1

Muhadi, Caleg Sarjana Yang Jadi Tukang Ojek Dan Penjaga Parkiran

kabar6.com

Kabar6-Muhadi (29), lulusan Strata satu disalah satu kampus swasta Kota Serang, Banten, tak malu menjadi penjaga parkiran dan tukang parkir berpenghasilan Rp 400 ribu perbulan.

Dia berjaga sejak pukul 22.00 WIB sampai pukul 04.00 wib setiap harinya. Muhadi hanya libur satu hari setiap pekannya.

Segala keterbatasannya tak membuat dia surut maju sebagai caleg DPRD Kota Serang, Dapil Kecamatan Cipocok.

“Yang parkir disini juga saya sosialisasikan untuk milih saya jadi anggota legislatif,” kata Muhadi, saat ditemui di lokasi ojek pangkalannya, Kota Serang, Banten, Rabu (06/03/2019).

Tak hanya menjaga parkiran dan penitipan motor, Muhadi yang belum menikah ini pun menjadi tukang ojek pangkalan di sekitar Patung, Lingkungan Kemang, Kecamatan Cipocok, Kota Serang, Banten.

Dia menjadi tukang ojek sejak pukul 10.00 WIB sampai pukul 17.00 WIB setiap harinya. Dia baru berani mensosialisasikan diri, jika pengahsilan ngojek nya lebih dari Rp50 ribu. Karena penghasilannya itu digunakan untuk membantu kedua orang tua dan tiga adiknya.

Sisa lebih dari ngojeknya itu dia belikan air mineral dan makanan seadanya, untuk menyambangi rekan dan saudara, untuk memberikan dukungan bagi dirinya.

“Kalau saya ngojeknya dapat di atas Rp50 ribu, baru sosialisasi. Itu pun door to door, kalau ngumpulin banyak massa, saya enggak berani,” terangnya.

Setiap hari, dia menunggu penumpang dibawah Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) Patung, Lingkungan Kemang, Kota Serang, tepat nya di depan kantor Satuan PJR Polda Banten.

Anak pertama dari empat bersaudara ini juga mensosialisasikan ke penumpang nya, untuk memilih dirinya yang mendapatkan nomor urut lima, Dapil Kecamatan Cipocok, Kota Serang.

“Saya minta doa nya aja ke penumpang saya. Walaupun bukan dari dapil saya, do’a kan bisa nyampe dari mana aja,” jelasnya.

Motor bututnya lah yang menghidupi Muhadi beserta kedua orang tua dan ketiga adiknya. Dulu, orang tua nya memiliki warung dekat rumahnya, namun dua tahu sidah digusur oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Serang.

Tujuannya hanya satu jika terpilih menjadi anggota legislatif di DPRD Kota Serang, membantu rekan sejawat dan tetangga nya mendapatkan pekerjaan yang kian susah di ibu kota Provinsi Banten itu.

“Nyari kerja susah karena harus pakai duit, orang jadi OB (office boy) aja harus bayar (menyogok). Makanya saya mau nyaleg, buat bantu temen-temen saya masuk kerja, biar enggak bayar,” jelasnya.

Alat Peraga Kampanye (APK), seperti kalender, bendera sampai stiker, dibuatkan oleh caleg lainnya. Sejak pendaftaran hingga kini, dia telah mengeluarkan modal pribadi sebesar Rp 5 juta.

Uang sebesar itu digunakan untuk mengurus berkas pendaftaran caleg, seperti surat keterangan sehat, bebas narkoba, surat keterangan tidak pernah terlibat kriminal sampai sosialisasi door to door yang dilakukannya.**Baca juga: Sopir Grandmax Tewas Menabrak Truk Angkutan Sampah di Serpong.

“Kalau sosialisasi, APK saya dibantu sama Suciazhi (Ketua DPW PBB Banten) sama Ronni Abdit (caleg DPR RI). Dibuatin APK 1000 unit,” ujarnya.(dhi)