1

Ratusan Buruh Menggeruduk Kantor Bupati Tangerang: Ini Tuntutannya

Kabar6.com

Kabar6-Ratusan buruh yang bergabung dalam Ferdarasi Serikat Buruh Nusantara FDBN Konfederasi Aliansi Serikat Buruh Indonesia KASBI menggeruduk kantor Bupati Tangerang untuk menindak tegas UUD No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja atau Cilaka.

Di ketahui, Aksi unjuk rasa di seluruh Indonesia ini juga dalam rangka memperingati hari jadi World Federation of Trade Unions WFTU yang Ke-76 Bertepatan pada 3 Oktober lalu.

Menurut Ade Mudiar Warman selaku Ketua umum KASBI, Pemerintah Daerah mempunyai kewenangan lebih untuk mensejahterakan rakyatnya dan buruh pada dasarnya hari ini tidak mendapatkan keadilan sama sekali pada penerapan UUD Omnibus Law.

**Baca juga: Ratusan Buruh Geruduk Kantor Bupati Tangerang, Ada Apa?

“Dalam hall ini kami melakukan aksi serentak di seluruh Indonesia, seluruh anggota Konfederasi KASBI tujuan nya sama menuntut pemerintahan daerah dalam dampak dari penerapan Omnibus Law,” ujar Ade Mudiar Warman Ketua umum KASBI saat di mintai keterangan saat di sela sela aksinya di depan kantor Bupati Tangerang, pada Kamis, (14/10/2021).

Bahwa dalam aksi unjuk rasa konfederasi KASBI menuntun 10 tuntutan kepada pemerintah Indonesia:

1. Cabut Omnibus Law dan seluruh PP turunanya; PP No. 34, No. 35, dan No. 37.

2. Tolak penghapusan upah sektoral, berlakukan kemabali upah sektoral kaum buruh seperti semula dan berlakukan kenaikan UMK 2022 sebesar 15 persen.

3. Stop PHK sepihak, stop union busting! Berikan jaminan kepastian kerja dan kebebasan berserikat.

4. Stop keriminalitas dan penangkapan aktivitas, bebaskan seluruh aktivitas gerakan rakyat yang di tangkap polisi dan di kriminalisasi.

5. Berikan persamaan hak dan perlindungan bagi Pekerja Rumah Tangga (PRT) dan seluruh buruh migrant; Sahkan RUU PPRT.

6. Angkat seluruh penyuluh KB (PLKB) dan penyuluh perikanan APPBI menjadi pegawai ASN, berikan Gaji dan hak-haknya sesuai ketentuan.

7. Jaminan dan lindungi kaum buruh di sektor industri: pariwisata, perhotelan, perkebunan, perkembangan, pertambangan, perikanan, kelautan, kontruksi, transportasi, driver online dan ojol.

8. Berikan vaksin gertis kepada kaum buruh dan seluruh rakyat Indonesia.

9. Usut tuntas kasus korupsi BPJS TK dan korupsi bansos pandemi Covid-19.

10. Tolak pemberangusan pegawai KPK, pekerjakan kembali 58 orang pegawai KPK seperti semula tanpa syarat.(CR)




Kapolri Pantau Vaksinasi 1.000 Buruh KSBSI di Cikupa

Kabar6.com

Kabar6 – Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo melakukan pemantauan penyelenggaraan vaksinasi Covid-19, pada ribuan buruh di PT Elite Garment, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Kamis, (19/8/2021).

Kapolri mengatakan, sebanyak 1.000 buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI), mendapat jatah layanan kesehatan suntik vaksin dosis pertama.

“Hari ini kami instansi Polri kembali mengadakan vaksinasi dosis pertama dengan sasaran para pekerja atau buruh. Dimana untuk yang sekarang ada seribu peserta. Dan nantinya akan kita tambah terus kuotanya agar seluruh buruh di Indonesia bisa tervaksinasi,” katanya.

Dalam pemantauannya, ia turut mengingatkan, agar setiap buruh yang sudah mendapatkan suntik vaksin, wajib untuk tetap mengikuti protokol kesehatan Covid-19.

