1

Pria Asal Ghana Pecahkan Rekor Dunia Setelah Peluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam

Kabar6-Abubakar Tahiru (29), pria asal Ghana, memecahkan rekor dunia untuk memeluk pohon terbanyak, yaitu 1.123 pohon, dalam satu jam di Hutan Nasional Tuskegee, yang terletak di Macon County, Alabama, utara Tuskegee dan barat Auburn, Amerika Serikat (AS).

Tahiru yang mempelajari kehutanan di Alabama mulai tertarik pada konservasi alam saat tumbuh di komunitas pertanian di Tepa, Ghana. Pria itu tengah mengejar gelar master di bidang kehutanan di Auburn University.

Untuk meraih rekor tersebut, melansir Upi, Tahiru harus melingkarkan kedua tangannya di sekitar setiap pohon dalam pelukan erat, tanpa menyebabkan kerusakan apa pun pada pohon tersebut. Tidak ada pohon yang bisa dipeluk lebih dari satu kali, sehingga Tahiru harus bergerak cepat di antara setiap pelukan.

Saat melakukan hal itu, Tahiru sedang berpuasa Ramadan yang tentu saja ‘menghadirkan’ tantangan lain. “Tidak bisa minum air selama upaya tersebut merupakan tantangan yang signifikan, terutama memberikan aktivitas fisik yang diperlukan,” kata Tahiru.

“Namun, ini juga terbukti membantu, karena tidak perlu jeda untuk istirahat minum, sehingga saya dapat melanjutkan upaya tanpa gangguan dari awal hingga akhir,” tambahnya.

Dengan rata-rata 19 pohon per menit, Tahiru dengan mudah melampaui persyaratan minimum 700 pohon untuk memecahkan rekor. Catatan ini meningkatkan kesadaran akan pentingnya pepohonan dan pelestarian lingkungan.(ilj/bbs)




Gabungkan Lele dengan DNA Aligator, Ilmuwan AS Ciptakan Makanan Masa Depan Manusia

Kabar6-Ilmuwan dari Auburn University, Alabama, Amerika Serikat (AS), menggabungkan ikan lele dengan DNA aligator untuk menciptakan makanan masa depan manusia. Hal ini dilakukan untuk membuat lele yang tidak membawa penyakit.

Dalam penelitian yang dipublikasikan beberapa waktu lalu, melansir Businessinsider, mereka berusaha memodifikasi lele dengan gen cathelicidin dari aligator. Cathelicidin ditemukan di usus dan berfungsi sebagai peptida antimikroba yang membantu makhluk hidup melawan penyakit.

Ada perbandingan yang cukup signifikan antara lele yang sudah dimodifikasi dengan yang hidup di alam liar. Lele yang dimodifikasi ternyata 2-5 kali lipat lebih tinggi tingkat kelangsungan hidupnya.

Tim peneliti menambahkan cathelicidin ke gen untuk hormon reproduksi, yang akan mengurangi kemampuan ikan lele untuk bereproduksi. Namun menurut tim peneliti, hal itu justru baik guna mencegah kontaminasi genetik ikan hibrida dengan ikan lele liar.(ilj/bbs)