1

Festival Cisadane 2024 Dimulai, Nikmati Hajatan Budaya, Seni dan Karya UMKM

Kabar6-Festival Cisadane yang merupakan salah satu ajang tahunan yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat, kembali hadir di Bantaran Sungai Cisadane, Kelurahan Sukarasa, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, Sabtu (20/7/2024) malam.

Agenda rutin ini resmi dibuka oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Tangerang, Dr. Nurdin, dengan pembukaan yang menyuguhkan penampilan akulturasi budaya melalui kolaborasi yang menarik, meliputi Tari Kolosal, serta alunan Gambang Kromo yang turut melengkapi harmonisasi akulturasi yang menarik.

Nurdin pertama kalinya mengikuti Festival Cisadane ini, menyampaikan, Festival Cisadane kembali digelar ini sebagai wujud komitmen melestarikan budaya, sejarah, dan kreativitas masyarakat Kota Tangerang.

**Baca Juga: Meriahnya Festival Cisadane Ada Kuliner hingga Lomba Perahu Naga

“Alhamdulillah, Festival Cisadane yang diadakan setiap tahun ini kembali digelar, agenda ini telah menjadi bagian integral dari kalender kota dan selalu dinanti-nantikan oleh masyarakat. Sebagai warga kota, kita patut bangga dan terus mengembangkan kekayaan sejarah dan budaya ini,” ujar Nurdin.

Selain itu, ia menyampaikan festival ini sebagai peluang bagi para pelaku usaha untuk mempromosikan produk dan jasa mereka, serta mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di Kota Tangerang.

“Sungai Cisadane yang menjadi jantung festival ini, 600 tahun lalu menjadi urat nadi perekonomian dan jalur transportasi penting bagi kota ini. Untuk itu, festival ini bukan hanya ajang hiburan semata, namun juga menjadi wadah dan peluang bagi para pelaku seni budaya untuk menunjukkan eksistensi dan memajukan kesenian di tengah masyarakat,” jelasnya.

Alumnus Universitas Indonesia ini, juga menyoroti antusias masyarakat yang tinggi, terbukti dengan ramainya pengunjung pada hari pertama yang telah menunjukkan kemeriahan dan daya tarik festival ini.

“Tentunya ini, berkat kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat menjadi kunci utama dalam mewujudkan tujuan Festival Cisadane, yaitu meningkatkan ekonomi kreatif dan melestarikan budaya Kota Tangerang,” kata Pj.

Ia mengundang masyarakat untuk menikmati berbagai pertunjukan budaya dan kemeriahan Festival Cisadane selama lima hari ke depan.

“Pemerintah Kota Tangerang berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam kemajuan kebudayaan termasuk pembangunan infrastruktur dan ekonomi. Mari kita jadikan festival ini sebagai momen untuk mempererat persatuan dan terus melestarikan budaya Kota Tangerang,” ajaknya.

Pj Wali Kota didampingi Pj Ketua PKK kota Tangerang, bersama Sekretaris Daerah Kota Tangerang dan unsur Forkopimda turut meninjau lokasi stan perangkat daerah dan Kecamatan yang berada di sepanjang bantaran sungai Cisadane. Festival Cisadane tahun 2024 ini, akan menyuguhkan berbagai kegiatan yang akan diselenggarakan dari 20-24 Juli 2024 . (Oke)




Kembali Latih Warga Membatik, Bupati Serang Komitmen Jaga Budaya

Pemerintah Kabupaten Serang melalui Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskoumperindag) kembali melatih puluhan warga untuk memiliki keahlian membatik. Program yang sudah berjalan tiga tahun ini bekerja sama dengan Rumah Batik Komar, Bandung, Jawa Barat.

“Alhamdulillah, kami jajaran Pemkab Serang dengan masyarakat perajin, kembali hadir di Rumah Batik komar. Sudah sejak tiga tahun lalu kami memulai, dalam rangka melatih masyarakat agar bisa membatik,” ujar Tatu melalui siaran pers, Senin (29/4/2024).

Menurutnya, setiap perajin dilatih dengan tingkatan yang berbeda, mulai dari dasar, menengah, dan rumit.

“Ke depan mudah-mudahan punya batik yang semakin bagus dan luar biasa. Kami bangga dengan upaya masyarakat, dan kemauan yang kuat untuk mau dilatih membatik,” ujarnya.

