1

Tangerang Cakap Kerja, Akses Kemudahan Warga Kota Tangerang Cari Kerja hingga Pelatihan Gratis

Kabar6-Memudahkan masyarakat dalam mendapatkan berbagai layanan ketenagakerjaan. Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang telah memiliki fitur Tangerang Cakap Kerja dalam aplikasi Tangerang LIVE, yang dapat diakses masyarakat luas dan memanfaatkannya sesuai kebutuhannya.

Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker), Kota Tangerang Ujang Hendra Gunawan mengatakan dalam fitur Tangerang Cakap Kerja, masyarakat dapat mengakses pembuatan kartu kuning, lamaran pekerjaan melalui Job Fair, pendaftaran Balai Latihan Kerja (BLK) hingga pelatihan kewirausahaan secara gratis atau pungutan biaya apa pun.

“Sampai dengan 5 Desember 2023, Job Fair Virtual telah menyerap 18.944 tenaga kerja. Secara rinci, 17.609 tenaga kerja dalam kota dan 1.335 tenaga kerja luar Kota Tangerang. Sedangkan Balai Latihan Kerja dengan delapan kelas pelatihan telah dimanfaatkan 2.523 peserta dari 131 angkatan,” ujar Ujang, Jumat (8/12/2023).

Ia mengatakan pada program Pelatihan Kewirausahaan, sejak 2017 silam dengan Sembilan bidang kewirausahaan telah dimanfaatkan oleh 2.755 warga Kota Tangerang.

**Baca Juga: Gibran Rakabuming Raka Jadi Wakilnya Wali Kota Cilegon

“Adapun program Mobil Si Praja yang kini dengan empat jenis pelatihan telah dimanfaatkan 1.069 peserta. Diantaranya Konten kreator 430 peserta, barista 386 peserta, pembuatan makanan 145 peserta dan digital marketing dengan 108 peserta,” katanya.

Ia berharap, fitur Tangerang Cakap Kerja bisa kian dimaksimalkan pemanfaatannya untuk seluruh warga Kota Tangerang yang membutuhkan. Terlebih, bagi masyarakat yang masih menganggur atau mereka yang ingin sekadar meningkatkan value diri dengan pelatihan-pelatihan kemandirian.

“Fitur Tangerang Cakap Kerja pada aplikasi Tangerang LIVE harus kian dipublikasikan keberadaanya. Sehingga, dapat dimanfaatkan oleh seluruh para pencari kerja di Kota Tangerang dan angka pengangguran di Kota Tangerang dapat terus turun secara signifikan,” tandasnya. (Oke)




Asmarani Dilaporkan ke Polresta Serkot, Hilang Usai Pamit Cari Kerja 

Kabar6-Asmarani Alimuddin, gadis berusia 24 tahun, dilaporkan kerabatnya hilang ke Mapolresta Serkot.  Asmarani tidak bisa dihubungi lagi, usai dia pamit pergi mencari kerja kepada kerabatnya, pada Minggu, 14 Mei 2023, sekitar pukul 13.30 wib.

“Perwakilan keluarganya datang ke SPKT Polresta Serkot pada Kamis siang, 25 Mei 2023, sekitar pukul 13.50 wib, melaporkan saudaranya ke luar rumah dan tidak kunjung pulang kembali,” ujar AKP Iwan Sumantri, Kasie Humas Polresta Serkot, Kamis (25/05/2023).

Asmarani tinggal bersama kerabatnya di Perum Permata Safira Regency, Blok F.6 nomor 16, RT 002 RW 012, Kelurahan Sepang, Kecamatah Taktakan, Kota Serang, Banten.

“Bagi masyarakat yang mengetahui keberadaannya, bisa datang ke kami atau menghubungi keluarganya,” jelas AKP Iwan Sumantri.

**Baca  Juga: Stok Blangko e-KTP di Kabupaten Tangerang Menipis

Asmarani Alimuddin memiliki tinggi badan sekitar 160cm dan berat sekitar 70kg. Berikut putih, berwajah oval, mata bulat agak sipit serta memiliki tanda lahir di tangannya.

Bagi yang menemukan gadis dengan ciri-ciri tersebut, bisa datang ke Mapolresta Serkot untuk dipertemukan dengan keluarganya.

“Setelah dilakukan pencarian oleh keluarga dan warga, Asmarani tidak berhasil ditemukan. Sehingga melapor ke Mapolresta Serkot,” tuturnya.(Dhi)




Mau Cari Kerja, Pria Ini Setubuhi Anak Teman

Kabar6.com

Kabar6-Polresta Tangerang mengungkap kasus persetubuhan terhadap anak dibawah umur korban berinisial ANA (15) warga Desa Budi Mulya. Kapolresta Tangerang Kombes Wahyu Sri Bintoro menerangkan, peristiwa itu terjadi pada Kamis (26/8/2021) di kawasan Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang.

