1

Fakta Menarik, Aksara Pertama Justru Ditemukan oleh Orang yang Tak Bisa Baca

Kabar6-Sebuah fakta menarik berkaitan dengan penemuan ukiran di dinding bebatuan mineral terungkap, yaitu sistem penulisan ternyata dirancang oleh orang-orang yang tidak bisa membaca.

Alfabet atau huruf yang biasa kita gunakan sehari-hari ditemukan tergores pada dinding tambang di Semenanjung Sinai. Melansir Smithsonianmag, goresan ‘aksara’ itu diperkirakan telah ada sekira 4.000 tahun lalu. Bukti aksara pertama ditemukan di dataran tinggi Serabit el-Khadim, Sinai, Mesir, dan terdapat kuil yang dibangun tepat di atas puncaknya.

Pada 1905, pasangan suami istri (pasutri) ahli Mesir Kuno bernama Sir William dan Hilda Flinders Petrie menjadi orang pertama kali menggali kuil tersebut. Mereka kemudian menemukan hieroglif sederhana pada dinding kuil dan patung sphinx kecil.

Hieroglif adalah kumpulan karakter, simbol, atau logo berupa gambar yang pernah umum dipakai di peradaban-peradaban purba lainnya. Hireoglif inilah yang dikenali sebagai tanda-tanda alfabet. ** Baca juga: Dikremasi 9 Tahun Lalu, Seorang Pria di Tiongkok Muncul dalam Kondisi Sehat

Rupanya, para penambang Sinai terdahulu mengubah hieroglif dengan metode mengambil huruf pertama dari gambar yang ada. Misalnya, hireoglif untuk lembu atau ‘aleph’ memberi bentuk pada huruf ‘A’ dan huruf ‘B’ didapat dari hireoglif untuk rumah atau ‘bêt’.

Fakta baru menunjukkan, para penambang yang merupakan orang asing mulai belajar menulis berkat ritual keagamaan. Mereka mengamati ritual yang ada di kompleks kuil sehabis kerja, serta mengagumi ribuan hieroglif yang digunakan untuk mempersembahkan hadiah kepada Dewi.

Alih-alih malu karena tidak bisa membaca, para pekerja ini justru mulai menulis dengan cara mereka sendiri. Negara-negara Kota Kanaan ini kemudian menyebarkan alfabet mereka melalui perdagangan laut ke daerah Turki hingga Spanyol, dan bertahan dalam bentuk huruf yang kita kenal hari ini.

Orang-orang akademik sempat mengira jika temuan aksara di Sinai merupakan ciptaan orang berpendidikan. Namun, teori Goldwasser membantah hal tersebut. Teori ini berkata sebenarnya tulisan tersebut diciptakan oleh sekelompok penambang Kanaan yang buta huruf.

“Tentu saja (teori) masuk akal, karena jelas siapa pun yang menulis prasasti ini di Sinai tidak mengetahui hieroglif,” ujar Tallet.(ilj/bbs)




Ukiran pada Sisir Gading Kuno Jadi Kalimat Tertua yang Ditulis dalam Alfabet Pertama

Kabar6-Temuan sisir dari gading dengan kata-kata yang diyakini sebagai kalimat tertua, diketahui ditulis dalam alfabet pertama. “Saya harap gading ini membunuh kutu di rambut dan jenggot,” demikian tulisan pada potongan sisir mewah tersebut.

“Prasasti itu sangat manusiawi, Anda memiliki sisir dan sisir Anda memiliki keinginan untuk menghilangkan kutu rambut dan janggut. Karena pada saat itu kita belum memiliki semprotan modern, obat-obatan dan racun,” ungkap kata Profesor Joseph Garfinkel, seorang arkeolog di Hebrew University of Jerusalem, Israel.

Sisir berukuran 3,5 cm x 2,5 cm ini, melansir businessinsider, ditemukan pada 2017, namun relief permukaannya baru terlihat pada Desember tahun lalu. Analisis tanda-tanda menegaskan bahwa tulisan itu adalah aksara Kanaan, alfabet pertama yang ditemukan sekira 3.800 tahun yang lalu.

Sebelumnya, sebuah prasasti berusia 1.100 tahun sebelum Masehi ditemukan di Israel, bertuliskan huruf-huruf yang menyandang nama ‘Jerubbaal’ dengan tinta di kendinya. Prasasti kuno itu ditemukan dalam lubang penyimpanan di Khirbat er-Ra’I, sebuat situs arkeologi sekira tiga kilometer dari barat laut Tel Lachish di Israel.

Ada tulisan menghiasi prasasti berbentuk kendi yang biasanya digunakan untuk menampung sekira satu liter minyak, parfum, atau obat-obatan. Tulisan yang menghiasinya adalah huruf Yod (patah di atas), resh, bet, ayin, lamed, dan sisa huruf lainnya. ** Baca juga: Taman Nasional di AS Larang Wisatawan yang Berkunjung Jilat Kodok Gurun Sonora

Huruf-huruf ini akan mudah dipahami oleh orang-orang yang bisa berbahasa Ibrani, meskipun alfabetnya sendiri bukan alfabet Ibrani, melainkan alfabet tua di mana alfabet Ibrani akan berkembang nantinya.

Skrip alfabet ditemukan oleh orang Kanaan dan pengaruh Mesir sekira 1800 SM, lalu alfabet ini berevolusi dari Hieroglif Mesir pada Zaman Perunggu akhir (1500-1200 SM) dan Zaman Besi (1200-1000). Selanjutnya, alfabet Ibrani sendiri berkembang pada pertengahan abad kesepuluh SM.(ilj/bbs)