Sekadar diketahui, total ada 12 motif batik khas Kabupaten Serang yang diciptakan melalui penelitian dengan melihat seni budaya, serta kearifan lokal. Adapun ke-12 motif hasil kerja sama dengan Rumah Batik Komar di antaranya motif Bandung Pamarayan & Padi, Gandaria, dan Gerabah Bumijaya.

Kemudian motif Karang Bolong, Mercusuar Cikoneng, Burung Paok Pancawarna & Jamblang, Pencak Silat & Golok, Pulau Sangiang, Rawa Danau & Elang Jawa, Buah Jamblang, Wisata Bahari Pulau Tunda, serta Pencak Silat & Ornamen Gerabah. Sejumlah motif batik dari hasil penelitian tersebut sudah dibuat buku.

**Baca Juga: Pemkab Tangerang Gelar Nobar Timnas Lawan Uzbekbekistan di Alun-alun Tigaraksa

Menurut Tatu, pengembangan batik khas Kabupaten Serang tidak hanya untuk melestarikan budaya Indonesia yang sudah diakui UNESCO. Pengembangan batik juga bisa menjadi sumber penghasilan ekonomi masyarakat.

“Rasanya dari sisi ekonomi tidak akan habis oleh waktu, karena batik selain seni, juga kebutuhan sandang yang bisa digunakan setiap waktu,” ujarnya.

Tahun ini, ada 20 warga dari 7 kecamatan yang dilatih di Rumah Batik Komar. Diharapkan, para warga yang dilatih bisa menularkan kemampuannya kepada warga lain.

“Membuat batik memang bukan hal yang mudah, tapi jika keinginan kuat, insya Allah menghasilkan yang kita inginkan,” ujar Tatu.

Sementara itu, Owner Rumah Batik Komar yang juga Ketua Asosiasi Perajin dan Pengusaha Batik Indonesia (APPBI, Komarudin Kudiya berharap, para perajin batik Kabupaten Serang terus meningkatkan kemampuan agar bisa bersaing di kancah nasional.

“Kami yakin, dengan dukungan Ibu Bupati, dan kemauan dari masyarakat, perajin bisa bersaing di kancah nasional dan semakin menghasilkan batik berkualitas,” ujarnya.




Luar Biasa, Kecamatan Balaraja Sudah Berusia 142 Tahun !

Kabar6-Dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun ke-142 Kecamatan Balaraja, Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang Moch. Maesyal Rasyid berkesempatan melepas para peserta karnaval budaya di RTH Kecamatan Balaraja, Minggu (19/03/2023).

Kegiatan karnaval budaya tersebut diikuti seluruh elemen masyarakat, seperti pelajar, komunitas, anggota Balai Adat Balaraja, maupun organisasi kemasyarakatan serta unsur pemerintahan.

Sekda Moch Maesyal Rasyid sangat mengapreasi dilaksanakannya karnaval budaya di Kecamatan Balaraja tersebut. Sekda berharap karnaval budaya ini dapat terus diadakan setiap tahunnya dengan memanfaatkan Ruang Terbuka Hijau seperti alun-alun Kecamatan Balaraja tersebut.

“Mari terus lestarikan sejarah dan budaya di Balaraja,” kata Sekda.

Sekda melanjutkan RTH Kecamatan Balaraja yang telah diresmikan Bupati Tangerang, bisa menjadi wadah kegiatan masyarakat di Balaraja, baik kegiatan olahraga, seni dan budaya maupun tempat hiburan masyarakat.

“Mari kita jaga dan rawat bersama RTH Balaraja ini. Terus tingkatkan aktivitas masyarakat, baik berolahraga hingga kegiatan ekonomi UMKM di Balaraja,” tuturnya.

**Baca Juga: Ajakan Anies Baswedan Berpolitik Santun di Pemilu 2024

Usai melepas karnaval budaya, Sekda juga meninjau stand pameran UMKM yang menjual kerajinan dan makanan olahan. Selanjutnya sekda meninjau lokasi dokumentasi sejarah berdirinya Balaraja.

Hadir pula pada acara tersebut antara lain: Camat Balaraja Willy, Pengurus beserta anggota Balai Adat Balaraja dan tokoh masyarakat di wilayah Kecamatan Balaraja. (Red)




Festival Cagar 54 Kelurahan, Sekda: Untuk Pahami Budaya di Kota Tangsel

Kabar6.com

Kabar6-Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) membuka Festival Cagar pada 54 kelurahan di Serpong, Senin 28 Maret 2022.

