1

Kadin Tangerang Sambut Lahirnya Bank Banten

Kabar6-Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Tangerang, menyambut baik pembentukan Bank Banten.

Organisasi yang mewadahi para pengusaha lokal di Kota Seribu Industri ini menilai pembentukan Bank Banten, merupakan sebuah keharusan supaya daerah mempunyai jati diri dan bisa mandiri.

“Ada sebagian tokoh khawatir kalau Bank Banten jadi terbentuk, maka Gubernur Banten, Rano Karno yang dapat fee buat modal Pilkada. Kalau pemikiran seperti itu, menurut saya sangat keliru,” ungkap Ketua Kadin Kabupaten Tangerang, Dedi Kurniadi, kepadaKabar6.com, Senin (5/10/2015).

Menurut HDK, sapaan akrab pria kelahiran Tangerang 1976 ini,  kecurigaan sekelompok orang mengenai Gubernur Rano yang bakal menikmati fee dari pembentukan Bank Banten ini adalah sebuah kekhawatiran berlebihan.

Justru sebaliknya, kata dia, dengan lahirnya Bank Banten tersebut, masyarakat dapat memperoleh nilai lebih, karena efeknya perekonomian bisa tumbuh berkembang, ketika perputaran uang bisa dikendalikan oleh daerah itu sendiri.

“Dengan adan Bank Bant ini, rakyat di daerah ini bisa sejahtera. Jadi, jangan membuat standing opini yang subjektif, tapi harus melalui kajian yang mendalam. Bila perlu, tunjuk pakar ekonomi seperti, Ihsanudin Noorsy, sebagai konsultannya,” katanya.

Ditambahkan HDK, dia mengibaratkan seseorang yang telah wafat saja harus diberi tanda atau batu nisan.

Apalagi Banten yang notabene sebagai daerah otonomi berbentuk Provinsi. **Baca juga: 14 Bank Masuk Daftar Akuisisi Bank Banten.

“Artinya Bank Banten, bisa menjadi simbol bagi daerah, ketika eksistensinya bagus. Bahkan, kita memiliki kebanggaan tersendiri, jika memiliki Bank dengan nama daerah sendiri,” tuturnya.(shy/din)

 




14 Bank Masuk Daftar Akuisisi Bank Banten

Kabar6-Tim independen pembentukan Bank Banten telah melakukan seleksi terhadap 140 bank yang bakal ‘dijadikan’ Bank Banten. Proses seleksi tersebut menghasilkan 14 bank yang akan mengikuti seleksi selanjutnya.

“Dari sekian bank, akan dibuatkan daftar pendeknya lalu dikaji lebih lanjut calon mana yang baik,” kata ketua tim independent pendirian Bank Banten, Sudibyo, Jum’at (11/09/2015).

PT. Banten Global Development (BGD) selaku Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Banten yang diberikan kewenangan mendirikan Bank Banten, menerapkan standar tinggi kepada bank yang akan di akuisisi. Salah satunya sudah terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) dan memiliki kantor cabang.

“Pinginnya punya bank yang sudah punya cabang, sudah bergerak di penyaluran kredit usaha menengah (UMKM), BGD harus jadi pemegang saham mayoritas, 50 persen plus 1. Kalau banyak yang pegang saham, bisa saja 30 persen (BGD pemegang saham mayoritas). Jadi biar bisa sebagai pemegang saham pengendali,” katanya.

PT. BGD, hanya bisa mengakuisisi bank lain yang memiliki kapitalisasi pasarnya sebesar Rp 2,7 triliun, sehingga bisa membeli saham sebesar 30 persen dan menjadi pemegang saham mayoritas. Dengan asumsi, bank tersebut sahamnya di miliki banyak orang. **Baca juga: Tuntut Rano Mundur, Mahasiswa Gelar Istigosah.

“Setelah terpilih, ada uji tuntas yang dibantu lembaga spesialis tentang uji tuntas. Menunjuk akuntan untuk mengecek data keuangan, semua harus benar-benar dilihat apakah semua beres, apakah memiliki masalah hukum, semua harus clean and clear, termasuk kita akan menunjuk lembaga penilai yang akan menilai harga saham yang pantas berapa agar tidak kemahalan,” kata Sudibyo.(tmn)