1

Wanita Inggris Ini Nekat Tinju Buaya Demi Selamatkan Saudara Kembarnya

Kabar6-Insiden mengerikan dialami sepasang saudara kembar, Melissa dan Georgia, yang berasal dari Sandhurst, Berkshire, Inggris,. Seekor buaya menyeret Melissa ke bawah air, saat wanita itu berenang di laguna bersama Georgia.

Karena tidak merespon panggilannya, Georgia lantas menyelam ke bawah permukaan untuk mencari Laurie. Georgia, melansir thesun, lantas menemukan saudara kembarnya tengah mengambang tertelungkup sekira 10 mil dari Puerto Escondido, sebuah resor selancar yang populer di kalangan wisatawan Inggris, setelah beberapa menit merasa putus asa.

Nah, saat tengah menggendong Melissa sambil berenang ke perahu, tiba-tiba seekor buaya menyerang wanita berusia 28 tahun itu. Tak gentar, Georgia melawan buaya, dan meninjunya berulang kali hingga terlepas dari cengkeraman hewan reptil tersebut.

Ibunda si kembar yang bernama Sue Laurie mengatakan, kedua putrinya mengalami luka gigitan yang mengerikan, sementara Melissa hampir tenggelam. ** Baca juga: Picu Kontroversi di Tiongkok, Tren Baru Putuskan Saraf Kaki Demi Miliki Betis Indah

“Melissa masih hidup, tapi kami tidak tahu apakah lukanya mengancam jiwa atau tidak,” terang Laurie. “Terdapat air di paru-parunya dan dia batuk darah. Jadi, kita tidak tahu apakah paru-parunya bocor atau tidak. Dia telah mengalami koma yang diinduksi secara medis.”

“Georgia melawan buaya. Karena dia adalah seorang penyelam dan memiliki pengalaman menyelamatkan nyawa, dia bisa menyelamatkannya. Mereka berenang saat malam di perairan bercahaya ketika Georgia mendengar Melissa berteriak,” terang Sean (63), ayah Melissa dan Georgia.

Ditambahkan Sean, “Dia (Georgia) memanggilnya, tetapi dia (Melissa) tidak menjawab. Dia bisa mendengar anggota lain dari grup tur tetapi tidak mendengar apa pun dari saudara perempuannya. Jadi dia pergi mencarinya. Dia sangat berani. Georgia harus melawannya (buaya). Dia terus meninju kepalanya. Dia menderita laserasi dan luka gigitan.”

Melissa dan Georgia diketahui melakukan perjalanan dengan perahu ke Laguna Manialtepec, yang merupakan laguna pesisir. Laurie mengklaim, putrinya diyakinkan oleh perusahaan tur mereka bahwa tidak ada buaya di dalam air.

“Gadis-gadis itu bertanya secara khusus apakah aman untuk berenang dan pemandu mengatakan aman,” ujar Sean.(ilj/bbs)




Investigasi Kasus Pembunuhan di Brasil Terpaksa Terhenti Karena Mayat Korban Digondol Buaya

Kabar6-Penyelidikan yang digelar kepolisian dalam sebuah kasus pembunuhan di Brasil terpaksa harus dihentikan, setelah seekor buaya menggondol mayat korban.

Berawal ketika polisi mendapat laporan penemuan mayat seorang pria yang terlihat mengambang di sebuah sungai Brasil. Namun, melansir Mirror, ketika para petugas bersama pemadam kebakaran tiba di aliran air Arroio Fundo, sebelah barat Rio de Janeiro, mereka tidak menemukan mayat tersebut. Nah, dari sebuah rekaman video barulah diketahui, ternyata mayat yang mengambang di permukaan air diseret oleh seekor buaya ke dasar air.

Mayat itu akhirnya ditemukan lebih dari 24 jam kemudian setelah petugas pemadam kebakaran kembali untuk melanjutkan pencarian mereka. Petugas pemadam kebakaran mengatakan, mereka berhasil mengevakuasi mayat itu tanpa cedera, meskipun faktanya buaya itu masih berenang di dalam air.

