oleh

Setelah 65 Tahun, Akhirnya Identitas Mayat ‘Bocah Tak Bernama’ dalam Kardus di AS Terkuak

image_pdfimage_print

Kabar6-Pihak Kepolisian Philadelphia, Amerika Serikat (AS), akhirnya berhasil memecahkan misteri mayat ‘bocah tak bernama’ dalam kardus yang dibunuh secara keji.

Peristiwa berawal pada 25 Februari 1957, ketika seorang mahasiswa menemukan mayat anak laki-laki berusia antara 4-6 tahun dalam sebuah kardus yang tersembunyi di daerah hutan, sebelah timur laut Pennsylvania, AS.

Mayat bocah tak bernama ini terlihat habis dipukuli secara sadis. Misteri yang terkubur selama nyaris 65 tahun silam ini, akhirnya berhasil dipecahkan pihak kepolisian Pennsylvania. Melansir Newsweek, korban diketahui bernama Joseph Augustus Zarelli, lahir 13 Januari 1953, dan berusia empat tahun saat terbunuh. Tak ada seorang pun yang datang mengambil mayatnya.

“Selama 60 tahun, kisah misteri kematian bocah tak bernama menghantui masyarakat, negara kita, dan dunia,” kata Danielle Outlaw, Komisioner Polisi. ** Baca juga: Berdalih Beri ‘Pelajaran Seks’, Pria di Singapura Bercinta dengan Putri Kandungnya

Disebutkan, polisi mengungkap identitas bocah itu menggunakan DNA dan teknik genealogi genetik, cara yang sudah cukup berhasil dalam beberapa tahun terakhir. Penyelidikan DNA dimulai pada 2019 ketika pengadilan mengizinkan penyidik membongkar makam bocah itu untuk menganalisis DNA secara modern.

Analisis genetik membuat penyidik bisa mencari siapa orangtua si bocah yang kini sudah meninggal dan juga pihak keluarga lain yang masih hidup. Polisi masih merahasiakan nama keluarga bocah itu.

Meski polisi sudah mengetahui identitas bocah itu, kasus ini belum selesai. Kapten Polisi Jason Smith mengatakan mereka masih belum tahu siapa yang membunuh dan bagaimana dia dibunuh.

“Kami punya kecurigaan kepada siapa yang mungkin bertanggung jawab, tapi tidak etis rasanya jika saya menyebut nama karena kasus kriminal ini masih dalam penyelidikan,” kata Smith. “Joseph punya sejumlah saudara baik dari pihak ibu dan ayahnya yang saat ini masih hidup.”

Smith menerangkan, keluarga korban diyakini berasal dari Philadelphia barat. Dia berharap dengan jumpa pers kemarin bisa mendulang informasi dari masyarakat. “Dari sekian banyak informasi semoga ada berlian di dalamnya. Saya harap ada orang yang masih mengingat bocah itu,” ujar Smith.

Menurut National Missing and Unidentified Persons System, ketika mayat Zarelli ditemukan pada 1957, dalam kondisi telanjang dan hanya dibungkus dengan selembar selimut. Rambutnya seperti baru dicukur asal-asalan dan kuku tangannya baru dipotong. Mayat bocah itu berada dalam kardus bertuliskan ‘Mebel, Mudah Pecah, Jangan Dibuka dengan Pisau’ dan mayatnya terlihat kurus.

Komisioner Polisi Outlaw mengatakan, berdasarkan kondisi mayatnya, jelas korban sudah mengalami tindakan horor yang seharusnya tidak dialami siapa pun. Dia dipukuli secara sadis, mayatnya penuh memar, luka lebam dan berdasarkan hasil otopsi, korban juga mengalami pendarahan.

Tim penyidik mencoba menelusuri petunjuk yang ada selama puluhan tahun setelah mayat itu ditemukan, tapi tidak ada yang menghasilkan kesimpulan memuaskan. Petugas bahkan tidak tahu kapan Zarelli tewas karena cuaca musim dingin memperlambat proses pembusukan.

Polisi sudah mengecek rumah yatim, rumah sakit, menempel foto bocah itu di koran lokal dan memajang fotonya di spanduk-spanduk, tapi semua nihil. Pada akhirnya mayat bocah itu dikuburkan dengan tulisan di batu nisan ‘Bapa di Surga Berkati Bocah Tanpa Identitas Ini’.

“Saya ingin berterima kasih kepada semua yang sudah bekerja tanpa henti sejak 1957 untuk membuat suara Joseph Augustus Zarelli terdengar lagi,” kata Komisioner Polisi Outlaw. “Kami tidak akan berhenti mencari keadilan bagi korban.” (ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email