1

Cekcok, Suami Bunuh Istri di Cibeber Lebak

Kabar6-Peristiwa berdarah terjadi di rumah pasangan suami istri DH (30) dan RS (28), di Kampung Warungkadu, Desa Cibeber, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Kamis (29/6/2023).

Cekcok keduanya berujung tragis. Renalia tewas dengan luka gorok di bagian leher yang diduga dilakukan suaminya sendiri. Peristiwa itu terjadi sekira pukul 00.30 WIB.

“Korban tidak mau dicerai sehingga terjadi peristiwa tragis tersebut,” kata Kapolsek Cibeber Iptu Heri Susanto kepada wartawan.

Heri mengatakan, saat itu ayah RS yang juga tinggal di rumah tersebut mendengar suara seperti kucing bertengkar di belakang rumah.

“Saat mau dicek, korban keluar dari kamar sambil menangis dengan kondisi tubuh penuh darah,” ungkap Heri.

**Baca Juga: Kata Supir Angkot Imbas Rekayasa Lalu Lintas di Kampung Utan Tangsel

Kata Heri, ayah korban melihat suami Rena keluar rumah. Kemudian ayah korban meminta tolong kepada warga untuk menangkap.

“Warga melakukan pencarian. Sekira pukul 04.00 WIB, pelaku ditemukan tergeletak di teras belakang rumah dengan kondisi luka di leher,” tutur Heri.

Oleh warga, DH lalu dibawa ke Puskesmas Cibeber untuk mendapatkan perawatan medis. Terkait kasus tersebut, Polres Lebak dan Polsek Cibeber masih melakukan penyelidikan mendalam.

Sementara pelaku terancam dengan pasal kekerasan dalam rumah tangga sebagaimana dimaksud UU Nomor 23 Tahun 2024 Pasal 44 ayat 3 dan penganiayaan yang mengakibatkan kematian sebagaimana Pasal 351 Ayat 3 KUH Pidana.(Nda)




Cibeber Daerah Terparah Terdampak Longsor di Lebak

Kabar6.com

Kabar6-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak menyebut, Kecamatan Cibeber menjadi daerah terparah terdampak bencana longsor yang terjadi pada Minggu (9/10/2022).

“Cibeber ini darurat bencana (longsor). Belum semua terekap, tapi seperti di Cikadu ada sekitar 13 rumah yang tidak bisa diisi karena tebingnya sudah longsor pemiliknya mengungsi,” kata Kepala BPBD Lebak, Febby Rizki Pratama, Senin (10/10/2022).

Febby mengatakan, berdasarkan catatan BMKG, hujan yang mengguyur daerah tersebut kemarin termasuk dalam kategori sangat ekstrem yakni mencapai 201 milimeter per detik.

Selain di Cikadu, sambung Febby, sebanyak 45 titik longsor juga terjadi di Wanasari hingga Neglasari. Sementara di Kampung Cibadak, Desa Warungbanten ada 20 rumah yang juga terdampak longsor.

“Sebanyak 45 titik longsor ini termasuk longsoran di ruas jalan. Terkait ini semalam sudah turun alat berat dari provinsi, termasuk kami juga dorong alat berat milik perusahaan swasta, jadi ada dua alat berat yang turun untuk melakukan penanganan pembukaan jalan,” papar Febby.

Diketahui, lima kecamatan di Kabupaten Lebak diterjang banjir bandang dan longsor pada Sabtu (9/10/2022). Lima kecamatan itu yakni Kecamatan Bayah, Panggarangan, Cibeber, Cilograng dan Cigemblong.

**Baca juga: Banjir Surut, Warga Lebak Bersihkan Rumah dari Sisa Lumpur dan Sampah

Kepala BPBD Lebak, Febby Rizki Pratama, menyebut, banjir yang merendam 200 lebih rumah warga di 15 desa diakibatkan meluapnya 4 sungai yakni Sungai Cisiih, Sungai Cibareno, Sungai Cimadur, dan Sungai Cicantra.

“Sungai Cisiih yang mengakibatkan banjir di Panggarangan, kemudian banjir di Cilograng akibat luapan Sungai Cibareno, lalu di Bayah akibat meluapnya Sungai Cimadur dan Cibeber akibat luapan Sungai Cicantra,” terangnya.(Nda)




Jembatan Penghubung Antar Desa di Cibeber Ambrol Tergerus Aliran Sungai

Kabar6.com

Kabar6-Derasnya aliran sungai menyebabkan jembatan penghubung antar desa di Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, ambrol.

Peristiwa ambrolnya jembatan yang menghubungkan Desa Neglasari dan Desa Cihambali itu terjadi pada Selasa (6/9/2022).

“Alhamdulillah enggak ada korban, tapi akses kendaran roda dua dan roda empat lumpuh,” kata relawan BPBD setempat, Sukarman.

Sejak malam hari, hujan dengan intensitas tinggi memang terjadi di wilayah tersebut.

“Cuma bisa dilewati pejalan kaki. Kejadian ini sudah dilaporkan kepada pimpinan BPBD Lebak,” ujarnya.

Terpisah, Kepala BPBD Lebak, Febby Rizki Pratama, membenarkan ambrolnya jembatan penghubung akibat diterjang derasnya aliran sungai.

**Baca juga: Permudah Pelayanan, Disdukcapil Lebak Diminta Siapkan Mesin ADM

Febby menyebut, BMKG mengeluarkan peringatan dini potensi terjadinya hujan lebat disertai angin kencang dan petir di wilayah Banten.

