oleh

Spekulan Tanah Hambat Pembangunan di Tangsel

image_pdfimage_print

Kabar6-Minimnya sosialisasi Rancangan Tata Ruang dan Tata Wilayah (RTRW) yang juga desain dasar rujukan pembangunan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menjadi celah para spekulan tanah untuk beraksi di wilayah tersebut. Dugaan ini mulai nyata dan akan mengancam proses pembangunan di Tangsel.

Ketua Gerakan Masyarakat Madani (Gemma) Tangerang Drajat Sumarsono mengatakan, obyek tanah yang akan dijadikan pembangunan terlebih dahulu dibeli spekulan tanah dengan harga yang murah kepada warga, untuk kemudian mereka menjual kembali kepada pemerintah dengan harga yang mahal.

“Sekarang ini sudah kelihatan, banyak spekulan yang sudah DP (bayar setengah harga) kepada warga, dan akan melunasinya manakala pemerintah akan melakukan pembebasan. Parahnya spekulan tersebut menjual kepada pemkot dengan harga yang sangat tinggi dan tidak masuk akal,” jelasnya Minggu (28/10).

Menurut Drajat, cara-cara yang dilakukan spekulan tanah ini sangat berbahaya karena dapat menghambat program pembangunan Kota Tangsel yang sedang gencar-gencarnya didengungkan oleh Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany.

“Contohnya, seperti tanah disekitar Tempat Pembuangan Sampah Cipeucang yang sampai saat ini belum terealisir. Padahal tanah tersebut sangat diperlukan oleh Pemkot Tangsel untuk alternatif mengatasi permasalan sampah di Tangsel. Saat akan dibebaskan terbentur biaya karena adanya permainan spekulan tanah ini,” bebernya.

Belum lagi, Drajat membeberkan, proyek pembebasan lahan Tol Serpong-Kunciran, dan pembebasan lahan-lahan lain yang jadi program pemerintah, kerap kali terbentur permintaan harga yang tinggi lantaran kepentingan pihak spekulan tanah yang sudah lebih dahulu membayar lahan kepada warga.

“Kalau terus begini, warga juga yang kasihan. Sebab, mereka pun terombang ambing soal penjualan lahannya. Hemat kami, ini terjadi lantaran belum gencarnya sosialisasi tentang keberadaan Perda RTRW kepada masyarakat dan jadi santapan para spekulan tanah dan petugas di pemerintahan yang mau bermain dengan kebijakan pemerintah,” tudingnya.(iqmar)

Melihat hal itu, Gemma Tangerang mengingatkan dan berharap kepada Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany segera melakukan tindakan tegas kepada anak buahnya yang bermain-main dengan data penting terkait pembangunan di Tangsel. Sebab, bila dibiarkan terus seperti itu, maka proses pembangunan di wilayah Tangsel bisa terhambat.

“Bila kenyataan itu terus terjadi, maka kasihan pula masyarakat Tangsel karena proses Tangsel menjadi daerah otonomi baru adalah untuk kesejahteraan masyarakat. Bukan untuk dinikmati segelintir orang yang coba mengais keuntungan, tapi dampaknya malah menghambat penbangunan,” singkatnya.(iqmar)

Print Friendly, PDF & Email