1

Dewan Pers Klarifikasi Berita Viral Oknum Wartawan di Desa Kronjo

Kabar6-Dewan Pers, dipimpin Ketua Komisi Pengaduan, Yadi Hendriana, bertemu dengan sejumlah pihak, termasuk Kadiskominfo Kabupaten Tangerang, Nono Sudarno, Ketua PWI Kabupaten Tangerang, Sri Mulyo, untuk memastikan berita viral sekelompok orang diduga oknum wartawan yang melakukan aksi terkait “uang amplop” Kepala Desa Kronjo.

Dalam pertemuan Senin (25/9/2023) tersebut, Dewan Pers memastikan bahwa aksi tidak terpuji tersebut bukan dilakukan oleh wartawan tetapi mereka yang mengaku wartawan.

Perlu dijelaskan bahwa seorang wartawan dalam bekerja harus sesuai dengan Kode Etik Jurnalistik. Pasal 2 Kode Etik menyebutkan; dalam bekerja seorang wartawan menempuh cara-cara yang profesional. Pasal 6 Kode Etik juga menegaskan. “Wartawan Indonesia tidak menyalahgunakan profesi dan tidak menerima suap.”

**Baca Juga: Maksimalkan Pelayanan saat Musim Kemarau, Perumdam TKR Kirim Bantuan Air Bersih dengan Mobil Tangki

Dewan Pers menyebutkan bahwa praktek pemerasan adalah perilaku tidak benar dan merupakan ranah pidana bukan kewenangan etik dewan pers.

Dewan Pers juga menghimbau kepada masyarakat jika mengalami pemerasan yang dilakukan oknum wartawan untuk tidak sungkan sungkan melaporkan ke Dewan Pers atau Kepolisian. Perlu dijelaskan bahwa Dewan Pers memiliki MoU untuk bekerjasama dalam menangani kasus kasus pers termasuk oknum yang tidak bertanggungjawab yang mengaku Pers.(Red)




Kabid Humas Polda Banten Dukung Pemberitaan Rambu di Puspemprov Banten Mandul

Kabar6.com

Kabar6-Kabid Humas Polda Banten, Kombes Pol Edy Sumardi mendukung pemberitaan mengenai rambu larangan parkir di sejumlah ruas di dalam kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (Kp3B) yang mandul karena banyak ditemukan kendaraan parkir didepan rambu larangan tersebut.

“Sudah betul berita abang tuh. Cukup telak lah itu,” kata Edy, kepada Kabar6.com, melalui pesan whatapp, Rabu (27/11/2019).

Meski begitu, saat ditanya apakah polisi bisa melakukan penilangan terhadap kendaraan yang membandel karena parkir sembarang didepan rambu larangan parkir di dalam Kp3B tersebut, dan siapa yang seharusnya menertibkannya, Edy belum mengomentarinya.

Diberitakan sebelumnya, pemandangan tidak lazim terjadi di dalam Pusat Pemerintahan (Puspemprov) Banten. Ruas jalan yang notabanenya menjadi akses lalu lalang kepala daerah dan para staf SKPD dilingkungan Pemprov Banten tersebut, termasuk para penegak peraturan daerah dari Provinsi Banten itu juga tidak luput dari kendaraan parkir sembarang.

Seperti di depan Kantor Badan Pengeloaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKD) Banten dan Dinas Pendidikan (Dindik) Banten.

Meski tepat di depan kedua kantor tersebut telah dipasang rambu larangan parkir. Namun, setiap harinya selalu saja ada kendaraan parkir sembarang.
Dengan cara memanjang, para pemilik kendaraan memarkirkan kendaraannya di dua ruas jalan Puspemprov Banten tersebut.

Kendaraan yang parkir tidak hanya kendaraan dengan plat nomor pribadi. Namun ada juga plat merah milik pemerintah.

