1

Satu Keluarga di Kota Serang, Jadi Korban Sriwijaya Air

Kabar6-Satu keluarga di Kota Serang ikut menjadi korban pesawat Sriwijaya Air pada Sabtu, 09 Januari 2021 kemarin. Korban terdiri dari satu orang ibu, Arneta Fauzi (39), beserta tiga anaknya, Zurisya Zuar Zai (8), Umbu Kristin Zai (2) dan Faou Nontius Zai yang masih berusia 6 bulan.

Sebelum pergi, Arneta memberikan uang Rp 100 ribu ke asisten runah tangga (ART) nya dan bilang, kalau Arneta menitipkan rumah itu ke ART bernama Yayuk.

“Sebelum pergi, dia kasih uang ke saya Rp 100 ribu. Saya titip rumah ya (kata ART menirukan ucapan korban). Terus dia dandan medok, pas mau pergi itu dia nyanyi,” kata ART korban, Yayuk, ditemui di rumahnya oleh awak media, Senin (11/01/2021).

Korban berangkat ke bandara Seotta pada Sabtu pagi, sekitar pukul 08.30 wib. Arneta Fauzi pergi ke Pontianak untuk menemui suaminya, Yaman Zai, yang bekerja sebagai pelaut.

Dari rumahnya di Perumahan Taman Lopang Indah, Kelurahan Unyur, Kecamatan Serang, Kota Serang, Banten, Arneta membawa jam tangan sebagai hadiah untuk suaminya, namun sepatunya tak terbawa.

Sampai di bandara, Yayuk mengatakan kalau wajah Arneta pucat dan tidak pamitan ke dirinya. Sedangkan kedua anak korban yang juga menjadi penumpang Sriwijaya Air SJ 182 melambaikan tangan ke dirinya.

“Dia bilangnya mau nyusul suami. Pergi sama anaknya, saya ikut nganterin ke bandara, anaknya tiga,” terangnya.

Karena hingga sore tak juga mendapat kabar sampai di Pontianak, sang suami menelpon ke keponakannya di Kota Serang. Karena khawatir, Yayuk menyalakan televisi dan melihat ada kecelakaan pesawat Sriwijaya Air.

“Bapaknya telephone ponakannya, (terus saya bilang) coba setel (nyalakan) televisi , eh iya itu di tivi ada. Dia bawa jam tangan buat suaminya, sepatunya mah iya enggak kebawa,” ujarnya.

Sebelum kejadian nahas menimpa, Arneta beserta ketiga anaknya, dua kali gagal berangkat menemui suaminya, karena hasil test antigen belum juga keluar. Setelah dinyatakan bebas covid-19, korban pun berangkat menemui suaminya. Namun nahas, pesawat yang ditumpanginya mengalami musibah ditengah perwira Kepulauan Seribu.

“Mama Umu (panggilan Arneta) itu udah dua kali pulang, yg pertama itu iya selamat. Ibu itu orang baik, anaknya juga baik-baik. Semoga ada mujizat ya,” tuturnya.(dhi)




Refund Ditolak, Penumpang Maspakai Sriwijaya Airline Kecewa

Kabar6-Ribuan calon penumpang transportasi udara lewat Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, merasa kecewa atas keputusan pihak manajemen maskapai penerbangan Sriwijaya Airlines.

Mereka merasa tak mendapatkan purna layanan prima, dan malah terlantar.

Abdul (43), salah satu calon penumpang menyesalkan sikap maskapai penerbangan yang tak mengakomodir keinginan para penumpang. Mayoritas penumpang merasa rencana bisa merayakan mudik lebaran ke Jawa Timur jadi terhambat.

“Semua penumpang pada maunya refund (uang pembelian tiket pesawat dikembalikan),” terangnya kepada wartawan, Kamis (16/7/2015) tengah malam.

Menurutnya, calon penumpang pesawat domestik jurusan Malang dan Surabaya tidak menerima uang refund senilai dengan harga tiket pesawat yang sudah terlanjur dibeli.

Pihak maskapai justru mengganti refund dengan voucher tiket jasa transportasi angkutan darat. “Kita maunya refund dengan uang tunai. Bukannya pakai voucher tiket bus seperti ini,” ketusnya.

Kebijakan maskapai Sriwijaya membuat sejumlah calon penumpang semakin kesal. Pantauan di Terminal 1B, antrean panjang terlihat mengular di sekitar area ruang customer service milik Sriwijaya Airlines.

Perasaan kecewa para penumpang menyeruak setelah pihak maskapai terlambang menginformasikan adanya gagal terbang. **Baca juga: Lebaran, Simpang Tugu Adipura Dipenuhi Gepeng dan Pengamen.

Keputusan ini ditempuh demi keselamatan penumpang. Otoritas bandara pun akhirnya putuskan menutup semua jadwal penerbangan Jawa Timur, Bali dan Lombok.

Alasannya, semburan abu vulkanik dari erupsi Gunung Raung membuat jarak pandang penerbangan jadi terganggu. “Kenapa enggak dari awal diinformasikan ke penumpang,” terangnya.

Abdul bilang, saat informasi gagal terbang disiarkan saat banyak penumpang sudah siap lepas landas terbang.

“Kita udah duduk di pesawat tahu-tahu disuruh turun lagi. Menyebalkan,” sungut Abdul bernada kesal.(don/yud)