Mengharukan, Seekor Kucing di California Berjalan Sejauh 1.287 Km Mencari Pemiliknya

Kabar6-Seekor kucing bernama Rayne Beau yang hilang selama dua bulan akhirnya Kembali ke pangkuan pemiliknya yaitu pasangan suami istri (pasutri) asal California, Amerika Serikat (AS), Benny dan Susanne Anguiano.

Beau, melansir thestar, sebelumnya hilang di Taman Nasional Yellowstone, hutan belantara yang lebih luas dari beberapa negara bagian AS. Berawal pada Juni lalu, saat Benny dan Susanne pergi berkemah di taman nasional, di mana kucing mereka dikejutkan oleh sesuatu di hutan belantara, hingga Beau pun berlari ke pepohonan dan menghilang. Benny dan Susanne mencari Beau setiap hari, meletakkan camilan dan mainan dengan harapan kucing mereka akan Kembali.

“Kami harus pergi tanpa dia,” kata Susanne. “Itu adalah hari tersulit karena saya merasa seperti meninggalkannya.”

Hingga suatu hari, Benny dan Susanne menerima telepon dari Pet Watch, sebuah layanan pelacakan hewan peliharaan, untuk memberi tahu mereka bahwa Beau yang memakai microchip itu telah ditemukan di Roseville, California, sekira 1.287 km dari Yellowstone, cabang lokal Society for the Prevention of Cruelty to Animals.

Microchip adalah transponder dengan ukuran kecil (sekira sebutir beras), yang dapat ditanamkan pada tubuh hewan dan satwa, dilakukan oleh dokter hewan. Microchip yang telah ditanam pada tubuh hewan, sudah dilengkapi dengan informasi data pemilik, sehingga ketika dibaca scanner, akan muncul informasi nama, alamat, bahkan nomor telepon pemilik.

Disebutkan, seorang wanita menemukan Beau sendirian di jalan dan membawanya ke tempat penampungan. “Dia benar-benar kehabisan tenaga,” terang Susanne. “Dia mungkin tidak punya banyak tenaga lagi untuk pergi lebih jauh.”

Namun bagaimana tepatnya Beau menempuh perjalanan sejauh 1.287 km dari Yellowstone ke Roseville masih menjadi misteri. Sementara itu menurut American Veterinary Medical Association, sekira 10 juta anjing dan kucing hilang atau dicuri di AS setiap tahunnya.

Hanya satu dari 50 kucing di tempat penampungan yang kembali ke pemiliknya, namun dengan microchip, hampir dua dari lima kucing dapat bersatu kembali dengan keluarga mereka.(ilj/bbs)




Di Georgia, Petugas Satwa Liar Temukan Ular yang Memuntahkan 2 Ekor Ular dari Mulutnya

Kabar6-Seorang petugas perlindungan satwa liar dari Department of Natural Resources (DNR) atau Departemen Sumber Daya Alam di Georgia, terkejut dengan temuan dua ekor ular yang terlihat tak bernyawa setelah dimuntahkan oleh ular lain yang ukurannya lebih besar.

Hal yang lebih mengejutkan lagi, salah satu ular yang dimuntahkan tiba-tiba terbangun dan merayap pergi. Bagaimana peristiwa ini bisa terjadi?

Tim dari DNR, melansir miamiherald, menemukan pemandangan yang tidak biasa tersebut saat mengamati ular indigo timur (Drymarchon couperi) yang dilindungi federal di Georgia selatan. Tim tersebut menemukan seekor Eastern indigo snake (ular indigo) hidup sepanjang 1,2 meter bersama dua ular lainnya, yaitu seekor rat snake (ular tikus muda) dan seekor eastern diamondback rattlesnake (ular derik punggung berlian timur) Crotalus adamanteus yang masih muda.

Menurut perwakilan DNR, ular tikus muda dan ular derik punggung berlian timur ‘jelas telah ditelan dan kemudian dikeluarkan’ oleh ular indigo. Namun disebutkan, ular memakan satu sama lain secara utuh ternyata bukanlah hal baru, dan ukuran makanan jarang menjadi kendala.(ilj/bbs)




Pemadaman Listrik Besar-besaran di Virginia Ternyata Akibat ‘Ulah’ Seekor Ular

Kabar6-Sebanyak sekira 11.700 pelanggan listrik di Virginia mengalami pemadaman pada malam hari, termasuk beberapa bagian dari Kiln Creek, pusat Newport News, dan Universitas Christopher Newport.