Event tersebut merupakan wujud perhatian Dikbud Kota Tangsel kepada sejarah yang berada di Kota bertajuk ‘Cerdas, Modern, dan Religius’ tersebut.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tangsel, Bambang Noertjahjo mengatakan, festival ini pada dasarnya upaya Pemerintah Kota (Pemkot Tangsel) untuk memastikan, memahami serta mengerti budaya yang ada di Kota Tangsel.

“(Kita, red) Sudah memiliki Perda tentang Cagar Budaya, hanya saat ini baru 2 yang terverified (dikukuhkan, red),” ujarnya dilokasi.

“Harapannya melalui festival ini kita dapat lebih mengetahui lagi apakah hanya 2 atau lebih yang terverifikasi sesuai dengan kriteria-kriteria penetapan Cagar Budaya,” ungkapnya.

**Baca juga: Sekda Tangsel Sebut Lusa Terbit SK Penonaktifan Kepala SMPN 17

Dijelaskannya, Cagar Budaya itu tidak bisa hanya ditemukan saja, tetapi perlu dilakukan perawatan. Lanjutnya, setelah semua tahapan dikerjakan yang dimulai dari menemukan, memastikan, selanjutnya pihaknya tidak hanya memelihara, tetapi juga bisa mengkapitalisasi budaya.

“Bukan hanya memelohara saja, kita juga harus bisa mengkapitalisasi budaya ini menjadi suatu yang baik bagi masyarakat Kota Tangsel yang bagaimanapun juga tadi saya bilang kita harus punya akar budaya untuk menjadi suatu daerah yang maju,” tutupnya.(eka)




Perspektif Budaya Tangerang Tengah Menurut Balai Adat Keariaan

Kabar6.com

Kabar6-Balai Adat Keariaan Tangerang menjelaskan, soal pemekaran Kota Tangerang Tengah dalam bidang budaya, mempunyai sejarah yang luar biasa.

Anggota Balai Adat Keariaan Tangerang, Anwar mengatakan, pemekaran beberapa wilayah Tangerang sebenarnya sudah ada sejarahnya, bahkan sejak terbentuknya dan pelantikan pertama di Tigaraksa pada tanggal 13 Oktober 1632.

“Soal pemekaran, sejarahnya sudah ada sejak terbentuk dan pelantikan pertama di Tigaraksa tanggal 13 Oktober 1632,” ujarnya kepada Kabar6.com di Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Jumat (7/1/2022).

Menurutnya, para pendiri Tangerang sudah memiliki nama, seperti di bagian utara yang disebut Muara, kemudian ada Keariaan Lengkong Sumedang, lalu ada Tigaraksa, Kadu Agung, dan lain sebagainya.

Diungkapkannya, pemekaran wilayah di Tangerang itu sebenarnya sudah ada pemetaan, dan yang tadinya satu Tangerang, akan ada beberapa Tangerang yang terpisah.

“Misalnya dengan Kota Tangerang, Tangerang Selatan, wacana Tangerang Tengah, Tangerang Utara. Ini merupakan salah satu jejak sejarah masa lalu yang sudah dibuat sedemikian rupa oleh para pendiri Tigaraksa, atau pendiri Tangerang,” ungkapnya.

**Baca juga: Soal Kota Tangerang Tengah, Wagub Banten: Moratorium!

Anwar yang sekaligus Anggota Badan Presidium Pembentukan Kota Tangerang Tengah (BPP-KTT) bidang kebudayaan dan sosial memaparkan, pemetaan itu di Tigaraksa sendiri memiliki pahlawan Aria Jaya Santika, untuk di Kota Tangerang memiliki Yudhanegara, dan di Tangerang Tengah memiliki Aria Wangsakara, begitu juga Tangerang Selatan.

“Jadi semua itu memang kembali sejarah Tangerang yang memang punya nilai otonomi sendiri, untuk sejarahnya. Tidak lepas dari sejarah,” tutupnya.(eka)




Bupati Zaki : Ajak Semua Pihak Bersatu Bangun Budaya Anti Korupsi

Kabar6.com

Kabar6 – Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar bersama jajaran Kepala Dinas mengikuti acara Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia atau HAKORDIA Tahun 2021 secara virtual di Ruang Rapat Wareng Gedung Setda.

