1

Perkuat Budaya Daerah, JC Studio Wajibkan Tarian Tangsel

Kabar6.com

Kabar6-JC Studio yang terletak di jalan raya Ciater, Serpong, Tangsel ini bergerak di bidang budaya kedaerahan seni tari. Tak hanya tarian populer seperti tarian Bali, Piring, Dayak. JC Studio ternyata mewajibkan muridnya untuk menguasai tarian nindak Tangsel.

Lhaidt Farhan, Manager Operasional JC Studio mengatakan kepada kabar6.com bahwa murid yang baru mendaftarkan diri di JC Studio, wajib menguasai tarian nindak Tangsel.

“Karena sanggar tari kami berada di Tangsel, maka kami sepakat menguatkan budaya kedaerahan. Oleh sebab itu penari yang ingin mendaftarkan dirinya akan kami ajarkan tarian nindak Tangsel terlebih dahulu. Jika sudah bisa menguasainya baru ke tarian daerah lain,” ucap Lhaidt, Selasa (22/1/2019).

Selain berhasil menelurkan karya tarian nindak Tangsel, JC Studio ini juga telah mendesign baju penari yang di sesuaikan dengan kultur Tangsel.

“Iya mas, kami juga telah mendesign kostum penari sebagai penguatan ciri khas Tangsel. Pada tahapannya murid baru yang mendaftar ke kami, akan rutin di pantau perkembangannya, untuk peningkatan level (ujian) biasanya kami lakukan selama enam bulan sekali di ajungan taman mini Indonesia indah, kami akan berikan sertifikat langsung dari diklat Taman mini yang dapat di gunakan sebagai penempatan di sekolah unggulan melalui jalur prestasi,” ucapnya.

**Baca juga: Pererat Silaturahmi, Indah Kiat Gelar Forum Dialog.

Masih dikatakan Lhaidt, level muridpun dari berbagai umur, diantaranya usia 4-18 tahun, dengan paket yang sangat terjangkau di kisaran Rp100 ribu untuk biaya pendaftaran, dan Rp250 ribu untuk perbulannya.

“Murid JC Studio Ciater, Serpong Tangsel ini, pernah di percaya menjadi tarian pembukaan Asiangames 2018,” tutupnya. (adt)




Semarak HUT Tangsel Ke-10, Warga Ciptim Gelar Seni Budaya Nusantara

kabar6.com

Kabar6-Semarakkan HUT Tangsel Ke-10, Kecamatan Ciputat Timur menggelar aneka ragam seni budaya Nusantara di Kelurahan Pondok Ranji, Ciputat Timur, Tangerang Selatan (Tangsel), Jumat malam (23/11/2018).

Aneka ragam seni budaya itu diantaranya lenong Betawi, campur sari, pencak silat serta reog yang merupakan seni budaya Nusantara warisan leluhur.

Semarak HUT Tangsel ke-10 semakin meriah di puncak acara, disaat Campur Sari Kencono Laras Budaya tampil dalam gebyar tersebut.

Ratusan penonton yang hadir terperangah menyaksikan lenggak-lenggok para penyanyi campur sari serta hanyut dalam merdunya suara yang mendendangkan tembang-tembang nostalgia.

Camat Ciputat Timur, Widodo Harilusinto mengatakan, pihaknya ingin terus meningkatkan silaturahmi, kebersamaan serta gotong royong dengan menggelar seni budaya Nusantara ini.

“Kita adakan seni budaya Nusantara ini murni dari warga Ciputat Timur dan saya sangat mengapresiasi warga saya yang peduli akan seni budaya Nusantara,” kata Widodo.

**Baca juga: Polisi Cek Ambruknya Atap Stadion Mini Panongan.

Widodo melanjutkan, dengan meningkatkan silaturahmi, kebersamaan serta gotong royong, dapat meningkatkan pula sector pembangunan di wilayah Ciputat Timur ini.

“Peningkatan pembangunan di Ciputat Timur berbanding lurus dengan peningkatan kesejahteraan warga Ciptim itu sendiri,” pungkasnya. (aji)




Gaktiblantas, Tingkatkan Budaya Tertib Berlalu Lintas di Kota Tangerang

kabar6.com

Kabar6-Pencanangan operasi Penegakan Ketertiban Lalu Lintas (Gaktiblantas) selama September 2018 diharapkan dapat membuat masyarakat Tangerang lebih sadar dan tertib dalam berlalu lintas.

Hal itu diungkapkan Walikota Tangerang Arief R Wismansyah saat memperingati Hari Perhubungan Nasional (HARHUBNAS) 2018 yang berlangsung di area Car Free Day (CFD) Tugu Adipura, Jalan M Yamin, Tangerang, Minggu (16/9/2018).

