, Kota Tangerang.

“Dirumah singgah Griya anabatik kami merawat pasien OTG, PDP dan OTG Covid-19 hasil rujukan puskesmas di Kabupaten Tangerang dan juga ada warga Kota Tangerang dan Kota Tangsel,” ujar Muchlis. (Vee)




Cerita Dua Pasien Covid-19 Sembuh Dalam Waktu 5 Hari di Griya Anabatic

Kabar6.com

Kabar6 – Rumah singgah penanganan pasien Covid-19 Griya Anabatik milik Pemkab Tangerang berhasil menyembuhan dua pasien positif virus corona setelah di rawat selama lima hari.

Ketua Tim 2 Relawan Covid-19 Rumah Singgah Griya Anabatic Kabupaten Tangerang, dr. R.Panji Utomo mengatakan pasien adalah dua kakak beradik berinisial AR dan RP. ” Mereka masuk dengan hasil swab sebelumnya positif tetapi pada 6 Juni 2020 mereka sudah mendapatkan hasil swabnya negatif sebanyak dua kali dan kita pulangkan,” ujarnya Senin 8/6/2020.

Artinya, kata Panji, hanya membutuhkan waktu lima hari untuk penyembuhannya. Panji mengatakan, pada hari Selasa tanggal 2 Juni 2020 lalu ada 6 pasien positif covid-19 masuk ke rumah singgah Griya Anabatic termasuk dua pasien kakak beradik warga Kecamatan Curug Kabupaten Tangerang.

“Kasus menarik diantara mereka ada yang sembuh hanya butuh waktu perawatan lima hari. Selama kita di anabatik dari bulan April tidak pernah mendapatkan pasien yang sebelumnya positif lalu dalam waktu lima hari mereka langsung mendapatkan Swap negatif sebanyak dua kali,” ucapnya.

Ia lanjutkan, berarti di sini membuktikan bahwa immunitas atau kekebalan tubuh sangat ditentukan oleh tingkat stress dan faktor umur dan ada atau tidaknya penyakit penyertaan dan Imunitas adalah faktor utama dalam menghadapi virus covid 19.

“Karena hingga hari ini belum ada obat, vaksin yang bisa membunuh covid 19, hanya sistem kekebalan tubuh yg mampu melawan virus tersebut. Karena itu saya berpesan mari kita sama-sama mengingatkan immunities tubuh,” ujarnya.

**Baca juga: 279 KPM di Pasanggrahan Solear Terima BLT.

Sementara, penanggungjaawab pelayanan medis rumah singgah Kabupaten Tangerang dr Muchlis mengaku sangat gembira ada dua pasien sembuh dalam waktu yang sangat singkat hanya dalam 5 hari sejak kedua pasien tersebut masuk.

“Pasien covid-19 tersebut berinisial AR umur 19 tahun dan RP umur 16 tahun, keduanya sudah sembuh dan pulang,” ujar dr muchlis. (Vee)




Pasien Ketiga Positif Covid-19 di Lebak Kontak Erat Kasus Pertama

Kabar6.com

Kabar6-Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Lebak menyampaikan penambahan kasus baru positif Covid-19. Dengan demikian, sudah ada 3 warga Lebak yang terkonfirmasi positif.

Juru Bicara Penanganan Covid-19 Lebak Firman Rahmatullah, mengatakan, kasus ketiga yang merupakan seorang pria berasal dari wilayah yang sama dengan kasus pertama yakni Kecamatan Cikulur.

Firman membenarkan jika kasus L-03 ini merupakan orang yang pernah kontak erat dengan kasus pertama L-01.

**Baca juga: Kasus Positif Covid-19 di Lebak Bertambah.

“Ya benar, kontak erat dengan L-01. Tetangga kampung,” kata Firman kepada Kabar6.com, Senin (8/6/2020).

Dari hasil tracking kasus L-01 terdapat 24 orang yang berpotensi tertular karena melakukan kontak erat. Hasil swab 12 di antaranya sudah keluar dan dinyatakan negatif.

“Hasil swabnya ada 24 masih belum keluar semua,” katanya.(Nda)




Dinsos Lebak Sebut Bansos Covid-19 Tepat Sasaran

Kabar6.com

Kabar6-Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Lebak meyakini, tidak akan ada warga yang benar-benar terdampak pandemi Covid-19 yang tidak sampai mendapat bantuan sosial tunai (BST).

Hal itu dikatakan Kepala Dinsos Lebak Eka Darmana Putra seusai launching BST APBD Lebak tahap pertama, di Kantor Pos Rangkasbitung, Sabtu (6/6/2020).

“(BST) ini kan 4 sumber; APBN, APBD I dan II serta Dana Desa (DD). Jadi ini sangat mungkin masyarakat yang terdampak Covid-19 semua bisa terintervensi, tidak mungkin sampai ada yang lolos kalau kita komitmen membantu mereka diusulkan oleh desa,” kata Eka kepada Kabar6.com.

**Baca juga: Pemkab Lebak Cairkan Bansos Tunai Covid-19.

Untuk BST yang bersumber dari APBD II (Kabupaten) ada sebanyak 32.370 keluarga penerima manfaat (KPM) dengan besaran Rp600 ribu per bulan selama 3 bulan. Kemudian sebanyak 132.339 keluarga dicover oleh APBN, 10.425 dicover APBD I (Provinsi) dan 18.669 oleh DD.

“Kami target penyaluran BST APBD ini 3 sampai 4 hari selesai, karena ini bertahap. Pola, mekanisme dan sistem penyalurannya sama dengan BST pusat sehingga bisa cepat dan tepat waktu,” terang Eka.(Nda)




Pemkab Lebak Cairkan Bansos Tunai Covid-19

Kabar6.com

Kabar6-Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya melaunching penyaluran bantuan sosial tunai (BST) bagi warga terdampak Covid-19.

Bansos tunai yang disalurkan untuk 32.370 keluarga penerima manfaat (KPM) dengan besaran Rp600 ribu per bulan selama 3 bulan ke depan bersumber dari APBD Lebak hasil refocusing.

“Mungkin bertanya kok terlambat, setelah Lebaran? Karena ini berkaitan dengan prosesnya ya, APBD juga bergantung dari pencairan DAU (Dana Alokasi Umun) dan DBH (Dana Bagi Hasil) yang mungkin ini juga terkendala,” kata Iti kepada wartawan di Kantor Pos Rangkasbitung, Sabtu (6/6/2020).

Iti mengatakan, dana yang dialokasikan untuk pencairan tahap pertama 32.370 KPM yakni sebesar Rp19 miliar.

“Yang kami alokasikan di perubahan itu sampai 3 bulan,” ujarnya.

**Baca juga: TNI-Wartawan di Lebak Bagikan Paket Sembako.

Dia menegaskan, tidak akan ada tumpang tindih bantuan semisal satu KPM menerima lebih dari satu bansos dari sumber anggaran yang berbeda.

“Tidak ada satu KPM sudah menerima dari APBN kemudian dapat lagi dari APBD provinsi atau dari APBD kabupaten. Jadi hanya salah satu, makanya tadi itu operator, TKSK dan relawan bersama-sama melakukan verifikasi agar tidak terjadi tumpang tindih,” papar Iti.(Nda)