Anggota Komisi IV DPRD Banten, Ali Nurdin mengatakan, seharusnya hal tersebut tidak terjadi, kata dia, pemerintah harus bisa memberikan contoh yang baik kepada masyarakat agar bisa diikuti di ruas jalan lainnya agar menjadi contoh, agar ruas jalanan di Provinsi Banten terhindar dari kemacetan dan terlihat lebih rapih.

“Harusnya tidak boleh. Harus memberikan contoh yang baik,” katanya.

Oleh karena itu, pihaknya mengaku akan mendorong kepada Dishub Banten untuk membenahi persoalan tersebut.**Baca juga: Jangankan yang Jauh, di Puspemrov Banten Rambu Larangan Parkir juga Mandul.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Banten, Tri Nurtopo belum bisa dimintai keterangannya, dihubungi melalui HP nya belum diangkat.(Den)




Mubes Pokja WHTS, Ketik Laporan dan Upload Berita Jalan Terus

Kabar6.com

Kabar6-Kelompok Kerja (Pokja) Wartawan Harian Kota Tangerang Selatan (WHTS) hari ini menggelar musyawarah besar atau Mubes ke-VI. Agendanya adalah memilih satu dari empat orang kandidat calon untuk memimpin organisasi komunitas jurnalis.

Meski para peserta serius mengikuti event dua tahunan itu, tapi tak sedikit di antara wartawan yang tidak melupakan tanggung jawab terhadap redaksinya.

“Laporan (berita) tetap jalan terus,” ungkap Zaki Ari Setiawan dari Warta Kota di Serpong Utara, (9/11/2019).

Hal senada juga diutarakan Muhammad Isa Bustomi, wartawan dari kompas.com. Ia bersama Jais dari TribuneJakarta mengibaratkan sembari silaturahmi dengan rekan-rekan sejawatnya bisa menyelam sambil minum air.

“Kan ada kepala daerah datang. Jadi bisa sekalian lah wawancara doorstop4,” ujarnya.

Berbeda dengan Fitrah Rangkuti, awak media dari kabar6.com. Jika rekan-rekannya mendengarkan headset telepon sambil mengetik naskah berita hasil wawancara, ia justru mengupload berita untuk redaksinya.

**Baca juga: UMK 2020, Apindo: Pemkot Tangsel Harus Terbuka.

Pada Mubes Pokja WHTS ke-VI itu turut dihadiri Walikota Airin Rachmi Diany, Wakil Walikota Benyamin Davnie, Ketua DPRD Kota Tangsel, Abdul Rasyid dan sejumlah para pemangku kepentingan lainnya.

Adapun keempat kandidat calon yang maju adalah, Cecep Supriatna dari Serpongupdate.com; Rizky asal RMOLBanten.com; Nanang Yudhistira dari MetroTV; dan Nunung Purnomo asal MNC TV.(yud)




DPU Tangsel Sebut Utilitas Pasar Maharta Picu Banjir

kabar6.com

Kabar6-Banjir kembali terjadi di kawasan Kampung Bulak dan Pondok Maharta, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), sore kemarin.
Ketinggian air bervariasi hingga sekitar 1,5 meter itu menyebabkan sejumlah rumah warga terendam.

Kepala Bidang Sumber Daya Air, Dinas Pekerjaan Umum Kota Tangsel, Aji Awan mengungkapkan, banjir yang menggenangi kedua pemukiman di atas akibat Kali Serua meluap (over taping).

Ia menduga tumpukan sampah juga dianggap ikut menyebabkan terjadinya banjir.

“Ada utilitas yang masih rendah di sekitar Pasar Maharta,” katanya kepada wartawan, kemarin.

Menurutnya, indikasi tersebut dapat dianalisanya dari beberapa titik lokasi rawan di Kota Tangsel. Seperti di kawasan Kecamatan Serpong dan Pamulang yang biasa banjir kini aman.

Intensitas curah hujan yang tinggi sepanjang kemarin, terang Awan, menyebabkan daerah aliran sungai meluap. Pihaknya pun terus melakukan koordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika untuk memantau prakiraan cuaca.

