1

Pemkab Pandeglang Musnahkan Ratusan Botol Miras

Kabar6.com

Kabar6-Ratusan botol Minuman Keras (Miras) dengan kandungan alkohol di atas lima persen dimusnahkan. Ratusan botol Miras itu dimusnahkan di halaman Satpol PP menggunakan kendaraan berat, Senin (1/4/2019).

Wakil Bupati Pandeglang, Tanto Warsono Arban mengungkapkan, saat ini Miras menjadi musuh bersama masyarakat Pandeglang. Miras menjadi momok menakutkan bersama penyalahgunaan narkoba.

“Selain bahaya narkoba yang menjadi momok menakutkan, Miras pun salah satu unsur yang merusak generasi muda, generasi penerus bangsa Indonesia. Apalagi setiap tahunnya, sekitar 50 orang meninggal dunia akibat penyalahgunaan narkoba dan Miras,” jelasnya.

Maka dari itu, Tanto mengimbau masyarakat untuk bersama-sama memusnahkan peredaran Miras dan menjauhkan anak-anak dari penyalahgunaan barang haram tersebut.

“Maka miras ini harus dimusnahkan bersama-sama. Dari sisi pengedaran Miras, yang paling utama adalah dorongan, bimbingan dari keluarga. Maka dari itu, saya imbau bimbing anak-anak kita untuk menjauhi narkoba dan Miras,” ajak Wabup.

Kepala Satpol PP Pandeglang, Dadan Saladin menyebutkan, pihaknya memusnahkan 825 botol Miras yang berhasil disita sejak tahun 2018. Menurutnya, pemusnahan ini sejalan dengan Peraturan Daerah Nomor 16 tahun 2003 jo Perda Nomor 12 Tahun 2007 tentang Pelanggaran Kesusilaan Minuman Keras, Perjudian, dan Penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya.

“825 botol Minuman Keras dengan kadar alkohol lima persen yang kami rampas dan sekarang dimusnahkan,” ujar Dadan.**Baca Juga: Mbak Tutut: Masyarakat Harus Kawal Untuk Pastikan Pemilu Jujur.

Dia menjelaskan, semua Miras yang dirampas itu telah memperoleh kekuatan hukum tetap dan telah dilaksanakan eksekusi pembayaran denda yang disetorkan langsung ke Kas Daerah sebesar Rp16,5 juta, yang diperoleh dari 8 terdakwa.

“Dasar hukum pemusnahan ini salah satunya berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Pandeglang, yang sebelumnya sudah menetapkan delapan tersangka,” jelasnya.(aep)




HUT Pandeglang, Wahidin Ngaku Cintanya Sempat Ditolak Warga Menes

kabar6.com

Kabar6-Gubernur Banten Wahidin Halim berpesan supaya orang Pandeglang tidak merasa daerahnya terbelakang.

Meski masih berstatus daerah tertinggal, menurut Wahidin, Pandeglang memiliki sejarah panjang dan telah melahirkan tokoh nasional dan para intelektual.

Kabupaten Pandeglang yang memiliki banyak destinasi wisata yang indah, juga diakui oleh pria yang akbab disapa WH itu, sampai-sampai ia memuji kecantikan perempuan di Pandeglang.

“Keindahan alamnya yang luar biasa, kecantikanya (orang-orang) Pandeglang cantik-cantik,” kata WH saat menyampaikan sambutan di HUT Pandeglang ke 145 di gedung DPRD, Senin (1/4/2019).

Mantan Walikota Tangerang dua periode ini ternyata tahu bntul tentang Pandeglang, apalagi ia sempat tinggal di Pandeglang selama 36 bulan saat Karna Suwanda menjadi bupati Pandeglang pada tahun 1968-1980.

Selama tinggal di Pandeglang, WH mengaku sempat jatuh cinta kepada orang Menes, Namun kisah asmarahnya kandas, karena ditolak dan perempuan tersebut lebih memilih supir bus.

“36 bulan saya tinggal disini, lalu saya jatuh cinta sama orang Menes, tapi yang membuat saya kesal, cinta saya ditolak dia kawin sama supir bus, coba bayangin. Waktu itu mahasiwa gak laku, yang laku supir bus,” kenang WH.