“Saya juga ingatkan ke perusahaan atau pekerjaanya, untuk tetap menerapkan prokes dengan disiplin walau sudah divaksin jangan sampai lalai,” ujarnya.

Sementara itu, Presiden Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia Elly Rosita Silaban mengatakan, untuk mendapatkan layanan vaksinasi itu terbilang sulit, sehingga ia sebagai perwakilan para buruh akan terus melakukan koordinasi terutama dengan pihak Polri untuk bisa mendapatkan jatah vaksin bagi buruh.

“Buat dapat vaksin ini agak susah, makanya ketika kita dapat kuota seribu dosis ini, langsung kita manfaatkan. Dimana ada 5 perusahaan yang terlibat dibidang padat karya, karena memang itu yang sangat riskan terhadap penularan Covid-19,” tuturnya.

**Baca juga: Polresta Tangerang Distribusikan Bansos untuk Ormas LMP Kabupaten Tangerang

“Makanya, karena saya tahu susahnya dapat vaksin ini, saya akan terus koordinasi atau todong pak Kapolri untuk bisa menyediakan jatah vaksin lebih banyak lagi bagi para buruh, terlebih didaerah aglomerasi seperti, Bekasi dan Tangerang,” lanjutnya.

Untuk diketahui, vaksinasi itu pada ribuan buruh itu menggunakan vaksin sinovac dan akan digelar hingga besok, 20 Agutus 2021.(Vee)




Tertidur Karena Kelelahan, Belasan Buruh di India Tewas Terlindas Kereta Api

Kabar6-Pemberlakuan lockdown di satu sisi membuat para pekerja informal di India harus kehilangan pekerjaan, sehingga banyak di antara mereka yang memutuskan untuk pulang ke kampung halaman dengan berjalan kaki, karena transportasi umum sudah dilarang beroperasi.

Nah, beberapa dari pekerja yang pulang berjalan kaki tersebut memutuskan untuk beristirahat di atas rel kereta api. Namun nahas, melansir straitstimes, sebanyak 14 orang tewas terlindas kereta api yang tengah lewat. Ya, sebuah kereta api barang yang melintas tidak mampu menghentikan lajunya saat masinis melihat beberapa pekerja yang sedang berbaring di atas rel di wilayah Maharashtra pada pagi hari.

Dalam akun resmi Kemenetrian Perkeretaapian India melalui Twitter diterangkan, saat itu terlihat beberapa pekerja di atas rel beserta masinis lokomotif kereta barang berupaya menghentikan laju kereta, namun akhirnya kereta menabrak para pekerja yang tidur di atas rel, antara Stasiun Badnapur dan Karma di wilayah Parbhani-Manmad.

Selain 14 orang dinyatakan tewas, lima pekerja lainnya mengalami luka-luka. Para korban yang masih selamat dan mengalami luka tersebut langsung dilarikan ke Rumah Sakit Sipil Aurangabad. ** Baca juga: Seekor Ikan Aneh Seberat 45 Kg Terdampar di Pantai AS

Pihak kepolisian mengonfirmasikan, korban yang terlindas kereta api adalah para pekerja dari perusahaan baja. Mereka bertujuan untuk pulang kampung di negara bagian Madhya Pradesh.

Menurut keterangan salah satu polisi, pekerja itu berjalan sepanjang malam dan karena kelelahan mereka pun tertidur di atas rel kereta api.(ilj/bbs)




Buruh layangkan Gugatan PMH PT Freetrend ke PN Tangerang

Kabar6.com

Kabar6-Buruh PT Freetrend kembali melayangkan gugatan ke Pengadilan Negeri Tangerang, pada Kamis (3/6/2021).

Gugatan enam orang buruh pabrik alas kaki “New Balance” yang berlokasi di kawasan industri Cidurian Balaraja ini diduga terkait Perbuatan Melawan Hukum (PMH).

