2 SMP Di Kabupaten Tangerang Masih Numpang Belajar

kabar6.com

Kabar6-Sebanyak 23.200 siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) diterima di 90 sekolah di Kabupaten Tangerang.

Namun, dari 90 sekolah, dua diantaranya harus menumpang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) lantaran belum memiliki gedung sekolah.

Kasi Kurikulum SMP Bidang SMP Dindik Kabupaten Tangerang, Daryono mengatakan, berdasarkan laporan dari seluruh kepala sekolah yang diterima Dindik,tercatat ada 23.200 siswa yang telah di terima dan juga dipastikan sudah sesuai dengan rombongan belajar (rombel) dan kuota yang ada.

“Selanjutnya hanya tinggal pengumuman di hari ini, di masing-masing sekolah dan diumumkan manual tidak memakai website. Para siswa akan aktif KBM pada tanggal 18 nanti setelah melakukan daftar ulang,” ujarnya, Senin, (8/7/2019).

Daryono memastikan, bilamana penyelenggaraan PPDB tahun ini berjalan lancar dan tidak ada laporan terhadap dugaan penyimpangan dalam pelaksanaannya.

“Kami sudah memberikan imbauan ke seluruh kepada sekolah, agar mentaati Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) dan Peraturan Bupati (Perbup) Tangerang Tentang PPDB 2019,” ujarnya.

Menurut Daryono, tahun ini ada tiga SMP Negeri baru yang sudah melaksanakan PPDB, meskipun dua dari tiga SMP Negeri baru itu belum memiliki gedung sekolah.

Kata Daryono, SMPN 5 Tigaraksa sudah memiliki gedung dan proses KBM nanti juga sudah dapat dilaksanakan.

“Sementara untuk SMPN 5 Curug itu menumpang di SMPN 2 Curug dan SMPN 4 Sepatan juga menumpang di SDN 3 Sepatan. Kuota rombel untuk SMPN Tigarasa ada 4, Curug 6 dan Sepatan ada 5 rombel,” katanya.

Daryono melanjutkan, bila SMPN 5 Curug dan SMPN 4 Sepatan yang sudah mulai menerima siswa-siswi baru di PPDB tahun ini, meskipun belum memiliki bangunan sekolah yang sesuai.

Dikarenakan kebutuhan daya tampung SMP Negeri di Kabupaten Tangerang yang tidak sebanding dengan lulusan SD.**Baca juga: Mayat Wanita Tuna Wisma Tergeletak di Batu Ceper.

“Nanti sambil berjalan untuk pelaksanaan KBM-nya dengan pembangunan sekolah baru tersebut, karena untuk tanah dua sekolah itu sudah ada. Jadi kedua sekolah itu untuk KBM-nya menumpang di sekolah lain,” pungkasnya.(Vee)