oleh

Silpa Bengkak, Bukti Gagalnya Perencanaan Pemkot Tangerang

image_pdfimage_print

Kabar6-Besarnya Silpa pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Tangerang Tahun 2014, ternyata juga menjadi salah satu dalil penolakan LKPJ Walikota Tangerang, oleh sejumlah warga yang tergabung dalam Jaringan Nurani Rakyat (Janur).

Ya, kritikan tersebut, sedianya tertuang dalam rilies yang disebarkan dalam aksi demonstrasi di depan Gedung Puspemkot Tangerang, pada Rabu (29/4/2015) pagi tadi.

“Dalam LKPJ Walikota Tangerang Tahun Anggaran 2014, dari jumlah APBD Kota Tangerang sebesar Rp3,4 Triliun, Silpa APBD Kota Tangerang Rp894 Milar. Padahal pada Rapat Paripurna APBD 2015 disampaikan Silpa APBD Tahun 2014 sebesar Rp680 Miliar,” tulis rilies itu.

Ketua Janur, Ade Yunus mengungkapkan, bahwa seharusnya DPRD melalui Pansus LKPJ Walikota Tangerang mempertanyakan peningkatan Silpa tersebut.

“Karena besarnya Silpa, merupakan bukti banyaknya proyek/tender melalui elektronik mengalami kegagalan, pembebasan lahan tidak terealisasi serta kegiatan di SKPD tidak terlaksana. Dan hal ini berdampak negatif pada pelaksanaan program pembangunan yang tertunda dan tidak terlaksana, seperti banyak jalan rusak, diakibatkan perencanaan yang tidak matang,” jelas dia.

Selain itu, Ade juga mengamati, bahwa tidak adanya causalitas antara visi-misi, RPJP dan RPJMD. Terlebih pada konsep Live City, yang tengah digembar-gemborkan oleh pemerintah setempat. **Baca juga: Pemkot Tangerang Didemo Warganya.

“Live City membuat bingung masyarakat. Bila melihat Visi dan Misi Kota Tangerang secara harfiah, live city hanya bagian dari misi kedua dan ke lima saja. Sedangkan misi pertamanya, mewujudkan tata pemerintahan yang akuntabel dan transparan, dengan birokasi yang berintegritas, profesional serta bebas dari intervensi politik, justru diabaikan dengan memutasikan dan mempromosikan pegawai tanpa mengindahkan kompetensi pegawai,” ujarnya.(ges)

Print Friendly, PDF & Email