“Ya benar, hari ini kami sudah daftarkan gugatan PMH terhadap PT Freetrend ke PN Tangerang, melalui sistem pendaftaran perkara secara online atau e-court,” ungkap Akhmad Suhardi, Kuasa Hukum buruh kepada wartawan, siang tadi.

Menurutnya, gugatan PMH dilayangkan mengingat penutupan atau pembubaran perusahaan milik pengusaha asing asal Taiwan tersebut, diduga dilakukan secara sepihak tanpa melalui proses hukum sebagaimana diatur dalam Undang- undang Nomor 40/2007, Tentang Perseroan Terbatas (PT).

Manajemen PT Freetrend diketahui hanya melakukan penutupan atau pembubaran perusahaan pada 31 Juli 2020 silam, atas dasar hasil audit dari Kantor Akuntan Publik.

Sedangkan, hasil audit yang dijadikan dasar penutupan atau pembubaran perusahaan itu tidak secara spesifik menyatakan bahwa perusahaan merugi seperti yang didalilkan oleh mereka.

Tim auditor dalam laporannya hanya mengeluarkan opini “Tidak Menyatakan Pendapat atau Disclaimer of Opinion”.

“Dalam Pasal 142 UU PT secara jelas mengatur tentang pengakhiran kegiatan, likuidasi dan berakhirnya status perusahaan sebagai badan hukum, maka perusahaan harus melakukan proses likuidasi melalui Pengadilan Negeri sesuai domisili perusahaan. Mekanisme ini tidak ditempuh, mereka hanya mengeklaim rugi sehingga menutup atau membubarkan perusahaannya secara sepihak,” kata Suhardi.

Senada dikemukakan Hendri Yansah, Kuasa Hukum buruh lainnya, ada sejumlah pihak yang diduga terlibat dalam penutupan atau pembubaran perusahaan dan dijadikan sebagai Tergugat dalam perkara itu, diantaranya PT Freetrend, Pimpinan Unit Kerja PSP-Serikat Pekerja Nasional (PUK SPN) PT. Freetrend, PUK SPTSK Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) PT. Freetrend dan PUK Serikat Buruh Karya Utama (SBKU) PT Freetrend.

Para Tergugat itu, ditengarai melakukan perbuatan melawan hukum, karena patut diduga adanya persengkokolan jahat dalam pengambilan kesepakatan bersama atau keputusan terkait penutupan atau pembubaran perusahaan hingga berujung pada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sepihak terhadap 8.783 buruh yang bekerja di PT Freerend.

“Penutupan perusahaan ini hanya akal- akan mereka saja. Sebab, prosesnya dilakukan sangat mudah dan singkat cuma sekitar 3 bulan doang langsung dikeluarkan pengumuman PHK massal. Dan, perusahaan hanya membayar pesangon satu kali ketentuan, yakni sebesar Rp800 miliar. Sedangkan, jika melalui proses yang benar menurut aturan hukum, penutupan atau pembubaran perusahaan itu memakan waktu hingga 1,5 tahun dan prosesnya juga cukup sulit,” ujarnya.

Lebih lanjut Hendri menuturkan, penutupan PT Freetrend yang diduga dilakukan hanya akal- akalan itu dianggap cukup beralasan.

Pasalnya, jauh hari sebelum menutup PT Freetrend, pemiliknya diketahui telah menyiapkan perusahaan baru bermana PT Long Rich Indonesia yang berlokasi di daerah Cirebon- Jawa Barat.

Hal itu, dapat dibuktikan dengan Surat Keterangan Domisil Usaha (SKDU) atas PT Long Rich Indonesia yang dikeluarkan oleh Kepala Desa Sentul dan Camat Balaraja, dimana alamat domisili dan nama pemiliknya sama dengan PT Freetrend.

“Kami anggap penutupan perusahaan ini tidak sah menurut hukum. Saat ini saja kami dapat infonya PT Freetrend masih beroperasi kok. Untuk itu, perusahaan wajib membayar hak- hak normatif buruh, seperti upah pokok, Tunjangan Hari Raya dan lainnya,” tegas Hendri.