Pihak berwenang kemudian membawa mayat itu ke Institut Medis Hukum (IML) untuk menjalani otopsi resmi sebagai bagian dari penyelidikan mereka atas kematian tersebut. ** Baca juga: Tren ‘Telinga Peri’ di Tiongkok yang Diklaim Bisa Bikin Wajah Jadi Lebih Tirus

“Kami terbiasa melihat buaya di daerah itu, umumnya saat menyelamatkan hewan lain, jadi kami sudah tahu bagaimana menghadapi situasi seperti ini,” jelas seorang petugas pemadam kebakaran.

Investigasi kematian pria itu terus berlanjut, dan belum ada pembaruan lebih lanjut tentang hasil otopsi atau kerusakan apa yang disebabkan oleh buaya setelah menyeret mayat ke bawah.

Diketahui, buaya biasanya menyeret korban mereka ke bawah air untuk ‘dibunuh’ dengan cara ditenggelamkan. Kemudian, korban akan disimpan semua ‘hasil pembunuhan’ di dasar air untuk dimakan nanti. Meskipun diyakini bahwa pada kesempatan ini sebagian besar mayat masih utuh.(ilj/bbs)




‘Osama’ Teror Warga di Uganda dan Telah Memangsa 80 Manusia

Kabar6-Seekor buaya di Uganda yang diberi nama Osama, telah meneror penduduk desa selama bertahun-tahun. Reptil raksasa ini diketahui memangsa sekira 80 orang di desa Luganga.

Buaya Nil ini, melansir thesun, diyakini berusia lebih dari 75 tahun, dan hampir sepanjang hidupnya tinggal di Danau Victoria. Nama Osama diberikan karena aksinya disamakan dengan kejahatan pendiri kelompok teroris al-Qaeda, Osama bin Laden. Hewan dengan panjang 16 kaki itu telah memusnahkan sepersepuluh populasi di desa kecil Luganga antara 1991 dan 2005.

Osama biasa memangsa anak-anak saat mereka mengisi ember air di tepi danau. Terkadang hewan ini berenang di bawah perahu nelayan, dan dengan sengaja membalikkannya untuk memangsa orang-orang di atas perahu.

Buaya ini bahkan pernah melompat ke kapal kayu nelayan, dan memangsa mereka yang ada di atasnya. Salah satu korban serangan buaya itu adalah seorang nelayan setempat yang pakaiannya compang-camping ditemukan mengambang di atas air.

Seorang pria lain menyaksikan dan selamat dari serangan reptil yang menakutkan, tetapi saudaranya tidak seberuntung itu. Korban selamat, Paul Kyewalyanga mengisahkan keganasan Osama. Dikatakan, saat sedang mendayung di bagian belakang perahu, saudaranya yang bernama Peter memancing di bagian depan. Tiba-tiba Osama melompat masuk dan menyambar Peter.

“Osama baru saja muncul dari air secara vertikal dan menjatuhkan diri ke dalam perahu,” terang Kyewalyanga. “Bagian belakang kapal tempat saya duduk terendam.”

Kyewalyanga mencoba mencari bantuan, tetapi buaya itu telah mengunci kaki Peter dengan rahangnya yang besar dan mulai menariknya, mencoba memasukkannya ke dalam air.

“Peter mencengkeram bagian (tubuh buaya) sambil berteriak. Mereka berkelahi selama sekira lima menit sampai saya mendengar suara robekan,” kata Kyewalyanga. “Peter berteriak, ‘Dia mematahkan kakiku’. Kemudian dia melepaskannya dan diseret ke danau. Beberapa hari kemudian kami menemukan kepala dan lengannya.”