Terkait kondisi Pandeglang saat ini masih banyak hanya harus dilakukan Pemkab Pandeglang, hal itu dikatakan wajar, sebab kata WH, Pandeglang memiliki wilayah yang begiti luas.

“Jika memang masih ada yang belum terealisasi saya kira sangat wajar karena Pandeglang wilayahnya sangat luas. Dan Pemprov Banten akan terus mendorong pembangunan di Kabupaten Pandeglang,” ungkapnya.

Menurutnya, Provinsi Banten merupakan daerah yang memiliki potensi yang besar, oleh sebab itu harus dimanfaatkan dengan baik salah satunya potensi wisata budaya dan religi.

“Saya ingin bangun wisata religi di Banten yang diawali dengan revitalisasi wilayah banten lama. Setelah itu saya akan tata wisata religi Caringin, Cikadueun dan Cikoromoy, walaupun pihak ahli waris tidak megijinkan tetap akan saya bangun,” tegasnya.

Terkait infrastruktur di Pandeglang, WH berjanji dalam waktu dekat akan membangun jalan Kabupaten yang merupakan kewenangan provinsi dengan betonisasi.

“Pemerintah adalah fasilitator oleh sebab itu saya targetkan tahun 2020 Jalan provinsi harus selesai dengan betonisasi yang ada di Pandeglang. Jika infrastruktur itu selesai, kita akan bangun konektivitas desa ke desa, kecamatan dan Kabupaten,” tuturnya.**Baca juga: Warga Batu Ceper Keluhkan Kerusakan di Jalan Raya Juanda.

“Kami juga sudah bangun sarana pendidikan, kesehatan dan kita berikan kesejahteraan bagi para pengajar. Untuk pelayanan kesehatan, kami siapkan anggaran Rp135 miliar untuk anggaran BPJS bagi masyarakat yang belum mendapatkan jaminan kesehatan dari Kabupaten,” tutupnya.(Aep)




Warga Batu Ceper Keluhkan Kerusakan di Jalan Raya Juanda

kabar6.com

Kabar6-Warga dan para pengguna jalan mengeluhkan rusaknya infrastruktur jalan Raya Juanda, Kelurahan Batu Sari, Kecamatan Batu Ceper, Kota Tangerang.

Berdasarkan pantuan Kabar6.com dilapangan, terlihat banyaknya jalanan yang berlubang diperkirakan sepanjang 2 KM.

Hal itu kerap membuat para pengendara harus lebih berhati-hati dalam membawa kendaraannya agar tidak terjadi kecelakaan.

Salah seorang warga pengguna jalan, Tury rusaknya jalan yang sudah berlangsung cukup lama itu, namun hingga kini belum ada tindakan dalam perbaikan.

“Saya merasa ngelulah, mau naik motor aja dari Ernap sampai Kebon Besar sudah berasa capek nya,” keluhnya saat dimintai keterangan dilokasi, Senin (1/4/2019).

Tury mengatakan, Pemerintah Kota Tangerang kerap hanya mengabadikan dengan foto saja jalanan yang rusak, lantaran hingga kini belum ada tindak dari Pemerintah.

Dirinya berharap agar Pemerintah bergerak cepat untuk memperbaiki jalan tersebut.

“Harapan saya agar cepat diperbaiki, soalnya ini menghadapi bulan Ramadhan, apalagi orang pakai motor capek,” ucapnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Warga sekitar, Ubaidilah mengatakan buruknya jalan disebabkan oleh banyak kendaraan-kendaraan yang bertonase besar sering melewati, hal itu juga mengurangi kekuatan umur jalan.

Tambahnya, buruknya jalan tersebut kerap memicu banyak para pengendara mengalami kecelakaan. Ia juga berharap kepada Pemerintah agar segera diperbaiki secara permanen.**Baca juga: Polres Tangsel Bakal Panggil Kadis Pariwisata.

“Ya harapan kami sebagai masyarakat agar Pemkot Tangerang khususnya, agar cepat direalisasikan atau diperbaiki secara permanen, jangan asal-asalan gitu ya,” harapnya.(Oke)




Polres Tangsel Bakal Panggil Kadis Pariwisata

kabar6.com

Kabar6-Kepolisian Resort (Polres) Tangerang Selatan (Tangsel) telah mengantongi sejumlah barang bukti dari acara gowes di South City, Pondok Cabe Udik, Kecamatan Pamulang.