Awal kejadian, tersangka UHS, 42 tahun, warga Desa Sidoharjo, Kecamatan Waypanji, Lampung Selatan itu bersama IB seorang pria menghubungi kerabat korban untuk menumpang menginap untuk pekerjaan. IB dan DM sudah saling kenal.

Saat tiba, IB ternyata bersama UHS alias Pakde. IB dan DM kini kini berstatus sebagai saksi. “Saat malam, saat semua tertidur, tersangka UHS alias Pakde masuk ke dalam kamar korban dan melancarkan aksinya,” ujar Wahyu, Jumat (19/11/2021).

Tersangka kemudian memaksa korban untuk melakukan persetubuhan. Korban ANA sempat berusaha berontak namun diancam dengan kekerasan oleh tersangka.

“Tersangka memaksa korban melakukan persetubuhan. Tidak hanya sekali, tapi terjadi sebanyak 2 kali. Yang pertama jam 2 malam dan yang kedua jam 1 siang,” ujar Wahyu.

Perempuan berusia 15 tahun yang masih berstatus pelajar kemudian mengadukan peristiwa yang dialaminya kepada orang tua. Korban juga mengeluhkan rasa sakit di bagian vitalnya. Pada saat itu, tersangka UHS alias Pakde sudah melarikan diri.

Peristiwa itu kemudian dilaporkan ke Polresta Tangerang. Polisi pun langsung melakukan pengejaran terhadap tersangka UHS alias Pakde. Setelah kurang lebih 2,5 bulan melarikan diri, polisi kemudian mendapatkan titik terang keberadaan tersangka di daerah Provinsi Riau.

**Baca juga: Bupati Zaki Minta Gerakan Pramuka Bisa Lebih Bermanfaat dan Maju

“Pada hari Jumat, 5 November 2021, tersangka UHS alias Pakde berhasil kami tangkap di Kampung Rawa Sari, Kecamatan Pangkalan Lesung, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau,” tutur Wahyu.

Tersangka pun langsung dibawa ke Polresta Tangerang untuk penyelidikan lebih lanjut. Guna mempertanggungjawabkan perbuatannya, tersangka terancam hukuman 15 tahun penjara karena dijerat dengan Pasal 81 Undang-Undang Perlindungan Anak.(Cr)




Cara Mudah Cari Kerja lewat Kios Loker di Lebak

Kabar6.com

Kabar6-Masyarakat khususnya para pencari kerja (Pencaker) di Kabupaten Lebak kini tak lagi harus repot-repot mencari informasi lowongan pekerjaan (Loker).

PT Telefast Indonesia Tbk (TFAS) kini sudah membuka Kios Loker (Lowongan Pekerjaan) di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak untuk membantu Pencaker dengan cara yang mudah.

Pencaker cukup datang ke Kios Loker melakukan scan QR-code kemudian mengisi data diri atau CV yang nantinya data itu diteruskan kepada perusahaan yang membutuhkan.

“Untuk di Rangkasbitung baru 100 kios yang tersedia, lalu Pandeglang 100 dan di Serang 200 kios,” kata Chief Marketing Officer Telefast, Fuad Nugraha, Sabtu (15/2/2020).

Fuad mengatakan, Kios Loker merupakan bentuk kemitraan antara Telefast dengan outlet yang teregister dalam upaya membantu program pemerintah dalam mengembangkan SDM.

“Pak Jokowi bilang SDM unggul Indonesia maju. Nah, sebenarnya banyak SDM unggul di daerah yang punya kapasitas tapi mereka bingung nih mau cari kerja di mana, kami berikan kemudahan itu ke mereka,” jelas Fuad.

Masyarakat yang sudah melakukan scan QR-code akan menerima notifikasi jika terdapat pekerjaan yang sesuai dengan kualifikasi data yang diisi.

**Baca juga: Legislator Lebak Soroti Dugaan Pungli di Pasar Rangkasbitung.

“Kami ingin membantu mengurangi tingkat pengangguran dan memudahkan masyarakat. Harapan kami banyak putra daerah bisa bekerja di tempat yang lebih baik,” katanya.

Data di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Lebak, hingga Agustus 2019, jumlah Pencaker sebanyak 9.744 orang. Didominasi jenjang pendidikan SMA/SMK 7.370 orang, jenjang SMP 1.066 orang, Sarjana 844 orang, dan sisanya Diploma, SD dan SDTT.(Nda)




Lulusan SMK Sulit Cari Kerja, Dewan Banten Minta Dindikbud Cari Solusi

kabar6.com

Kabar6-Wakil Ketua DPRD Banten, Nawasaid Dimyati Kusuma meminta kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Banten untuk segera mencarikan titik persoalan yang menjadi pemicu lulusan sekolah menengah atas (SMA), khususnya sekolah menengah kejuaruan (SMK) di Provinsi Banten banyak yang menganggur akibat belum terserap lapangan kerja.

