1

BMKG Ciputat: Waspada Potensi Hujan Ekstrem saat Tahun Baru 2024

Kabar6-Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah II Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Hartanto mengingatkan masyarakat agar mewaspadai saat merayakan malam pergantian tahun.

“Waspada hujan intensitas sedang hingga lebat,” ungkapnya lewat siaran pers yang diterima kabar6.com, Minggu (31/1/2023).

Menurutnya, berdasarkan monitoring BKMG Wilayah II Ciputat, kondisi cuaca dan iklim di wilayah Provinsi Banten menunjukkan adanya signifikansi dinamika atmosfer yang berdampak pada potensi peningkatan curah hujan.

Masyarakat Banten yang sedang melalui momentum pergantian tahun baru diminta mewaspadai potensi hujan sedang hingga lebat.

“Beberapa fenomena atmosfer yang terpantau cukup signifikan dan dapat memicu peningkatan curah hujan di wilayah Provinsi Banten. Misalnya daerah pertemuan angin atau konfluensi yang terpantau berada di Samudra Hindia barat daya Banten dan Laut Jawa. Kondisi ini mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan” terang Hartanto.

Lebih lanjut, Hartanto menjelaskan bahwa Gelombang Equatorial Rossby (ER) terpantau aktif di sebagian wilayah Pulau Jawa, termasuk didalamnya Provinsi Banten.

Anomali positif Suhu Muka Laut di wilayah Selat Sunda dan Laut Jawa hingga 2oC menjadi sumber uap air dalam pembentukan awan hujan. Fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) diprediksi akan masuk ke wilayah Indonesia bagian Barat pada Dasarian I bulan Januari 2024 dapat berkontribusi pada peningkatan pertumbuhan awan hujan di wilayah Provinsi Banten.

Selain itu, labilitas lokal yang kuat untuk mendukung proses konvektif skala lokal di Sebagian besar wilayah Provinsi Banten.

“Berdasarkan analisis potensi dinamika atmosfer di atas, sebagian wilayah yang perlu diwaspadai untuk potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di Kabupaten Lebak bagian Timur dan Selatan, serta Kabupaten Pandeglang bagian Barat dan Utara pada periode tanggal 31 Desember 2023. Selain itu, periode tanggal 1 Januari 2024 meliputi Kabupaten Lebak bagian Timur, Pandeglang bagian Barat, Kabupaten Serang bagian Utara, serta Kabupaten Tangerang bagian Utara,” terang Hartanto.

Berturut-turut selanjutnya, periode 2 Januari 2024 potensi hujan sedang hingga lebat pada sebagian besar wilayah Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak bagian Timur dan Selatan.

Periode 3 Januari 2024 hanya Kabupaten Lebak bagian Timur, dan periode 4 Januari 2024 meliputi wilayah Kabupaten Pandeglang bagian Utara dan Kabupaten Lebak bagian Selatan.

**Baca Juga: Pesta Pergantian Tahun 2024, Kapolres Zain Imbau Warga Tangerang Waspada Kejahatan

Periode 5 Januari 2024 meliputi wilayah Kabupaten Lebak bagian Selatan dan Kabupaten Pandeglang bagian Selatan, dan periode tanggal 6 Januari wilayah Kabupaten Pandeglang bagian Selatan dan Kabupaten Lebak bagian Selatan.

“BMKG menghimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan potensi cuaca ekstrem selama periode NATARU 2023/2024. Kita harus memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan. Selain itu, masyarakat disarankan melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon yang tidak terkontrol hingga program penghijauan lebih masif,” harap Hartanto.

Selain hal tersebut, Hartanto menghimbau berbagai pihak untuk melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh serta menguatkan tegakan atau tiang, serta papan reklame agar tidak roboh tertiup angin kencang.

Penting juga menggencarkan sosialisasi, edukasi, dan literasi secara lebih masif untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian Pemerintah Daerah, masyarakat serta pihak terkait dalam pencegahan atau pengurangan risiko bencana hidrometeorologi, misalnya banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang, puting beliung, dan gelombang tinggi.

