1

Penyakit Langka, Wanita Inggris Mendadak Lumpuh Tiap Kali Tertawa

Kabar6-Jika tertawa menjadi salah satu ‘obat’ yang jitu untuk megatasi kesedihan hati, hal ini tampaknya tak berlaku untuk Tracy Herring (44). Tertawa justru bisa membuat wanita asal Inggris itu kolaps dan lumpuh mendadak.

Hal itu, melansir Dailymail, karena Herring menderita penyakit langka yang disebut cataplexy, menyebabkan kelemahan otot tiba-tiba yang dipicu oleh emosi kuat. “Dalam kasus saya, tertawa bisa menyebabkan leher melemah,” katanya. “Saya kehilangan kendali atas anggota badan dan menjadi lumpuh di sisi kiri tubuh saya.”

Meski hanya berlangsung selama beberapa detik, Herring mengaku kelumpuhan yang dialaminya begitu menakutkan. Selain tak bisa mendengar atau menonton sesuatu yang lucu dan memancing tawa, Herring juga tidak bisa bekerja dengan waktu penuh sejak pertama kali mengalami cataplexy saat berusia 32 tahun.

“Saya berada di rumah teman untuk berpesta. Saya minum segelas anggur merah dan tertawa bersama mereka. Tiba-tiba lengan saya kaku. Saya tidak bisa mengendalikannya,” kenang Herring saat pertama kali merasakan gejala cataplexy.

Kejadian tersebut mulai sering terjadi. Awalnya hanya memengaruhi bagian lengan, lalu mulai menyebar ke leher dan kaki. Herring pun takut ia menderita tumor otak. ** Baca juga: Fobia Toilet, Remaja Cornwall Tewas Setelah 8 Minggu Tak BAB

Namun saat berkonsultasi dengan dokter umum, Herring dirujuk ke spesialis di Thornbury Hospital di Sheffield, Inggris. “Saya menjalani beberapa tes neurologis dan dokter menegaskan itu cataplexy. Saya bahkan belum pernah mendengar itu sebelumnya,” terangnya.

Kini, Herring harus rutin berkonsultasi dengan dokter untuk menjaga kondisi tubuhnya tetap stabil dan tidak semakin parah. Herring pun memberitahu teman-temannya soal penyakit langka ini. “Ini memalukan, tapi ini adalah kondisi serius,” ujarnya.

Diketahui, cataplexy merupakan gejala narkolepsi, kondisi jangka panjang yang menyebabkan masalah dengan pola normal tidur dan bangun. Cataplexy adalah kelemahan otot sementara atau hilangnya kontrol otot yang terjadi secara tiba-tiba.

Gejala khasnya antara lain rahang dan kepala merosot ke bawah, kaki tak dapat dikendalikan, bicara cadel, kesulitan untuk fokus atau mengalami penglihatan ganda.

Serangan cataplexy biasanya dipicu oleh emosi, seperti kegembiraan, tawa, marah, atau terkejut. Serangan dapat berlangsung beberapa detik hingga beberapa menit.(ilj/bbs)




Terpaksa Hindari Kontak Mata, Seorang Wanita di Inggris Langsung Pingsan Tiap Lihat Pria Tampan

Kabar6-Kondisi langka sekaligus aneh dialami seorang wanita muda bernama Kirsty Brown (32). Bagaimana tidak, Brown akan jatuh pingsan setiap kali melihat pria tampan.

Karena itulah, melansir republicworld, Brown terpaksa harus menghindari kontak mata dengan pria tampan yang menarik perhatian. Rupanya, wanita asal Northwich, Cheshire, Inggris, ini mengidap kelainan yang oleh dokter disebut sebagai cataplexy, sehingga membuat otot tubuhnya lumpuh pada situasi tertentu. Emosi yang terganggu membuat Brown kehilangan kendali atas tubuhnya.

Setiap melihat pria gagah dan tampan yang membuatnya tertarik, Brown akan merasakan kelumpuhan secara tiba-tiba dan lutut tertekuk lalu roboh.

Selain itu, setiap melihat maupun mendengar yang tidak disukainya (suara keras, ketakutan, amarah dan tawa) juga bisa memicu reaksi sama. ** Baca juga: Ratusan Miliar Melayang, Nenek 90 Tahun di Hong Kong Jadi Korban Penipuan Polisi Palsu

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, Brown selalu mengarahkan matanya menatap ke tanah saat berjalan di depan umum. Rata-rata, Brown mengalami lima serangan cataplexy per hari, bahkan hingga 50 kali dalam kondisi parah.

“Ini sangat memalukan. Saya pernah berbelanja di luar, dan Saya melihat seseorang yang cukup tampan dan menarik, tubuh Saya mulai lemas dan harus berpegangan pada sepupu saya sebelum akhirnya jatuh,” ujar Brown.

Hal lain yang dilakukan brown adalah memilih lebih sering berdiam di rumah. Saat memeriksakan ke dokter, kondisi Brown dikaitkan dengan gangguan tidur, dan disebabkan oleh permasalahan gen.

“Ini seperti korslet antara otak dan otot yang terputus sehingga Saya kehilangan kendali atas kaki Saya. Saya bisa saja ambruk di tangga yang curam, karena saya takut akan ketinggian, itu juga memancing emosi saya,” terangnya.(ilj/bbs)