1

Pesawat Sriwijaya Hilang Kontak, Menteri Budi Datangi Soetta

Kabar6-Pesawat Sriwijaya Air bernomor penerbangan SJ 182 tujuan Jakarta – Pontianak diinformasikan hilang kontak. Pesawat yang lepas landas dari Bandara Soekarno – Hatta (Soetta), Tangerang itu diduga terjatuh di sekitar Kepulauan Seribu, siang tadi.

“Kalau dilihat dari serpihan yang ditemukan di perairan memang itu bagian dari pesawat,” kata pengamat penerbangan Gerry Soejatman kepada kabar6.com, Sabtu (10/1/2021).

Berdasarkan data manifest maskapai Sriwijaya saat terbang mengangkut 53 orang penumpang dan 6 orang awak kabin. ** Baca juga: Basarnas Banten Bantu Pencarian Hilangnya Pesawat Sriwijaya Air

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi didampingi pejabat PT Angkasa Pura II berkumpul di Terminal 2 Bandara Soetta pascainformasi peristiwa Sriwijaya Air hilang kontak tersiar.

Berdasarkan data manifest tercatat ada 46 penumpang dewasa, 7 orang anak-anak dan 3 bayi. Pesawat dengan registrasi PK-CLC hilang kontak pukul 14.39 WIB di atas ketinggian 11 ribu kaki.

Pesawat jenis Boeing 737-500 milik Sriwijaya Air itu terbang pukul 14.30 WIB dan dijadwalkan mendarat di Bandara Soepadio, Kalimantan Barat, pukul 15.15 WIB.(yud)




Basarnas Banten Bantu Pencarian Hilangnya Pesawat Sriwijaya Air

kabar6.com

Kabar6-Pencarian pesawat Sriwijaya Air yang hilang di perairan Kepulauan Seribu, juga melibatkan Basarnas Banten. Mereka telah bersiap untuk membantu proses pencarian dan berangkat melalui jalur laut.

Karena melalui jalur laut, mereka akan melihat kondisi cuaca dan ombak. Jika tidak memungkinkan, Basarnas Banten akan berangkat esok hari, Minggu, 10 Januari 2021.

“Terkait kecelakaan pesawat Sriwijaya Air, sesuai arahan pimpinan kita menggerakkan personil. Insha Allah sedang persiapan, kalau memungkinkan hari ini berangkat, kita berangkat,” kata Kepala Basarnas Banten, Zaenal Arifin, melalui selulernya, Sabtu (09/01/2021).

Perjalanan melalui laut untuk memantau kondisi dan mengumpulkan berbagai macam data pencarian. Sekaligus membawa peralatan SAR yang hanya bisa diangkut melalui laut.

“Kita kerahkan RIB (Rigid Infkatable Boat) yang 10,5 itu. Karena kapasitas RIB terbatas, kita turunkan enam personil dulu,” terangnya.

Sampai di Kepulauan Seribu, mereka berkoordinasi dengan Basarnas Jakarta dan akan mendapatkan perintah lanjutan untuk lokasi pencarian dan penyelamatan para korban.

“Yang jelas pengendalian operasi dari Basarnas Jakarta, kita ke lokasi dan koordinasi, kita ikut arahan dari sana,” jelasnya. ** Baca juga: HMI Tangerang Raya Soroti Penyaluran Bansos Membludak

Sebelumnya diberitakan bahwa pesawat Sriwijaya Air dengan rute Jakarta-Pontianak dikabarkan hilang kontak, pada Sabtu (9/1/2021). Terakhir terjadi kontak pada pukul 14.40 WIB dengan call sign SJY 182.

Hilangnya kontak Sriwijaya Air saat ini tengah dalam investigasi dan tengah dikoordinasikan dengan Basarnas dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). (Dhi)




Bandar Sabu Rp13 Miliar, Diancam Hukuman Mati

Kabar6-Sabu 13 Kg yang digagalkapenyelundupannya oleh tim gabungan dari Satres Narkoba Polres Cilegon dan Polda Banten, bernilai sekitar Rp 13 miliar terancam hukuman mati.

Dua pelaku bandar sabu, ZE (30) dan AP (30), terancam hukuman mati, karena menjadi pemilik sekaligus pengedar besar sabu seberat 13 kg yang dikirimkan dari Sumatera Barat (Sumbar) untuk di edarkan ke wilayah Banten.