Penduduk desa mulai meminta bantuan, dan pada 2005 buaya itu ditangkap dengan bantuan 50 pria, serta petugas satwa liar setempat. ** Baca juga: Salah Satu yang Tertua di Dunia, Telur Ayam Berumur 1.000 Tahun Ditemukan di Kota Yavne

Beberapa orang ingin membunuh reptil itu, tetapi petugas satwa liar mengatakan kepada penduduk desa bahwa mereka tidak boleh membunuh binatang itu.

Jadi, reptil tersebut diberikan kepada pemilik peternakan buaya Uganda Crocs untuk digunakan dalam program pengembangbiakan mereka. Mereka berharap Osama akan menjadi bapak ratusan bahkan ribuan buaya raksasa yang kulitnya bisa diubah menjadi tas tangan bagi para fashionista di negara-negara seperti Italia dan Korea Selatan.

Peternakan juga berfungsi ganda sebagai objek wisata, dan anggota masyarakat dapat mampir untuk melihat 5.000 buaya yang digemukkan siap untuk disembelih.(ilj/bbs)




Coba Berjalan di Atas Air, Seorang Pendeta Zimbabwe Tewas Dimakan Buaya

Kabar6-Peristiwa mengenaskan menimpa seorang pendeta di Zimbabwe bernama Jonathan Mthethwa. Saat mencoba mereplikasi cerita Bibel tentang Yesus Kristus yang berjalan di atas air, Mthethwa malah menjadi santapan buaya.

Mthethwa yang berasal dari Saint the Last Days Church, melansir Dailypost, melakukan aksinya di sebuah sungai yang dikenal sebagai Crocodile River. Pendeta itu tenggelam dan dilahap tiga ekor buaya, disaksikan langsung oleh anggota gerejanya.

“Pendeta itu mengajarkan tentang iman pada hari Minggu. Ia berjanji akan menunjukkan keyakinannya kepada kami, tapi sayangnya dia akhirnya tenggelam dan dimakan oleh tiga ekor buaya besar di depan kami,” kata Diakon Nkosi, seorang anggota gereja yang menyaksikan kejadian nahas tersebut.

Ditambahkan, “Kami masih belum mengerti bagaimana ini bisa terjadi karena dia berpuasa dan beribadah sepanjang minggu.” ** Baca juga: Tertangkap Kamera, Wanita Asal California Sedang Menyembah Ferrari

Buaya-buaya itu melahapnya hanya dalam beberapa menit. Dan yang tersisa dari pendeta itu hanyalah sepasang sandal dan pakaian dalam yang melayang di atas air. Badan darurat negara, ER24 menanggapi kejadian 30 menit kemudian. Namun badan ini tidak dapat berbuat apa pun.(ilj/bbs)




Wilayah Direndam Banjir, Seekor Buaya ‘Bertengger’ di Atap Rumah Penduduk

Kabar6-Seekor buaya berukuran jumbo tampak bertengger di atap rumah warga saat banjir merendam wilayah Raybag taluk, Belagum, India.

Dalam unggahan video di media sosial Twitter tertulis, “Seekor buaya berjemur di atas rumah di Raybag taluk yang terkena banjir di Belagum #Karnataka”.

Wilayah tersebut diketahui memiliki dampak paling parah dari bencana banjir di Karnataka. Tak heran jika banjir dahsyat itu menyeret seekor buaya hingga ke atap rumah warga. ** Baca juga: Tanpa Pengaman, Pria Ini Panjat Gedung Pencakar Langit Setinggi 116 Meter di Spanyol

Video viral yang berdurasi 15 detik tadi, melansir Gulfnews, memperlihatkan buaya yang sangat besar tengah berjemur dengan mulut terbuka. Banjir yang melanda wilayah Karnataka, Kerala, dan Maharastra ini menelan korban jiwa sebanyak 147 orang. Angka tersebut dinyatakan oleh pihak berwenang, sementara tim penyelamat masih terus berupaya mengevakuasi para korban.

