1

Didemo Warga, Begini Janji BPN Kota Tangsel

Kabar6-Badan Pertanahan Negara (BPN) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) berjanji bakal menelusuri dugaan Pungutan Liar (Pungli) yang dilakukan oknum di lingkungan BPN Kota Tangsel.

Kepala Seksi Penanganan Masalah dan Pengendalian Pertanahan, BPN Kota Tangsel Kadi Mulyono mengatakan, pihaknya akan menampung aspirasi dan menindak lanjuti terkait temuan dugaan adanya Pungli yang dilakukan oleh para oknum yang mengatasnamakan petugas BPN tersebut.

Menurutnya, mengurus sertifikat itu tak dikenakan biaya. Sesuai prosedur, prosesnya sejak diterima berkas hingga pengerjaan maksimal satu tahun masa anggaran berjalan.

“Terkait aspirasi masyarakat ini, nanti akan saya sampaikan ke pimpinan dan akan segera ditindak lanjuti, dan untuk dugaan pungutan liar kami akan cari siapa oknumnya,” ungkap Kadi menjelaskan, Rabu (20/12/2017).**Baca Juga: Kantor BPN Kota Tangsel Didemo, Ini Tuntutan Warga.

Kadi menegaskan bakal menindaktegas oknum yang melakukan Pungli. Pihaknya pun tak segan untuk melaporkan ke kantor BPN pusat agar segera bisa ditindaklanjuti agar mendapatkan sanksi.(az)




Aksi Unjukrasa di BPN Kota Tangsel Nyaris Ricuh

Kabar6-Aksi unjukrasa di Kantor Badan Pertanahan Negara (BPN) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) nyaris ricuh. Ratusan massa sempat bersitegang dengan pihak kepolisian yang berjaga di pintu gerbang BPN Kota Tangsel.

Dari pantauan di lokasi, hujan deras tak menyurutkan antusiasi massa untuk menggelar aksi. Massa sempat bersitegang denga aparat penegak hukum saat akan merangsak masuk ke BPN Kota Tangsel. Tak hanya itu massa juga membakar ban di depan kantor BPN Kota Tangsel.**Baca Juga: Kantor BPN Kota Tangsel Didemo Warga.

“Pelayanan di BPN Kota Tangsel sangat buruk. Masyarakat seperti dipermainkan,” ungkap Koordinator aksi Saprudin Roy menjelaskan, Rabu (20/12/2017).(az)




Kantor BPN Kota Tangsel Didemo Warga

Kabar6-Kantor Badan Pertanahan Negara (BPN) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) di Jalan Letjen Soetopo, BSD Serpong, Tangsel. didemo ratusan warga. Aksi unjukrasa ini dipicu adanya dugaan Pungutan Liar (Pungli) yang dilakukan oknum BPN Kota Tangsel.

Koordinator aksi Saprudin Roy mengatakan banyak warga mengeluh mahalnya mengurus sertifikat tanah di BPN Kota Tangsel. Menurutnya harganya bervariatif dari Rp3 juta hingga Rp5 juta.**Baca Juga: Diisukan Kembali Berduet dengan Sachrudin, Begini Kata Arief.

“Warga ini berunjukrasa lantaran kesal dengan ulah oknum BPN yang melakukan Pungli,” ungkap Saprudin menjelaskan, Rabu (20/12/2017).(az)