1

Cari Umpan Ikan di Sungai, Lansia Warga Cisauk Tewas

Kabar6-MP 62 tahun, ditemukan meninggal dunia pada Jumat (4/8/2023) pukul 15:50 WIB, usai dinyatakan hilang oleh keluarganya. Lansia malang ini sebelumnya sempat pamitan hendak mencari umpan mancing ikan di bantaran Sungai Cisadane, Kecamatan Cisuk, Kabupaten Tangerang.

Komandan Regu Pos Cisauk BPBD Kabupaten Tangerang, Tony, mengatakan, bermula korban dilaporkan hilang pada Kamis, 3 Agustus 2023. MP dinyatakan hilang usai mencari umpan pancing seorang diri di pinggiran sungai Cisadane.

“Gegara mencari umpan untuk mancing dengan tidak berpakaian sama sekali,” ujar Danru Pos BPBD Cisauk, Tony, kepada Kabar6.com saat dihubungi, pada Jumat, (4/8/2023).

Tony menerangkan, proses pencarian korban dilakukan sejak pukul 13:00 WIB. Kemudian sampai ditemukan pukul 15:50 WIB. Korban ditemukan sekitar 150 meter sampai 200 meter dari permukaan tanah, tepatnya dari barang bawaannya seperti alat pancing, baju, dan celana.

**Baca Juga: KPU Kabupaten Tangerang Catat 137 Bacaleg DPRD TMS

Dalam proses pencarian, pihaknya menerjunkan 12 personil dengan satu perahu karet dan satu motor tempel. Pihaknya menggunakan metode pencarian dengan cara menggoyangkan air sungai untuk menimbulkan jasad korban yang tewas tenggelam di dalam aliran sungai Cisadane.

“Korban saat ditemukan itu sudah mengambang dari permukaan sungai, seketika ada laporan warga yang melihat ada mayat di sekitar yang mengapung. Jadi dia sempat ketahanan disini karena dia kita ubek akhirnya nimbul. Jasad korban juga sempat jalan mengikuti aliran sungai yang cukup deras,” jelasnya.

Setelah ditemukan di bantaran Sungai Cisadane perbatasan antara Kecamatan Cisauk dan Kecamatan Pagedangan, jasad korban langsung dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan.

“Korban itu pendatang dari Gunung Kidul. Disini ngontrak, tinggal di Desa Cihaur, Kecamatan Pegedangan,” pungkasnya. (Rez)




Lumpur Semeter Bikin Petugas Sulit Cari Pemuda Tenggelam di Pamulang

Kabar6-Permukaan dasar Situ Tujuh Muara di Pamulang, Kota Tangerang Selatan, yang berlumpur membuat petugas gabungan kesulitan mencari jasad Ilyas Gamelani, 26 tahun. Pemuda itu hilang tenggelam setelah sempat berkelahi dipicu cinta segitiga.

“Kedalaman tiga sampai empat meter. Lumpur semeter,” kata Danton Satgas BPBD Kota Tangsel, Dian Wiryawan kepada kabar6.com di lokasi perkara, Selasa (20/6/2023).

Ia ungkapkan, teknik pencarian jasad korban dengan mengerahkan perahu karet bermotor. Perahu dilaju berkecepatan tinggi dibawa berputar-putar di sekitar lokasi korban tenggelam.

**Baca Juga: Diduga Berantem Rebutan Pacar, Pemuda Hilang Tenggelam di Pamulang

Dian bilang, Satgas BPBD Tangsel sudah coba menyisir lokasi dengan cara berenang tapi hasilnya nihil. “Teknik blender make perahu karet agar korban bisa naek ke atas,” ungkapnya.

Dian ceritakan, pihaknya mendapat laporan orang hilang sekitar pukul 01.30 WIB tadi. Korban mencoba selamatkan temannya Rizky Febriansyah alias Deblenk yang dihukum lantaran diduga selingkuh dengan pacar korban.

“Temannya teriak kram. Korban jadi takut karena dia yang nyuruh Debleng berenang,” ujar Bacong, sapaan akrab Dian Wiryawan.(yud)




Lagi Cari Bambu, Siswa di Solear Temukan Mayat Dikubur Sejengkal

Kabar6-Sesosok mayat tanpa identitas ditemukan dalam keadaan membusuk di Lapangan Munjul, Kampung Ranca Gede Desa Munjul, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang, Selasa, (2/5/2023) pukul 17.45 WIB. Pertama kali ditemukan oleh seorang siswa.

“Ditemukan oleh anak SMP sedang mencari bambu bendera,” kata Kepala Desa Munjul, Wawan.

Menurutnya, saat ditemukan kondisi mayat masih terkubur. Namun tidak dalam. “Sekitar satu jengkalan. Dikorek pakai kayu aja langsung keliatan,” terang Wawan.