**Baca juga: Harga Tempe Tahu Naik, Pedagang Mogok Jualan

Diketahui, beberapa bulan lalu para buruh ini telah menggugat PT Freetrend ke Pengadilan Hubungan Industrial (PHI) Serang- Banten, terkait PHK secara sepihak.

Kini, proses penanganan perkara itu telah memasuki tahapan “Kesimpulan” dan hanya menunggu putusan dari Majelis Hakim PHI pada 7 Juni 2021 mendatang.(CR/Tim K6)




Buruh Terjatuh Kemudian Meninggal di Pelabuhan KBS Cilegon

Kabar6.com

Kabar6 – Buruh bernama Sanwani (30), warga Kelurahan Tegal Ratu, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon, meninggal dunia karena terjatuh dari tangga kapal saat akan turu di pelabuhan Krakatau Bandar Samudera (KBS), Kota Cilegon, pada Selasa malam, 18 Mei 2021 sekitar pukul 23.00 wib.

“Peristiwa laka kerja terjadi di dermaga D3 pelabuhan KBS malam tadi, sekitar pukul 23.00 wib,” kata Kapolres Cilegon, AKBP Sigit Heryono, Rabu (19/05/2021).

Kepala korban kemudian terbentur besi vender demaga, kemudian tercebur ke laut. Korban meninggal di lokasi kejadian.

Korban bertugas pada bagian cheker atau pemeriksa kegiatan bongkar muat jagung milik PT CPI. Korban diduga terpeleset dan terjatuh dari tangga kapal MV Asia Persada, saat turun dari atas kapal.

“Korban mengalami luka di kepala bagian depan, kemudian korban dibawa ke RSUD Cilegon menggunakan ambulan PT KBS,” kata Kepala Polisi Sektor Pelabuhan (KSKP) Banten, AKP Imam Wahyu Pramono, melalui pesan singkatnya, Rabu (19/05/2021).

**Baca juga: Bertugas Selama Operasi Maung 2021 Personel Polres Serkot Akan Cek Kesehatan dan Swab

Polisi kemudian mendatangi pelabuhan anak perusahaan PT Krakatau Steel itu, untuk melakukan pemeriksaan dan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Di RSUD Cilegon, jenazah korban laka kerja di visum oleh dokter.

“Semalam kita sudah datangi TKP, melakukan olah TKP, mengumpulkan informasi dari saksi dan barang bukti bersama tim Inafis Polres Cilegon,” ujarnya.(Dhi)




Jelang May Day Disnaker Kabupaten Tangerang Gelar Tasyakuran Bersama Buruh

Kabar6 – Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Tangerang menggelar tasyakuran dalam rangka memperingati hari buruh internasional yang jatuh pada Sabtu 1 Mei 2021.

Pelaksanaan tasyakuran itu dilaksanakan dengan protokol kesehatan ketat melalui tes PCR, berlangsung di Hotel Lemo Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Kamis (30/4/2021).

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar dalam pertemuan dengan perwakilan serikat pekerja menyampaikan apresiasi kepada para buruh di Kabupaten Tangerang yang selama ini sudah terjalin komunikasi yang baik.

“Dua tahun terakhir ini tentu peringatan May Day dirayakan dalam situasi Pandemi Covid-19, maka saya mengimbau agar seluruh buruh tetap menjaga protokol kesehatan yang ketat,”kata Zaki.

Zaki juga mengingat agar buruh dan keluarga saling menjaga diri dan tetap taat terhadap aturan 4 M memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak dan menghindari kerumunan.

“Oleh karena itu demi menghindari kerumunan silakan buruh memperingati Mau Day bisa dengan banyak saluran diskusi menyampaikan aspirasi dengan cara yang baik, kami Pemda khususnya Dinas Tenaga Kerja memfasilitasi kepada para buruh semua,”kata Zaki.

Zaki juga mengingatkan sebelum masa pandemi sinergitas para pekerja di Kabupaten Tangerang dengan Pemda Kabupaten Tangerang terjalin melalui kegiatan memperingati May Day berupa pekan olahraga buruh dan mancing bersama. Dan itu hendaknya kegiatan itu bisa dilangsungkan jika situasi sudah pulih dari pandemi Covid-19.

