oleh

Stasiun Rangkasbitung Diharapkan Bisa Jadi Landmark Kota

image_pdfimage_print

Kabar6-Kepala Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) Kabupaten Lebak Yosep Mohamad Holis menyebut, pemerintah daerah berkepentingan terkait dampak maupun manfaat dari Stasiun Rangkasbitung Ultimate yang akan dibangun.

Yosep mengatakan, selain melayani kebutuhan transportasi masyarakat dari Jabodetabek-Rangkasbitung maupun sebaliknya, Stasiun Rangkasbitung Ultimate yang ke depan bakal memiliki bangunan dan kapasitas lebih besar juga diharapkan jadi tempat promosi pariwisata Kabupaten Lebak.

“Termasuk menyediakan pusat informasi pariwisata dan ada beberapa tempat bagi para pelaku UMKM agar produk-produk lokal Lebak bisa hadir di sana,” kata Yosep kepada Kabar6.com, Kamis (8/6/2023).

“Secara umum Ibu Bupati ingin menjadikan Stasiun Rangkas dan sekitarnya menjadi landmark Kota Rangkas agar in line dengan visi pariwisata,” tambah dia.

Melihat dari beberapa indikator, menurut Yosep, masukan dan harapan Pemkab Lebak telah diakomodir oleh pihak Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

“Pertama dari desain stasiun terakhir yang mereka rilis sudah mengakomodir kearifan lokal, bentuk dan motif stasiun dengan melibatkan motif-motif dinding dengan batik Lebak. Kemudian bentuk gerbang menyerupai leuit Baduy, begitu juga rancangan alur keluar masuk penumpang,” paparnya.

((Baca Juga: Pemkab Lebak Terus Dorong Integrasi Stasiun Rangkas dengan Terminal Kalijaga

Kapasitas layanan dan area Stasiun Rangkasbitung akan ditambah seiring dengan pertumbuhan penumpang menuju Stasiun Tanah Abang yang semakin kian tinggi.

Dengan lokasi yang strategis dan pola operasi di wilayah Banten dan sekitarnya, juga melayani rute menuju Merak, dan nantinya terkait dengan rencana reaktivasi rute Rangkasbitung-Labuan membuat Stasiun Rangkasbitung akan menjadi stasiun hub atau stasiun sentral.

Kepala Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Wilayah Jakarta dan Banten Rode Paulus Gagok Pudjiono, saat ekspose rencana perluasan pembangunan Stasiun Rangkasbitung, di Gedung Setda Lebak, Rabu (22/6/2022), menyampaikan, perluasan akan dibagi menjadi dua tahap.

Tahap pertama pada tahun ini akan dilakukan perbaikan rel, dan pembangunan stasiun pada tahap dua di tahun 2023-2024.

“Tahap satu pembangunan peronnya, yang temporary sekarang bisa permanen. Secara keseluruhan pembangunan terdiri dari 9 track terdiri dari 3 jalur stabling atau jalur parkir kereta, 2 jalur untuk KRL, 2 jalur KA Lokal, dan 1 jalur Depo,” papar Redo.(Nda)

Print Friendly, PDF & Email