Menurut Bupati Zaki, Pemerintah Kabupaten Tangerang telah melaksanakan beberapa kegiatan sosialisasi anti korupsi. Sosialisasi itu antara lain berupa sosialisasi pendidikan anti korupsi dan sosialisasi saber pungli pada satuan Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang untuk 758 sekolah dasar negeri dan 91 SMP Negeri dengan peserta seluruh kepala sekolah dan juga bendahara sekolah negeri untuk tingkat SD dan SMP se-Kabupaten Tangerang.

Kemudian yang kedua dilaksanakan sosialisasi pengendalian gratifikasi kepada seluruh kepala OPD di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tangerang dan yang ketiga, sosialisasi pengendalian gratifikasi kepada seluruh kepala desa/lurah dan pegawai di wilayah Kecamatan Pagedangan dan juga Kecamatan Kosambi.

“Pada kesempatan yang baik hari ini di hari antikorupsi sedunia saya mengajak dan berpesan kepada seluruh jajaran yang ada di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tangerang untuk meningkatkan integritas dalam melaksanakan tugas. Mari kita satu padu, bangun budaya anti korupsi di Kabupaten Tangerang,” pinta Zaki, Kamis (9/12/21).

Presiden Joko Widodo (Jokowi), dalam pidatonya mengingatkan aparat penegak hukum termasuk KPK tidak cepat berpuas diri. Hal ini mengingat penilaian masyarakat terhadap upaya pemberantasan korupsi masih dinilai belum baik.

“Kita semua harus sadar mengenai hal ini,” kata Presiden dalam peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia 2021 di Gedung Juang Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta Selatan.

“Aparat penegak hukum termasuk KPK, sekali lagi jangan cepat berpuas diri dulu, Karena penilaian masyarakat terhadap upaya pemberantasan korupsi masih dinilai belum baik,” katanya.

Lanjut dia, berdasarkan hasil sebuah survei nasional pada November 2021 yang lalu, masyarakat menempatkan pemberantasan korupsi sebagai permasalahan kedua yang harus segera diselesaikan.

**Baca juga: Wakil Bupati Tangerang: Budidaya Maggot Bernilai Ekonomis Tinggi

Urutan pertama adalah penciptaan lapangan pekerjaan sebanyak 37,3% responden. Urutan kedua adalah pemberantasan korupsi mencapai 15,2%, dan urutan ketiga adalah harga kebutuhan pokok mencapai 10,6%.

“Dan apabila ketiga hal tersebut dilihat sebagai satu kesatuan, tindak pidana korupsi menjadi pangkal permasalahan yang lain. Korupsi bisa mengganggu penciptaan lapangan kerja. Korupsi juga bisa menaikkan harga kebutuhan pokok,” jelas Presiden Jokowi.(red)




Mengenal Budaya dan Sejarah Melalui Film

Kabar6.com

Kabar6-Film Saijah-Adinda yang diproduksi kerjasama antara Kemendikbud dengan Kremov Picture itu diproduksi sejak November 2020.

Melibatkan 60 kru lokal, 15 aktor pendatang, 7 artis senior, 50 figuran dan 200 ekstra itu, merupakan hasil kerjasama antara Kremov Picture dengan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), untuk menumbuhkan semangat dan mensosialisasikan budaya Indonesia.

“Tidak banyak film yang berbicara tentang sejarah Indonesia, dan diharapkan makin banyak lagi. Karena kita sedang gencar berbicara ke-Indonesiaan,” kata Sekretaris Ditjen Kebudayaan Kemendikbud, Darmawati, Kamis (21/01/2021).

Noverl karya Edward Douwes Dekker sendiri sudah diterjemahkan ke 40 bahasa, menunjukkan tingginya minta masyarakat dunia untuk membaca novel tersebut.

Saat terbitnya novel Max Havelaar itu, publik Belanda pun guncang dan membuka pandangan tentang praktik kolonialisme di Nusantara. Saat itu, kolonialisme dianggap sebagai sistem yang wajar. Berkat karya Edward Douwes Dekker itu, membuka praktik penyelewengan dalam kolonialisme masyarakat luas.