“Koordinasi, sinergi, dan komunikasi antar pihak terkait untuk kesiapsiagaan antisipasi bencana hidrometrorologi harus lebih diintensifkan. Berbagai pihak diharapkan terus memonitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG,” tutup Hartanto.(yud)




Hujan Disertai Angin Kencang dan Petir Melanda Tangsel

kabar6.com

Kabar6-Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah II Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) peringatkan warga agar waspada. Potensi hujan disertai petir diperkirakan bakal terjadi sejak siang hingga sore hari.

Prakiraan hujan petir di Ciputat, Ciputat Timur, Serpong, Setu dan Pamulang. Sementara hujan lebat di Serpong Utara; hujan sedang di Pondok Aren.

“Waspada potensi terjadi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang di wilayah Kota Tangsel,” kata Kepala Bidang Data dan Informasi BMKG Balai Besar Wilayah II Ciputat, Sutiyono, Rabu (12/12/2018).

Menurutnya, pada malam hari kondisi cuaca di Kota Tangsel diguyur hujan lokal. Adapun dinihari berawan.

Suhu udara mencapai 24 – 31 derajat celcius dengan kelembaban udara 65 – 95 persen. Angin dari arah Barat hingga Barat Laut dengan kecepatan 05-10 kilometer per jam.**Baca juga: Pemkab Tangerang Raih Penghargaan Peduli HAM.

Panggung ukuran raksasa di Lapangan Sunburst BSD, Cilenggang, Kecamatan Serpong, roboh. Rencananya panggung tersebut dipakai oleh Transmedia untuk merayakan HUT yang digelar akhir pekan ini dengan menghadirkan banyak artis serta musisi ternama.(yud)




BMKG Ciputat: Musim Kemarau 2018 Relatif Normal

kabar6.com

Kabar6-Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah II Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menyatakan, musim kemarau di wilayah Tangerang sudah terjadi sejak Mei dasarian III 2018. Meski demikian musim kemarau tahun ini diperkirakan relatif lebih normal.

“Tidak seperti pas musim kemarau tahun 2015,” ungkap Udin Nasiudin, staf Pelayanan Jasa Bidang Klimatologi lewat pesan WhatsApp yang diterima kabar6.com, Kamis (2/8/2018).

Ia jelaskan, pada musim kemarau 2015 silam cukup parah. Saat itu kondisi alam yang sedang kemarau dipengaruhi fenomena el-nino sehingga cenderung lebih ekstrim.

“(sangat kering), jadi diperkirakan tidak ada dampak yang signifikan untuk tahun ini,” jelas Udin.

BMKG mengimbau, memasuki musim kemarau ini agar petani lebih cermat dalam memilih tanaman. Pilih tanaman yang membutuh sedikit air.

Udin bilang, untuk sawah yang beririgasi masih bisa tanam padi. “Tapi untuk sawah tadah hujan harus mengganti jenis tanaman lain,” pesannya.(yud)




BMKG Ciputat Prediksi Akhir Kemarau November 2018

kabar6.com

Kabar6-Badan Metreologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah II Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menyebutkan kini sudah memasuki musim kemarau. Fenomena alam tersebut diperkirakan berakhir antara Oktober dasarian II – November dasarian II 2018.

“Untuk wilayah Tangerang dan Tangsel,” ungkap Kepala Bidang Data dan Informasi BMKG Wilayah II Ciputat, Sutiyono saat dikonfirmasi kabar6.com, Kamis (2/8/2018).

Menurutnya, ada lima indikator yang menyebabkan terjadinya musim kemarau. Yakni, Elnino dan La Nina; Dipole Mode; Sirkulasi Monsun Asia-Australia; Daerah pertemuan Angin Antar Tropis; Suhu Permukaan Laut di Wilayah Indonesia.

Sutiyono memastikan, meskipun pada saat ini sedang musim kemarau bukan berarti tidak ada hujan. “Bisa saja terjadi hujan namun hujannya kurang dari 50 mm/dasarian,” jelasnya.

BMKG melansir informasi dinamika atmosfer per hari ini. Indeks ENSO di NINO3.4 : +0.4 (normal sekitar 0,5). Hal itu menunjukan tidak signifikan terhadap hujan harian di wilayah Indonesia.

DMI : -0.35 (normal sekitar 0.4). Suplai uap air dari wilayah Selat Hindia ke wilayah Indonesia bagian Barat kurang signifikan.(yud)