Pejabat Dominion Energy, melansir economictimes, melaporkan bahwa gangguan tersebut disebabkan oleh seekor ular yang masuk ke area bertegangan tinggi, yang menyebabkan kontak dengan sebuah trafo. Para kru dengan cepat merespons, memulihkan daya ke semua pelanggan yang terkena dampak dalam waktu satu setengah jam.

Meskipun spesies ular tersebut tidak teridentifikasi, aksinya menyebabkan gangguan yang signifikan. Ular itu menyebabkan pemadaman ketika ia merayap ke kawasan voltan tinggi dan kemudian bersentuhan dengan trafo. Sekira pukul 21.15 Waktu setempat, ada lebih dari 6.000 pemadaman listrik.

Menurut laporan, kru Dominion Energy memulihkan layanan ke semua pelanggan sekira pukul 22.30 malam, sekira satu setengah jam setelah laporan pemadaman pertama. Jenis ular yang bertanggung jawab belum diidentifikasi, namun ular garter timur dan ular tikus timur adalah ular asli Virginia.(ilj/bbs)




Apes, Selama 18 Tahun Pria di California Ini Tak Sadar Bayar Tagihan Listrik Tetangganya

Kabar6-Apes benar nasib Ken Wilson. Pria yang tinggal di California, Amerika Serikat (AS), ini telah salah membayar tagihan listrik milik tetangganya, tak tanggung-tanggung hingga selama 18 tahun.

Wilson yang telah tinggal di apartemen tersebut sejak 2006, melansir abc7chicago, mengatakan bahwa dia baru-baru ini menyadari tagihan gas dan listrik miliknya di Pasifik naik, jadi pria itu mengambil langkah-langkah untuk mencoba mengurangi penggunaan energinya. Wilson lantas menghubungi PG&E, operator listrik dan gas, ketika tagihannya gagal.

“Saya pikir ada kebocoran atau seseorang mencuri listrik saya atau meterannya rusak karena ada yang tidak beres,” kata Wilson.

Seorang karyawan perusahaan utilitas datang untuk memeriksa meteran Wilson dan menemukan bahwa perusahaan telah menagih pria itu untuk unit di sebelahnya, bukan apartemen Wilson sendiri.

Wilson mengatakan, kekacauan itu mungkin telah terjadi selama 18 tahun dia tinggal di apartemen itu. “Kami mengakui terjadi kesalahan dalam hal ini, dan kami berkomitmen penuh untuk memperbaiki situasi dengan pelanggan dan membuat pelanggan utuh,” kata PG&E.(ilj/bbs)




Caleb, Pria Asal New York Dijuluki ‘Tukang Ghosting’ Karena Menghilang Setelah Kencani Banyak Wanita

Kabar6-Platform TikTok di New York, Amerika Serikat (AS), dibanjiri peringatan agar waspada terhadap seorang pria yang dijuluki ‘West Elm Caleb’. Apa yang sedang terjadi?

Caleb disebut telah berkencan dengan beberapa wanita secara bersamaan, dan kemudian melakukan ‘ghosting’ atau menghilang dari hubungan mereka. Ghosting sendiri terkait dengan hubungan percintaan atau pertemanan, di mana seseorang tiba-tiba menghentikan segala bentuk komunikasi dengan orang lain tanpa alasan yang jelas.

Kisah Caleb, melansir vox, dimulai ketika pengguna TikTok Mimi Shou memposting video di mana dia berbicara tentang seorang pria bernama Caleb yang meninggalkannya. Shou segera menyadari bahwa beberapa wanita di bagian komentar bertanya apakah dia berbicara tentang ‘West Elm Caleb’. Dari situlah terungkap bahwa Caleb ini telah berkencan dengan banyak wanita sekaligus, kemudian melakukan ghosting. Caleb menemukan pasangan lewat aplikasi kencan.