Hujan yang sangat deras dan tanah longsor memaksa ratusan orang mengungsi di kamp bantuan. Pihak berwenang pun sempat khawatir operasi penyelamatan akan diterpa badai dan curah hujan yang masih deras.

Banjir di Karnataka tidak hanya menyeret seekor buaya raksasa, tetapi juga merendam beberapa bangunan situs warisan dunia kota Kuno Hampi. Menurut Kepala Menteri Karnataka bernama B.S. Yediyurappa, sekira 60 orang di Karnataka tewas dan hampir 227 ribu orang tinggal di kamp bantuan.

Tak hanya ketiga wilayah itu, negara bagian lain seperti Gujarat, Assam, dan Bihar juga mengalami kerusakan yang cukup parah karena banjir.(ilj/bbs)




Koleksi Museum Rusia, Buaya Milik Adolf Hitler Berusia 84 Tahun yang Diawetkan

Kabar6-Seekor buaya bernama Saturnus milik pemimpin Nazi, Adolf Hitler, dipajang dalam museum di Kota Moskow, Rusia. Buaya yang mati pada usia 84 tahun itu sendiri telah melalui proses pengawetan.

Saturnus ditemukan oleh tentara Inggris di Berlin setelah Perang Dunia II dan diserahkan ke Uni Soviet. Sejak 1946, melansir republicworld, Saturnus menjadi ikon kebun binatang di Moskow hingga mati delapan bulan lalu. Setelah mati, kulit hewan karnivora itu dikirim ke Museum Sejarah Alam Darwin, Moskow, untuk dipersiapkan oleh tim ahli pengawet satwa atau taksidermis.

Reptil tersebut mulai dipamerkan tahun ini atau begitu pembatasan COVID-19 dilonggarkan. ** Baca juga: Simpan Mayat Sang Nenek dalam Freezer Selama 16 Tahun Demi Dapatkan Uang Jaminan Sosial

“Ditampilkannya Saturnus secara permanen di pameran merupakan puncak dari hasil kerja keras ahli taksidermis kami selama enam bulan. Tidak ada reptil di museum yang memiliki biografi begitu kaya. Kebun Binatang Moskow mempercayakan kami untuk mengabadikan memori buaya Saturnus. Dia merupakan legenda kebun binatang dan telah menyaksikan banyak kejadian dalam hidupnya,” demikian pernyataan Museum Darwin.

Pejabat museum bernama Dmitry Miloserdov mengatakan, ini merupakan kelahiran kedua bagi Saturnus, fase di mana sang ‘buaya Hitler’ akan hidup abadi. Selain menjadi peliharaan Hitler, Saturnus dilaporkan sempat dijadikan hewan atraksi kebun binatang di Berlin pada masa kekuasaan Nazi.

Dokter hewan kebun binatang Moskow, Dmitry Vasilyev, meyakini tidak ada keraguan Hitler mengagumi buaya tersebut. Saturnus mati pada Mei 2020, tak lama setelah peringatan 75 tahun kekalahan Nazi.

Meskipun tinggal lama di Jerman dan Rusia, Saturnus diketahui lahir di alam liar Mississippi, Amerika Serikat, pada 1936 sebelum dikirim ke kebun binatang Berlin. Keberadaan Saturnus sendiri sempat menjadi misteri setelah Berlin dibom pasukan sekutu pada November 1943. Hewan reptil itu lalu ditemukan tentara Inggris tiga tahun kemudian.

Rumor yang beredar, Saturnus selamat dari bom dan dirawat seorang pejabat Nazi.(ilj/bbs)




Habisi Nyawa 50 Sopir Taksi, Pria di India Ini Buang Mayat Korbannya untuk Makanan Buaya

Kabar6-Seorang pria di India bernama Devender Sharma (62) diduga sudah menghabisi nyawa 50 orang sopir taksi. Hal yang mengerikan, mayat para korban dibuang ke kolam berisi buaya di kanal Hazara, Kashganj.

