1

Wabah Corona Mulai Berdampak Pada Pedagang di Pasar Gudang

Kabar6.com

Kabar6 – Penyebaran wabah Virus Corona atau Covid 19 yang hingga kini jumlah penderitanya terus bertambah di Indonesia berdampak pada penurunan omset para pedagang di pasar tradisional seperti, Pasar Gudang, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang.

Baron, salah satu pedagang ayam potong di Pasar Gudang mengaku, sejak Virus Corona masuk ke Indonesia omsetnya kian hari kian menyusut. Biasanya, Baron mampu menjual ayam potong 100 kilogram perharinya, namun sejak adanya Virus Corona perharinya hanya terjual puluhan kilogram ayam saja.

“Biasanya bisa satu kuintal. Sejak ada corona perharinya turun turun terus. Malah kadang tidak habis,” kata Baron kepada wartawan, Senin, (16/3/2020).

Baron mengaku, sejak Sabtu, (14/3/2020) lalu hanya mampu menjual ayam potong sebanyak 20 kilogram perharinya.

“Puncaknya Sabtu kemarin. Pasar sepi banget omset pedagang bukan ancur-ancur lagi tapi ancur banget. Mungkin takut kena corona karema ke pasar kali ya,” ujarnya.

Menurut Baron, penurunan omset karena Virus Corona ini sangat merugikan pedagang. Apa lagi, pedagang yang menjual barang-barang mudah busuk dan rusak seperti sayuran, daging, dan ayam.

“Kalau kita kan biasa jual yang masih segar yang dipotong dihari itu juga. Tidak pernah jual ayam yang diinepin di kulkas. Kalau pedagang sayur juga banyak rugi karena pada busuk,” ujarnya.

**Baca juga: Cegah Wabah Corona, Satlantas Polresta Tangerang Lakukan Pengecekan Suhu Badan.

Sementara itu, Ian, salah satu pedagang sayuran mengaku mengalami penurunan omset yang cukup drastis. Pasalnya, harga sayuran sudah mulai naik di pasar induk dan pembeli sepi, sehingga banyak sayuran yang busuk dan akhirnya dibuang.

“Dari sananya (Pasar Induk) aja udah naik. Terus disini (Pasar Gudang) sepi pembeli. Jadi sayuran seperti kol, cabai, tomat, sawi putih pada busuk dan dibuang,” katanya.

Ian berharap, Pemerintah Daerah (Pemda) segera memberi solusi agar para pedagang tidak terus menerus merugi. “Ya berharap pemerintah bisa kasoh solusi. Kasian pedagabg rugi terus dan semoga Virus Corona ini cepat berakhir,” harapnya. (Vee)




Ketua P2TP2A Tangsel: Trauma Pasca Pelecehan Bisa Berdampak Seumur Hidup

kabar6.com

Kabar6-Usai gelar konferensi pers di Aula Gedung yayasan Al-Amanah, Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), pihak yayasan klarifikasi permasalahan dugaan pelecehan terhadap 15 murid dari kelas 5 Sekolah Dasar Al-Amanah terhadap pemberitaan yang beredar, Jumat (21/9/2018).

Konferensi pers itu dihadiri Ketua Yayasan Al-Amanah TB. H Suhandi di dampingi Camat Setu Heru Agus Santoso, AP. M.Si beserta Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Herlina Mustikasari, S.Pd. MA.

Herlina Mustikasari, Ketua P2TP2A kota Tangsel mengatakan, semestinya kasus dugaan pelecehan tersebut segera di tangani. Jika tidak, akan terbawa dampaknya seumur hidup.

“Ketika anak mengalami kekerasan, dapat terjadi trauma yang jika tidak dipulihkan. Akan terbawa dalam seumur hidupnya,” ungkap Herlina. **Baca juga: Oknum Pelaku Di Pecat, Pihak Yayasan Al-Amanah di Setu Takut Menzholimi Orang.

Herlina menambahkan kepada kabar6.com melalui sambungan WhatsAppnya, masalah waktu pemulihan itu tergantung seberapa jauh trauma yang di alami oleh anak.

Ia menuturkan, yang akan dilakukan oleh P2TP2A dalam fase pemulihan trauma anak yang di duga korban kekerasan, salah satunya adalah dengan bantuan psikolog untuk trauma psikis korban.

“Dan juga keluarga korban yang mungkin kena dampaknya. Lama proses ini bisa berbeda untuk setiap anak, bergantung dari beberapa besar trauma yang terjadi dan self esteem anak,”pungkasnya. (adt)