**Baca Juga: Bupati Zaki Kumpulkan 900 Kepala Sekolah SD dan SMP

Mayat diduga berjenis kelamin wanita itu, lanjutnya, sudah berbau. Aroma bau semakin menyengat terendus ketiga tanah digali semakin dalam oleh siswa bersama Babinsa.

“Ternyata keliatan tengkorak sama rambutnya terus dikorek lagi bawahnya itu ada tulang kaki,” kata Wawan.

Wawan menjelaskan, saat itu dirinya sedang dalam perjalanan dari Tigaraksa menuju rumah. Namun, saat itu di hubungi oleh Babinsa setempat dan langsung ke lokasi.

“Kurang tau kondisinya karena masih dalam penggalian. Kalo diliat si kaki memang itu tulang. Kalo badan dan perut kan masih dalam kondisi terkubur karena tertutup sama kain. Soalnya dibungkusin pake kain,” katanya.

Wawan mengatakan, pihaknya sampai saat ini belum menerima laporan bahwa ada keluarga yang kehilangan keluarganya. Jika ada masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya agar segera melaporkan ke pihak berwajib.(Rez)




Pria di Serang Tertangkap Sedang Cari Sebungkus Narkoba Dipinggir Jalan

Kabar6.com

Kabar6- Polres Serang menangkap Ys (38) yang tertangkap tangan sedang mencaru satu bungkus sabu dipinggir jalan. Pelaku saat itu terlihat seperti sedang mencari sesuatu di trotoar jalan dengan cara mengorek-ngorek dedaunan menggunakan ranting.

Karena mencurigakan, personil kepolisian ikut membantu mencari benda yang di akui oleh pelaku Ys merupakan barang berharga. Tak lama, di dapatkan sabu yang terbungkus dalam plastik bening.

“Pelaku diketahui mencari sesuatu di daerah Cinanggung, Kota Serang. Kemudian personil mendekat dan diketahui pelaku mencari sabu,” kata Kasat Narkoba Polres Serang Kota, AKP Wahyu Diana, ditemui diruangannya, Senin (18/05/2020.

Pelaku yang awalnya berkelit, saat diketemukan Sabu akhirnya mau mengakui barang haram yang di carinya. Dia mengaku mendapatkan sabu dari seseorang yang kemudian menaruhnya di daerah Cinanggung.

Pelaku ditangkap malam tadi, Senin 18 Mei 2020 sekitar pukul 01.00 wib, saat pelaku Ys mencari barang haram tersebut. Kini, pelaku dan barang bukti sedang diproses di Mapolres Serang Kota.

**Baca juga: Dilarang Mudik, 861 Orang Nyebrang dari Bakauheni Menuju Merak.

“Pelaku tidak bisa berkelit saat ditemukan barang buktinya. Sedang kita lakukan pengembangan,” jelasnya.

Atas perbuatannya pelaku dijerat dengan Pasal 114 dan atau Pasal 112 ayat 1, Undang-undang nomor 35 tahun 2009, tentang narkotika, dengan ancaman hukuman penjara minimal 5 tahun penjara. (Dhi)




Begini Teknik Satpol PP Tangsel Cari Jasad Bocah Hanyut

Kabar6.com

Kabar6-Tim Rescue Satpol Pamong Praja Kota Tangerang Selatan (Tangsel) masih mencari jasad Muhammad Nazar, 14 tahun. Ia hilang terseret arus saat bermain banjir dengan Desta, rekannya yang mayatnya sudah ditemukan pagi tadi tersangkut jaring.

“Dalam pencarian ada istilah penentuan searc area atau MPP. Area ini upayakan tidak melebar dan atau harus dipersempit. Namanya block out,” ungkap Komandan Rescue Satpol PP Tangsel, Badawi kepada kabar6.com, Rabu (26/2/2020).

Ia memaparkan, teknisnya memasang alat untuk membatasi pergerakan korban dan menjaga area supaya tetap steril.

Jika di sungai bisa dipasang perangkap atau jaring. Pertimbangannya korban akan terus bergerak terbawa arus.

Setelah di blok pasang jaring dilakukan pemantauan pergerakan arus, dengan cara statis (camp in atau lookout). Lokasinya yang terbuka atau lebih tinggi bisa jembatan atau kontur yg lebih tinggi.

“Bila malam hari pasang penerangan yang mengarah ke aliran sungai, dijaga bergantian dengan seksama no limit. Harapannya bila korban melintas terbawa arus akan terlihat,” papar Badawi.

Setelah dua hal teknis ini dilakukan, lanjutnya, kirim tim bergerak melakukan penyisiran (detection mode) mencari di sepanjang aliran sungai atau kali.

Pencarian baik di aliran air dengan perahu karet atau ban dalam mobil pada kiri kanan bibir sungai berjalan kaki mulai dari mulai lokasi perkara sampai lokasi terakhir terpasang jaring.