“Ini berkaitan dengan anomali cuaca.
Dari laporan saya ada sejumlah genangan yang terjadi hari ini. Seperti genangan di jalan kawasan Bintaro setinggi 20 centimeter,” jelasnya.

Petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangsel kepada kabar6.com menjelaskan pada saat banjir telah mencoba mengevakuasi warga yang terdampak banjir. Mobil dapur keliling pun dikerahkan.**Baca juga: Besok, Persita Lawan Arema Malang di Stadion Benteng Taruna.

Pada malam harinya ketinggian air terus menyusut hingga sekitar 30 centimeter. Kedua pemukinan baru terbebas dari genangan banjir tengah malam.(yud)




MUI Desak Pemkab Tangerang “Sikat” Bisnis Esek-esek

Kabar6-Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Tangerang mendesak kepada Pemerintah Kabupaten Tangerang untuk menindak tegas bisnis prostitusi di Kabupaten Tangerang.

Ketua MUI Kabupaten Tangerang, KH Ues Nawawi mengatakan, Pemerintah Kabupaten Tangerang harus segera menindak tegas bisnis prostitusi di Kabupaten agar pelaku bisnis prostitusi tidak meningkat tiap tahunnya.

“Pemkab Tangerang melalui dinas atau instansi terkait seperti Satpol PP harus bertindak tegas, dalam menertibkan prostitusi di Kabupaten Tangerang,” tegasnya, Kamis (12/3/2015).

Menurutnya, bisnis prostitusi yang kian menjamur di wilayah Kabupaten Tangerang khusunya di kawasan Kecamatan Kosambi harus segera mungkin di tindak.

“Dikhawatirkan, bila bisnis prostitusi tersebut tidak ditindak tegas nantinya, akan mempengaruhi para generasi muda yang ditakutkan akan memasuki pergaulan bebas ataupun seks bebas,” imbuhnya. **Baca juga: Tak Sungkan, Disporbudpar Tangerang Serap Aspirasi Pemuda.

Diketahui sebelumnya, para pekerja seks komersial (PSK) di wilayah Kabupaten Tangerang meningkat tiap tahunnya dengan data tertinggi 360 orang di wilayah Kosambi. (Shy)




Stella Maris International Sediakan Hewan Adopsi

Kabar6-Dalam rangka menumbuhkan rasa kepedulian kepada hewan, Stella Maris Internasional Education mengadakan event It’s Doggy Time, Minggu (8/3/2015).

Ajang tersebut menjadi tempat berkumpul para pencinta hewan peliharaan anjing.

Monica, ketua pelaksana kegiatan mengatakan, acara ini mengajak seluruh pencinta hewan, para pemilik hewan peliharaan maupun yang berniat untuk memiliki hewan peliharaan untuk sharing knowledge.

Selain itu acara ini juga ingin membangun kesadaran bertanggungjawab baik sebagai pemilik maupun secara sosial terhadap hewan yang ada di sekitar kita, melalui kegiatan talkshow ini diharapkan banyak yang lebih peduli.

Menurutnya, tujuan utama dari event ini untuk mengedukasi masyarakat bahwa untuk memiliki hewan peliharaan tidak hanya bisa didapatkan melalui transaksi jual beli, namun juga melalui adopsi.

Hal tersebut dilakukan selain agar lebih peduli, masyarakat juga bisa bertanggungjawab terhadap hewan peliharaannya terutama anjing. Mengingat banyaknya anjing yang disia siakan masyarakat maupun pemiliknya.

“Bagi masyarakat yang ingin mengadopsi anjing, bisa datang langsung ke sini. Selain itu masyarakat juga tidak perlu takut karena anjing-anjing yang akan diadopsi sudah kita sterilkan terlebih dulu,” ujar Monica. **Baca juga: Akasa Pure Living BSD City, Hunian Gaya Hidup Dinamis dan Berkualitas.

