1

Ular Kobra Sepanjang 1,5 Meter Ditangkap Warga di Perumahan Ranau Lebak

Kabar6-Warga di Perumahan Ranau 3, Desa Cikatapis, Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak dihebohkan dengan kemunculan ular kobra di lingkungan mereka, Minggu (23/7/2023) malam.

Ular dengan panjang sekitar hampir 1,5 meter tersebut terlihat pertama kali oleh warga yang sedang mengendarai motor sedang merayap di jalan Blok A.

“Habis Maghrib, sekitar jam setengah tujuh. Pertamanya yang melihat Pak Unang lagi bawa motor, ular itu nyeberang dari depan rumah ke selokan yang didepannya,” kata Ahmad Rifa’i salah seorang warga setempat.

**Baca Juga: Fahri Hamzah: Ini Waktunya Move On, Jadikan Indonesia Superpower Dunia

Warga kemudian melaporkan kemunculan ular berbisa itu ke Tim Animal Rescue Damkar Lebak. Sambil menunggu petugas datang, warga mencoba menangkap ular yang masih berada di dalam selokan.

“Kita tungguin sampai akhirnya ular dari selokan itu ke jalan, dan alhamdulillah bisa ditangkap. Setelah itu kita serahkan ke petugas ularnya,” ujar Rifa’i.

Bukan sekali ini, hewan melata itu juga sebelumnya pernah beberapa kali muncul di perumahan tersebut.

“Kalau ular kobra udah beberapa kali, dari mulai anaknya seukuran jari sampai yang besar begitu,” tutur Arifin.(Nda)




Waspada, Gelombang Setinggi 4,5 Meter di Perairan Banten

Kabar6-Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika melansir kondisi cuaca kurang bersahabat di perairan Banten hingga Kamis pagi besok. Peringatan dini berkaitan dengan gelombang tinggi.

Informasi yang diunggah Stasiun Meteorologi Maritim Serang ketinggian gelombang mencapai 4 meter.

Di antaranya di Selat Sunda Bagian Selatan beresiko tinggi terhadap perahu nelayan, kapal ferry, dan kapal tongkang.

Kemudian gelombang tinggi 4 meter juga diperkirakan terjadi di Samudera Hindia Selatan Banten. Beresiko tinggi terhadap keselamatan untuk jenis kapal perahu nelayan, kapal tongkang, dan kapal ferry.

**Baca Juga:  Klaim Stok Pangan Aman, Dinas Ketapang Lebak Imbau Warga Tak Panic Buying Jelang Lebaran

Peringatan dini gelombang tinggi juga diprediksi akan terjadi di Perairan Selatan Banten. Beresiko tinggi terhadap jenis kapal perahu nelayan, kapal ferry dan kapal tongkang.

Prakiraan gelombang setinggi 2,5 meter atau masuk zona kuning hanya terjadi di Selat Sunda Bagian Utara. Beresiko tinggi terhadap keselamatan untuk jenis kapal nelayan dan tongkang.

Ciwandan air pasang maksimal 0,8 meter dan minimal 0,4 meter. Labuan air pasang maksimal 1,8 meter serta minimal 0,8 meter. Binuangen pasang maksimal air pasang maksimal 1,8 meter dan minimal 0,8 meter.(yud)




Terendam Banjir 1,5 Meter, Empat Balita di Kampung Bulak Mengungsi

Kabar6.com

Kabar6-Pemukiman penduduk di Kampung Bulak, Pondok Kacang Timur, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, kembali terendam banjir. Genangan banjir yang mulai pukul 01.00 WIB tadi merendam rumah warga mencapai 1,5 meter.

“Ada 24 jiwa yang mengungsi di lahan fasos fasum terdekat,” ungkap Kepala Seksi Mitigasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Tangsel, Essa Nugraha kepada kabar6.com, Selasa (25/2/2020).

**Baca juga: Terendam Banjir, Warga Kampung Bulak di Tangsel Libur Massal.

Menurutnya, genangan banjir itu merendam rumah warga di RT 04 RW 02, Kampung Bulak. Curah hujan yang terus tinggi menyebabkan rumah 65 kepala keluarga terendam banjir.

“Dari 24 jiwa yang mengungsi terdiri dari 20 ibu-ibu dan empat balita,” jelas Essa.

Ia jelaskan, hingga pagi ini ketinggian air masih dikisaran 1,4 meter dan petugas evakuasi gabungan masih terua siaga.(yud)




Warga Pamulang Histeris di Plafon Ada Ular Sanca 4,5 Meter

kabar6.com

Kabar6-Emi, warga Kedaung, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) histeris. Ia teriak setelah mengetahui di atap plafon kediamannya terdapat ular sanca sepanjang 4,5 meter.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Tangsel, Uci Sanusi mengatakan, saat mendapatkan laporan anak buahnya langsung menuju lokasi kediaman Emi. Petugas sempat mengalami kesulitan.

“Karena ular di atas plafon panjangnya 4,5 meter,” ungkap Uci saat dihubungi kabar6.com, Senin (22/4/2019) malam.

Ia jelaskan, keberadaan ular pertama diketahui dari bagian buntutnya. Maka untuk mengevakuasi ular sanca anak buahnya harus naik ke atap plafon.

Petugas membawa lampu senter sambil menenteng tongkat besi. Saat dievakuasi binatang reptil tersebut jinak karena diduga dalam kondisi kenyang usai memangsa tikus.**Baca juga: Pemilik Toko di Jalan Protokol Kota Serang Wajib Punya Lahan Parkir.

Uci bilang, ular sanca tersebut memiliki bobot berat 25 kilogram. “Di atap plafon tidak ditemukan ada telur ular,” jelasnya.(yud)