oleh

Sisir 15 Perumahan di Tangerang Raya, Sioux Tangkap 50 Ular Kobra dan Weling

image_pdfimage_print

Kabar6-Lebih dari 50 ular dirazia di Wilayah Tangerang Raya oleh Yayasan Ular Indonesia Sioux dalam 3 bulan terakhir. Di Villa Melati Mas beberapa waktu lalu, Sioux menangkap 16 ular, 15 ular cobra dan 1 ular weling.

Bahkan Sioux juga lakukan penyisiran disekitar Kelurahan Mekar Jaya, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan. Senin malam 16 Desember 2019 sekira pukul 23.00 WIB dan menangkap 2 ular.

Anggota Sioux, Muhammad Dzawil Arham mengatakan, di Tangerang dalam 3 bulan ini 15 perumahan, dan menangkap lebih dari 50 ular.

“3 bulan terakhir lebih dari 50 ular kita tangkap di 15 perumahan,” ujar Gaja sapaan akrabnya. Selasa dini hari (17/12/2019).

Gaja menuturkan, kebanyakan ular yang ditangkap adalah ular king kobra dan ular ijo buntut merah. “Lebih ke king kobra, dan uler ijo buntut merah,” ungkapnya.

Menurut Gaja, fenomena yang dikatakan teror anak cobra ini adalah fenomena biasa. Namun, bagi orang awam, ular apapun menjadi ancaman.

“Semua jenis ular memiliki habitat. Kalau diatas pohon namanya arboreal, kalau diatas tanah atau gorong-gorong disebut terestrial atau dia yang hidup di air dan juga di darat disebut semi aquatik kemudian yang terakhir adalah ular aquatik atau ular yang hidup di air,” paparnya.

Lanjut Gaja, ular ini tinggal di pemukiman, karena ular itu mencari tempat berlindung dari panas atau dari musuhnya selain itu dia mencari makan.

“Yang jadi masalah adalah, kenapa dia bisa ditemukan dalam waktu yang cukup lama di wilayah pemukiman. Itu karena pemukiman warga itu memilki tempat-tempat yang cocok,” bebernya.

Gaja menjelaskan, ular itu selama kebutuhan hidupnya terpenuhi dia akan bertahan agak lama.

“Kalau di rumah itu kaya tumpukan barang, kayu. Di gudang dan segala macem. Di dalam rumah pun mereka sangat mungkin, karena saat kita menemukannya, bukan hanya di bawah atau di pohon, tapi dimana-mana,” jelasnya.

Gaja memberikan solusi jika ular tidak mau tinggal di rumah yaitu harus memutus rantai makanannya.**Baca juga: Bang Ben: Sekolah Itu Tidak Dibatasi Tembok.

“Pemusnahan tikus dan katak. Atau membersihkan tempat tinggal kita agar ular tidak nyaman dan si mangsanya tidak bersembunyi di tempat tersebut. Karena kalau bersih ketika mereka datang itu mudah dideteksi,” tutupnya.

Diketahui dalam beberapa hari terakhir masyarakat resah dikarenakan ular yang terus muncul.(eka)

Print Friendly, PDF & Email