Selain banyak didukung dengan berbagai kegiatan di dalamnya,Launching buku ‘The Secret of Animal Minds’ yang ditulis oleh seorang Animal Communicator, Angelica Kwee dan Ruby Guo yang berisi suara dan jeritan hati para hewan peliharan turut meriahkan acara.(arsa)

 




Kehadiran PT BGE Harus Menunjang Perekonomian Banten

Kabar6-Manfaat PT Banten Global Edukasi (BGE) untuk dunia pendidikan khususnya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) harus dapat dirasakan langsung oleh peserta didik di Banten.

Tak hanya itu, perusahaan ini juga harus dapat merangsang para siswa untuk menciptakan sejumlah alat yang berpotensi mendukung eksplorasi sumber daya alam (SDA) Provinsi Banten.

Gubernur Banten, Rano Karno Sabtu (07/03/15) berharap kerjasama yang dijalin oleh PT BGE dan sejumlah sekolah di Banden dapat terasa langsung bagi perekonomian Banten.

Rano mencontohkan, Banten memiliki panjang laut sekitar 500 Km sehingga idealnya kerja sama ini harus bisa menciptakan alat yang dapat mendukung perekonomian nelayan, pertanian dan perindustrian.

Ia menyatakan alat-alat yang akan diciptakan PT BGE tentu akan melibatkan peran serta siswa-siswa SMK di Banten. Untuk itu, ia membuat 5 SMK rujukan agar nanti dapat dikembangkan ke selolah lain.

Lima sekolah tersebut adalah SMK 1 Negeri Kragilan, SMK Negeri 1 Cilegon, SMK 2 Negeri Pandeglang, SMK Negeri 2 Serang dan SMK Negeri 7 Tangerang. Di mana kelima sekolah itu mempunyai potensi ekonomi yang berbeda.

“Setiap SMK memiliki potensi ekonomi yang berbeda untuk itu harus dikelola dengan tepat,” ungkap Rano. **Baca juga: Cityzen Ramaikan HUT Kota Tangerang ke 22.

Sementara itu, Direktur PSMK Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Drs H Mustagfirin Amin melihat kerjasama yang dijalin oleh Dinas Pendidikan Banten dengan PT Banten Global Edukasi harus dicontoh oleh daerah lain.

“Pasti, kita akan kembangkan di daerah lain. Tapi kami berharap Banten ini bisa bangkit dan bisa jadi contoh bagi daerah lain. Selain itu Banten dekat dengan ibukota (Jakarta) diharapkan bisa menjadi penyeimbang daerah Jakarta,” ungkap Mustagfirin.

PT Banten Global Edukasi (BGE) sendiri sudah memetakan potensi yang dimiliki setiap daerah. Berikut potensi yang dimiliki seperti bidang Industri Permesinan.

Di sektor Pertanian, alat yang diciptakan adalah Traktor tangan dan Mesin pengering Gabah. Sektor Maritim, alat yang akan diciptakan motor tempel, perahu tenaga surya, cold storage dan mesin pengelohan hasil laut.

Sektor Manufaktur, alat yang akan diciptakan mesin pengolah limbah plastik, mesin boiler (ketel uap), mesin pengolahan air bersih dan air limbah dan genset. Sektor perkakas, tooling dan mesin bubut.

Di bidang Pariwisata dan ekonomi kreatif akan mengembangkan Pariwisata edutel (pengelolaan hotel terintegrasi), DMO (Destination Management Organization) dan wisata sungai Lalu ekonomi Kreatif akan mengembangkan dan menciptakan printer 3D dan Scanner 3D, Teknologi perfilman CGI. (tmn/din)




38,75 Persen Desa di Banten Belum Punya PJU

Kabar6- Sebanyak 601 desa (38,75 persen) dari 1.551 desa dan kelurahan yang ada di Provinsi Banten belum memiliki Penerangan Jalan Umum (PJU). Dan daerah  yang terbanyak berada di wilayah Banten Selatan.

