1

Begini Cerita Sopir Taksi Online jadi Korban Begal di Kabupaten Lebak

Kabar6.com

Kabar6 – Aksi berani Cepi Hanapi (47) melawan empat orang pembegal, meramaikan lini masa pemberitaan. Sopir taksi online itu membagi kisahnya, saat dia ditembaki 10 peluru air softgun dan dikeroyok para maling di dalam mobil.

Awalnya Cepi mendapatkan orderan taksi online dari Sempu, Kota Serang, menuju Cileles, Kabupaten Lebak, pada Rabu, 19 Mei 2021 sekitar pukul 01.00 wib.

Pria bertubuh kekar itu menunjukkan luka bekas tembakkan di kepala dan pundak kanannya yang sudah menghitam.

“Ada yang mesen online orderan itu ya dari aplikasi, itu saya dapet dari Sempu, tujuannya ke Cileles lebak. Pas di begal di Kampung Citangkil, itu ditengah kebun sawit. Jauh dari mana-mana, jauh dari perkampungan,” kata Cepi Hanapi, Kamis (20/05/2021).

Cepi bercerita kala itu dia mengurangi kecepatan karena ada lubang di jalanan. Saat akan menambah laju mobilnya, dia langsung ditembak pada kepala bagian belakangnya. Setelah itu, peluru air soft gun berulang kali ditembakkan oleh para pelaku di bagian belakang tubuh korbannya. Penumpang lainnya mengeroyok Cepi. Di dalam mobilnya, korban hanya bisa menahan dari berbagai pukulan.

“Kepala saya ditembak pakai air softgun. Itu sebenernya enggak bisa dihitung (jumlah tembakkan), ditembak sama penumpang yang dibelakang. Itu 4 orang, laki-laki semua. Sebagian mukulin saya,” ujarnya.

Dia kemudian mengambil handphone dan kunci mobil, kemudian keluar kendaraan. Di jalanan, Cepi mengajak duel para begal yang berjumlah 4 orang, namun mereka semuanya kabur.

Setelah itu, dia masuk kembali ke mobil dan menenangkan diri. Cepi berusaha menghubungi teman-teman konunitas taxi online dan menceritakan peristiwa yang di alaminya.

“Saya coba membela diri. Menyelamatkan hp dan ngambil kunci mobil. Saya keluar, dan saya ajak duel. Tapi mereka malah kabur, karena mungkin kehabisan peluru (air soft gun),” ujarnya.

Sampai di Serang, Rabu, 19 Mei 2021 pada siang harinya, dia berkomunikasi dengan anggota komunitas taxi online lainnya. Hingga diputuskan melapor ke Polres Lebak dan membuat visum di RSUD Adji Darmo Lebak.

**Baca juga: Sopir Taksi Online Ditembaki Begal pakai Airsoft Gun di Lebak, 5 Pelaku Diringkus Polisi Kurang dari 24 Jam

“Kemudian berobat dan langsung lapor polisi setelah divisum. Saya apresiasi kinerja Polres Lebak, cepat menangkap pelaku nya,” jelasnya.(dhi)




Sopir Taksi Online Ditembaki Begal pakai Airsoft Gun di Lebak, 5 Pelaku Diringkus Polisi Kurang dari 24 Jam

Kabar6.com

Kabar6-Efi Hanafi, seorang driver taksi online mengalami luka di bagian kepala belakang dan bahu akibat ditembaki dengan senjata airsoft gun oleh kawanan begal yang berpura-pura jadi penumpang di Jalan Raya Cileles-Gunungkencana, Kabupaten Lebak.

Peristiwa itu terjadi pada Rabu, 19 Mei 2021 dini hari. Mulanya, Efi mendapat pesanan agar diantar ke wilayah Cileles dengan titik penjemputan di lampu merah Sempu, Kota Serang. Efi lalu menjemput penumpang yang rupanya berjumlah 4 orang pria.

