Kabar6-Jika selama ini Anda mengira hanya hewan anjing saja yang bisa ‘mengenali’ orang, penelitian yang dilakukan oleh tim ilmuwan dari Cambridge University, menemukan bahwa domba pun memiliki kemampuan mengidentifikasi wajah manusia.
Penelitian menggunakan domba-domba untuk membuktikan bahwa hewan tersebut memiliki kemampuan mirip dengan primata. Dilansir Stuff, dalam penelitian tersebut, sebanyak delapan ekor domba Welsh Montain dilatih untuk mengidentifikasi empat foto selebriti, dengan makanan sebagai imbalannya.
Mereka diperlihatkan foto yang berbeda pada dua layar computer. Domba-domba itu membuat pilihan dengan memecah sinar inframerah menggunakan hidung mereka.
Selama berlatih, domba-domba tersebut cenderung memilih foto wajah yang tidak dikenal secara signifikan lebih sering daripada wajah yang mereka kenal.
“Apa yang kami lakukan adalah bertanya apakah seekor domba dapat belajar mengenali seseorang dari sebuah foto. Kami berfokus pada apakah domba dapat mengolah benda dua dimensi sebagai seseorang atau tidak,” ujar Profesor Jenny Morton, penulis utama studi.
Setelah membangun kemampuan hewan untuk mengenali selebriti, para periset menetapkan mereka tugas baru. Mereka ingin melihat apakah hewan ternak tersebut dapat mengidentifikasi selebriti dengan benar saat digambarkan dari berbagai sudut pandang. Sekali lagi, kinerja mereka pada tugas ini secara signifikan berada di atas peluang.
Akhirnya, para peneliti ingin tahu apakah domba bisa mengenali orang yang merawat mereka dari sebuah foto. Gambar perawat mereka diselingi secara acak di dalam tumpukan foto wajah asing yang ditunjukkan pada layar.
Lagi-lagi domba-domba ini memberikan hasil yang tidak mengecewakan. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa domba dapat mengidentifikasi foto orang yang sebelumnya telah mereka kenal. ** Baca juga: Suntik Botox Agar Awet Muda, Wajah 3 Wanita Ini Malah ‘Hancur’
Para periset mengatakan mungkin menarik di masa depan untuk menyelidiki apakah domba dapat mengidentifikasi ekspresi yang berbeda pada wajah manusia. Penelitian ini dipublikasikan di jurnal Royal Society Open Science.(ilj/bbs)
