1

Kunyah Permen Karet Bantu Atasi BAB?

Kabar6-Permen karet adalah permen kunyah yang memiliki ciri khas yaitu dapat dibuat untuk mengembangkan gelembung. Warnanya beraneka ragam dan memiliki rasa tertentu.

Biasanya permen karet bersifat lengket dan pada saat gelembung terkembang hingga batas tertentu, maka gelembung akan pecah dan mengenai wajah. Hal itu terjadi karena permen karet lebih kental ketimbang permen kunyah manapun.

Dan kini, mengunyah permen karet ternyata bukan lagi untuk kegiatan iseng semata, lho. Mengapa demikian? Kebiasaan mengunyah permen karet dapat membantu membersihkan gigi dan gusi. Dilansir doktersehat, sebuah penelitian menyebutkan, mengunyah permen karet bisa membantu otak berkonsentrasi atau berpikir dengan lebih baik.

Selain itu juga bisa membantu melancarkan sistem pencernaan sehingga buang air besar (BAB) menjadi lebih lancar. Bahkan, bagi wanita yang baru saja menjalani kelahiran caesar dan susah BAB, mengunyah permen karet bisa mengatasinya dengan efektif.

Disebutkan dalam penelitian, mengunyah permen karet mampu menipulasi tubuh sehingga berpikir bahwa kita seakan-akan sedang mengunyah makanan. Hal ini ternyata langsung memicu pengiriman sinyal pada usus layaknya ada makanan yang sedang datang sehingga membuat usus mulai bekerja. Gerakan usus pun akan mendorong kotoran ke luar, sehingga kita pun akan merasa ingin BAB. ** Baca juga: Cari Tahu Fakta Menarik Tentang Tidur

Disarankan pakar kesehatan untuk mengunyah permen karet yang tidak memiliki kandungan gula atau less sugar, karena jauh lebih aman untuk kita dikonsumsi kapan pun dibutuhkan sebab jumlah kalorinya yang tidak terlalu tinggi.(ilj/bbs)




Kasihan, Masih Ada Warga Tangsel Buang Hajat di Semak-semak

Kabar6-Bangunan rumah keluarga pasangan Suaeb (45) dan Arni (40), warga RT 03 RW 02, Kelurahan Parigi Lama, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) perlu mendapat perhatian serta uluran tangan dari Pemerintah Daerah setempat.

 

 

Selain hidup dalam bangunan rumah yang masih jauh dari kata layak, selama bertahun-tahun keluarga itu pun harus buang hajat di semak belukar. Sebab, selama ini mereka tak punya jamban.

 

“Udah belasan tahun rumah saya kayak begini,” kata Arni, kepada wartawan ditemui di kediamannya, Minggu (25/10/2015).

 

Wanita yang sehari-hari berjualan sayur mayur ini mengaku, di rumahnya sudah ada kloset untuk buang hajat. Itupun hasil dari bantuan Tentara Nasional Indonesia (TNI) setempat dalam program jambanisasi.

 

Tetapi, area buang hajat yang tersedia tak disekat dengan tembok. Alhasil menyatu dapur rumahnya. Makanya, mereka terpaksa buang hajat di semak belukar di belakang rumah.

 

“Belum lama dibikinin jamban sama tentara, tapi belum dialingin tembok. Abis bingung enggak punya duit,” terang Arni bernada lirih.

 

Di lokasi sama, Suaeb mengakui pasrah dengan kondisi himpitan ekonomi keluarganya. Pekerjaannya sebagai tukang sapu jalan, hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan makan bagi tiga orang anaknya. Itupun seringkali kurang.

 

Ia menjelaskan, selama ini sudah sering aparatur daerah setempat mendatangi kediamannya. Rumahnya dipotret dengan dalih bakal mendapatkan bantuan revitalisasi. Namun sayangnya hingga kin belum terealisasi.

 

“Beberapa kali sudah petugas ada yang motret, tapi sampe sekarang belum ada kelanjutannya,” jelas Suaeb. ** Baca juga: Gudang Kimia Terbakar di Pasar Kemis

 

Salah satu tokoh pemuda masyarakat setempat, Astari, mengakui jika rumah tersebut sudah sering didata oleh Pemerintah. Menurutnya, selain jamban juga masih banyak rumah yang kondisinya masih berlantai tanah.

 

“Sangat memprihatinkan memang, padahal di Pemerintah sedang gencar-gencarnya mensosialisasikan kepada masyarakat terkait dengan perilaku hidup sehat,” ungkapnya.(yud)