“Sampai tanggal 8 september 2022. Hal ini terjadi karena adanya sirkulasi siklonik sehingga menyebabkan potensi pertumbuhan awan hujan,” terangnya.(Nda)




Enam Penambang Emas Tertimbun Longsor di Lubang Galian Cibeber Lebak

Kabar6-Tim SAR gabungan melakukan pencarian enam penambang emas yang tertimbun longsor sejak Sabtu (5/12/2020) di Desa Citorek Sabrang, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak. Hasilnya, baru empat yang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Dua lainnya, masih terus dilakukan pencarian.

Kepala Basarnas Banten Zaenal Arifin mengatakan, pencarian dilakukan di sekitar lokasi tambang, yang masuk kedalam kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).

“Terjadi bencana alam, longsor yang mengakibatkan enam orang hilang di tambang emas di Cibeber Lebak. Saat kejadian, hujan lebat,” kata Zaenal melalui pesan elektroniknya, Kamis (10/12/2020).

Kemudian Basarnas mendatangi lokasi kejadian hari ini, Kamis, 10 Desember 2020 dan langsung melakukan pencarian bersama masyarakat. Hasilnya, ditemukan satu korban lagi atas nama Yanto (30), warga Kampung Babakan Tipar, Desa Majasari, Kecamatan Sobang, Kabupaten Lebak, Banten.

“Tim SAR gabungan menemukan potongan tubuh di aliran Sungai Cimadur, Desa Citorek Barat, dengan jarak sejauh 8 km dari lokasi kejadian,” terangnya.

Peristiwa nahas itu terjadi pada Sabtu, 05 Desember 2020 kemarin, antara rentang waktu pukul 02.00 wib hingga pukul 03.00 wib dini hari. Namun laporan baru masuk ke Basarnas pada Kamis pagi (10/12/2020) sekitar pukul 05.30 WIB.

Berdasarkan informasi sementara yang diterima Basarnas, keluarga masih bisa berkomunikasi dengan pekerja tambang emas ilegal pada Sabtu dini hari, 05 Desember 2020 sekitar pukul 02.00 wib melalui sambungan seluler. Namun para pekerja tidak bisa dihubungi pada pukul 03.00 wib di hari yang sama.

**Baca juga: Klub Moge Harley Davidson, Bantu Korban Banjir dan Longsor di Lebak

Karena hilang kontak, keluarga kemudian menemui kepala desa untuk melakukan pencarian bersama masyarakat dan pegawai kecamatan. “Semua (penambang) menuju Cikatumbiri dengan tujuan membuat lubang emas. Tim desa dan kecamatan langsung mengadakan pengecekan ke lokasi dan mengadakan pencarian mengerahkan masa,” terangnya.

Proses pencarian dihentikan sore tadi, sekitar pukul 17.00 wib dan akan dilanjutkan besok, Jumat, 11 Desember 2020 mulai pukul 07.00 WIB. “Pencarian dilanjutkan besok dengan melibatkan Basarnas, Polri, TNI, BPBD Lebak, rumah zakat dan masyarakat,” jelasnya. (dhi)

Pencarian dilakukan hingga Selasa, 8 Desember 2020 dan berhasil menemukan tiga pekerja tambang emas ilegal, yakni:

1) Oyan (30), warga Kampung Babakan Tipar, Desa Majasari, Kecamatan Citorek, Kabupaten Lebak, Banten.

2) Suhana (42), warga Kampung Pasir Nangka, Desa Citorek Sabrang, Kecamatan Citorek, Kabupaten Lebak, Banten.

3) Asyura (45), Kampung Sukamaju, Desa Citorek Sabrang, Kecamatan Citorek, Kabupaten Lebak, Banten.

Berikut dua identitas penambang emas yang masih dalam pencarian Tim SAR gabungan:

1) Rudi (37), warga Kampung Pasir Nangka, Desa Citorek Barat.

2) Mahmudin (44), warga Kampung Pasir Nangka, Desa Citorek Barat.




Polres Lebak Kerahkan 100 Personel Bantu Korban Banjir di Cibeber dan Bayah

Kabar6.com

Kabar6-Seratus orang personel dikerahkan Polres Lebak untuk membantu masyarakat di Kecamatan Cibeber dan Bayah yang terdampak banjir bandang.

Banjir bandang yang terjadi pada Jum’at, 6 Desember 2019, membawa material longsor menimbun jalan dan rumah-rumah warga serta sejumlah fasilitas umum lainnya.

“Seratus personel kami bagi menjadi dua tim untuk di Citorek Kidul Cibeber dan wilayah Bayah,” kata Wakapolres Lebak, Kompol Wendy Andrianto, Sabtu (7/12/2019).

Personel yang diterjunkan fokus pada pendataan korban, mengevakuasi barang-barang, membersihkan fasilitas umum dan sarana ibadah serta pengamanan lingkungan masyarakat.

“Personel akan berada di lokasi sampai situasi aman kondusif, hingga material yang terbawa banjir yang merendam rumah warga dan fasilitas umum bersih,” terang Wendy.

**Baca juga: Banjir Bandang di Bayah Lebak, 72 Rumah di Dua Desa Terendam.

Wendy juga menyerahkan sembako dan mi instan bantuan dari Polres Lebak kepada masyarakat.

“Semoga bisa membantu masyarakat, khususnya dalam memenuhi kebutuhan sembako. Saya harap, masyarakat tetap waspada dengan potensi banjir jika hujan dengan intensitas tinggi terjadi,” imbau Wendy.(Nda)