Pencanganan operasi Gaktiblantas itu, lanjut Arief, bekerjasama dengan pihak TNI dan Polri sebagai upaya menekan permasalahan berlalu lintas di Kota Tangerang.

“Semoga masyarakat Kota Tangerang semakin bertanggung jawab dalam berlalu lintas dan bisa menjadi contoh bagi warga lainnya,” ungkap Arief. **Baca juga: PT Tangerang Matra Diduga Serobot Lahan Warga.

Arief mengharapkan, agar masyarakat Kota Tangerang dapat meningkatkan kesadaran dan menyadari betapa pentingnya budaya tertib berlalu lintas itu demi keamanan dan keselamatan orang banyak.

“Jangan karena tujuannya deket, lalu gak mau pake helm. Patuhi peraturan lalu lintas, karena keselamatan dalam berkendara itu penting,” paparnya. (fit/hms)




Melalui Raperda Perpustakaan, Arief Harapkan Peningkatan Budaya Literasi

kabar6.com

Kabar6-Walikota Tangerang sampaikan jawaban atas pandangan umum fraksi-fraksi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang dalam lanjutan acara rapat paripurna. Dari tiga Raperda yang diajukan adalah tentang perpustakaan di Kota Tangerang.

Walikota Tangerang Arief R Wismansyah menyampaikan, hingga saat ini Pemkot Tangerang telah membangun sebanyak 6 kelompok besar perpustakaan dengan total keseluruhan 85 unit.

“Selain itu dilakukan pula kerjasama antara perpustakaan daerah dengan perpustakaan nasional. Dengan program inlist terhadap koleksi buku, data pengunjung dan data keanggotaan,” sambung Arief di ruang rapat DPRD Kota Tangerang, Kamis (6/9/2018).

Arief juga menjelaskan, Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) kota Tangerang telah memiliki outlet perpustakaan berupa mobil keliling dan perpustakaan mini yang berada di taman – taman, masjid dan posyandu.

“Jawaban ini sekaligus menjawab pertanyaan dari fraksi partai keadilan sejahtera dan fraksi partai amanat nasional,” jelasnya.

Dirinya mengharapkan dengan disahkannya Raperda penyelenggaraan perpustakaan menjadi Perda, akan mendorong meningkatnya minat dan budaya baca masyarakat kota Tangerang.

“Diharapkan adanya peningkatan Budaya literasi melalui Raperda perpustakaan,” pungkas Arief. **Baca juga: Kurang Personel, BPN Tangerang Gandeng Lurah dan Camat.

Diketahui, selain Raperda penyelenggaaraan perpustakaan disampaikan pula jawaban walikota atas pemandangan umum fraksi terkait Raperda perubahan APBD Kota Tangerang tahun 2018 dan Raperda sistem kesehatan daerah.

Serta penyampaian pengantar nota keuangan rancangan APBD tahun anggaran 2019 oleh Wakil Walikota Tangerang Sachrudin. (fit/hms)




Kemilau Indonesiaku 2018, The Flavor Blizz Alam Sutera Angkat Budaya Papua

kabar6.com

Kabar6-Dalam rangka memeriahkan HUT RI ke 73, The Flavor Blizz Alam Sutera, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mempersembahkan Kemilau Indonesiaku 2018 yang mengangkat budaya Papua. The Flavor Blizz menghadirkan Teddy Adhitya dan Funky Papua sebagai bintang tamu, Minggu malam (26/8/2018).

Department Head of Advertising and Promotion Township Alam Sutera, Ati Dwi Putri Djajasastra menjelaskan, Kemilau Indonesiaku merupakan salah satu acara tahunan kebanggaan The Flavor Blizz yang diadakan untuk ikut menyemarakkan HUT RI tercinta.

“Dalam kesempatan ini, The Flavor Blizz menyuguhkan berbagai penampilan khas Papua yang bekerjasama langsung dengan anjungan Papua di Taman Mini Indonesia Indah (TMII),” jelas Ati.

The Flavor Blizz menyediakan kerajinan tangan khas Papua seperti gelang bambu dan patung dari suku Asmat yang didatangkan langsung dari Papua bagi pengunjung yang telah melakukan transaksi di tenant-tenant.

“Para pengunjung juga bisa berkesempatan mendapatkan voucher di Papua Rock Coffee yang ada di salah satu sudut The Plaza Area.

Setiap tahunnya, lanjut Ati, pihaknya mengangkat tema dari keunikan budaya di Indonesia, seperti budaya Bali pada 2016, kemudian budaya Dayak pada 2017 dan budaya Papua di 2018 ini.

“Kami berharap melalui acara ini, pengunjung dapat mengenal lebih dekat kemilau dari berbagai kebudayaan di Indonesia. Sehingga, dapat memperkuat rasa cinta tanah air dan tentunya lebih bisa menghargai keragaman yang ada di tengah-tengah kita,” kata Ati.

