oleh

Suku vaDoma di Zimbabwe Hanya Punya 2 Jari di Kaki

image_pdfimage_print

Kabar6-Suku vaDoma yang juga dikenal sebagai Doma atau Dema, adalah satu-satunya suku ‘pemburu-pengumpul’ di Zimbabwe yang tinggal di wilayah Kanyemba, di sekitar cekungan anak sungai Lembah Sungai Zambezi.

Mereka berbicara bahasa Dema dan percaya leluhur muncul dari pohon baobab dan berjalan tegak untuk berburu dan mengumpulkan buah-buahan. Suku terpencil adalah satu-satunya masyarakat non-pertanian Zimbabwe.

Suku ini, melansir face2faceafrica, agak terkenal karena memiliki kondisi genetik langka yang dikenal sebagai Ectrodactyly atau lobster claw syndrome. Ini adalah ketiadaan satu atau lebih jari tangan atau kaki saat lahir. Mutasi genetik dominan yang diturunkan hanya mempengaruhi kaki satu dari empat anak dalam populasi vaDoma. Tiga jari tengah mereka tidak ada dan dua jari terluar terbalik.

Kondisi tersebut mengakibatkan suku tersebut disebut sebagai suku ‘berkaki dua’. Adalah melanggar hukum suku bagi anggota untuk menikah di luar kelompok dan sebagai akibatnya, kondisi genetik langka yang mereka miliki tidak ‘menyebar’ ke suku lain.

Masyarakat sendiri tidak menganggap lobster claw syndrome sebagai cacat, dan meyakini bahwa jari-jari kaki tadi memungkinkan mereka memanjat pohon dengan lebih baik. ** Baca juga: Rumah Diterjang Banjir, Seorang Wanita Mozambik Terpaksa Melahirkan di Atas Pohon Mangga

Di sisi lain, orang-orang vaDoma dilaporkan telah menentang penggabungan ke dalam kerajaan Korekore Shona di Mutapa sebelum penjajahan Eropa. Ini menyebabkan mereka kehilangan tanah subur untuk bercocok tanam.

Mereka saat ini menjalani gaya hidup nomaden di Wilayah Safari Chewore yang kini menjadi tanah air pegunungan mereka. Suku itu juga menghadapi ancaman dari para penjaga yang menindak perburuan liar.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email