Bawaslu Usul Pemkot Tangsel Copoti Alat Peraga Sosialisasi Caleg

Kabar6-Ketua Bawaslu Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Muhamad Acep mengaku dapat banyak keluhan dari masyarakat soal maraknya alat peraga sosialisasi. Pemasangan yang serampangan ganggu estetika perkotaan.

“Cuma memang ini bukan ranah kita, tapi ranahnya pemkot,” katanya saat rapat koordinasi Forkopimda di Serpong, Jum’at (28/7/2023).

Acep bilang sudah minta kepada dinas lingkungan hidup daerah bersama Satpol Pamong Praja menertibkan alat peraga sosialisasi para calon legislatif di Kota Tangsel.

“Itu memang bukan wilayah kita, kecuali sudah masuk masa kampanye,” ujar Acep.

**Baca Juga: Kesbangpol Lebak Target 10 Ribu Bendera Merah Putih Dibagikan ke Masyarakat

Terpisah di lokasi yang sama, Kepala Bidang Penegakan Perundang-undangan Satpol PP Kota Tangsel, Mohamad Muksin mengklaim bahwa alat peraga sosialisasi yang marak terlihat bukan milik partai politik. Tetapi punya pribadi calon legislatif.

“Nanti kita kumpulin dulu ketua-ketua parpolnya,” terangnya. Pimpinan partai politik, lanjutnya, diarahkan untuk mencopot dan atau melarang calon anggota legislatif pasang alat peraga sosialisasi sembarangan.

Disinggung soal alat peraga sosialisasi milik Airin Rachmi Diany bakal calon gubernur Banten yang juga mantan wali kota Tangsel. “Pengecualian,” singkat Muksin sambil tertawa.(yud)




Pedagang Pasar Ciputat Serahkan Alat Peraga Unjuk Rasa

Kabar6.com

Kabar6-Para pedagang Pasar Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) hari ini batal gelar aksi unjuk rasa. Mereka lebih memilih hadiri undangan sosialisasi yang diadakan dinas perindustrian dan perdagangan setempat.

“Gak jadi. Nih mau kita serahin,” kata Ida Yulia, dari Perkumpulan Pedagang Pasar Ciputat kepada kabar6.com di gedung SKPD 1 Puspemkot Tangsel, Selasa (8/3/2022).

Terlihat sejumlah orang turun dari gedung bertingkat parkiran mobil. Mereka menenteng sejumlah alat peraga unjuk rasa seperti karton leaflet, spanduk dan lain-lain.

Gerombolan wanita yang mengenakan seragam kemeja warna biru tergesa-gesa masuk lift menuju kantor Disperindag Kota Tangsel. Tampak hadir Jamal Nasir selaku pembina P3C.

Yulia mengaku para pedagang sepakat batalkan unjuk rasa karena pihak pemerintah daerah berjanji akan merealisasikan tuntutan mereka.

**Baca juga: Kembali PTM Terbatas, Ini Respon Siswi SMPN 15 Kota Tangsel

**Cek Youtube: Pedes! Bahas Rencana Pemekaran Tangerang Utara

“Sekaran lagi pada ikut sosialisasi di kecamatan Ciputat. Ya kita liat aja nanti,” singkatnya.

Sekretaris Disperindag Kota Tangsel, Heru Agus Santoso dikabarkan tadi malam datang menemui para pedagang Pasar Ciputat. Tujuannya diduga untuk menggembosi rencana aksi unjuk rasa.(yud)




Konstruksi Atribut Kampanye Pilkada Tangsel Rapuh

Kabar6-Kontruksi alat peraga kampanye pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 9 Desember 2015 di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), kiranya tidak kokoh.

 

 

Kondisi itu pun tak pelak memicu serangkaian insiden rusaknya atribut kampanye di beberapa titik wilayah di Tangsel. ** Baca juga: Atribut Kampanye di Jalan Raya Serpong Berantakan

 

Robohnya jejeran umbul-umbul kampanye itu setidaknya terlihat di Jalan Raya Serpong, tepatnya seberang perumahan Villa Melati Mas, Kecamatan Serpong Utara, pada Minggu (12/9/2015).

 

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tangsel menyatakan, telah memperbaiki mbul-umbul yang roboh tersebut. Belum lama insiden serupa juga membuat baliho di Bundaran Maruga, Kelurahan Serua, Ciputat, sobek akibat diterpa angin kencang.

 

“Saya sudah minta sekretaris untuk perintahkan pihak ketiga agar memperbaiki,” kata Pokja Divisi Kampanye KPU Kota Tangsel, Badrusalam, dihubungi kabar6.com, Sabtu (12/9/2015).

 

Diakuinya, kurang dalamnya penanaman batangan besi penyangga umbul-umbul, membuat alat peraga itu ,menjadi roboh saat diterpa angin kencang.

 

Badrusalam pun mengaku telah meminta petugas untuk menambah kedalaman besi, menyerupai titik lokasi di depan komplek perumahan Universitas Indonesia, Kecamatan Ciputat Timur.

 

Badrus jelaskan, panjangnya batangan besi pancang umbul-umbul yang ditanam ke tanah harus sedalam setengah meter. Tiang besi itu pun harus ditopang lagi pakai besi di bagian sebelum permukaan tanah.

 

Desain seperti itu diyakininya bisa menopang beban terpaan angin kencang. “Kalau dilihat di lapangan (depan Cluster Victoria di Jalan Raya Serpong) karena faktor angin,” klaimnya.

 

Badrus percaya warga kelompok di Kota Tangsel masih patuh pada azas hukum. Artinya, dari wacana yang berkembang bahwa kerusakan alat peraga akibat dilakukan sabotase oleh oknum tertentu tidak benar. ** Baca juga: Pameran Alutsista Jembatani TNI Dengan Kalangan Akademisi

 

“Karena dari beberapa umbul-umbul yang jatuh tidak ada kerusakan di materi alat peraga. Semua jatuh tercerabut dari pangkal tanamnya,” tambahnya.(yud)