Shou lalu memposting video, memperingatkan para wanita untuk menjauh dari ‘buaya darat’ ini. Sementara itu, pengguna TikTok lainnya, Kate Glavan, mulai ditandai di video Shou.

“Saya tidak akan pernah tahu orang yang saya lihat adalah West Elm Caleb tanpa TikTok,” kata Glavan. Dia juga membagikan video di mana dia memposting pesan yang diterima dari wanita lain yang memperingatkannya.

Dalam videonya, Shou juga berbicara tentang bagaimana wanita lain, bernama Kelly, kencan bersama Caleb beberapa jam sebelum dia berkencan dengan Kate Glavan. Kelly, yang menggunakan nama pengguna @kellsbellsbaby di TikTok, mengatakan bahwa dia bertemu Caleb di Hinge.

Kelly mengatakan, Caleb berhenti mengirimi dia pesan-pesan setelah berkencan dengannya selama enam minggu. Tagar #WestElmCaleb, sementara itu, mendapatkan popularitas karena semakin banyak wanita membicarakannya.

Video yang ditandai dengan #WestElmCaleb telah ditonton lebih dari 5,4 juta kali di platform berbagi video. Sejauh ini Caleb sendirbelum menanggapi kontroversi tersebut, meskipun beberapa outlet berita menghubunginya untuk memberikan komentar.(ilj/bbs)




Mukjizat, Pria Pendaki Asal AS Ditemukan Hidup Meski Tak Punya Bekal Makanan Selama 12 Hari

Kabar6-Tim SAR Wolfe County berhasil menemukan seorang pendaki bernama Scott Hern (46), di sebuah kompleks ngarai terpencil, wilayah Red River Gorge, Kentucky, Amerika Serikat (AS), setelah dinyatakan hilang selama berminggu-minggu.

Hal yang mengejutkan, Hern sudah 12 hari tidak memiliki makanan. Dalam sebuah unggahan di Facebook, melansir people, petugas penyelamat Eric Wolterman menggambarkan bagaimana ia dan Hern berbagi pelukan emosional. “Itu akan menjadi hari terakhir pencarian, apakah kami menemukan sesuatu atau tidak,” tulis Wolterman dalam unggahannya.

Tim Wolterman menghabiskan waktu berjam-jam menyisir hutan juga semak belukar. Wolterman menyebut, lanskap berbahaya itu sebagai medan terberat, hingga akhirnya tim menemukan jejak kaki di lumpur, dan mereka mendengar suara yang sangat samar. Setelah diteriaki, mereka mendengar seseorang berkata ‘tolong’.

Wolterman berlari setelah Hern memberitahukan namanya kepada kelompok tersebut. “Saya tidak pernah bergerak lebih cepat mendaki bukit sepanjang hidup saya seperti kala itu,” kata Wolterman.

Setelah memberi tahu Hern bahwa ia selamat, pendaki yang tersesat itu meminta untuk dipeluk. “Saya berlinang air mata, dan memberinya pelukan erat. Saya pikir itu adalah pelukan terbaik dalam hidup kami berdua,” masih tulis Wolterman di laman Facebook.

Hern diketahui terakhir kali terlihat pada 6 Juli. Anggota keluarganya mengatakan bahwa Hern berencana untuk menjelajahi air terjun di wilayah tersebut.

Pria itu dibawa dengan helikopter ke rumah sakit setelah diselamatkan. Gubernur Kentucky Andy Beshear memuji para petugas penyelamat dalam sebuah pernyataan, dengan mengatakan bahwa pekerjaan mereka membuahkan hasil yang luar biasa. “Terima kasih kepada Tim SAR Wolfe County dan semua orang yang telah membantu upaya penyelamatan,” ujar Hern.

Area Geologi Red River Gorge yang rimbun di Kentucky bagian timur terkenal akan tebing-tebing curam dan formasi bebatuannya yang populer di kalangan para pemanjat tebing.(ilj/bbs)




Gunakan Angka yang Sama Selama 20 Tahun, Pria Asal Massachusetts Menang Lotre Rp15,4 Miliar

Kabar6-Thomas Ensko, warga Kota Blackstone di Massachusetts, Amerika Serikat (AS), memenangkan hadiah Mega Million sebesar sekira Rp15,4 miliar menggunakan rangkaian angka yang sama, dan telah dimainkannya selama 20 tahun.

