Pantang Menyerah, Pria Asal India Ini Kirim 600 E-mail Demi Bisa Diterima Kerja di Bank Dunia
Kabar6-Setelah menyelesaikan pendidikannya di Universitas Yale, Amerika Serikat (AS), pada April 2020, seorang pria asal India bernama Vatsal Nahata (25), berusaha meraih ‘pekerjaan impiannya’ di World Bank.
Tak tanggung-tanggung, melansir economictimes, Nahata mengirimkan sebanyak 600 E-mail dan melakukan 80 panggilan telepon. Pria dengan gelar Master of Arts di bidang Ekonomi Internasional dan Pembangunan pada Mei 2020 ini, menceritakan seluruh perjalanannya dalam sebuah unggahan panjang di LinkedIn, yang telah disukai oleh lebih dari 15 ribu orang, dan telah dibagikan oleh hampir 100 orang.
Perjalanan inspiratif Nahata dimulai masa COVID-19 pada 2020, ketika hendak menyelesaikan kelulusannya di universitas bergengsi tersebut. “Saya tidak memiliki pekerjaan di tangan dan saya akan lulus dalam dua bulan. Dan saya adalah seorang mahasiswa di Yale. Saya berpikir, apa gunanya datang ke Yale ketika saya bahkan tidak bisa mendapatkan pekerjaan di sini. Menjadi lebih sulit untuk terdengar kuat bagi orangtua saya ketika mereka menelepon dan bertanya bagaimana kabar saya,” tutur Nahata.
“Namun, saya bertekad bahwa kembali ke India bukanlah suatu pilihan, dan bahwa gaji pertama saya hanya dalam dollar. Saya berusaha sekuat tenaga untuk membangun jaringan, dan mengambil risiko sepenuhnya menghindari formulir lamaran kerja atau portal pekerjaan,” tambahnya.
Nahata kemudian menambahkan bahwa dalam dua bulan, dia mengirim lebih dari 1.500 permintaan koneksi, menulis 600 E-mail, mendapat 80 panggilan dingin yang aneh dan menghadapi banyak penolakan. Dia juga mengatakan bahwa ‘The Gentle Hum of Anxiety’ dari film 2010 The Social Network menjadi lagunya yang paling sering diputar di YouTube.
“Pada akhirnya, saya telah mengetuk begitu banyak pintu sehingga strategi saya terbayar! Saya berakhir dengan empat tawaran pekerjaan pada minggu pertama bulan Mei dan memilih Bank Dunia. Mereka bersedia mensponsori Visa saya setelah OPT saya dan manajer saya menawari saya penulisan bersama pada makalah mereka,” ungkap Nahata.
Lulusan Ekonomi dari Sri Ram College of Commerce (SRCC) Delhi itu kemudian mengatakan, fase sulit mengajarinya beberapa hal, yakni kekuatan jaringan, keyakinan bahwa manusia dapat bertahan dalam situasi apa pun, dan kesadaran bahwa gelar Ivy League tak berarti apa-apa tanpa usaha.(ilj/bbs)