Bila masih nihil lakukan kembali pencarian dengan area selanjutnya. Hal yang perlu menjadi perhatian adalah perkiraan pergerakan korban dengan memperhatikan kecepatan arus dan potensi alam. Misalnya sangkutan pohon atau tumpukan sampah.

“Artinya ,dalam pencarian orang hilang hanyut tidak ada pencarian yg dihentikan karena gelap atau malam hari,” terang Badawi.

**Baca juga: Lagi Berduka, Handphone Ibu Bocah Hanyut Dicuri Pemulung.

Menurutnya, yang ada menentukan pola efektif dilakukan di malam hari.
Mungkin deteksi tidak dilakukan malam hari, tapi tekhnik lookout dan camp in menggunakan penerangan sangat efektif.

“Upaya pencarian yang tidak dihentikan pada malam hari dapat menentramkan keluarga, keinginan keluarga untuk secepatnya ditemukan,” jelas Badawi.(yud)




Hendak Mencari Lalapan, Rhido Tewas Tenggelam di Sungai Cimanceri

Kabar6.com

Kabar6-Kejadian nahas dialami seorang pelajar SMAN Kresek bernama Rhido (17). Diketahui Ridho tewas tenggelam setelah terpeleset ke Sungai Cimanceri, Kampung Wadas, Desa Bunar, Kecamatan Sukamulya, Kamis (19/12/2019).

Kapolsek Balaraja AKP Feby Herianto mengatakan, kejadiannya Kamis (19/12) pukul 14:00 wib. Kata Feby, korban yang bernama Ridho ini sedang membuat nasi liwet bersama teman-teman pesantrennya di seberang Sungai Cimanceri. Lanjutnya, Ridho dan dua temannya berinisatif untuk mencari lalaban sebagai lauk makan nasi liwet ke pinggir sungai.

“Korban bersama dua temannya bermaksud, mau ambil lalaban dikebun buat makan nasi liwet, namun korban terpeleset hingga terjatuh ke dalam Sungai Cimanceri, ” kata Kapolsek Balaraja AKP Feby Herianto kepada wartawan, Jumat (20/12/2019).

Menuruy Feby, korban sempat menghilang dalam air beberapa jam. Namun setelah dilakukan pencarian bersama dengan Ustad Mista, Jaro Usup, warga, dan anggota Kepolisian Sektor Balaraja, akhirnya Ridho dapat ditemukan.

Namun sayang, Ridho ditemukan dalam kondisi sudah meninggal dunia. Kata Feby, ini merupakan musibah murni. Pasalnya, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di bagian tubuh korban.

“Dari hasil cek TKP dan Pengecekan terhadap tubuh korban, tidak ditemukan adanya luka-luka,” katanya.

**Baca juga: 37 Narapidana Lapas Pemuda Tangerang Langsung Bebas Bersyarat.

Menuruy Feby, pihak keluarga enggan untuk dilakukan autopsi terhadap korban, karena pihak keluarga menggap itu musibah. Feby juga mengatakan, saat ini korban sudah dibawa oleh pihak keluarga untuk disemayamkan.

“Pihak keluarga tidak bersedia dilakukan autopsi untuk mengetahui penyebab kematian korban. Pihak keluarga menerima kematian korban sebagai musibah,” tambahnya.(Vee)




Bedah Rumah Mandek di Balaraja, Nenek Surti Cari Bantuan untuk Beli Material

Kabar6.com

Kabar6-Surti, 50 tahun berusaha mencari bantuan sana sini agar pembangunan rumahnya bisa rampung dan kembali bisa ditempati. “Saya butuh semen dan keramik, Alhamdulillah dapat bantuan,” ujarnya, Sabtu (13/4/2019).

Menurut Surti, bantuan datang dari Sarda, mantan kepala desa setempat. Sarda menyumbang semen dan bahan material lainnya. Dengan bantuan ini, pembangunan rumah Surti yang sempat mandek, kembali berjalan. “Sekarang sedang pasang atap,” katanya.

Namun, Surti masih bingung dan memikirkan biaya untuk membayar tukang.Jasa tukang perhari Rp 120 ribu, sementara pengerjaan rumahnya sudah berjalan. “Bagaimana ini, tukang ada yang bayar gak,” katanya.

Rumah Surti merupakan salah satu rumah tak layak huni di Desa Gembong, Balaraja yang dibedah. Proses perobohan rumah Surti hingga pembangunan telah berjalan 18 hari. Namun, di hari ke 12 pengerjaan terhenti tanpa sebab.

**Baca juga: Bedah Rumah Mandek di Balaraja, Nenek ini Kebingungan Cari Tempat Menginap.

Surti yang tinggal seorang diri terpaksa mencari tempat tinggal sementara. Ia harus menumpang ke rumah tetangga dan sanak saudaranya secara bergantian.

Camat Balaraja Yoyon Suryana belum merespon masalah ini. Telepon dan pesan pendek dari Kabar6.com tidak dibalas. (GFM)