Sebelumnya, istri Ensko juga memenangkan jackpotnya sendiri sebesar US$1 juta. Melansir usatoday, Ensko mengatakan kepada petugas Lotre Negara Bagian Massachusetts bahwa nomor yang dipilihnya untuk tiket Mega Millions di Anderson’s Variety di Blackstone sangat dikenalnya. “Saya telah memainkan angka yang sama selama 20 tahun terakhir,” kata Ensko.

Pria itu menjelaskan bahwa angka-angka tersebut terkait dengan hari ulang tahunnya. Ensko ditemani san istri ke kantor pusat lotre, yang sebelumnya memenangkan hadiahnya sendiri sebesar 1 juta dollar AS dari tiket gosok lebih dari 20 tahun yang lalu.

Ensko mengatakan, ia akan menggunakan hadiah lotre tersebut untuk membantu anak-anak dan cucu-cucunya.(ilj/bbs)




Pertama di Dunia, Pria Asal Arkansas Jalani Transplantasi Bola Mata dan Wajah

Kabar6-Aaron James (47), pria di Arkansas, Amerika Serikat (AS), menjadi orang pertama di dunia yang menjalani transplantasi bola mata dan sebagian wajah. James melakukan operasi tahun lalu, dalam waktu 21 jam, dan melibatkan 140 tenaga medis di NYU Langone.

James, melansir Upi, menerima donor mata dan wajah baru dari seorang donor anonim, setelah mengalami kecelakaan kerja. Saat itu James yang bekerja sebagai tukang listrik, secara tak sengaja menyentuh kabel listrik yang masih menyala. James yang juga seorang veteran tentara itu kehilangan sebagian besar wajah bagian kiri, lengan, dan matanya. Ia tidak bisa lagi mencium bau, hingga mengecap atau menggerakkan mulutnya.

Operasi tersebut memungkinkan James untuk mencium istrinya lagi, Meagan James (39), untuk sekali lagi. Meagan menuturkan, ciuman tersebut menurutnya begitu emosional. “Bisa merasakan itu lagi merupakan hal yang sangat istimewa,” kata Meagan.

Dokter menerangkan, perkembangan kondisi yang dialami James pascaoperasi melebihi ekspektasi. Pria itu pulih di ICU dalam waktu yang jauh lebih singkat, bahkan kini sudah bisa melakukan kebiasaan ‘normal’, salah satunya mengonsumsi makanan padat.

Karena tingkat cederanya sangat parah, James sempat menjalani diet makanan cair selama dua tahun. “Saya tahu kembali ke kondisi normal akan berjalan lancar jika saya bisa makan pizza. Sekarang berkat operasi eksperimental itu saya bisa melakukannya,” kata James.

Ahli bedah utama dari NYU Langone, Dr Eduardo D Rodriguez, tidak menyangka bahwa kondisi James pascaoperasi bisa sebaik ini. Dr Rodriguez memimpin lebih dari 100 dokter bedah, perawat, staf pendukung saat mereka mengangkat otot, saraf, lemak, kulit, serta mata kiri.

Mereka kemudian berpacu dengan waktu mencoba menempelkan saraf yang mengatur mata Aaron sebelum organ tersebut mati, juga membersihkan area di sekitar saraf mata dengan sel punca dari donor, dengan harapan itu akan membantu pertumbuhan saraf.

“Banyak ahli tidak mengira kami akan berada di sini, tetapi kami telah berhasil mencangkok dan mempertahankan mata tanpa penolakan imun,” kata Dr Rodriguez lagi.(ilj/bbs)




Nekat, Pria di AS Beli Rumah di Tepi Tebing yang Terancam Jatuh ke Laut Seharga Rp6 Miliar

Kabar6-Entah apa yang ada dalam benak David Moot (59). Pria yang juga berprofesi sebagai desainer interior ini nekat membeli properti di tepi tebing yang terkikis, padahal rumah itu terancam jatuh ke laut dalam beberapa tahun akibat krisis iklim.