Acara bertajuk Tangsel City Run & Fun Bike berujung ricuh lantaran peserta yang telah bayar Rp50 ribu merasa dibohongi panitia.

Kasat Reskrim Polres Tangsel, Ajun Komisaris Alexander Yurikho mengungkapkan, pihaknya baru melakukan penyelidikan. Sudah ada sejumlah orang dimintai keterangan oleh penyidik.

“Kadis Pariwisata akan penyelidik ambil keterangan,” ungkapnya saat dikonfirmasi kabar6.com, Senin (1/4/2019).

Menurutnya, barang bukti yang diamankan adalah beraneka jenis hadiah yang menjadi doorprize. Yakni, mobil, motor dan barang elektronik.

Ditanya perihal bagaimana proses penanganan hukum meski panpel sedang mengembalikan uang pendaftaran karena diduga panitia melakukan penipuan dan atau penggelapan. Pun termasuk kegiatan tersebut telah dikucuri dana dari APBD 2019.**Baca juga: Bupati Zaki Buka Kompetisi Olahraga Pelajar dan Prestasi di Sport Center Kelapa Dua.

“Proses Penyelidikan masih berjalan, dugaan itu kita dalami,” tegas Alexander. Ia bilang, delapan orang dari kalangan panitia penyelenggara dan warga peserta sudah dimintai keterangan.(yud)




Bawaslu Lebak Ingatkan Pengawas TPS Wajib Punya Siwaslu

kabar6.com

Kabar6-Pengawas TPS (PTPS) yang akan bertugas di tiap-tiap TPS saat hari pencoblosan Pemilu wajib memiliki aplikasi Siwaslu (Sistem Pengawasan Pemilu).

Hal tersebut dikatakan Koordinator Divisi Pengawasan, Pencegahan dan Hubungan Antar Lembaga Bawaslu Lebak Ade Jurkoni, Senin (1/4/2019).

“Hukumnya wajib bagi setiap Pengawas TPS memiliki aplikasi Siwaslu. Dapat didowndload di PlayStore,” katanya.

Ade menerangkan, Siwaslu merupakan aplikasi yang dipakai PTPS untuk menyajikan data dan informasi penghitungan suara kepada Bawaslu secara online dengan cepat dan akurat.

“Memaksimalkan penyajian data dan informasi pada penghitungan perolehan suara di TPS. Melaporkan langsung setiap tahapan di TPS ke Bawaslu RI,” ujarnya.

Salah satu tugas penting PTPS ialah mendokumentasikan C1 Plano hasil penghitungan suara yang kemudian dilaporkan melalui Siwaslu untuk memastikan bahwa setiap tahapan Pemilu di TPS ada update laporan pengawasan dan pencegahan.**Baca juga: Gubernur Banten : Saya Hanya Dampingi Presiden Saat Kampanye.

“Diharapkan kecurangan Pemilu dapat diminimalisir. Termasuk apabila terjadi perubahan data dalam proses Pemilu akan dapat dilakukan dengan membandinkgan data awal hasil pengawasan PTPS tersebut,” jelas Ade (Nda)




Gubernur Banten : Saya Hanya Dampingi Presiden Saat Kampanye

kabar6.com

Kabar6-Majelis Pembina Daerah (MPD) DPD Demokrat Banten, sekaligus Gubenrur Banten, Wahidin Halim (WH) mengaku hadir di kampanye Jokowi, sebagai pribadi.

Sekaligus, sebagai kepala daerah yang lazim mendampingi Presiden ketika berkunjung ke daerah.

Sedangkan, WH memilih tidak hadir saat AHY berkampanye di GOR Maulana Yusuf, Kota Serang, Banten, pada (30/3/2019) kemarin.

“Itu kan karena dia (Jokowi) Presiden, saya dampingin, kata bawaslu kan boleh. (Kalau AHY enggak hadir) itu kan kampanye. (Pilihan politik) Itu Kan urusan pribadi, bukan partai. Kenapa emang?,” Kata WH, saat dikonfirmasi oleh sejumlah awak media di Kabupaten Pandeglang, Banten, Senin (01/04/2019).