Sharma mengaku, dia menyewa taksi agar berkendara di area tertentu sebelum membunuhnya dan mencuri mobil mereka. Pria itu melansir thesun, mengungkapkan bahwa aksi pembunuhan dilakukan sejak awal 2000 silam. Dokter yang mempraktikan pengobatan tradisional India ini menuturkan, dia tidak bisa mengingat selain 50 sopir taksi yang sudah dibunuh.

Polisi menyatakan, mereka meyakini si pembunuhan berantai ini sebenarnya sudah beraksi lebih dari 100 kali. Setelah jasad korbannya dilempar dan dimakan buaya, Sharma akan menjual taksi itu, dan mendapat sekira Rp3,2 juta per unit. Hingga pada 2004, aksinya ketahuan dan kemudian diadili.

Namun, Sharma hanya terbukti membunuh tujuh sopir taksi dan dhukum seumur hidup di Jaipur. Setelah 16 tahun menjalani hukuman, pada Januari lalu, ia menerima pembebasan bersyarat yang durasinya singkat. ** Baca juga: Pria Rusia Nekat Bongkar Makam Sang Kekasih Karena Selalu Dihantui Mimpi Buruk

Tetapi setelah 20 hari yang merupakan masa pembebasan bersyaratnya, Sharma diketahui tidak kembali ke penjara dan membuat polisi menggelar pencarian. Akhirnya pada Rabu (29/7/2020), kepolisian India menangkap Sharma di Ibu Kota Delhi, di mana dia selama ini sembunyi bersama seorang janda.

Pada saat interogasi itulah, Sharma membeberkan semua kejahatannya, termasuk fakta bahwa dia sudah membunuh puluhan orang. Kepolisian menerangkan, selama interogasi Sharma mengakui dia terlibat dalam 125 pencurian, dan membuatnya mengantongi uang sebesar Rp134,5 juta.(ilj/bbs)




Warga Bayah Lebak Resah dengan Kemunculan Buaya

Kabar6-Sudah tiga minggu warga Desa Bayah, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak dihebohkan dengan kemunculan buaya. Kemunculan buaya pun membuat warga resah lantaran sebelumnya belum pernah ditemukan kemunculan buaya.

“Belum pernah ada buaya di Bayah, makanya warga heboh dan sangat meresahkan,” kata Kepala Desa Bayah, Ridwan kepada Kabar6.com, Jum’at (12/2/2012).

Reptil bertubuh besar itu sering kali muncul di muara Bayah. Namun, pertama kali buaya terlihat berenang di pantai Bayah.

“Sering kelihatan di muara. Pertama kali kelihatan di laut ada 3 ekor, tapi sekarang seringnya kelihatan di muara. Nah hari ini muncul di darat pesisir pantai,” tutur Ridwan.

**Baca juga: Pasien Sembuh Covid-19 di Lebak Capai 1.128 Orang

Lantaran membuat resah, warga yang sering memancing di laut mencoba menangkap buaya berukuran 4-5 meter tersebut, namun upaya warga gagal.

“Pernah warga mencoba tapi enggak berhasil, talinya putus,” ucap Ridwan.(Nda)




Tanpa Cedera Seorang Ayah di Texas Berhasil Selamatkan Anak-anaknya dari Incaran Buaya Seberat 272 Kg

Kabar6-Insting seorang ayah saat keluarganya sedang dalam bahaya memang selalu tajam. Hal itu juga yang dirasakan seorang pria asal League City, Texas, Amerika Serikat, bernama Andrew Grande.

Pria itu berhasil membantu anak-anaknya dan pengasuh bayi melarikan diri tanpa cedera setelah berhadapan dengan seekor buaya seberat 272 kg di halaman belakang rumah mereka.

“Itu adalah binatang buas,” kata Grande. “Saya punya firasat bahwa dia menginginkan putri saya (yang berumur 4 tahun) sebagai camilan.”

