1

Ini Cerita Penyedia Jasa Gerobak saat Banjir di Kota Tangerang

Kabar6.com

Kabar6-Banjir yang melanda Kota Tangerang beberapa hari yang lalu menyisakan cerita bagi para penyedia jasa gerobak penyeberangan.

Jasa penyedia grobak tersebut menjadi ladang mencari pundi-pundi rupiah untuk warga sekitar, seperti yang terjadi di Perumahan Ciledug Indah 1, Kota Tangerang.

Baidy mengatakan, ide menyediakan jasa gerobak tersebut merupakan ide bersama teman-teman. Disamping untuk menambah penghasilan ini juga merupakan salah satu upaya untuk ikut membantu terhadap warga yang hendak menyeberang.

Ia menjelaskan untuk kegiatan perbantuan gerobak penyeberangan ini tidak hanya membantu menyeberangkan warga tapi juga untuk kendaraaan roda dua juga.

“Kalau untuk orang saya pinta 15 – 20 ribu per orang tapi kalau motor saya pinta 50 – 80 ribu, tapi kalau motornya gede bisa 100 ribu,” jelasnya saat berbincang beberapa hari lalu.

Dari gerobak penyeberangan tersebut, dirinya bersama teman-teman bisa meraup keuntungan mencapai ratusan ribu. Kendati dalam satu grobak tersebut terdapat 4 orang penyedia jasa yang harus mendorong gerobak tersebut dari derasnya arus air itu.

**Baca juga: DPRD Rancang 2 Perda Inisiatif, Disabilitas & HIV/AIDS.

Kendati demikian, kata dia, bahwa banjir yang terjadi di Perumahan Ciledug Indah 1, Kota Tangerang ini merupakan bukan banjir yang terjadi pertama kali melainkan bencana banjir yang kesekian kalinya di tahun 2015, namun dirinya sudah biasa melakukan perbantuan penyeberangan tersebut.

“Cukup terbantu tapi agak sedikit ngeri takut jatuh,” ujar salah seorang pengguna jasa yang enggan menyebutkan namanya. (Oke)




Banjir, Postur Belanja Tidak Terduga Pemkot Tangsel Rp3 Miliar

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) siap mengucurkan dana belanja tidak terduga. Anggaran tersebut dialokasikan untuk penanganan pascabanjir besar yang terjadi Rabu kemarin.

“Belanja tak terduga di APBD itu kurang lebih 3 miliar,” ungkap Wakil Walikota, Benyamin Davnie di Balaikota Tangsel, kemarin.

Postur belanja tidak terduga senilai rupiah di atas tercantum dalam APBD 2020. Pria yang akrab disapa Bang Ben itu juga memastikan masih ada kucuran dana lainnya untuk mengatasi masalah banjir.

“Nanti juga mendapat bantuan dari pemerintah pusat serta juga dari pemerintah provinsi,” jelasnya.

**Baca juga: Rumah Kelelep, Ini 4 Titik Banjir Terparah di Tangsel.

Dana penanganan pascabanjir bagi ribuan warga korban bencana maupun infrastruktur yang rusak akibat terdampak rendaman banjir pakai belanja tidak terduga.

Tetapi, lanjut Bang Ben, melalui APBD masing-masing organisasi perangkat daerah juga akan dilakukan intervensi.

“Anggaran nantinya, berapa ya sedang dihitung,” tambah Bang Ben.(yud)




Menko PMK Minta Pelayanan Dasar Korban Banjir Bandang Lebak Terpenuhi

Kabar6.com

Kabar6-Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhajir Effendy meminta, kebutuhan dasar korban banjir bandang dan longsor terpenuhi.

“Harus dipastikan pelayanan dasar bagi korban mencukupi, terutama masalah kesehatan, makan sehari-hari, penampungan sementara yang layak. Dan yang tidak kalah penting, jaminan anak-anak tetap belajar dalam kondisi apapun,” kata Muhajir kepada wartawan, di Lebak, Sabtu (4/1/2020).

