oleh

Sri Lintang Ragukan Data BPS Soal Kemiskinan di Tangsel

image_pdfimage_print

Kabar6-Tingginya angka kemiskinan di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang masih menyentuh angka 1,75 persen, sebagaimana diprediksi Badan Pusat Statistik (BPS) setempat, dianggap belum mengcover keadaan secara menyeluruh.

Demikian diungkap Anggota Komisi II Bidang Ekonomi dan Kesra DPRD Kota Tangsel, Sri Lintang Aryani, Rabu (22/4/2015).

Wakil rakyat itu bahkan memprediksi, bahwa besaran angka warga miskin diwilayah pemekaran termuda se Provinsi Banten itu, bisa tembus mencapai angka 2 persen.

“Jumlah itu saya kira akan lebih, bahkan bisa mencapai dua persen. Sebab BPS hanya mengunakan data sampling yang tidak akurat,” katanya.

Bukan tanpa sebab, Lintang menyebut bila antara data BPS dengan Dinas Sosial Ketenagakerjaan dan Trasmigrasi (Dinsosnakertrans) Tangsel, selalu tidak sama.

“Saran saya, agar saat melakukan sensus menggunakan lembaga atau semacamnya dengan mendatangi secara runut rumah kerumah,” ujar Lintang.

Sehingga, lanjutnya, Dinsos dan BPS bisa memiliki kesamaan data. “Jadi gak simpang siur,” ujarnya. **Baca juga: Pengamat: Angka PDRB dan Warga Miskin di Tangsel Kontras.

Berkaitan dengan program penanggulangan dan pengentasan kemiskinan yang tepat bagi warga Kota Tangsel, Lintang menyarankan agar pemerintah daerah setempat mampu menekan angka kemiskinan melalui pengembangan ekonomi mikro.

Meski memang saat ini Pemkot Tangsel sudah terus berusaha mengembangka tapu perlu diperluas agar merata. Artinya, untuk menekan angka kemiskinan maka pemerataan ekonomi kerakyatan harus secara masif

“Sebab sejauh pengamatan kami belum secara maksimal merata. Masih banyak tempat-tempat usaha milik warga menengah ke bawah yang harus dikembangkan,” klaimnya.(yud)

Print Friendly, PDF & Email