Mantan Walikota Tangerang Tangerang dua periode dan anggota DPR ini pun enggan menanggapi ancaman pemecatan dirinya, yang akan direkomendasikan oleh DPD Demokrat Banten ke DPP Partai berlambang mercy itu.

Adik Hasan Wirayuda ini menganggap ancaman itu sebagai langlah politik DPD Demokrat Banten saat pemilu. Terlebih, mendekati waktu pencoblosan, ekskalasi politik semakin meningkat.

“Tidak perlu dikonflikkan, dikeluarkan atau tidak (dikeluarkan), dalam posisi apa. Demokrat dalam posisi apa dia kasih sanksi? Masa Ketua DPD kasih sanksi,” terangnya.

WH Sempat mengatakan kalau dirinya telah keluar dari Demokrat, namun ketika ingin dipertegas, dia menjawab dengan hal berbeda.**Baca juga: WH Terancam Dipecat Partai Demokrat.

“Ya emang Saya udah berhenti juga (dari Demokrat), mau apa coba? (Pak Wahidin udah enggak di Demokrat) Saya Gubernur (Banten), kenapa? Ekskalasi politik kaya gini, jadi enggak perlu saya ladenin,” jelasnya.(dhi)




Walikota Semangati Peserta UNBK di Kota Tangerang

kabar6.com

Kabar6-Walikota Tangerang Arief R Wismansyah memberikan semangat kepada para siswa-siswi tingkat SMA dan MA yang mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).

“Selamat dan sukses dalam melaksanakan UN 2019 kepada seluruh anak-anak ku siswa-siswi SMA dan MA semoga senantiasa diberikan kemudahan, kelancaran dan hasil terbaik yang membanggakan,” ucap Arief dikediamannya, di Jalan Sinar Hati, Karawaci, Kota Tangerang, Senin (1/4/2019).

Diketahui, siswa-siswi tingkat SMA/MA di seluruh Indonesia melaksanakan UNBK sebagai salah satu syarat kelulusannya selama empat hari yang digelar sejak hari ini dengan terbagi dalam tiga sesi.

Dalam momentum ini, kata Arief, para siswa-siswi harus terus semangat untuk bisa mencetak prestasi terbaik demi kemajuan Indonesia dan Kota Tangerang.

“Semoga lancar dalam mengerjakan soal diberikan hasil terbaik dan lulus amin,” harapnya.

Arief juga memberikan tips kepada para siswa-siswa agar tidak tegang selama mengerjakan soal-soal ujian nasional ini.

“Pemanasan dulu sebelum masuk ke ruangan, agar tidak tegang dan yang terpenting adalah berdoa dan meminta doa restu orang tua,” terangnya.

Sementara itu di tempat terpisah, Wakil Kepala Humas SMA Negeri 14 Tangerang, Nur Hikmat mengatakan, UNBK di sekolah ini diikuti 278 peserta didik.

“UNBK ada tiga sesi dan hari ini pelajaran Bahasa Indonesia. Alhamdulillah sesi pertama berjalan lancar,” ujarnya.

Menurutnya, pihak sekolah telah menyiapkan tiga ruangan dengan 120 fasilitas komputer untuk dipakai peserta didik melaksanakan UNBK.**Baca juga: Wah, Acara Gowes Ricuh di Pamulang Ada Kucuran APBD.

Pihak Sekolah juga sudah kirim surat ke PLN agar tidak terjadi pemadaman selama UNBK dari 01- 08 April 2019.(Oke)




Wah, Acara Gowes Ricuh di Pamulang Ada Kucuran APBD

kabar6.com

Kabar6-Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengklaim bahwa pemerintah daerah setempat hanya menghadiri acara gowes.

Di penghujun acara bertajuk Tangsel City Run & Fun Bike itu ricuh karena peserta menuding panitia penyelenggara curang mengundi kupon doorprize.

“Acara EO (Event Organizer) yang minta didukung oleh Pemkot Tangsel,” klaimnya kepada wartawan, Senin (1/4/2019).

Judianto menyatakan, pihak EO meminta kepada pemerintah daerah berkenan membuka acara gowes.

Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany kebetulan ada waktu senggang sehingga bisa hadir mengibarkan bendera start.

