oleh

Studi Sebut, Sarapan dengan Porsi Besar Bantu Isi Kalori

image_pdfimage_print

Kabar6-Rutin sarapan dinilai sebagai kegiatan terpenting untuk mengawali hari. Makan dan minum yang kita konsumsi setelah bangun tidur, terbukti memiliki dampak pada kinerja kognitif, suasana hati, dan tingkat energi sepanjang hari.

Sebuah penelitian baru, melansir Sindonews, menunjukkan bahwa sarapan berperan lebih besar dalam kesehatan secara keseluruhan daripada yang diperkirakan orang-orang sebelumnya. Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Endocrinology & Metabolismmenunjukkan, orang yang makan besar saat sarapan dapat membakar kalori dua kali lebih banyak dibandingkan dengan mereka yang makan makan malam dengan porsi yang besar.

Orang yang makan banyak saat sarapan juga sangat rendah mengonsumsi camilan yang kurang sehat seperti makanan penuh gula dan permen, sehingga memiliki kadar gula darah (glukosa) dan insulin yang lebih sehat sepanjang hari. Metabolisme juga akan lebih aktif setelah sarapan.

Selama tiga hari, para peneliti mengevaluasi 16 pria yang berganti-ganti menu sarapan rendah kalori dan makan malam berkalori tinggi, lalu sebaliknya. Kemudian, thermogenesis yang disebabkan oleh diet (DIT) dilacak pada peserta, seperti rasa lapar secara keseluruhan, kadar glukosa darah, dan mengidam makanan manis.

Para peneliti menemukan, rata-rata DIT peserta 2,5 kali lebih tinggi setelah sarapan dibandingkan setelah makan malam, yang pada akhirnya menunjukkan bahwa metabolisme orang akan lebih aktif setelah makan pagi. Selain itu, jika Anda sarapan dengan tinggi kalori dikaitkan dengan rasa lapar yang lebih rendah ke depannya dan tidak akan mengidam makanan manis sepanjang hari.

Sedangkan jika Anda sarapan rendah kalori lebih cenderung mengonsumsi camilan sepanjang hari dan akan makan lebih banyak saat makan malam. ** Baca juga: Riset Ungkap Lama Masa Inkubasi COVID-19

Insulin orang, hormon yang membantu mengubah makanan menjadi energi, dan glukosa darah, yang digunakan untuk energi, juga lebih rendah setelah sarapan dibandingkan dengan setelah makan malam.

“Hasil kami mengonfirmasi bahwa makan malam dengan porsi besar memiliki efek negatif pada toleransi glukosa, yang harus dipertimbangkan oleh pasien diabetes yang ingin menghindari puncak glukosa darah,” kata para peneliti.

Ditambahkan, “Karena itu sarapan dengan porsi besar harus lebih disukai daripada makan malam dengan porsi besar untuk mengurangi risiko penyakit metabolisme.”(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email