**Baca juga: Wagub Banten Pastikan Dana Tak Terduga Banjir Akan Digelontorkan Melalui APBD.

Di samping penanganan pasca bencana telah melibatkan kabupaten dan provinsi, ia meminta kementerian terkait untuk ikut turun tangan.

“Semakin banyak yang terlibat saya kira semakin bagus, semangat gotong royong royongnya semakin bagus. Baru setelah itu, kita pikirkan hal yang lebih strategis tentang permukiman dan masalah akses,” tutur Muhajir.(Nda)




Dirjen Dukcapil Kemdagri RI Pantau Cetak KTP Korban Banjir Di Tangerang

Kabar6.com

Kabar6-Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia Prof DR. Zudan Arif Pakhruloh memantau secara langsung pelayanan pencetakan baru Administrasi Kependudukan (Adminduk) khusus hari ini bagi masyarakat yang dokumen kependudukan nya rusak atau hilang akibat banjir di tempat pengungsian korban banjir dikawasan ruko Airport City Desa Teluknaga Kecamatan Teluknaga Kabupaten Tangerang, Sabtu (4/1/2020).

Prof DR Zudan Arif Pakhruloh beserta jajaran nya tiba dilokasi pengungsian sekitar pukul 12.00 Wib, ia disambut langsung oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tangerang Drs Syafrudin M Si dan pihak Kecamatan Teluknaga.

Disela-sela kunjungan nya Prof DR. Zudan Arif Pakhruloh mengatakan kehadiran bersama jajaran nya disini untuk memantau langsung pelayanan pencetakan baru Adminduk berupa KTP, KK, AKTA sebagai pengganti dokumen yang rusak atau hilang akibat banjir kepada korban banjir awal tahun yang lalu di Kabupaten Tangerang.

“Saya hadir beserta jajaran untuk bertemu masyarakat dan memantau langsung Pemkab Tangerang dalam hal ini Dukcapil membuka layanan pencetakan baru Adminduk khusus hari ini bagi korban banjir secara langsung di lokasi tempat pengungsian korban banjir di Teluknaga,” kata Dr Zudan Arif Pakruloh kepada awak media di lokasi.

Pemerintah berharap masyarakat tidak khawatir terhadap kerusakan atau kehilangan dokumen kependudukan akibat banjir. Masyarakat agar segera didata oleh RT/RW masing-masing tanpa perlu Surat Kehilangan dari Kepolisian dan secara kolektif sesuai aturan dari kecamatan berkoordinasi dengan Dukcapil untuk segera mengganti dokumen yang rusak/hilang tersebut.

Ia lanjutkan bahwa layanan ini khusus guna menanggulangi masalah dokumen kependudukan yang rusak/hilang karena bencana banjir di awal tahun 2020. Pihak Dirjen Dukcapil telah bekerja sama dengan Pemerintah Daerah yang terdampak bencana banjir untuk memprioritaskan hal ini dengan penambahan layanan yang dikoordinasikan dengan Dirjen Dukcapil Kemendagri.

Pada kesempatan tersebut DR. Zudan Arif Pakhruloh juga menyerahkan secara simbolis Kartu Tandak Penduduk (KTP) kepada warga kampung kebon nangka desa teluknaga yang terkena banjir di tempat pengungsian. Warga yang menerima secara simbolis adalah Jayadi,
Yayat Hidayat dan Sofyan.

Ditempat yang sama Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tangerang Drs Syafrudin M.Si menjelaskan sesuai instruksi Dirjen Dukcapil kami membuka layanan khusus hari ini pencetakan dokumen baru Adminduk terutama KTP, KK dan KIA di tempat pengungsian korban banjir kawasan ruko airport city dan gudang depannya.

“Kami membuka langsung layanan khusus hari ini pencetakan dokumen baru Adminduk di tempat pengungsian korban banjir di Teluknaga. Pelayanan yang kita layani yaitu KTP, KK dan KIA,” ujar Syafrudin.