“Kemudian korban mengantar dan setibanya di wilayah Cikulur, salah satu pelaku mengarahkan korban untuk belok ke kanan. Saat melewati jalan berlubang, salah satu pelaku meminta korban untuk memperlambat laju kendaraan, kemudian pelaku langsung menarik rem tangan mobil,” kata Kapolres Lebak, AKBP Ade Mulyana kepada wartawan, di Mapolres Lebak, Kamis (20/5/2021).

Pelaku yang duduk di kursi belakang langsung menembaki Efi diikuti oleh pelaku lainnya yang juga mengeroyok warga Curug, Kota Serang tersebut.

“Korban langsung mematikan kendaraan dan mengambil kunci lalu keluar mobil. Para pelaku kemudian keluar dari mobil dan melarikan diri,” ujar Ade.

Satreskrim Polres Lebak yang menerima laporan Efi langsung menyelidiki aksi kejahatan jalanan tersebut. Tak butuh waktu lama alias kurang dari 1×24 jam, polisi sudah dapat mengidentifikasi para pelaku yang totalnya berjumlah 5 orang, di Kampung Ciseke, Desa Jatimulya, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak.

Kelimanya adalah AGS (25), RD (25), IM (21), FB (24) dan yang membuat miris salah satu pelaku lagi yakni berinisial RFD masih berstatus pelajar berusia 16 tahun.

“Masing-masing pelaku punya peran yang berbeda-beda. Tapi, otak yang punya ide dan rencana aksi pidana itu adalah AGS, dia juga yang membeli pistol dan mencari target melalui aplikasi. Pelaku AGS juga membawa setrum listrik genggam,” ungkap Ade.

“Motif para pelaku ingin menguasai kendaraan milik pelaku untuk mendapat keuntungan,” sambung Ade.

**Baca juga: ASN Terlibat Pencurian Alat Kesehatan Rumah Sakit, BKPSDM Lebak: Kami Tindak Lanjuti

Kasat Reskrim Polres Lebak Iptu Indik Rusmono menambahkan, dari para pelaku, pihaknya mengamankan 2 senjata airsoft gun jenis pistol dan reforver beserta 5 butir peluru di dalam mobil dan alat setrum genggam.

“Para pelaku dijerat dengan Pasal 365 ayat 2 Jo Pasal 53 KUHP dengan ancaman 12 tahun penjara,” kata Indik.(Nda)




Intimidasi Pedagang Nasi Bebek di Ciputat, Revolver Disimpan dalam Kresek

Kabar6.com

Kabar6-Aparat kepolisian mengamankan DS (37) dan IM (27) di komplek DPR Pondok Ranji, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan. Kedua pria itu ditangkap lantaran membawa sepucuk senjata air soft gun jenis revolver saat bersitegang dengan pedagang nasi bebek.

“Senjata tersebut dibungkus kantong kresek warna hitam,” ungkap Kanit Sabhara Polsek Ciputat, Inspektur Satu Ahmad Mulyono saat dikonfirmasi kabar6.com, Kamis (27/2/2020) dinihari.

Ia terangkan, DS menyelipkan air soft gun jenis revolver di balik kaos pada bagian perutnya. Pas senjata berbahaya itu diamankan ternyata lengkap berisi enam butir peluru.

Amul, sapaan akrab Ahmad Mulyono memastikan bahwa keenam butir selonsong peluru dari senjata air soft gun berwarna chroom gagang cokelat yang dipegang DS masih aktif.

“Pedagang nasi bebek merasa diintimidasi,” terangnya. Masyarakat yang mengetahui ulah DS dan IM sok jagoan akhirnya langsung melapor ke polisi.

**Baca juga: Jasad Nazar Bocah Hanyut di Tangsel Dimakamkan Tengah Malam.

Nyali keduanya pun mendadak ciut pas melihat kedatangan polisi ke lapak pedagang nasi bebek di area parkiran Cohyang Reflexi. DS dan IM pasrah digelandang untuk menjalani pemeriksaan. Kasusnya kini ditangani oleh Satreskrim Polsek Ciputat.

“Kalau sebelumnya tanggal 25 infonya pelaku bawa celurit,” terang Amul, perwira menengah yang pernah ungkap kasus peredaran satu ton ganja semasa bertugas di Satreskrim Polsek Pamulang.(yud)