1

Kamil dan Buya Yahya Memaknai Keindahan Kiswah Ka’bah di Jakarta

Kabar6-Salah satu simbol religius dari tanah suci Mekah kini berada di Jakarta. Benda itu adalah kain hitam penutup Ka’bah di Masjidil Haram yang biasa disebut kiswah, sekarang bisa dilihat di Graha Begawan Nusantara, Jakarta Selatan.

Seperti diketahui, kain penutup Ka’bah atau kiswah ini diganti setiap tahun. Kain hitam yang lama dilepas untuk kemudian diganti dengan yang baru. Salah satu kiswah itu diperoleh oleh pendiri Graha Begawan Nusantara, Arie Triyono, dari Arab Saudi, pertengahan Maret 2014.

Kiswah tersebut kemudian terpasang megah di dalam ruangan berdinding kaca. Keagungan kiswah ini diapresiasi oleh arsitek Ridwan Kamil dan ulama kharismatik sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah, Buya Yahya.

Keduanya diundang secara khusus ke Graha Begawan Nusantara. Usai sholat berjamaah di depan kiswah, Ridwan Kamil dan Buya Yahya dipandu oleh Arie melihat-lihat kiswah dari dekat. **Baca Juga: Mahfuz Sidik: Indonesia Perlu Segera Menyatukan Negara-negara Muslim dan Elite-elite Palestina

Menurut Buya Yahya, kiswah lebih dari sekadar penutup untuk bangunan fisik, namun melambangkan kesucian dan keagungan Ka’bah. “Dengan jahitan emas yang mengilustrasikan kaligrafi Arab yang indah, kiswah menjadi perwujudan dari keindahan seni Islam,” kata Buya Yahya dalam keterangan tertulis, Kamis (16/5/2024).

Ridwan Kamil menambahkan pandangannya sebagai seorang arsitek. “Tidak hanya elemen dekoratif, kiswah adalah simbol religius yang kuat. Sebagai penutup bangunan suci, kiswah memperkuat identitas religius dan kehadiran spiritual Ka’bah,” papar Kang Emil, demikian ia biasa disapa.

Memaknai Kiswah

Arie Triyono mengatakan bahwa dirinya mengundang Buya Yahya sebagai ulama. Sementara Ridwan Kamil ia nilai punya perhatian dan kepedulian pada dakwah dan pengembangan arsitektur bernuansa Islam.

“Kita tahu Kang Emil itu kepeduliannya sangat tinggi pada umat Islam. Ia merancang banyak masjid, bahkan sampai di Gaza. Oleh karena itulah Kang Emil saya undang khusus kesini untuk memberi saran dan masukan pada tempat dimana kiswah kami simpan dengan baik,” papar Arie.

Seperti diketahui, Ridwan Kamil telah merancang sejumlah masjid yang tersebar di Indonesia dan luar negeri. Mulai dari Masjid Al- Irsyad (Kabupaten Bandung Barat), Masjid Al-Mumtadz (Kabupaten Bandung), Masjid Raya Asmaul Husna (Tangerang), Masjid Al-Safar (Rest Area KM 88 Tol Purbaleunyi), Masjid Raya Al-Azhar (Summarecon, Bekasi), Masjid Jami’e Darussalam, (Tanah Abang), Masjid Al-Kamil (Kabupaten Sumedang), Masjid Baiturrahman (Yogyakarta), Masjid Kubah 99 Asmaul Husna (Kota Makassar), Masjid Syaikh Ajlin (Palestina).

Di akhir pertemuan, Arie mengatakan bahwa kiswah adalah pengingat akan sejarah dan tradisi Islam. Setiap pergantian kiswah mengingatkan umat Islam akan peran penting Ka’bah dalam perkembangan agama mereka. “Kiswah bukan hanya sebuah penutup kain, tetapi lambang suci yang menghubungkan hati umat Islam dengan Allah SWT,” imbuh Arie.

Penghormatan terhadap kiswah, masih menurut Arie, adalah penghormatan terhadap Islam itu sendiri. “Dalam setiap jahitan, dalam setiap serat kain, tersemat nilai-nilai kebersamaan, kesucian, dan kekaguman yang memperkuat ikatan umat Islam dengan ajaran agama mereka,” pungkas Arie.