“Sebanyak 38,75 persen desa dan kelurahan di Banten belum memiliki penerangan jalan utama. Karena masih banyaknya jalan desa yang belum diterangi PJU, sehingga jalanan tersebut hanya mengandalkan penerangan dari rumah penduduk sekitar,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Banten, Syech Suhaimi, dalam pesan singkatnya, Sabtu, (07/03/2015).

Sedangkan sebanyak 716 desa dan kelurahan penerangannya bersumber dari listrik pemerintah, dan sebanyak 234 desa dan kelurahan disediakan oleh non pemerintah. “Secara persentase desa dan kelurahan yang sudah memiliki penerangan di jalan utama adalah 61,25 persen. Sekitar 24,63 persen masyarakat tidak menggunakan listrik PLN,” terangnya.

Dikatakan Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan merupakan wilayah yang desa dan kelurahannyanya telah diterangi PJU. Desa dan kelurahan terbanyak yang belum memiliki PJU berada di wilayah Banten Selatan, dari 339 desa dan kelurahan di Kabupaten Lebak dan 197nya tidak memiliki PJU. “Artinya hanya 142 desa dan kelurahan yang sudah memiliki PJU. Jadi lebih dari 50 persennya tidak memiliki PJU,” tegasnya.(tmn/din)




Protes, Ibu-ibu di Cisoka Buang Tabung Gas Melon

Kabar6-Ibu-ibu di Desa Cibugel, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangeran, meradang. Itu akibat langka dan mahalnya gas ukuran tiga kilogram atau gas melon, Sabtu (7/3/2015).

Pantauan kabar6.com, demi mendapatkan gas melon, nenek Sarna (70) beserta puluhan ibu lainnya, berbondong-bondong mendatangi beberapa warung di kawasan sekitar.

 

Namun, hampir semua warung yang didatangi sudah kehabisan stok sejak dua minggu yang lalu.

 

“Saya bingung harus gimana, hidup sudah sulit, sekarang ditambah sama harga bahan pokok yang naik dan langkanya gas elpiji. Ya, tambah sulit hidup kita,” ungkap nenek Sarnah.

 

Ia pun meminta, kepada pemerintah agar secepatnya mengatasi permasalahan ini supaya tidak terlalu lama menyengsarakan rakyat menengah ke bawah. ** Baca juga: Wahidin Halim Dengarkan Curhat Warga Kota Tangerang

 

Sementara itu, pemilik warung, H. Nur mengatakan, ia pun telah berusaha untuk bisa mendapatkan stok gas. Namun, memang dari agen gas langsung, tidak mempunyai stok.

 

“Saya juga berusaha supaya dapat gas elpiji. Tapi, memang dari agennya yang sedang kosong hampir dua minggu lebih, jadinya susah seperti ini,” ungkapnya.

 

Akibat susah mendapatkan gas, ibu-ibu tersebut meluapkan amarahnya dengan membuang gas ke kebun pemilik warung. (Shy)




Tangerang Belum Miliki Liposos

Kabar6-Belum adanya Lingkungan Panti Sosial (Liposos) di Kabupaten Tangerang membuat Dinas Sosial Kabupaten Tangerang kesulitan menangani permasalahan pengemis dan genlandangan.

Kepala Seksi Pelayanan Sosial Anak, Lansia, Anak Terlantar dan Penyandang Cacat pada Dinas Sosial Kabupaten Tangerang, Lili Amalia  Jumat (6/3/2015), mengatakan Pemerintah Kabupaten Tangerang khususnya Dinsos belum bisa menangani permasalahan para pengemis dan gelandangan.

“Di sini kita belum mempunyai tempat penampungan seperti Liposos,” ujarnya. Ia pun menambahkan apabila ada pengemis ataupun gelandangan yang terjaring razia, pihaknya masih menumpang di Liposos milik DKI Jakarta di Kecamatan Kemiri, Tangerang.

Diketahui, Liposos merupakan tempat penampungan gepeng yang di dalamnya terdapat sarana ketrampilan bagi para gepeng. (Shy)