**Baca juga: Kabar Duka dari Bawaslu Kota Serang

Karena karyanya itulah, kolonialisme akhirnya memunculkan politik etis tahun 1990. Gerakan politik etis dari rakyat belanda sebagai dampak novel Max havelaar inilah yang memunculkan ide terkait perlunya membayar utang budi terhdap tanah jajahan wilayah Hindia-Belanda.

Politik etis ini mempunyai tiga konsep, yaitu Irigasi untuk memperbaiki taraf kehidupan masyarakat pribumi dalam bidang pangan. Emigrasi dalam hal tenagakerja dan edukasi atau memberikan pendidikan bagi masyarakat pribumi.(Dhi)




HUT ke-27, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tampilkan Ragam Seni Budaya Kota Tangerang

Kabar6.com

Kabar6-Semarak puncak Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Tangerang ke-27 bertajuk Cullinary Night dan Tangerang Ngebesan menampilkan aneka kuliner beragam rasa serta penampilan seni dan budaya. Tak ketinggalan perform papan atas Ungu Band dijamin menghipnotis ribuan pengunjung.

Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang, Kiki Wibhawa AP menjelaskan, malam puncak HUT ke-27 Kota Tangerang menyajikan ragam hiburan seni dan budaya.

“Aneka ragam seni dan budaya yang ditampilkan kita persembahkan untuk seluruh masyarakat Kota Tangerang. Tanpa peran serta seluruh elemen masyarakat, kita tak mungkin berhasil membangun kota tercinta ini. Untuk itu, mari bersama kita bekerjasama,” tegas Kiki di Taman Elektrik Puspemkot Tangerang, Sabtu malam (29/2/2020).

Kabar6.com
Malam puncak HUT ke-27 Kota Tangerang, Tangerang Ngebesan.(ADV)

Di perhelatan akbar tersebut, ribuan mata masyarakat tertuju pada tradisi resepsi pernikahan ala budaya Betawi. Dari berbalas pantun, pertunjukan palang pintu hingga pelaminan kedua mempelai, membuat ribuan pasang mata memahami tradisi resepsi pernikahan budaya Betawi.

Bagi masyarakat yang lelah, tak perlu khawatir. Karena Dinas Kebudayaan dan Pariwisata telah menyiapkan 21 tenan kuliner hasil kerjasama dengan PHRI Kota Tangerang.

“Masyarakat Kota Tangerang dapat menikmati sajian kuliner ala restoran. Rasa bintang lima harga kaki lima. Mantap jasa lah pokoknya,” ungkap Kiki.

Tak ketinggalan, perform artis papan atas beserta band lokal lainnya dengan irama lagu nan merdu dijamin menghipnotis ribuan pengunjung di semarak malam puncak HUT Kota Tangerang ke-27.

Kabar6.com
Perform Ungu Band di HUT ke 27 Kota Tangerang.(ADV)

“Malam ini kita akan menampilkan Ungu Band dan dua band lokal lainnya. Semua ini kita persembahkan untuk masyarakat Kota Tangerang tercinta,” jelasnya.

Sementara, Walikota Tangerang Arief R Wismansyah menjelaskan, sebenarnya rangkaian acara telah kita lakukan sejak Januari 2020 kemarin.

Dari Tangerang Bersalawat, gerak jalan, Festival Lomba Kampung Bersih, Lomba Burung Berkicau dan banyak lagi lainnya.

**Baca juga:  DLH Kota Tangerang Implementasikan Kampung Iklim.

“Malam ini merupakan puncak HUT ke-27 Kota Tangerang dengan tajuk Tangerang Ngebesan. Giat ini hasil kerjasama dengan Pengadilan Agama yang melaksanakan nikah massal 100 pasangan kurang mampu,” tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Walikota Arief berharap agar seluruh elemen masyarakat tetap semangat membangun Kota Tangerang.

“Mari bersama kita bekerjasama untuk Kota Tangerang yang lebih baik lagi dimasa yang akan datang,” pungkasnya.(ADV)




Diguyur Hujan, Semarak Gemilang Tangerang Festival Tetap Berjalan

Kabar6.com

Kabar6-Diguyur hujan dan angin kencang, panggung karnaval budaya pada perhelatan HUT Kabupaten Tangerang ke-76 dikawasan Pusat Pemerintahan Kabupaten Tangerang, Kecamatan Tigaraksa, nyaris ambruk, Kamis, (26/12/2019).