Kiswah Ka’bah diganti setiap 1 Muharram. Penggantian kiswah Ka’bah pada 1 Muharram ini adalah perintah dari Raja Salman. Sementara untuk pencucian Ka’bah, dilakukan pada 15 Muharram.(red)




Destinasi Eduwisata Agribisnis Berkelas Dunia Segera Hadir di Kertajati  

Kabar6-Terobosan pembangunan destinasi pariwisata baru kini sedang dirintis di Kertajati, Majalengka, Jawa Barat oleh Arie Triyono. Pengusaha yang lebih dulu dikenal di dunia agribisnis ini, sekarang mengembangkan sebuah proyek peternakan yang terintegrasi dengan wisata edukasi, bernama Kertajati Family Farm & Education Park.

Lahan seluas 117 hektar ini tidak hanya akan menjadi rumah bagi 50.000 ekor kambing dan domba, tetapi juga disulap menjadi pusat wisata edukasi agribisnis yang inovatif. Arie berkeinginan menyatukan pertanian, inovasi, dan pendidikan dalam satu destinasi. “Kami berkomitmen tidak hanya dalam menghasilkan, tapi juga dalam mengedukasi. Kami ingin peternakan kami menjadi tempat di mana pertanian bertemu dengan inovasi dan pendidikan,” ujar Arie dalam rilis yang diterima, Minggu (14/01/2024).

Hal ini disampaikan Arie saat menerima kunjungan arsitek kenamaan, Ridwan Kamil di lokasi Kertajati Family Farm & Education Park, Kamis (11/1). Menurut Arie, visinya bukan sekadar menciptakan peternakan, melainkan juga menyediakan sebuah ruang pembelajaran dan penelitian bagi para pelaku agribisnis. “Di Kertajati ini nantinya akan menjadi pusat studi pengembangan, penelitian, dan kajian peternakan yang terintegrasi dengan education park,” tukas Arie.

**Baca Juga:HOLEO, Atraksi Wisata Pertama di Indonesia yang Cocok untuk Berkreasi dan Berelasi

 Kang Emil, demikian Ridwan Kamil biasa disapa, dalam kunjungannya kali ini diajak berkeliling area dengan kendaraan All-Terrain Vehicle (ATV). Emil meninjau langsung danau buatan dan kandang peternakan modern. Emil pun mengaku terkesan dan menyatakan dukungannya, baik sebagai arsitek maupun sebagai tokoh publik. “Kertajati Family Farm & Education Park seharusnya bukan hanya menjadi destinasi pariwisata nasional tapi bisa bertaraf internasional, berkelas dunia,” ungkap Emil.

Di atas lahan yang telah disiapkan, pembangunan kandang modern untuk kambing dan domba berkapasitas besar sudah hampir selesai. Area danau buatan juga telah siap, dikelilingi jalur off road untuk petualangan alam dengan mengendarai ATV. Bangunan restoran juga telah disiapkan yang nantinya akan menyediakan aneka sajian kuliner nusantara berbahan daging.

Arie kemudian menjelaskan bahwa Kertajati Family Farm & Education Park merepresentasikan lebih dari sekadar peternakan, tapi menjadi inovasi dan pendidikan dalam agribisnis. “Dengan dukungan penuh dari tokoh-tokoh penting seperti Ridwan Kamil, kita ingin proyek ini tidak hanya berpotensi menjadi pusat edukasi, tetapi juga destinasi pariwisata dan riset agribisnis yang diakui secara internasional,” pungkas Arie.

Selain di Kertajati, Arie juga telah menginisiasi pembangunan Pusat Pelatihan Peternakan Nasional & Sertifikasi di Desa Mekarsari Ndaru, Kabupaten Tangerang, melalui PT Lembu Setia Abadi Jaya. “Kita ingin memulai langkah upaya mengedukasi dan meningkatkan standar peternakan di Indonesia yang nanti ujungnya pada kemandirian pangan nasional kita,” tukas Arie.(red)