“Saya juga meminta para perwakilan serikat ini menyampaikan kepada keluarga agar tidak mudik Lebaran. cukup video call saja, dan jangan membawa saudara ke Tangerang pasca Lebaran. Di sini tidak ada pekerjaan,”kata Zaki.

Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang Moch. Maesyal Rasyid yang juga hadir dalam tasyakuran itu menyampaikan bahwa Bupati Zaki sangat peduli dengan pekerja di Kabupaten Tangerang.

“Pak Bupati sebagai Ketua LKS Triparthit selalu memantau perkembangan para pekerja melalui diskusi dan pertemuan dengan para perwakilan serikat pekerja, tidak hanya kaitan May Day tetapi pengupahan dan pembahasan UU Cipta Kerja sesuai ranah di daerah,”kata Rudi Maesyal.

Adapun Berkaitan dengan peringatan May Day, menurut Ketua Dewan Pimpinan Cabang Serikat Pekerja Nasional (SPN) Kabupaten Tangerang Ardi Kurniawan aksi turun ke jalan tetap dilaksanakan dengan cara mengirim perwakilan buruh ke Istana Negara dan Bunderan HI.

**Baca juga: Kapolresta Tangerang Imbau Masyarakat Tidak Mudik

Mereka akan bergabung juga dengan para perwakilan buruh dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi dan Serang.

Sementara itu, Wakil Ketua DPC Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia Kabupaten Tangerang Agus Darsana mengatakan perwakilan sekitar 20 orang buruh menuju istana negara akan memperjuangkan UU Cipta Kerja (Omnibuslaw).(vee)




Peringati May Day, Kapolresta Tangerang Ajak Buruh Isi dengan Kegiatan Sosial dan Bagi Masker

Kabar6.com

Kabar6 – Kapolresta Tangerang Kombes Pol Wahyu Sri Bintoro mengajak elemen buruh untuk memperingati Hari Buruh Internasional (May Day) yang diperingati tiap tanggal 1 Mei dengan kegiatan sosial dan juga kegiatan pembagian masker.

Ajakan itu disampaikan Wahyu saat bersilaturahmi dengan pimpinan serikat buruh/pekerja sambil buka puasa bersama di salah satu rumah makan di Kawasan Citra Raya, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang. Kegiatan dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan.

“Kegiatan peringatan May Day dapat diisi dengan kegiatan bakti sosial Ramadan berkah dari serikat buruh,” kata Wahyu, Kamis (29/4/2021).

Kata Wahyu, kegiatan bernuansa sosial itu dapat dilaksanakan bersama-sama termasuk di dalamnya diisi dengan kegiatan pembagian masker. Wahyu juga menyebut, pada kegiatan itu nantinya dapat juga dilaksanakan kegiatan bertema sosial lainnya.

“Apabila ada rekan buruh yang butuh bantuan, ada anak yatim atau piatu, ada musibah laka kerja, kita bantu bersama-sama,” terang orang nomor satu di Polresta Tangerang Polda Banten ini.

**Baca juga: Kabupaten Tangerang Buka Posko Pengaduan THR Karyawan Perusahaan

Wahyu juga berharap, silaturahmi dan komunikasi dapat dilaksanakan secara rutin paling tidak setiap bulan sekali. Hal itu agar, komunikasi dan koordinasi berjalan dengan baik guna meminimalisir terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

“Nantinya kita buat program dengan launcing Paguyuban Kabupaten Tangerang Kampung Serikat pekerja dan Serikat Buruh. Agar komunikasi antara kita selalu terjaga,” pungkasnya.(vee)




Bantuan Tak Ada, Kisah Buruh Kuli Emping Melinjo Bangun Rumahnya yang Ambruk

Kabar6.com

Kabar6-Pasangan Suami Istri (Pasutri) Rukman dan Hatmah di Kabupaten Pandeglang tengah kebingungan untuk menyelesaikan rumah mereka yang ambruk hingga rata dengan tanah pada bulan Oktober 2020 lalu. Bantuan rumah untuk warga kurang mampu ini tak di dapat dari pemerintah.

