Bus Rombongan Besan Keluarga Asal Balaraja Terguling: Dua Meninggal dan Satu Bocah Berencana Diamputasi

Kabar6 – Jumlah korban meninggal akibat kecelakaan bus yang mengangkut rombongan keluarga besan asal Balaraja, Kabupaten Tangerang, bertambah. Bus bernopol A 7558 ZA terguling diduga kuat akibat rem blong.

“Korban meninggal dua orang,” ungkap Nawawi, keluarga korban saat dikonfirmasi kabar6.com, Senin (20/10/2024).

Korban meninggal dunia atas nama Iyus dan Saadah. Kedua korban meninggal dunia sudah lanjut usia sempat disalatkan di Masjid Yani Baitul Mu’min Kampung Pakujaji RT 01 RW 06, Desa Tobat, Kecamatan Balaraja.

Nawawi menyebutkan, empat orang korban lainnya yang masih anggota keluarganya mengalami luka berat. Satu orang di antaranya bagian tangan harus diamputasi.

**Baca Juga: Angkut Rombongan Besan Asal Balaraja Terguling, Keluarga Korban: Itu Bus Enggak Layak Jalan

“Anak masih di bawah umur,” sebutnya. Sementara tiga korban luka berat semuanya mengalami patah tulang.

Nawawi menyesalkan pihak perusahaan otobus tidak punya empati setelah kecelakaan terjadi. Hingga siang ini tidak ada satupun perwakilan agen bus yang datang atau menghubungi keluarga korban.

“Itu bus emang udah enggak layak jalan,” tegasnya. Bus sempat pecah ban dan berulangkali diisi air radiator.

Diketahui, kecelakaan bus yang mengangkut rombongan besan asal Balaraja terguling di Jalan Raja Bojonglarang, Kajen, Kabupaten Pekalongan, Sabtu kemarin.

Hingga berita ini diturunkan, Bayu Andhika K dari perwakilan PO tidak merespon upaya konfirmasi kabar6.com lewat pesan singkat. (Yud)




Angkut Rombongan Besan Asal Balaraja Terguling, Keluarga Korban: Itu Bus Enggak Layak Jalan

Kabar6 – Bus yang mengangkut rombongan keluarga besanan asal Balaraja, Kabupaten Tangerang tidak layak jalan. Kecelakaan bus terguling di Pekalongan itu menimbulkan korban jiwa dan banyak luka-luka ringan hingga berat.

“Arah jalan pulang. Itu mobil udah enggak baik jalan lah intinya,” kata A Nawawi, keluarga korban saat dikonfirmasi kabar6.com, Senin (21/10/2024).

Ia terangkan, jumlah anggota keluarganya yang menjadi korban kecelakaan bertambah. Korban meninggal dunia menjadi dua orang.

“Luka berat empat tangan putus satu, yang mau diamputasi umur 13 tahun,” terang Nawawi.

Dipastikan bahwa bus bernopol A 7558 ZA itu sempat mengalami pecah ban. Seluruh penumpang diperintahkan turun oleh supir bus.

Nawawi menyesalkan, sejak awal harusnya supir menghubungi agen perusahaan otobus (PO) bahwa kondisi unit kendaraan tidak layak jalan. Namun supir tetap memaksakan mengendarai mobil rusak.

**Baca Juga: Satu Tewas, Bus Terguling Angkut Rombongan Besanan Asal Balaraja

“Jadi air radiator sempet ditambah-tambah. Air radiator bocor panas,” jelasnya. Nawawi tegaskan pihak keluarganya menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian dalam menyelidiki peristiwa kecelakaan ini.

Ia menduga kuat dalam kecelakaan lalu lintas ini ada unsur kelalaian yang mengakibatkan timbul korban jiwa maupun luka berat. “Kemarin agen bus ke rumah enggak saya gubris. Kita kan bayar,” tegas Nawawi.

Diketahui, kecelakaan bus yang mengangkut rombongan besan asal Balaraja terguling di Jalan Raja Bojonglarang, Kajen, Kabupaten Pekalongan, Sabtu kemarin.

Dua korban meninggal dunia sudah dibawa pulang ke rumah duka dan disalatkan di Masjid Yani Baitul Mu’min, Kampung Pakuhaji RT 01 RW 06, Desa Tobat, Kecamatan Balaraja.

Hingga berita ini diturunkan, Bayu Andhika K dari perwakilan PO tidak merespon upaya konfirmasi kabar6.com lewat pesan singkat. (Yud)




Firasat Besan Ibu Paruh Baya Gendong Bayi Ketabrak Motor Tewas di Pamulang

Kabar6-Seorang ibu paruh baya berinisial L tewas akibat ketabrak motor di Jalan Raya Siliwangi, Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Keluarga korban sempat mendapat firasat lewat mimpi.

Caswati, 51 tahun, besan korban mengaku tiga malam lalu dirinya saat tidur mimpi. L menitipkan pesan kepada khusus agar menjaga anak-anak serta cucunya.

“Bu katanya ‘nitip anak anak mungkin saya mah ga bakal lama’,” ungkapnya ditemui kabar6.com di rumah duka, Gang Madrasah RT 05 RW 03, Kelurahan Pondok Benda, Jum’at (27/10/2023).

Wanita berusia 46 tahun itu tewas ditabrak motor saat hendak menyebrang jalan sekitar pukul 06.40 WIB tadi. L saat kejadian mengantar Dini putri ketiganya sekolah ke SDN Pondok Benda.

L juga sedang menggendong putri bungsunya berinisial S yang berumur setahun. Bayi tersebut selamat tapi korban meregang nyawa akibat luka parah di bagian kepala.

**Baca Juga: Ibu di Pamulang Tewas Ketabrak Motor, Bayi yang Digendong Selamat

Caswati dalam interaksi mimpi sempat bertanya kepada L memangnya hendak kemana. “Takut saya ga kuat katanya,” ujarnya menirukan ucapan korban.

Jasad korban tergeletak di pinggir jalan dekat gapura gang masuk kantor Kelurahan Pondok Benda, Pamulang. Korban tertabrak motor skutik bernopol B 3470 ETT yang dikendarai pria berinisial RM, 37 tahun.

Pemotor itu diduga melaju dengan kecepatan tinggi menuju arah Bundaran Pamulang. Korban jatuh terpental bersama bayinya.

“Diduga karena kurang konsentrasi,” ujar Kasie Humas Polres Tangsel, Inspektur Dua Bayu Ferdiansyah F.(yud)