Pelayanan khusus bagi korban banjir di tempat pengungsian ini merupakan yang pertama kami lakukan pasca banjir yang melanda 8 kecamatan di Kabupaten Tangerang pada awal tahun. Untuk warga lain di 8 kecamatan yang terkena dampak banjir dokumen Adminduk rusak atau hilang akan di data oleh masing-masing kecamatan dan akan di proses seperti biasa di Dukcapil Kabupaten Tangerang

Masih penjelasan Syafrudin yang mengenakan topi berwarna merah ini melanjutkan pelayanan Adminduk khusus hari ini di tempat pengungsian tadi di pantau langsung oleh Bpk Dirjen Adminduk Prop. DR. Zudan Arif Pakhruloh.

“Atas nama Pemkab Tangerang kami ucapkan terima kasih kepada pak Dirjen yang telah memantau secara langsung dan juga menyerahkan secara simbolis KTP kepada korban banjir yang Adminduk nya hilang atau rusak akibat banjir,” kata Syafrudin putra kelahiran Legok ini.

**Baca juga: Korban Banjir di Teluknaga Butuh Fasilatas MCK.

Jayadi warga kampung kebon nangka Desa Teluknaga salah satu korban banjir yang mengungsi dengan warga lainnya mengaku sangat senang KTP dan KK nya sudah di cetak baru oleh Dukcapil Kabupaten Tangerang langsung di tempat pengungsian.

“Saya ucapkan terima kasih kepada Bupati Tangerang Pak Zaki yang sudah melayani kami buat KTP di tempat pengungsian korban banjir. Akibat banjir kemarin banyak harta benda kami rusak terutama dokumen kependudukan,” ucap nya.(Vee)




Banjir Melanda, Warga Nambo Jaya Ngungsi di Kelurahan

Kabar6.com

Kabar6-Ribuan jiwa dan ratusan Kepala Keluarga (KK) menjadi korban banjir di Kelurahan Nambo Jaya, Kota Tangerang. Hal itu diungkapkan Samsu Rais selaku Lurah Nambo Jaya.

Samsu menjelaskan, sebagian besar RW dan ribuan KK di kawasannya menjadi korban banjir dengan kerugian materil yang tak terhitung jumlahnya.

“Hampir semua KK di Kelurahan Nambo Jaya terkena banjir, menurut data RW.01 ada 150 KK dengan jumlah jiwa 450, di RW.02 ada 345 KK dengan jumlah jiwa 1.050, di RW.03, ada 305 KK jumlah jiwa 915, RW.04 ada 178 KK, dengan jumlah jiwa 549, Di RW.05 ada 185 KK dengan jumlah jiwa 555,” jelas Samsu kepada Kabar6.com, Sabtu (4/1/2020).

Jadi totalnya, RW 001-005 dengan jumlah RT 21, jumlah jiwa 3.042 serta jumlah KK 1.108. “Pengungsi ada 200 jiwa di tampung di kelurahan, 300 jiwa di tampung di PT. Prima Lestari Mandiri, 50 jiwa di City Mall Karawaci,” tuturnya.

**Baca juga: Banjir di Kota Tangerang, Walikota: Ada 4 Korban Meninggal.

Dalam kesempatan itu pula, Lurah Nambo Jaya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh dermawan yang telah memberikan bantuan warganya, termasuk pakaian yang masih layak pakai.(Jic)




Kunjungi Posko Pengungsi Banjir Bandang, Begini Janji Kapolda Banten

Kabar6.com

Kabar6-Kapolda Banten Irjen Pol. Tomsi Tohir meninjau posko pengungsian korban banjir bandang, di Gedung PGRI Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Jum’at (3/1/2020).

Selain meninjau kondisi ratusan pengungsi, Tomsi yang didampingi Kepala Basarnas Banten Zaenal Arifin dan Kapolres Lebak AKBP Firman Andreanto juga mengecek kondisi dapur umum yang berada di posko tersebut.

“Jajaran Polri dan TNI membantu masyarakat yang mengalami musibah untuk mengungsi sementara, dan saat ini membantu membersihkan rumah warga dari lumpur,” kata Tomsi.

Tiga hari pasca banjir, Tomsi menyebut kondisi berangsur kondusif. Hanya, sebagian warga memang masih belum bisa beraktivitas karena masih trauma.