“Tersangka dikenakan Pasal 114 ayat 2, Pasal 112 ayat 2, Undang-undanf nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika. Ancamannya 6-20 tahun kurungan penjara, seumur hidup hingga hukuman mati,” jelasnya.

Bungkusnya pun mirip dengan sabu satu ton di Anyer, Kabupaten Serang, yang pengirimannya juga digagalkan beberapa tahun lalu oleh Polda Metro Jaya. ** Baca juga: Pengiriman Sabu Senilai Rp13 Miliar ke Banten Digagalkan

“Kalau di pasar gelap, satu paket nya itu Rp 1 miliar, berati 13 miliar. Kita bisa menyelamatkan sekitar 300 ribu generasi penerus bangsa,” kata Kapolres Cilegon, AKBP Sigit Hariyono, di Mapolres Cilegon, Jumat (08/01/2021).(Dhi)




PSBB Covid-19, Nasib Ojol di Banten Diputuskan Nanti Malam

Kabar6-Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) akan membahas rencana kembali beroperasinya transportasi dalam jaringan. Selama lima masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ojek online atau ojol dilarang mengangkut penumpang.

“Dari pertemuan (malam) kali ini, kita merumuskan permasalahan mengenai perpanjangan PSBB dan juga kajian kembalinya beroperasi ojek online di wilayah hukum Polda Banten,” kata Kapolda Banten, Irjen Pol Fiandar, Selasa (14/07/2020).

Kabid Humas Polda Banten, Kombes Pol Eddy Sumardi, untuk pemberlakuan ojol kembali mengangkut penumpang, masih menunggu keputusan resmi dari Gubernur Banten, Wahidin Halim.

“Masih tunggu Surat Keputusan (SK) Gubernur,” kata Kabud Humas Polda Banten, Kombes Pol Eddy Sumardi, melalui pesan singkatnya. ** Baca juga: Kabupaten Tangerang Masih Kaji Izin Ojek Online Angkut Penumpang

Begitupun protokol kesehatan pencegahan Covid-19 bagi ojol dan transportasi online, akan di bawah dalam SK Gubernur Banten, kemudian disosialisasikan ke seluruh driver transportasi online. ** Baca juga: Pilkada 2020, KPU Tangsel Sebar 2.965 Petugas Coklit

“Nunggu apa keputusan Gubernur Banten nanti malam, baru disosialisasi,” jelasnya.(Dhi)




Guru Pemula di Lebak Dilatih Memecahkan Masalah dalam Pembelajaran

Kabar6-Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Banten Wilayah Lebak menggelar pelatihan bagi para guru pemula di SMA Negeri 2 Rangkasbitung.

Pelatihan tersebut bagian dari komitmen dalam meningkatkan profesionalisme guru sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2010 tentang Program Induksi Guru Pemula (PIGP).

“Program induksi dilaksanakan sebagai salah satu syarat pengangkatan dalam jabatan fungsional guru bagi guru pemula yang berstatus calon pegawai negeri sipil (CPNS) atau pegawai negeri sipil (PNS) mutasi dari jabatan lain,” kata Sirojudin kepada wartawan, Senin (13/7/2020).

“Bagi guru pemula yang berstatus bukan PNS, PIGP dilaksanakan sebagai salah satu syarat pengangkatan dalam jabatan guru tetap,” sambungnya.

Dia menjelaskan, PIGP merupakan kegiatan orientasi, pelatiha dan pengembangan sekaligus praktik bagaimana guru memecahkan berbagai permasalahan dalam proses pembelajaran.

“Tujuannya agar guru pemula beradaptasi dengan budaya sekolah dan melaksanakan pekerjaannya sebagai guru profesional,” ujarnya. ** Baca juga: Temuan Sekolah di Kota Tangerang Gelar KBM Tatap Muka

Melalui PIGP, diharapkan seluruh guru dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan kualitas generasi muda agar mampu bersaing dengan daerah lainnya.

“Saya minta juga guru senior dan kepala sekolah agar terus membimbing guru pemula. Dari guru yang profesional akan menentukan bagaimana kualitas pendidikan di Lebak,” katanya.(Nda)