Rukmah dan Hatmah tinggal di Kampung Curug, Desa Babakanlor, Kecamatan Cikedal. Rukman tiap hari hanya bekerja sebagai kuli panggul kayu sedang istrinya Hatmah hanya sebagai buruk kuli emping melinjo.

Penghasilan dari keduanya belum cukup untuk membangun tempat tinggal yang layak. Rukman hanya mendapatkan Rp 70 ribu setiap hari itu pun tidak rutin bekerja setiap hari di Panglong tetangganya. Sedangkan Hatmah hanya bisa menghasilkan 2 kilo emping saat membuat Emping yang di bayar oleh tetangganya Rp 5-6 ribu tiap kilo.

Pasca ambruk, Rukman dan Hatmah dan ketiganya harus tinggal dengan orang tuanya beberapa bulan, karena tak bisa membangun rumah. Dengan modal nekad, Rukman meminjam uang kepada keluarganya untuk membangun rumahnya kembali supaya keluarganya memiliki tempat tinggal.

“Mau bangun gak ada uang, akhirnya pinjam sama keluarga,” ungkap Lukman, Jumat (8/4/2021).

Usai melakukan pinjaman, akhirnya ia bisa membangun rumahnya di bagian dapur lainnya berbentuk L dengan kontruksi semi permanen. Di bagian L itu lah dijadikan keluarga Rukman beristirahat. Ada atap terpal yang terpasang di bagian rumahnya, hal itu menahan panas dan hujan masuk ke rumahnya.

“Ya kalau tidurnya di sini,”tujuk Rukman.

Sementara Hatmah mengungkapkan penghasilan suami sebagai pikul kayu dan pendapatan dari kuli buruh emping melinjo tak menentu. Itu pun hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari dan jajanan ketiganya anaknya.

” Boro-boro buat memperbaiki rumah, kadang juga buat bayar utang. Kalau hasil dari ngemping juga gak cukup, pake jajan anak juga habis soalnya satu hari itu itu paling dapat 2 kilo” terangnya.

Sejak rumahnya ambruk lanjut Hatmah, sudah beberapa kali dirinya di minta foto copy kartu keluarga dan KTP baik pihak Kecamatan dan Desa sebagai syarat pengajuan bantuan rumah. Namun hingga kini belum ada informasi kembali terkait usulan bantuan perbaikan rumah tersebut.

“Ngumpulin KK dan KTP sudah, katanya mudah-mudahan dapat bantuan, tapi sampai sekarang belum ada saja, apa mungkin belum saya kurang tahu pasti,”jelasnya.

Diketahui, keluarga ini sudah tercatat sebagai penerima Bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Untuk itu keluarga berharap memiliki tempat tinggal yang layak dari ukuran tangan pemerintah.

“Mengharapkan sih dapat bantuan sih karena kita belum mampu, sebab itu juga bisa memperbaiki dapur dapat ngehutang,”tutupnya.

Camat Cikedal Deni Kurnia mengaku sudah mengajukan bantuan rumah bagi warganya ke beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Pandeglang, termasuk rumah milik Hatmah.

Namun Deni belum bisa memastikan usulan bantuan rumah untuk Hatimah bisa terealisasi tahun ini, sebab pengajuannya berada di ujung tahun. Untuk itu, Deni terlebih dulu akan berkoordinasi dengan instansi terkait.

