1

Harga Sewa Rumah Melonjak Tajam Bikin Ratusan Orang di Hong Kong Terpaksa Hidup di Bilik ‘Peti Mati’

Kabar6-Ratusan orang di Hong Kong hidup berdesakan dalam bilik ‘peti mati’ berukuran 2,3 meter persegi. Hal itu terjadi akibat kondisi populasi hampir 7,5 juta ditambah harga rumah yang meroket.

Ruang kecil seperti peti mati ini, melansir cgtn, dibuat secara ilegal oleh pemiliknya yang akan membagi sebuah flat dengan luas 37 meter persegi menjadi sekira 20 gubuk liar. Flat sempit ini juga berisi dapur dan toilet yang berada dalam satu ruangan. Bahkan ada beberapa bilik peti mati yang berukuran 1,4 meter persegi.

Dengan ukuran flat yang terlalu kecil sehingga penghuni sulit berdiri, mereka harus membayar lebih dari Rp3,7 juta per bulan untuk sewa. ** Baca juga: UEA Jadi Negara Pertama yang Berlakukan Sistem 4,5 Hari Kerja

Diketahui, lebih dari 200 ribu orang, termasuk puluhan ribu anak-anak, harus hidup dalam kondisi yang tidak manusiawi ini, karena mereka tidak mampu membayar harga sewa yang melonjak.

Semua aktivitas mulai dari memasak hingga tidur berlangsung dalam bilik yang terlihat seperti peti mati ini. Orang-orang hanya dapat berbaring lurus, beberapa dengan TV kecil di kaki mereka.

Barang-barang terlihat berserakan, dan banyak dari mereka harus tidur bersama dengan barang-barang penting di tempat tidur. Tidak jarang juga, makanan yang sedang disiapkan hanya berjarak beberapa inci dari toilet.

Para penghuni bilik peti mati banyak yang bekerja sebagai pelayan restoran, penjaga keamanan di pusat perbelanjaan, petugas kebersihan dan pengantar barang.(ilj/bbs)




Ada Bilik Disinfektan di Kota Tangerang, Ini Rencana Lokasinya

Kabar6.com

Kabar6-Walikota Tangerang Arief R Wismansyah melakukan uji coba bilik desinfektan sebagai upaya agar memutus mata rantai penyebaran virus corona atau covid-19 di wilayahnya. Rencananya akan kita sebar dibeberapa lokasi pelayanan kesehatan.

“Seperti puskesmas, RSUD dan rumah sakit swasta lainnya yang berlokasi di Kota Tangerang,” ujar Arief saat meninjau kesiapan bilik disinfektan berlokasi di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Senin (23/3/2020).

Arief juga sebutkan bahwa bilik disinfektan tak hanya disebar di beberapa rumah sakit. Tempat-tempat yang masih memberikan pelayanan kepada masyarakat juga rencananya dipasang.

“Pasar tradisional dan pusat perbelanjaan lainnya juga akan kami sediakan bilik disinfektan seperti yang sekarang sedang diuji cobakan,” jelas Arief.

“Kita juga sedang mempersiapkan aplikasi agar warga dapat membeli kebutuhan harian secara online dan tidak perlu keluar rumah. Untuk para pedagang dan petugas lainnya agar tidak tertular virus covid-19 nanti bisa menggunakan bilik disinfektan dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat,” sambungnya.

Arief juga menegaskan bahwa uji coba bilik disinfektan ini adalah bagian dari upaya Pemerintah Kota Tangerang untuk meminimalisir penyebaran penularan covid-19.

**Baca juga: 176 Anak Penderita Kanker Darah di Kota Tangerang Merana.

“Ini sebagai upaya pemerintah dalam mengurangi penyebaran penularan covid-19, upaya yang paling sukses yang telah dijalani di berbagai belahan dunia adalah melakukan social distancing dan melakukan PHBS,” tegas Arief.

“Kalau tidak mendesak lebih baik tidak keluar rumah, bekerja, beribadah, sekolah cukup dilakukan di rumah masing-masing,” tambahnya.(oke)




Diduga Korsleting Listrik, Rumah Nenek Ani di Lebak Luluh Lantak Dilahap Api

Kabar6.com

Kabar6-Sebuah rumah berdinding anyaman bambu dan kayu di Kampung Cepak Binglu RT 002 RW 01, Desa Pasirbitung, Kecamatan Bojongmanik, Kabupaten Lebak, ludes terbakar, Selasa (16/7/2019).

Diduga, api yang meluluhlantakkan tempat tinggal Ani (60) tersebut akibat korsleting listrik. Api pertama kali diketahui oleh Rio cucu Ani yang sedang beristirahat di kamar depan.

“Korban tinggal bersama anak dan cucunya,” ujar Kapolsek Bojongmanik AKP Saepul Bahri melalui Kanit Reskrim Aipda Khaerul Anwar kepada wartawan.

Saat tengah beristirahat, Rio merasakan hawa panas dari atap rumah yang ternyata hawa panas tersebut merupakan api yang sudah membakar ke hampir seluruh bagian rumah.

**Baca juga: Imbauan Dishub Banten Dikangkangi Parkir Liar.

“Saat kejadian, korban sedang berada di majlis taklim pengajian,” ucapnya.

Sontak, Rio berusaha menyelamatkan diri dan berteriak meminta pertolongan warga. Bangunan yang terbuat dari bahan mudah terbakar itu membuat api sulit dipadamkan.

“Kerugian materi ditaksir sekitar Rp70 juta,” kata Khaerul.(Nda)