Panggung yang diisi sejumlah istri pejabat tersebut terlihat bergoyang saat terkena angin serta hujan yang cukup deras. Bahkan, bagian atap panggung merosot kebawah karena menahan air yang mengakibatkan pejabat yang berada dipanggung tersebut berhamburan keluar area.

Salah seorang petugas panggung, Ahmad mengatakan, bagian atas panggung hanya merosot sedikit lantaran diterpa angin kencang serta, terpal yang tidak mampu menahan beban air hujan.

“Tidak sampai ambruk, tadi merosot saja, dan pejabat langsung mengevakuasi diri,” katanya.**Baca juga: Hujan Deras Guyur Karnaval Budaya Tangerang Gemilang.

Menanggapi hal tersebut pun, Wakil Bupati Tangerang, Mad Romli akan menyiagakan petugas lebih untuk menjaga area-area vital pada pelaksanaan hari jadi Kabupaten Tangerang.

“Kita memang siagakan petugas penuh, di area-area panggung, khawatir hal-hal yang tidak diinginkan. Kita juga kerjasama dan selalu koordinasi dengan pihak BMKG dan BPBD Tangerang. Tapi kita harap semua baik-baik saja,” ujarnya.

Walaupun diguyur hujan deras, namun semarak Gemilang Tangerang Festival tetap berjalan.

Hingga malam, perform dari para artis tetap menggema dibumi kota seribu industri itu. apalagi saat penampilan artis ibukota Didi Kempot, ribuan penonton tampak antusias dan turut mengiringi lagu yang dibawakannya, mantap.(Vee)




YLBN Gelar Seminar Budaya Literasi di Kota Tangerang

Kabar6.com

Kabar6-Yayasan Literasi Budaya Nusantara (YLBN) menggelar Seminar dan Budaya Literasi Tangerang sekaligus acara Pengukuhan kepengurusannya di Hotel golden tulip essential Kota Tangerang pada Jumat (13/12).

Kegiatan yang bertajuk “Literasi Untuk Kesejahteraan” ini digelar selama dua hari dari 12 sampai dengan 13/12/2019 dan diresmikan oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang serta dihadiri oleh perwakilan Perpusnas RI dan Opah Alex pegiat dibidang alat-alat kesehatan (Alkes) dari NTT serta puluhan peserta dari berbagai wilayah diantaranya, dari Aceh, Cilegon, Serang, Pandeglang, Tangerang, Jakarta, Malang.

Ketua Yayasan Literasi Budaya Nusantara (YLBN) Marlina Karmela mengatakan, bahwa visi YLBN adalah terwujudnya Literasi melalui budaya, usaha UMKM, inforamsi digital yang akhirnya menjadikan sebuah karya

“Berharap hasil dari pelaksanaan kegiatan ini dapat menjadi motivasi dalam memajukan bangsa khususnya dalam literasi Budaya serta untuk memajukan usaha UMKM yang sasarannya untuk kesejahteraan masyarakat,” ujar Marlina Karmela.

Ditempat yang sama, Kapusnas RI Syarif Bando melalui perwakilannya Renus mengatakan, lewat seminar dan budaya Literasi ini kita bisa wujudkan dalam berbagai bentuk strategi khususnya untuk meningkatkan budaya literasi masyarakat Indonesia.

Menurutnya bentuk nyata yang sekarang bisa dirasakan oleh masyarakat Indonesia adalah memberikan pelayanan secara terbuka kepada seluruh masyarakat lewat akses secara digital.

**Baca juga: Nginap di Hotel Horison Ultima Ratu, Menangkan Grandprize Motor.

Sementara itu, Nani Munah Rohayani salah satu peserta dari Pustaka Pelangi Pasanggrahan mengaku bersyukur dengan adanya seminar ini, pasalnya dirinya bisa bertemu, bisa sharing dengan orang-orang hebat, sehingga dirinya tertarik untuk mengenal budaya yang lebih luas lagi.

“Menurut saya Literasi Budaya Nusantara adalah literasi tidak hanya untuk kesejahtraan tapi literasi juga bisa mengangkat Budaya setiap daerah yg ada di indonesia dan kita bisa mengenalkan Budaya memaluli Literasi,” pungkas Nani. (Ris)