“Kami lagi meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk mencari titik masalahnya,” terang pria yang akrab dengan sapaa Cak Nawa itu, kepada Kabar6.com, Senin (16/12/2019).

Terkait kurikulum selama ini dengan kebutuhan dilapangan yang dianggap belum sesuai, pihaknya meminta kepada Dindikbud Banten untuk bisa memasukan kurikulum dengan muatan lokal, yaitu dengan memperbanyak praktek-praktek dilapangan agar lulusan SMK bisa lebih siap kerja, sambil menunggu perubahan kurikulum secara menyeluruh dilakukan oleh pusat.

“Kurikulum kan mengacu pada ketentuan Pemerintah pusat. Mugkin yang kurikulum muatan lokal, yaitu dengan memperbanyak praktek di SMK agar bisa lebih siap kerja,” katanya.

Menurutnya, melihat rilis Badan Pusat Statistik (BPS), yang menyebutkan, salah satu penyebab tingginya angka pengangguran di Banten adalah lulusan SMK.

Dengan begitu, lanjut Nawa, diperlukannya pembenahan dari berbagai bidang, termasuk mencari tahu titik persoalan sebenarnya yang terjadi dilapangan, yang menyebabkan angka pengangguran di Provinsi Banten membeludak.

Diketahui, dari sekian banyak Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Di Provinsi Banten, 80 SMK dantaranya adalah negeri, dan 648 SMK lainnya adalah milik swasta.

Sebelumnya, lanjut Nawa, pihaknya juga mengkritisi kinerja Dindikbud Banten yang dinilai payah.

Hal itu terlihat dari capaian kinerja Dindikbud Banten yang belum mampu melaksanakan secara paripurna dari setiap program pemerintah yang telah dianggarakan.

Menurutnya, ketetapan APBD merupakan hasil kesepakatan bersama antara Gubernur dan dewan yang seharusnya bisa dilaksanakan dengan baik oleh OPD teknis.

Padahal, kata Nawa, pendidikan merupakan sektor penting dalam mewujudkan RPJMD Banten, dan harus dilaksanakan semaksimal mungkin.

Seiring dengan peningkatan pendapatan yang diterima pegawai di Dindikbud Banten, seharusnya bisa dibarengi dengan capaian yang diperoleh. “Kan kesejahterannya sudah ditingkatkan, harus dibarengi dengan etos kerja yang baik,” katanya.

Oleh karena itu, pihaknya meminta kepada Dindikbud Banten untuk mencarikan jalan keluar atas semua permasalahan yang terjadi untuk dicarikan dicarikan solusinya.

**Baca juga: Pemprov Banten Terima Calon Komisioner KI, Berikut Nama-namanya.

“Kedepan komisi V juga akan sering-sering menanyakannya terkait masalah-masalah yang terjadi,” katanya.

Menurur Nawa, pembangunan suatu daerah akan terlihat dari pembangunannya pada sektor pendidikannya.

Menurutnya, kejadian silih bergantinya pucuk pimpinan di Dindikbud Banten bukan alasan pembangunan pendidikan di Provinsi Banten menjadi tersendat.(Den)




Kesulitan Ekonomi, Korban Pencabulan Ayah Tiri di Ciputat Ingin Kerja

Kabar6.com

Kabar6-Ketua Lembaga Advokasi dan Bantuan Hukum Kebangkitan Jawara dan Pengacara (LBH Bang Japar) Kota Tangerang Selatan Ferry Irawan mengetahui kejadian H (16) dicabuli oleh ayah tirinya berawal dari temennya Roby yang curiga.

“Awalnya si korban meminta Roby sebagai temen saya dan juga kerabat korban untuk meminta kerja. Roby menanyakan ke korban umur berapa pengen ngelamar kerja? Korban menjawab umur 16 tahun,” ujarnya kepada Kabar6.com di Mako Polres Kota Tangerang Selatan, Lengkong Gudang Timur, Serpong, Kota Tangerang Selatan. Kamis (10/10/2019).

Ferry menuturkan, saat korban menyatakan umurnya masih 16 tahun Roby kaget kok umur segitu ingin ngelamar kerja.

“Kemudian Roby nanya lagi, kok mau kerja umur segitu? korban menjawab dia udah punya anak. Terus temen saya Roby semakin kaget dong,” jelasnya.**Baca juga: Prihatin, LBH ini Siap Bela Korban Pencabulan Ayah Tiri di Ciputat.

Ferry melanjutkan, temen saya nanya lagi kok bisa? Korban sangat tertutup saat itu dan bilang kejebolan.

“Sampai ditanya-tanya dan ditanya akhirnya nenek korban NH (65) lah yang pertama kali bercerita bahwa korban sudah punya anak akibat di perkosa oleh bapak tirinya atas nama S,” tutupnya.(eka)