**Baca juga: Pengungsi Korban Banjir Bandang Lebak Mulai Terserang Penyakit.

Namun, dengan pengawalan keamanan TNI dan Polri, Tomsi berharap, warga tidak perlu khawatir.

“Polri dan TNI senantiasa akan menjaga memberi rasa aman kepada seluruh masyarakat,” katanya.(Nda)




Disdukcapil Kabupaten Tangerang Siap Ganti Dokumen Yang Rusak Akibat Banjir

Kabar6.com

Kabar6-Dengan terjadinya banjir yang melanda di sekitaran wilayah Kabupaten Tangerang Kemarin, Tidak sedikit dokumen kependudukan yang hanyut ataupun hancur saat terjadinya banjir kemarin.

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Tangerang pun mengimbau kepada warga yang terkena banjir agar warga segera melaporkan jika ada dokumen kependudukan yang hanyut ataupun rusak.

Dokumen kependudukan yang dimaksud adalah Kartu Keluarga (KK), Akta Kelahiran, Akta Kematian, Akta Perkawinan, kartu tanda penduduk (KTP) atau Kartu Identitas anak (KIA). Selanjutnya dilakukan penggantian dokumen tersebut akibat rusak atau hilang sesuai tata cara dan persyaratan yang sudah ditentukan.

**Baca juga: Bencana Banjir di Tanah Air, ini Kata DPP AMPI.

Kepala dinas kependudukan dan catatan sipil Kabupaten Tangerang Syafrudin mengatakan, Ada 8 kecamatan di Kabupaten Tangerang yang terkena banjir, yakni kecamatan Kelapa Dua, Pagedangan, Teluknaga, Cisoka, solear, Paku haji, Pasar Kemis, Kosambi, kita akan segera mengirim tim dari Disdukcapil Untuk mendata Warga yang dokumennya hilang akibat Banjir untuk kita prioritaskan Proses dokumen penduduk terkena dampak banjir (secara kolektif).

“Semoga pelayanan kami ini bisa membantu Masyarakat Kabupaten Tangerang semoga puas dengan pelayanan yang kami berikan,” harap Syafrudin. (Ris)




Bencana Banjir di Tanah Air, ini Kata DPP AMPI

Kabar6.com

Kabar6-Banjir yang terjadi di sebagian daerah indonesia terutama di Jabodetabek dan sekitarnya menimbulkan banyak problem yang sangat harus di pikirkan solusinya, saat ini ada beberapa daerah yang sangat merugi karena adanya banjir.

Dewan Pengurus Pusat (DPP) Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI), M. Yusuf Basnar mengatakan, banjir sendiri sudah menjadi langganan untuk ibu kota kita, Pemerintah sudah sangat memikirkan hal ini dari tahun ke tahun tapi belum ada solusi jitu untuk mengatasinya.

“Apa yang menyebabkan pemerintah masih belum bisa mengatasinya dan merealisasikan kelapangan, apakah karena banyaknya korupsi atau masyarakat sendiri yang susah di aturnya”, ungkap M. Yusuf Basnar DPP AMPI lewat pesan WhatsAppnya, Jum’at (3/1/2020).

Dikatakannya, Inilah negeri kita, jangan katakan musibah kalau memang itu akibat dari perbuatan kita, menurutnya masyarakat harus sadar kenapa bisa banjir apa penyebabnya.

“Tidak Taat Aturankah atau Musibah. Kita harus bekerjasama antara pemerintah dan masyarakat, agar di kemudian hari anak cucu kita tidak menikmati hal seperti ini,” ujar pria yang masih status Mahasiswa Universitas Esa Unggul ini.

Basnar melanjutkan, Gerakan-gerakan tentang lingkungkan sudah marak di mana mana, tetapi hal seperti ini masih terus terulang, mungkin di tahun 2020 awal ini kita bisa sangat solid untuk menjaga negeri ini dengan beberapa tindakan baru.