Saat itu Grande, melansir Foxnews, tengah berada di dalam rumahnya ketika pertama kali dia melihat buaya besar keluar dari selokan di halaman belakang. Ketika buaya itu berada dalam jarak satu meter dari anak-anaknya dan pengasuh bayi mereka yang sedang bermain di halaman belakang, Grande pun bergegas keluar rumah dan membawa mereka ke gerbang depan rumah untuk berlindung dari serangan buaya.

Grande kemudian melakukan beberapa panggilan telepon untuk meminta bantuan, sebelum seorang pemburu buaya muncul di tempat kejadian. “Saat dia menyiapkan jerat untuk buaya, buaya itu datang ke arahnya,” ungkap Grande. “Buaya itu mengunyah jerat dan tertangkap. Lalu, pertempuran dimulai.”

Setelah setengah jam mencoba menahan buaya itu, pemburu itu memanggil bantuan. Beberapa orang yang tinggal di lingkungan mereka juga dilaporkan ikut serta dalam upaya meringkus buaya besar itu.

Dibutuhkan tujuh orang, dua tiang, tali dan beberapa potong kayu lapis untuk menangkap sekaligus mengeluarkan buaya dari selokan. “Butuh tiga jam untuk mengeluarkan buaya dari air karena buaya itu sangat besar dan kuat,” ujar Grande.

Kini buaya tersebut berada di taman hiburan buaya di Beaumont. “Mereka senang memiliki buaya baru karena mereka kehilangan semua milik mereka selama Badai Harvey,” jelas Grande. ** Baca juga: Serakah, Pejabat di Tiongkok Tumpuk 13,5 Ton Emas Hasil Korupsi dalam Ruang Bawah Tanah

Ditambahkan, “Saya senang menyerahkannya dari halaman belakang rumah saya.” (ilj/bbs)




Dengan Tangan Kosong, Pria di Florida Lepaskan Anak Anjing dari Gigitan Buaya

Kabar6-Richard Wilbanks (74) berhasil menyelamatkan anak anjing miliknya dari rahang buaya yang sedang kelaparan. Pria asal Florida, Amerika Serikat, itu melompat ke rawa-rawa di mana buaya tadi menerkam anak anjing malang itu.

Peristiwa itu berawal ketika Wilbanks, melansir theguardian, tengah berada di luar rumah yang berada di Estero. Saat itu dia mendengar Gunner, anak anjing yang baru saja diadopsi, menangis dalam kesusahan. Wilbanks pun bergegas ke bagian belakang rumah. Di sanalah ia melihat seekor buaya menangkap Gunner dan menyeret anak anjing itu ke dalam rawa.

Kamera pengintai Florida Wildlife Federation merekam saat Wilbanks melompat ke dalam air dan dengan tangan kosong membuka rahang buaya, sehingga Gunner berhasil lari ke tempat yang aman.

Dikatakan Wilbanks, Gunner tidak terluka parah. “Dia mengalami satu luka tusuk kecil, dan…tangan saya baru saja dijilatinya,” ujarnya. ** Baca juga: Misterius, Ratusan Batu Besar Ditemukan dalam Perkebunan Pisang di Kosta Rika

Pria itu memutuskan untuk melepaskan buaya tersebut setelah insiden yang terjadi, dan tidak menghubungi Komisi Konservasi Ikan dan Margasatwa Florida tentang peristiwa tersebut. Diungkapkan, buaya itu hanya mengikuti naluri kebinatangannya.

Wilbanks dan istrinya menekankan kejadian itu memberi mereka kesadaran baru atas keamanan di sekitar air rawa. “Saya ingin menekankan kepada orang-orang yang memiliki hewan peliharaan untuk memastikan bahwa mereka menjauhkan mereka dari tepi air,” ujar Wilbanks.

Beruntung buaya tadi tidak balik menyerang Wilbanks, ya.(ilj/bbs)