**Baca juga: Ditinggal Pemilik ke Sawah, Rumah Beserta Isinya di Cibaliung Pandeglang Ludes Terbakar

“Iya itu prosesnya di dinas teknis,hanya mungkin ga bisa masuk tahun ini,karena usulannya masuk di akhir tahun, kemungkinan msuk tahun depan. Nanti saya coba koordinasikan kembali kejelassanya ke Dinsos atau Perkim,”tandasnya.(Aep)




Berhenti Kerja, Buruh dari Jakarta Jadi Maling Motor di Serang

Kabar6.com

Kabar6 – Pemuda berinisial ZA (25) berhenti kerja di Jakarta, kemudian memilih menjadi maling motor di Kota Serang. Dia datang ke Banten hari Selasa, 26 Januari 2021, kemudian melakukan profesi baru nya itu. ZA bersama temannya, AA (28), mencuri motor.

Aksi pertama berhasil, namun pencurian keduanya gagal, lantaran ketahuan pemilik motor yang kemudian meneriaki nya maling.

“Pada saat mencongkel, istri korban melihat, diteriaki warga, kemudian mengabari polisi dan kita bersama warga menangkap nya,” kata Kapolsek Curug, AKP Dedi Rudiman, di kantornya, Jumat (29/01/2021).

Pelaku ZA berperan sebagai pencuri motor. Sedangkan AA, temannya yang merupakan warga Kabupaten Pandeglang, bertugas penunjuk jalan. Karena lebih memahami jalan dan kondisi di Banten.

**Baca juga: Kalah di Pilkada, Wakil Walikota Cilegon Tidak Hadir di Paripurna

Menurut pengakuan para pelaku, keduanya sudah mencuri dua sepeda motor. Aksi pertama berhasil dan di jual seharga Rp 2 juta. Sedangkan aksi keduanya gagal, lantaran ketahuan pemilik motornya dan ditangkap polisi.

“Kelompok Lampung, yang sering beroperasi di wilayah Kota Serang. Pengakuannya baru dua motor (yang di curi),” jelasnya.(dhi)




Buruh Terus Bergerak Macetkan Lampu Merah Tigaraksa dan Pertigaan Cangkudu Balaraja

Kabar6.com

Kabar6-Ratusan massa buruh yang akan unjuk rasa di kantor Gubernur Provinsi Banten untuk menuntut kenaikan Upah Minimum Kabupaten (UMK) hingga 3,5 persen masih terus bergerak.

Pantauan di lokasi saat ini, ratusan massa buruh yang konvoi sebagian besar menggunakan kendaraan roda dua dan beberapa mobil komando kini memadati jalan raya Serang KM 16 tepatnya di lampu merah Tigaraksa Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang.

Erika warga asal Solear sebagai pengguna jalan terpaksa harus putar balik akibat akses jalan yang dia lewati dipenuhi massa buruh yang sedang melakukan konvoi sambil berorasi.

“Tadi saya sudah sampai depan lampu merah, disuruh putar balik sama polisi dan melewati jalan alternatif di kawasan BIZPOINT,” ungkap Erika gadis yang tengah kuliah di Universitas Esa Unggul Citra Raya Cikupa ini, Selasa (1/12/2020) sekira pukul 16.00 WIB

Sementara itu, Burhanuddin Hamzah massa aksi dari Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) mengatakan, massa buruh akan terus melanjutkan perjalanan menuju kantor Gubernur Banten.

“Saat kami masih berorasi di lampu merah Tigaraksa Kecamatan Cikupa, dan masih terus bergerak menuju kantor Gubernur Banten,” ungkap Burhanuddin Hamzah

Terpisah, Sukadi Sekretaris PUK SPSI PT Mutiara Hexagon menambahkan, bahwa sebagian massa buruh sudah sampai di jalan raya Serang KM 26 pertigaan Kampung Cangkudu Kecamatan Balaraja dan masih tertahan oleh aparat gabungan TNI Polri.

**Baca juga: Pegawai Disperkim Tangerang Positif, Jubir Satgas Covid-19: Besok semua di Swab

“Sebagian massa sudah sampai pertigaan Kampung Cangkudu, namun massa aksi dihadang oleh aparat gabungan dengan menggunakan mobil water Canon,” ungkap Sukadi lewat telepon. Sementara lanjut Sukadi, jalan raya Serang KM 26 pertigaan Kampung Cangkudu Kecamatan Balaraja mengalami kemacetan panjang. (han)