oleh

Spanduk Tolak Gereja Kian Marak di Sudimara

image_pdfimage_print

Kabar6-Penolakan warga Kelurahan Sudimara, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, atas rencana pembangunan gereja Paroki Santa Bernadet dikawasan tersebut kembali mengemuka. Padahal, penolakan warga sebelumnya sudah mulai mereda.

Kembali maraknya penolakan warga atas pembangunan gereja tersebut, terlihat dari mulai maraknya pemasangan spanduk yang mengatasnamakan Forum Ummat Islam Sudimara Pinang Bersatu.

Selain itu, akses utama menuju lahan 7.000 meter yang rencananya akan dibangun gereja, juga masih ditutup warga dengan balok kayu, triplek dan bambu.

Pantauan kabar6.com, Rabu (23/10), setidaknya ada 3 spanduk berukuran besar berisi penolakan atas rencana pembangunan gereja terpasang disekitar lahan yang akan diban gun gereja.

Spanduk pertama terpasang di ruas jalan menuju akses utama lahan gereja yang bisa langsung tembus ke Graha Regency. Spanduk kedua terpasang di akses utama yang langsung tembus ke kawasan Pasar Bengkok, Kecamatan Pinang.

Sementara spanduk ke tiga justru terpasang di akses masuk ke lahan gereja yang melalui kawasan perkampungan warga di Kelurahan Sudimara.

Sedangkan isi spanduk tersebut bertuliskan, “Menolak Keras Harga Mati Pembangunan Gereja Pembangunan Gereja dan Peribadatannya diwilayah Sudimara Pinang”.

“Pokoknya sembilan puluh sembilan koma sembilan persen warga disini menolak rencana pembangunan gereja itu. Kalau tidak percaya, ente (anda) bisa cek langsung satu-persatu warga disini,” ujar Nur, salah seorang warga Kelurahan Sudimara saat ditemui SH.

Menurut Nur, pengurus gereja Paroki Santa Bernadet sudah melanggar perjanjian diatas materai yang pernah ditandatangani dulu. “Pihak gereja tolong jangan remehkan aspirasi warga disini,” kata Nur lagi.

Nur yang mengaku juga turut saat aksi demo warga memprotes rencana pembangunan gereja itu sebulan lalu itu menjelaskan, salah satu dasar penolakan warga adalah, bahwa gereja itu akan dibangun ditengah pemukiman.

“Kalau di kompleks sih terserah saja. Tapi kalau ditengah pemukiman, ya tentu saja akan bersinggungan langsung dengan warga. Apalagi, sejak beberapa bulan belakangan ini, yang datang beribadah justru berasal dari wilayah luar Tangerang,” ujar Nur.

Hal senada diungkapkan Babe, warga setempat. Pria sepuh ini bahkan curiga, bahwa gereja yang akan dibangun itu merupakan pusat dari kegiatan ummat katolik sej Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi).

Pasalnya, lanjut Babe, selain jumlah jemaat yang datang setiapkali digelar peribadatan cukup banyak, juga umumnya mereka (jemaat) bukan berasal dari wilayah Tangerang.

“Kalau yang dari Depok, Bekasi, Bogor semuanya kesini, berarti gereja yang akan dibangun di Tangerang ini nantinya akan jadi pusat. Sekarang saja warga sudah terganggu. Apalagi nanti kalau sudah jadi pusat peribadatan,” kata Babe lagi. Baca juga: Protes Warga Muncul, Gereja Tiberias Bintaro Ditutup.

Sayangnya, hingga berita ini disusun belum didaptkan konfirmasi dari pihak gereja Paroki Santa Bernadet. Saat kabar6.com menyambangi lokasi yang rencana akan dibangun gereja, suasana tampak sepi dari aktivtas. Baca juga: 126 Gereja Kota Tangerang Jadi Sorotan Operasi Lilin.

Diketahui, pada akhir September lalu, ratusan warga Kelurahan Sudimara, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, juga telah menggelar aksi demo menolak adanya aktivitas peribadatan yang berlangsung di rumah tinggal diatas lahan yang juga akan dibangun gereja tersebut.

Puncak dari protes tersebut, warga akhirnya menutup paksa akses utama keluar masuk ke lahan yang akan dibangun gereja. Penutupan dilakukan menggunakan bambu, balok kayu, dan triplek. Selain itu, warga juga memasang spanduk penolakan di ruas jalan yang sudah diblokade itu.(arsa/tom migran)

 

Print Friendly, PDF & Email