Moot, melansir Nypost, menemukan rumah pantai ‘impiannya’ di Cape Cod, Massachusetts, berisi kamar tidur yang menghadap ke Samudra Atlantik. Rumah Moot memiliki pemandangan indah setinggi 7,6 meter ke dasar jurang. Tak tanggung-tanggung, Moot rela merogoh kocek sekira Rp6,087 untuk membeli rumah tersebut. Moot mengaku akan menikmati rumah pinggir tebing itu selama bangunan masih berdiri.

Moot sendiri membeli rumah yang harganya 67 persen lebih rendah dari penjualnya pada 2022, seharga sekira Rp18,41 miliar. Sementara jarak rumah Moot ke ujung tebing hanya 7,62 meter.

“Hidup ini terlalu singkat, dan saya hanya berkata pada diri sendiri, ‘Mari kita lihat apa yang terjadi’,” kata Moot. “Pada akhirnya benda itu akan jatuh ke laut, dan mungkin akan terjadi di masa hidup saya atau tidak.”

Meski rumahnya terancam terjatuh, Moot tak sungkan mengajak orang-orang yang sakit keras untuk datang ke rumahnya untuk menikmati dan menghargai pemandangan laut. “Ini adalah mimpi indah yang telah menjadi kenyataan bagi saya dan saya ingin sekali bisa membagikannya,” ujar Moot.

Sebelum membeli rumah pada Desember 2023 lalu, Moot mengaku berkonsultasi dengan ahli dan mempelajari proyeksi tingkat erosi di sekitar propertinya. Ia mencari tahu cara memperlambat erosi dengan menanam rumput pantai yang bisa membuat pasir stabil. Selain itu, Moot mengubah arah fasad rumah, yang tadinya di belakang menjadi di depan.

Direktur sains dan strategi konservasi di Nature Conservancy, Alison Bowden, membagikan beberapa metode untuk memperlambat erosi beserta dampaknya.

“Kombinasi media alami seperti cangkang tiram dan tanaman asli, serta pasir atau batu, terkadang ditaburi kerang hidup,” terang Bowden. “Instalasi ini dirancang untuk melindungi properti dan mencegah erosi sekaligus meningkatkan habitat, kualitas air, dan kondisi ekologis dengan cara yang tampak alami dan konsisten dengan karakter masyarakat pesisir dan penggunaan pantai.” (ilj/bbs)




Dikira Sampah, Turis Asal AS Temukan Potongan Roket Luar Angkasa Saat Snorkeling di Honduras

Kabar6-Seorang turis asal Amerika Serikat (AS) bernama Mike Irmen, menemukan potongan roket luar angkasa saat snorkeling di Honduras. Irmen diketahui berlibur Bersama eluarganya untuk menjelajahi pulau-pulau di Honduras, yang dikenal dengan Cays Marine Sanctuary.

Sebelumnya, melansir usatoday, Irmen berhenti di salah satu pulau tak berpenghuni dan berjalan-jalan di sekitar sana. Saat berkeliling, Irmen melihat sebuah gundukan ‘sampah’, lalu mengunggah foto berisikan pemandangan dan gundukan ‘sampah’ itu ke platform Reddit. Keesokan harinya kolom unggahan tersebut ramai didatangi oleh netizen.

Irmen pun sadar bahwa sampah itu adalah pecahan roket dan pada benda tersebut bertuliskan Arianespace, sebuah perusahaan peluncur yang bermarkas di Prancis. Pria yang memiliki latar belakang sebagai insinyur dirgantara ini mengidentifikasi ‘sampah’ tersebut terbuat dari serat karbon.

“Bahan pengikatnya, baut, dan benda-benda lainnya jelas ini adalah sesuatu yang berkaitan dengan kedirgantaraan. Itu membuat saya berpikir ‘oh ini pasti terkait dengan aerospace’,” kata Irmen.

Pecahan roket itu disinyalir merupakan fairing roket yang merupakan cangkang untuk melindungi roket selama peluncuran dan kemudian lepas saat roket melalui atmosfer.(ilj/bbs)