Berdasarkan data yang diperoleh kabar6.com dari Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) 2019 tercantum alokasi dana untuk acara gowes. Kas daerah mengalokasi dana kegiatan Tangsel City Run sebesar Rp40 juta.

Kendati demikian, ia menambahkan, Pemkot Tangsel kerap memasang logo meski bukan penyelenggara.

“Kalau soal logo, memang setiap event yang ada di kita walaupun bukan pemkot langsung biasanya dicantumkan logo,” ujar Judianto.**Baca juga: Tagih Uang, Peserta Gowes Geruduk Kantor Dispar Tangsel.

Berdasarkan data yang diperoleh kabar6.com dari Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) 2019 tercantum alokasi dana untuk acara gowes. Kas daerah mengalokasi dana kegiatan Tangsel City Run sebesar Rp40 juta.(yud)




Tagih Uang, Peserta Gowes Geruduk Kantor Dispar Tangsel

kabar6.com

Kabar6-Peserta acara kegiatan Tangsel City Run & Fun Bike mendatangi kantor Dinas Pariwisata (Dispar) setempat.

Mereka kecewa karena merasa telah dicurangi hingga akhirnya melampiaskan kekesalan dengan cara melempar botol air mineral ke arah panggung.

“Kantor pariwisata dimana?. Kemarin saya disuruh ngambil duit,” kata Zuldi, seorang peserta ditemui kabar6.com di Masjid Al-I’thisom Puspemkot Tangsel, Senin (1/4/2019).

Menurutnya, pihak event organizer menyuruh peserta untuk mengambil uang pendaftaran keikutsertaan acara. Sejumlah peserta sudah ada yang mengambil di lokasi acara.

Zuldi bilang, panitia penyelenggara tak bisa mengembalikan semua uang peserta karena hanya membawa Rp25 juta. Pengembalian uang di lokasi pun atas desakan peserta yang di antaranya ada dari kalangan Brimob.

Panitia penyelenggara menjanjikan peserta bisa mengambil uang pendaftaran di Masjid Al-I’thisom pukul 11.00 WIB. Tetapi tak ada yang menampakan batang hidungnya.

“Penipuan. Karena nomor peserta kan itu enggak ada. Panitia pada ngabur ngilang,” ujar Zuldi.

Terpisah di lokasi yang sama, Koko, staf Dispar Kota Tangsel membenarkan sejak pagi banyak didatangi peserta gowes.**Baca juga: Penyidikan Ricuh di South City Ditangani Polres Tangsel.

“Kadis lagi rapat di South City. Tapi diarahin suruh ke South City kalo ada yang kemari,” terangnya.(yud)




Penyidikan Ricuh di South City Ditangani Polres Tangsel

kabar6.com

Kabar6-Aparat kepolisian sedang melakukan penyidikan terkait kasus kisruh di South City, Pondok Cabe Udik, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Acara bertajuk Tangsel City Run & Fun bike yang digelarin kemarin dan dibuka oleh Walikota Airin Rachmi Diany berbuntut ricuh.

Massa peserta melempari botol air mineral ke arah panggung. Mereka yang membayar uang pendaftaran sebesar Rp50 ribu kesal lantaran menuding panitia penyelenggara telah curang dalam melakukan undian kupon berhadiah atau doorprize.

“(Penyidikan) yang nanganin polres,” ujar seorang penyidik Polsek Pamulang ditemui kabar6.com di kantornya, Jalan Surya Kencana Nomor 1, Pamulang Barat, Senin (1/4/2019).

Ia menyatakan komandannya Komisaris Endang Sukmawijaya sejak pagi sudah tidak ada di kantornya. “Kapolsek lagi di South City,” jelasnya.

Terpisah di lokasi sama, seorang polisi berpangkat Ajun Inspektur Satu yang enggan disebutkan identitasnya itu menyatakan acara kemarin telah terjadi pelanggaran hukum.**Baca juga: Sempat Trauma Dukung Caleg, Sofinah Akhirnya Pilih H Agus Pramono.

“Karena acara yang dibiayai oleh APBD tapi jadi ajang bisnis. Ya ada pelanggaran lah, penipuan dan atau penggelapan,” ujarnya.(yud)