**Baca juga: Polresta Tangerang Beri Bantuan Korban Banjir.

“Oleh karena itu kita harus introkpeksi diri bangaimana caranya kita sebagai masyarakat tidak membuang sampah sembarang, sampah yang mengakibatkan terjadinya banjir. Kita harus bergerak dari semua lapisan masyarakat, untuk membuat tindakan kecil agar mengurangi sampah supaya becana banjir tidak terjadi lagi,” ujar pria yang berdiam kawasan Cibadak Kecamatan Cikupa ini.

Ia berharap perketat dan perkuat dari seluruh lapisan aparatur negara maupun masyarakat, turun kejalan untuk mensosialisasikan bahaya membuang sampah sembarangan itu adalah indikator permasalah utama terjadinya banjir. (Ris)




Airin Tetapkan 14 Hari Masa Tanggap Darurat Banjir

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) telah menetapkan masa tanggap darurat bencana banjir. Genangan air yang merendam 119 titik lokasi sempat memaksa 2500 orang warga terdampak banjir mengungsi, dan empat orang meninggal dunia.

“Ibu walikota (Airin Rachmi Diany) sudah menetapkan masa tanggap darurat selama 14 hari,” kata Wakil Walikota Benyamin Davnie kepada wartawan di Puspemkot Tangsel, (Jum’at, 3/1/2020).

Ia jelaskan, masa tanggap darurat bencana banjir akan berakhir sampai 14 Januari mendatang. surat pernyataan ketetapan ini akan disampaikan kepada Gubernur Banten Wahidin Halim untuk berikutnya ditindaklanjuti.

**Baca juga: Ini Identitas dan Pemicu 4 Warga Korban Banjir di Tangsel Tewas.

Selama 14 hari masa tanggap darurat fokus melayani warga korban banjir. Organisasi perangkat daerah di Kota Tangsel telah mendirikan posko kesehatan dan dapur umum.

“Yang paling utama pertama adalah masyarakat, manusianya dulu. Warga Tangsel-nya dulu diselamatkan, diselamatkan itu kalau yang sakit diobati, yang lapar dikasih makan, yang masih butuh tempat berteduh pengungsian ya dicari yang lebih baik lagi,” jelas Benyamin.(eka)




Ini Identitas dan Pemicu 4 Warga Korban Banjir di Tangsel Tewas

Kabar6.com

Kabar6-Bencana banjir yang terjadi Rabu kemarin di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menimbulkan korban jiwa. Sebanyak 119 titik lokasi terendam dan sekitar 2500 orang warga terdampak banjir terpaksa harus mengungsi.

“Yang meninggal dunia ada empat orang,” ungkap Wakil Walikota, Benyamin Davnie ditemui wartawan di Puspemkot Tangsel, (Jum’at, 3/1/2020).

Ia memapatkan, identitas keempat korban banjir yang meninggal yakni,
Sutrisno bin Sumaryo, 14 tahun, warga Jalan Kavling Rawa Bunga RT 05/002, Pondok Kacang Barat, Kecamatan Pondok Aren, tenggelam.

Arfan bin Samid, 70 tahun, warga Jalan Puskesmas RT004/011, Kelurahan/Kecamatan Pondok Aren meninggal dunia akibat kelelahan.

Korban jiwa ketiga atas nama Kasiem binti Ramlan, 60 tahun, warga (kepleset)Jalan Panti Asuhan Kampung Ceger RT 02/02, Jurangmangu Timur, meninggal dunia setelah jatuh terpeleset.

**Baca juga: Di Tangsel, 119 Titik Terendam Banjir dan 4 Orang Meninggal.

Terakhir adalah Teguh Taufik, 37 tahun, warha Jalan Gelatik 12, Ciputat Baru, meninggal dunia akibat kesetrum. “Korban kesetrum pas buka kulkas mau cari makanan,” ujar Andi Anoy, relawan dari OKP Ganespa.

Ia terangkan, Taufik tidak menyadari bahaya mengintai dari kulkas yang sudah terendam air banjir. “Orangtua korban lagi di lantai atas. Ditemuin sudah terkapar mengambang di dalam rumahnya,” terang Anoy.(yud)