Saat penampilan Teddy Adhitya, bintang tamu yang ditunggu-tunggu. Puluhan remaja memadati area depan panggung The Plaza Area dengan wajah yang sumringah.

Beberapa lagu yang dibawakan Teddy, para penontonnya langsung terbawa dengan suasana blues jazz yang lembut namun penuh penghayatan.**Baca juga: Kawan Lama Group Optimis Kembangkan Sayap Bisnis Hingga 2019 Mendatang.

“Suara Teddy Adhitya ini sangat khas, dan saya suka dengan suara itu. Apalagi saat membawakan lagu dengan genre blues jazz, sungguh mantap didengar,” kata Andrew, salah satu penonton sambil menguncang-uncang kakinya keasyikan mendengarkan lagu. (fit)




Pameran Budaya Suku Kamoro di Pendopo Tuai Antusias Masyarakat

kabar6.com

Kabar6-Pendopo sebagai jendela budaya Nusantara, menghadirkan Festival Indonesia Timur untuk mengangkat kekayaan hasil karya daerah Nusa Tenggara Timur dan Papua melalui ragam produk dan rangkaian acara menarik yang berlangsung hingga 31 Agustus 2018 di Pendopo Living World Alam Sutera, Tangerang Selatan (Tangsel).

Salah satu hasil karya dari Indonesia Timur yang di pajang di Pendopo adalah seni pahat/ukir suku Kamoro. Yang memang dalam kesehariannya membuat berbagai jenis ukiran dari berbagai materi, seperti bamboo, kayu, hingga tulang hewan untuk beragam keperluan.

Seperti ukiran Yamate, yang awalnya berfungsi sebagai alat menari dan juga perisai namun kini berubah fungsi menjadi dekorasi penghias dinding.

Atau Eme, yaitu alat musik tradisional yang terbuat dari batang pohon utuh. Hasil karya lainnya yang tak kalah menarik yaitu perahu dengan ornamen berbentuk kepala manusia.

Pendiri Yayasan Maramowe, Luluk Intarti mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi dukungan Pendopo untuk terus melestarikan budaya, khususnya suku Kamoro yang sejalan dengan misinya.

“Agar masyarakat luas dapat mengenal lebih dekat seni dan budaya Indonesia Timur. Harapannya Pendopo dapat terus menjaga nilai-nilai kearifan lokal melalui beragam produk dan kegiatan yang berkualitas,” kata Luluk.

Salah seorang pengunjung, James menuturkan, dengan adanya pameran budaya seperti ini, tak perlu jauh-jauh lagi ke Papua sana untuk melihat kekayaan budaya Indonesia Timur.

“Cukup datang saja ke Pendopo Living World Alam Sutera, kekayaan dan keunikan Suku Kamoro dapat kita saksikan disini,” ungkapnya kagum.**Baca juga: Idul Adha, Airin Kurban Sapi Limosin Seberat 800 Kg.

Menambah kemeriahan, pameran ini juga didukung dengan promo cashback hingga Rp700 ribu untuk ragam tenun Sumba, serta pengguna kartu kredit / debit BRI bisa belanja lebih hemat 10% dan berkesempatan mendapatkan hadiah menarik dengan transaksi nominal tertentu. (fit)




Pendopo Alam Sutera Gelar Pameran Budaya Indonesia Timur

kabar6.com

Kabar6-Meningkatkan awareness dan kecintaan masyarakat terhadap kultur budaya dan kesenian suku Kamoro, yang terletak di pesisir pantai selatan Papua.

Pendopo Living World (Liwo) Alam Sutera Tangerang Selatan (Tangsel) gelar Pameran Budaya Indonesia Timur selama bulan Agustus.

“Kami bangga dan ingin memperkenalkan kultur budaya Nusa Tenggara Timur dan Papua dengan meggelar pameran produk dan beragam edukasi yang digelar di Pendopo selama Agustus ini,” kata Nana Puspa Dewi, Marketing Director Kawan Lama Group, di Pendopo Liwo, Jumat (3/8/2018).

Dalam pameran ini, lanjut Nana, Anda dapat menyaksikan langsung beberapa tari ritual khas Suku Kamoro yang menarik dan unik.

Disamping dapat melihat langsung seni ukiran patung khas Suku Kamoro, Anda juga bisa mendapatkan edukasi Suku Kamoro untuk siswa, pertunjukan tari dan musik tadisional Suku Kamoro.**Baca juga: Hotel Kapsul di Bandara Soetta Bakal Capai 200 Unit.

Demo tenun, coffee tasting, hingga workshop mengukir kayu dan kerajinan menempel kertas pada bahan tertentu yang kemudian di lapis pelitur (decoupage).

“Selain mendukung budaya di Indonesia Timur, Pendopo juga turut memasarkan produk-produk handmade khas dari NTT dan Papua,” terang Nana. (fit)